
Solo traveling ke Cina bisa jadi salah satu pengalaman paling seru sekaligus paling menantang. Negara ini luas, modern, dan punya beragam atraksi wisata. Dari wisata sejarah, alam, kuliner, budaya, seni, sampai belanja, semua ada! Cina nggak kalah canggih dari Jepang, tiap kotanya terhubung China High-Speed Railway (CRH). Sebagai sebuah negara besar yang wilayahnya membentang dari Hainan hingga Harbin, Cina dianugerahi kekayaan alam dan iklim, cuaca tropis hingga nuansa 4 musim ada semua! Pantai pasir putih, gurun pasir, hingga pegunungan berselimut salju, semua ada. Tapi, Cina juga punya hambatan besar buat traveler luar—khususnya soal bahasa. Bahkan buat yang sudah sering jalan, Cina tetap butuh persiapan ekstra.
Saya pertama kali ngerasain ini waktu solo traveling ke Hainan tahun 2019. Berkesan? Banget. Aman? Yes. Tapi ada satu hal yang bikin perjalanan saya bolak-balik bingung: bahasanya. Jangankan penduduk biasa, petugas bandara di terminal internasional aja nggak bisa bahasa Inggris, kami harus berkomunikasi dengan translator yang bentuknya mirip kalkulator. Penjual makan, kondektur bus, dan warga biasa? Harus pakai bahasa isyarat.
1. Tantangan Bahasa yang Nyata
Banyak traveler mikir, “Ah, pakai Google Translate aja cukup.”
Sayangnya di Cina sering nggak semudah itu. Di Hainan waktu itu:
- Saya kesulitan pesen makan karena menu 100% Mandarin dan tanpa gambar.
- Bingung naik bus, karena semua pengumuman dan rute hanya dalam huruf hanzi.
- Kesulitan nanya arah ke warga lokal, terutama di area yang jarang turis.
Hal-hal kecil yang biasanya sepele jadi makan waktu, dan kadang bikin stres. Karena itu saya selalu bilang: menguasai sedikit bahasa Mandarin itu life-saver buat solo traveling ke Cina. Nggak perlu jago. Bahkan kosakata dasar dan pola kalimat simpel udah ngebantu banget. Bahasa Tionghoa memang ada banyak, di Hainan sendiri yang dipakai adalah Hakka (kalau Hong Kong, itu Cantonese), tapi biasanya mereka tetap paham bahasa Mandarin. Ya, mirip orang Jawa yang ngerti bahasa Indonesia.

2. Tips Solo Traveling ke Cina Biar Lancar
Berangkat dari pengalaman pribadi itu, ini beberapa tips penting yang bisa kamu siapin:
✔ Gunakan Offline Maps & Screenshot
Di beberapa tempat internet terbatas. Selalu siapin peta offline dan screenshot alamat hotel atau tujuan dalam hanzi.
✔ Siapkan Alamat dalam Mandarin
Supir taksi, bus, atau warga lokal biasanya lebih paham kalau kamu kasih alamat Mandarin, bukan bahasa Inggris. Di Hainan, saya tunjukkan nama tempat tujuan saya dalam aksara hanzi saat mau naik bus ke Stasiun Haikou, dan saat mau naik ojek ke hostel dan Stasiun Sanya.
✔ Pahami Sistem Pembayaran
Banyak toko di Cina mengutamakan Alipay atau WeChat Pay. Pelajari cara aktivasi untuk turis sebelum berangkat. Ini membuat saya gagal cobain Haikou Suburban Railway dan Sanya Tram, padahal pengen banget.
✔ Jangan Takut Tersesat
Transportasi publik mereka sebenarnya mudah dipahami kalau kamu sudah tahu dasar-dasarnya. Yang penting, tetap tenang dan tunjukkan alamat Mandarin saat butuh bantuan.
Waktu di Hainan, saya sempat terbantu dengan 2 orang member Couchsurfing yang nemenin jalan-jalan di Haikou. Sayangnya, saya nggak ada host di Sanya, yang membuat saya harus ke mana-mana sendiri, termasuk muter-muter nggak jelas dari Stasiun Kereta Api Sanya ke hostel saya.

3. Perjalananmu Jadi Lebih Mudah Kalau Bisa Bahasa
Hasil dari pengalaman saya waktu itu jelas. Andai bisa sedikit saja penguasaan bahasa Mandarin = solo traveling saya di Cina jadi 10x lebih gampang. Dan kabar baiknya, sekarang belajar Mandarin makin gampang dan terjangkau.
FREE TRIAL Les Mandarin 2 Jam dari Kunkwan Indonesia (Terbatas 20 Slot per Minggu!)
Buat kamu yang serius mau traveling ke Cina (atau sekadar nambah skill baru), saya lagi buka 20 slot per minggu untuk:
FREE TRIAL kelas Bahasa Mandarin 2 jam via Zoom
Diselenggarakan oleh Kunkwan Indonesia. Kunkwan adalah lembaga kursus Mandarin dari Malaysia yang sudah buka cabang di Indonesia—dan metodenya cocok banget buat pemula. Yang akan kamu dapat:
- 2 jam kelas GRATIS
- Sertifikat
- Guru berpengalaman
- Nggak ada kewajiban daftar setelahnya
- Cukup ikut sampai kelas selesai
Kalau kamu minat, kontak saya aja di:
📧 Email: teguh.nugroho8@gmail.com
📱 IG/Threads: @ragistory
🐦 Twitter/X: @Nugisuke
Slot cepat penuh, jadi langsung gas, bre!

Menurut saya, selain bahasa Inggris, bahasa Mandarin adalah bahasa yang juga penting dipelajari. Pertama, ada milyaran orang Tionghoa di luar sana, yang akan memudahkan hidupmu kalau kamu bisa bahasa mereka (karena sebagian besar nggak bisa bahasa Inggris). Kedua, kalau kamu berencana melamar kerja di Singapura atau Malaysia (entah remote atau on-site), mereka akan appreciate penguasaan bahasa Mandarin, bahkan mensyaratkan penguasaan bahasa itu. Jadi, bahasa Mandarin atau Tionghoa ini nggak cuma buat kamu yang suka jalan-jalan, tapi buat semua orang yang mau upgrade skill dan improve life. Terima kasih sudah membaca, keep learning by traveling~














Terima kasih cerita nya menarik. Mengenai bahasa Mandarin, itu memang susah banget. Menurut saya lebih susah dari bahasa Arab. Ga tau juga sih, apa karena saya belajar bahasa Arab dari SMP, belajar tulisannya dari TK.. jadi terlihat bahasa Cina lebih susah, pernah mencoba dulu, dan menyerah. Keep blogging yaa.
Bener banget. Mungkin karena ada nada juga dalam bahasa Mandarin.
Cengkok nadanya susah, naik turun ada maknanya.