Review & Travel Guide LRT Jakarta Kelapa Gading

Setelah belasan purnama berlalu sejak gue menjajal MRT Jakarta di awal tahun 2019, akhirnya di bulan Januari 2020 kemarin gue kesampaian juga naik LRT Jakarta. Sebuah ramalan zodiak di internet bilang kalo di bulan Januari 2020 sebagian besar, atau bahkan semua, keinginan gue akan terwujud. Jika maksudnya adalah kesampaian naik LRT Jakarta, LRT Palembang, dan punya pacar, maka ramalannya bener.

Baca ulasannya di: Review and Travel Guide MRT Jakarta

Meski LRT belum lama ada di Jakarta, tapi monmaap nih, aye udah ngerasain yang namanya LRT sejak 2014 silam saat gue ke Singapura dan Kuala Lumpur. Jadi, mudah-mudahan pengalaman gue tersebut bermanfaat membuat tulisan ini lebih kaya informasi dan pandangan ya.

Baca ulasannya di: Memahami Transportasi Publik di Singapura (MRT, LRT, Sentosa Express)

LRT adalah singkatan dari light rapid transit atau kadang juga menjadi light rail transit. Jika diterjemahkan secara singkat, LRT adalah angkutan kereta ringan. Jadi jelas, yang membedakan LRT dengan kereta lainnya adalah bahwa LRT memiliki kapasitas, ukuran, dan jangkauan yang lebih ringan atau pendek. Jujur, gue nggak setuju dengan pengindonesiaan LRT menjadi Lintas Rel Terpadu dan MRT menjadi Moda Raya Terpadu karena jadi mengaburkan arti sesungguhnya dan membuat masyarakat Indonesia kurang familiar dengan istilah globalnya.

Ulasan ini juga bisa disimak di podcast berikut:


Rute dan Tarif LRT Jakarta

Saat ini, panjang lintasan LRT Jakarta tak lebih dari 6 km dari Pegangsaan Dua hingga Velodrome. Seluruh jalurnya melayang atau elevated. Karena lintasan yang masih pendek ini, kamu perlu menggunakan moda transportasi lain untuk ke stasiun LRT. Kalau kamu wisatawan dan nggak ada banyak waktu di Jakarta, apalagi Kelapa Gading ini bukan kawasan wisata, gue sarankan kamu sewa mobil Jakarta aja. Transportasi umum di Kelapa Gading juga gak selengkap di daerah Jakarta Pusat atau Jakarta Selatan. Nggak ada KRL Commuter Line, cuma ada busway, itu pun rutenya terbatas. Jadi, sewa mobil di Jakarta memang perlu kalau kamu nginep di area Kelapa Gading ini.

Tarif naik LRT Jakarta dipatok flat rate Rp5.000,00 jauh-dekat, ditambah deposit Rp15.000,00 kalo kamu membeli tiket sekali jalan. Selain dengan kartu sekali jalan / pulang-pergi yang bisa dibeli dan diisiulang di mesin tiket dan loket stasiun, kamu juga bisa membayar dengan Flazz, Mandiri E-money, BRIZZI, dan tentunya JakLingko Card. Daftar stasiun lengkapnya adalah: Pegangsaan Dua, Boulevard Utara, Boulevard Selatan, Pulomas, Equestrian, dan Velodrome.

Greater Jakarta Rail Transit map, LRT is colored brown on upper right

LRT Jakarta ticket vending machines

LRT Jakarta | single trip ticket

To be honest, gue paling pesimis dengan proyek infrastruktur yang satu ini. Alasannya adalah:

  • Jalurnya pendek
  • Jalurnya masih di kawasan yang sama, Jakarta Utara. Secara administratif Velodrome memang sudah masuk wilayah Jakarta Timur, tapi ‘kan masih Jaktim yang deket ke utara
  • Jalurnya bukan di kawasan perantauan, wisata, atau pusat bisnis
  • Nggak ada koneksi ke MRT, KRL Commuter Line, atau kereta api jarak jauh.

Saat ini, LRT Jakarta baru terhubung dengan busway TransJakarta di Stasiun Pulomas (Koridor 2 Pulogadung – Harmoni) dan Stasiun Velodrome (Koridor 4 Pulogadung – Dukuh Atas). Busway koridor 4 itu bisa kamu naiki untuk melanjutkan perjalanan dengan MRT, KRL Commuter Line, dan Airport Rail Service Soekarno-Hatta.

Jakarta International Velodrome, served by the LRT

Jakarta International Velodrome, served by the LRT

Jakarta International Velodrome, served by the LRT

Di Asia Tenggara, LRT ada di Singapura (LRT Bukit Panjang, LRT Sengkang, LRT Punggol), Kuala Lumpur (LRT Kelana Jaya, LRT Ampang/Sri Petaling), Manila (LRT1, LRT2, MRT3), dan tentunya Palembang. Gue nggak yakin dengan klasifikasi BTS alias Skytrain di Bangkok, apakah termasuk LRT atau sudah MRT. Any opinions on this? Dibandingkan dengan seluruh LRT di atas, panjang lintasan LRT Jakarta adalah yang terpendek. Tapi, bukan berarti LRT kita adalah yang terburuk. Alasannya gue jelaskan di bawah ini.

Baca juga: Memahami Transportasi Publik di Bangkok (BTS/Skytrain, MRT, Airport Rail Link)


Fasilitas Stasiun LRT Jakarta

Gue sendiri akhirnya bisa cobain LRT Jakarta bersamaan dengan undangan yang gue hadiri di All Sedayu Hotel Kelapa Gading tanggal 25 Januari lalu. Gue sengaja datang dari pagi meski acara baru mulai jam 15:00 supaya punya waktu buat naik LRT Jakarta lebih dulu. Rute yang gue ambil adalah Boulevard Utara – Velodrome (PP) dilanjutkan Boulevard Utara – Pulomas pada waktu malam. Kenapa ke Stasiun Pulomas? Karena persis di sampingnya ada pool Xtrans yang udah gue reservasi buat balik ke Bandung.

Upper right: pedestrian lane to Boulevard Utara LRT Station from Mall Kelapa Gading

Walaupun belum terintegrasi penuh melalui jembatan penyeberangan, gue udah cukup seneng mendapati adanya pedestrian lane dari halaman Mall Kelapa Gading menuju Stasiun Boulevard Utara.

Desain eksterior dan interior stasiun LRT Jakarta dibuat seragam bergaya modern minimalis. Stasiun terletak di atas tengah jalan raya, terhubung oleh eskalator dan elevator dengan trotoar di kedua sisi jalan, dari keempat arah. Sebelum menaiki eskalator, ada pemeriksaan keamanan sederhana oleh petugas. Setelah naik, kita akan dihadapkan dengan concourse area.

LRT Jakarta | Blue Mart vending machine and a ticketing machine

Concourse area diisi dengan mesin tiket, loket petugas, dan Blue Mart vending machine. Nggak kayak stasiun-stasiun LRT di Kuala Lumpur, gue nggak melihat adanya commercial tenant di concourse area 3 stasiun yang gue datangi. Stasiun-stasiun LRT di Kuala Lumpur seringkali diisi dengan toko makanan, minuman, dan ATM.

Melalui ticketing gate dengan tap kartu, kita akan dibawa memasuki paid area atau peron. Stasiun-stasiun LRT Jakarta dirancang dengan gaya peron dua sisi, bukan island platform seperti MRT Jakarta. Artinya, kedua peron dipisahkan oleh jalur kereta. Untuk berganti peron, kita harus naik melalui eskalator atau elevator, melalui jembatan di atas jalur kereta, lalu turun ke peron yang dituju. Sekilas memang kurang praktis untuk pengguna, namun desain ini membuat pembangunan jalur kereta tetap berada di tengah.

LRT Jakarta | Toilets are available at platform

LRT Jakarta platform and the overhead passengers lane for switching track

Toilet ada di peron, sementara musholla ada di jembatan penghubung kedua peron. Jembatan penghubung tersebut adalah spot bagus untuk mengambil foto kereta. Karena semi-outdoor, nggak ada AC di peron stasiun LRT Jakarta. Peron dinaungi atap lengkung yang ditopang rangka baja, mengingatkan gue dengan stasiun-stasiun monorail Kuala Lumpur.

Yang membuat gue bangga sama LRT Jakarta kita ini adalah instalasi pintu peron otomatis (automated platform screen doors) di semua stasiun. Pintu peron ini meningkatkan keamanan pengguna. LRT di KL, Manila, bahkan Singapura aja nggak dilengkapi pintu peron kayak gini lho. Eh, tapi gue udah lama nggak naik LRT Singapura, mungkin ada pembangunan terbaru.

LRT Jakarta | Tapping gates

Prayer room (musholla) is on pedestrian bridge

Oh iya, nggak ada ketentuan LRT harus melayang dan MRT harus underground. Banyak sistem MRT yang jalurnya melayang dan sebaliknya. LRT underground banyak di Eropa. Sebagian jalur LRT Kelana Jaya di Kuala Lumpur juga underground.


Fasilitas Kereta LRT Jakarta

Sama seperti MRT dan kereta urban pada umumnya, bangku penumpang ditata memanjang berhadapan di dalam kereta. Bagian atas lorong diisi dengan hand rail dan hand grip untuk penumpang berdiri. Kursi terujung pada masing-masing bangku difungsikan sebagai kursi prioritas untuk lansia, kaum disabilitas, ibu hamil dan menyusui. Infografis peta jaringan LRT tertera di layar atas pintu. Mendekati stasiun tujuan, layar tersebut akan menampilkan informasi pintu sisi mana yang terbuka. Informasi jalur busway TransJakarta yang terintegrasi ada di layar tengah gerbong.

LRT Jakarta trainset seen from overhead pedestrian bridge

Left: LRT Jakarta current map Upper right: information the opening door

Passenger announcement (PA) disajikan dalam dua bahasa, Indonesia dan Inggris. Seperti biasa, bertele-tele dan boros kata. Bunyinya, “Sesaat lagi, kereta akan tiba di Stasiun (nama stasiun). Sebelum Anda turun, periksa kembali tiket dan barang bawaan Anda. Jangan sampai tertinggal di dalam kereta. Terima kasih.” Padahal menurut gue cukup dengan, “Stasiun berikutnya, (nama stasiun). Periksa kembali tiket dan barang bawaan Anda.” Kadang, pengumuman panjang itu masih berlangsung saat kereta sudah merapat ke peron. Oh iya, “busway TransJakarta koridor 2” tetap dibunyikan “koridor dua” pada versi bahasa Inggris.

Eh, gue malah belum membahas desain eksterior dan produsennya. Bagian luar LRT Jakarta dibalut dengan warna dominan merah dan putih. Rangkaian kereta LRT Jakarta ini dibuat oleh Hyundai, Korea Selatan. Desainnya lebih modern dan sleek daripada desain MRT Jakarta, mirip seperti skytrain Bandara Soekarno-Hatta (kalayang). Dibandingkan MRT, gue perhatikan celah peron di LRT Jakarta cenderung lebih kecil, nyaris rapat sempurna. Love it!

LRT Jakarta was quite crowded that Saturday

Empty seats on board LRT Jakarta train

LRT Jakarta dijalankan dengan 2-4 rangkaian kereta. Jadwal beroperasinya adalah dari jam 05:00 hingga 23:00.


Ngomong-ngomong, sebelum memulai petualangan gue dengan LRT Jakarta, gue sempet makan siang dulu di salah satu restoran di Mall Kelapa Gading, Warung Koffie Batavia. Gue memang selalu suka tempat makan peranakan-like style kayak gini. Yang paling gue suka dari tempat makan ini adalah suasana dan desain interiornya. Homey dan hangat.

Warung Koffie Batavia | Mall Kelapa Gading, North Jakarta

My Pecel Telur Asin and a glass of hot coffee milk | Warung Koffie Batavia, Mall Kelapa Gading

Gue pesen pecel dan kopi susu. Pecelnya enak, sayangnya kerupuknya mlempem 😁 Untuk kopi susunya gue kira kayak kopi-c atau kopi susu vietnam gitu, cuma ternyata kopi susu tubruk yang masih ada ampasnya. Ya enak-enak aja sih, cuma harus nyendokin keluar ampasnya yang di permukaan karena nggak kunjung tenggelam. Senengnya, porsi kopi susunya banyak.

Beberapa daerah di Indonesia yang sedang merencanakan pembangunan LRT adalah Bandung, Bali, Surabaya, dan Medan. Yang paling meyakinkan adalah LRT Bandung karena terintegrasi dengan proyek High Speed Railway. Di kancah Asia Tenggara, Hanoi Metro akan segera beroperasi. Phuket, Penang, dan Phnom Penh sedang merencanakan pembangunan LRT.

I love the homey and warm peranakan vibe of Warung Koffie Batavia in Mall Kelapa Gading

A promotional display | Warung Koffie Batavia, Mall Kelapa Gading

Gue berharap jalur LRT Jakarta ini segera diperpanjang hingga Jakarta Kota atau Dukuh Atas agar menarik lebih banyak penumpang. Sementara itu, mudah-mudahan proyek LRT Jabodebek benar-benar terwujud sesuai target, beroperasi di tahun 2021. Kamu udah naik LRT Jakarta? Gimana menurut kamu? Yuk berdiskusi di kolom komentar agar kita bisa sama-sama learning by traveling.

36 komentar

  1. Wahhh kalo masih baru ke jakarta buat paham rutenya harus hati-hati banget yaa, takut ntar nyasar hihihi

  2. […] Pahami selengkapnya di: Review dan Panduan LRT Jakarta […]

  3. Seru ya naik LRT di atas gitu relnya bisa liat pemandangan haha MRT aja kubelom pernah jadi cobain 😔

    1. Waduh, ayo cobain kak, lagi gak bisa traveling ke luar juga hehe

  4. Ih cakep ya stasiunnya
    Aku bangga lho Indonesia akhirnya punya LRT
    Padahal aku cukup sering ke Jakarta, tapi malah belum pernah nyobain LRT
    Lebih sering MRT naiknya

    1. Mungkin karena dia jauh kali ya kak, jadi susah sempetin naik LRT

  5. Semoga MRT bisa jadi solusi kemacetan kota-kota besar di Indonesia sekaligus memberikan kenyamanan dalam transportasi publik dalam negeri. Indonesia memang keren! Akoh cinta NKRI ^_^

  6. dgoreinnamah · · Balas

    Kayaknya memang harus sampai ke kota deh. Karena saya tanya temans aya yang tinggal di utara, mereka pun masih jarang menggunakan LRT ini. Jadi sepertinya LRT ini belum terlalu berdampak kalau hanya dengan jalur yang sependek ini.

    Banyak kosakata baru nih yang saya dapat dari postingan ini. Thanks ya

    1. Iya betul, jadi cuma kayak angkutan wisata kalo cuma sependek itu. Senang bisa kasih wawasan baru, bang.

  7. Nurul Sufitri · · Balas

    Aku memang belum pernah naik LRT. Pertimbanganku tuh stasiunnya jauh dan belum kepikiran mau mampir ke mana gitu hehehe. Peronnya ga ber-AC tapi ga gerah2 amat kan, Mas Nugi? hihihi… Mau lah kapan2 nyobain naik LRT, mungkin bakalan ke Mall Kalapa Gading juga. Fasilitas stasiun udah cakep banget ya. Sampai saat ini apakah masih sepi penumpangnya atau mulai rame ya?

    1. Lumayan gerah juga sih, gimana cuacanya hehe. Masih sepi, mbak. Karena 4 poin yang aku share di atas.

  8. wuih, aku kebetulan kerja di per-konstruksi-an jakarta, jd nyicipin bisa LRT dan MRT dari saat belum di buka untuk umum, tapi gak pernah terpikirkan untuk nulis di blog haha, dan ternyata banyak hal ya yang bisa dibahas dan juga tentunya mengedukasi seperti tulisanmu.. (plus bikin orang yang belum pernah nyoba jadi pengen coba juga)

    tapi jangan pesimis, LRT kelapa gading ini baru permulaan karna tentunya akan ada LRT fase 2 yang siap dimuai juga dan fase-fase selanjutnya, ada juga LRT yang menghubungkan bekasi-cawang-cibubur yang saat ini sedang dibangun. integrated LRT ke MRT dan moda trasportasi publik lainnya juga sudah dicanangkan, jadi dukung terus perkembangan infrastruktur di negri kita ini ya 🙂

    1. Semoga segera terwujud ya koneksi LRT Jakarta ke Kota.

      Kalo LRT Jabodebek yang dikerjakan Adhi Karya memang bagus, mbak. Jalurnya nyambung ke MRT sama KRL di Dukuh Atas sama Cawang. Gak sabar nunggu LRT Jabodebek jadi.

  9. Pengalaman gue naik LRT malah pas otw pulang pas mogok / gangguan, jadi pulang naik ojol hahha. jadi curhat. Tapi emang LRT ini perkembangan yang cukup membantu buat yang doyan transportasi umum atau males macet-macetan.

    1. LRT-nya mogok? Waduh sayang ya. Dari mana mau ke mana tuh

  10. Belum kesampaian coba LRT, bahkan MRT 🙂
    Keren juga ya! Semoga nanti ada kesempatan lagi ke Jakarta bisa cobain naik LRT dan MRT.

    1. Ayo cobain transportasi umum Jakarta, mas 🙂

  11. Aku udah beberapa kali ke Jakarta tapi masih bingung tentang angkutan . Lumayan membantu nih artikelnya.

    1. Apa nih yang dibingungkan? Siapa tau bisa kubantu 🙂

  12. Sampai saat ini saya pribadi belum kesampaian mencoba LRT. Hehehe
    Mungkin si Ibadah Mimpi satu lagi udah sering nyobain karena emang stay di Jakarta. Tapi setidaknya kami dapat referensi buat ngubrak-abrik Jakarta nanti. wkwk

    1. Ayo obrak-abrik ibukota hehe. Jadi yang suka ikutan BW ini ibadah mimpi yang mana? 😀

    2. ariefpokto · · Balas

      Aku suka Naik LRT ini, nyaman, tapi emang jarang ada keperluan ke Kelapa gading. Tak sabar dengan LRT Jabodebek. Enak banget nanti terkoneksi. Kemana-mana jadi gampang

      1. Samaaa aku juga gak sabar sama LRT Jabodebek.

  13. […] di ticketing gates. Pembayaran secara cashless juga belum tersedia. Di sistem LRT lainnya, termasuk LRT Jakarta dan LRT Kuala Lumpur, tiket bisa dibeli di mesin, malah hampir semua penumpang di LRT Kuala Lumpur […]

  14. […] di ticketing gates. Pembayaran secara cashless juga belum tersedia. Di sistem LRT lainnya, termasuk LRT Jakarta dan LRT Kuala Lumpur, tiket bisa dibeli di mesin, malah hampir semua penumpang di LRT Kuala Lumpur […]

  15. Alhamdulillah, bangga banget Jakarta punya LRT, semoga makin bisa mengurai kemacetan parah di ibukota ya, pengen coba suatu saat nanti jika keadaan udah aman

  16. LRT kayaknya belum deh aku tapi MRT sama satunya lagi yang ke bogor apa ya namanya, itu udah kemaren pas tes cpns

    1. Oh, kalo ke Bogor mah KRL mbak. Itu udah lama ada.

  17. Wah sepertinya aku harus ke Jakarta lagi untuk nyobain LRT, bulan Oktober lalu baru nyobain MRT dan asyik banget, maklum di Jawa Tengah belum ada heeheee

    1. Nanti kalo udah kelar corona ya, sekarang juga jam beroperasinya lagi gak normal.

  18. […] lalu tertatih-tatih jalan kaki menerabas banjir lebih dari 1 km ke stasiun LRT Jakarta. Celana, bagian bawah tas, bahkan sepatu gue udah basah karena sempat nggak sengaja lepas dari […]

  19. […] Baca juga: Review MRT Jakarta dan Review LRT Jakarta […]

  20. […] sebagai buktinya, gue udah pernah nulis review MRT Jakarta, LRT Jakarta, Skytrain & Kereta Bandara Soetta, LRT Palembang, Kereta Bandara Yogyakarta, transportasi umum […]

  21. […] padat penduduk, dan gue lihat sistem transportasi kita menerapkan konsep serupa di LRT Palembang, LRT Jakarta, dan LRT Jabodebek. Lebih hemat biaya daripada bila jalurnya di bawah tanah. Stasiun-stasiunnya pun […]

  22. […] itu, extension LRT Jakarta dari Velodrome ke Manggarai telah disetujui. MRT Jakarta North-South Line Fase 1B hingga Jakarta […]

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

Jalancerita

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

PAPANPELANGI.ID

Berjalan, Bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu

%d blogger menyukai ini: