[Bi-Lingual Post] Review & Travel Guide Kereta Bandara Soekarno-Hatta Jakarta Airport Train

I’ve been waiting for centuries (Gie, are you the Captain America?) that Jakarta will someday have an airport train. Jakarta is the capital of Indonesia, the largest metropolitan area in Southeast Asia! It is the center of economic / business, politic, and entertainment. It is not a center of tourism like many Southeast Asian capital cities are (Singapore, KL, Bangkok, Hanoi, Phnom Penh, Bandar Seri Begawan), but it is still the major hub connecting travelers from around the world to Indonesian’s islands and beaches. It is one of the busiest airport in the region. So, of course, Jakarta needs a train or railway link, connecting the airport to the city center quickly, conveniently, and inexpensively.

Gue udah menunggu selama berabad-abad (Gie, emangnya lu Captain America?) bahwa Jakarta bakal punya kereta bandara suatu hari nanti. Jakarta adalah ibukota di Indonesia sekaligus area metropolitan terbesar di Asia Tenggara (berdasarkan ensiklopedia dan beberapa sumber internet yang gue baca). Ia menjadi pusat bisnis / ekonomi, politik, dan hiburan. Jakarta memang bukan pusat wisata seperti halnya sebagian besar ibukota Asia Tenggara lainnya (Singapura, KL, Bangkok, Hanoi, Phnom Penh, Bandar Seri Begawan), tapi ia tetap menjadi titik penghubung dengan pulau-pulau terindah nusantara. Bandara Jakarta juga menjadi salah satu yang tersibuk di ASEAN. Jadi, tentulah, Jakarta butuh jalur kereta yang menghubungkan bandara dengan pusat kota dengan cepat, nyaman, dan murah.


Finally, Jakarta Now Has an Airport Train (Akhirnya, Jakarta Sekarang Punya Kereta Bandara)

On January 2018, Jakarta’s airport train was finally launched following the previous launching of the Skytrain on September 2017 (read more on: Skytrain, Connecting The 3 Terminals in Soekarno Hatta International Airport, Jakarta). It is the second airport train in the country. The first one is the airport train / Railink in Kualanamu International Airport, North Sumatera. Well, practically, I think the first airport train is the Prambanan Ekspres in Yogyakarta. It is not an official airport train, it is a regular commuter train stops at Maguwo Station which linked to Adi Sucipto International Airport.

Bulan Januari 2018, kereta bandara Jakarta akhirnya diluncurkan mengikuti Skytrain yang sudah mulai beroperasi pada September 2017 (baca: Skytrain, Connecting The 3 Terminals in Soekarno Hatta International Airport, Jakarta). Ia menjadi kereta bandara kedua di Indonesia. Yang pertama adalah Railink / Airport Rail Service (ARS) di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara. Well, secara prakteknya, menurut gue kereta bandara pertama itu adalah Prambanan Ekspres di Jogja. Iya sih, itu bukan kereta bandara secara resmi, Prameks adalah layanan kereta komuter yang berhenti di Stasiun Maguwo, terhubung dengan Bandara Internasional Adi Sucipto.


How to Ride Jakarta’s Airport Train? (Bagaimana Cara Naik Kereta Bandara Jakarta)

From Soekarno Hatta International Airport, this Airport Rail Service (ARS) departs and arrives at Airport Railway Station which is located between Terminal 1 and 2. From the terminal 1, 2, or 3 where you landed, you need to take the Skytrain to Airport Railway Station. The Skytrain’s platforms are located in front of each terminal building, just follow the direction signs or ask some officers. The route is: T1, Airport Railway Station, T2, then T3 (and vice versa). It’s free, runs 20 hours a day, expect around 10 minutes to wait.

Dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Airport Rail Service (ARS) ini tiba dan berangkat di Stasiun Kereta Bandara yang terletak di antara Terminal 2 dan 2. Dari terminal 1, 2, atau 3 (di mana kamu mendarat), kamu harus naik Skytrain ke Stasiun Kereta Bandara. Peron Skytrain ada di depan masing-masing gedung terminal, ikuti aja papan petunjuk atau tanya petugas bandara. Rutenya adalah: T1, Stasiun Kereta Bandara, T2, lalu T3 (dan sebaliknya). Gratis, beroperasi 20 jam sehari, waktu tunggu kira-kira 10 menit.

direction to airport railway station

ticket vending machines at airport railway station

Jakarta’s airport train system receives only online and cashless payment method using debit or credit card. Online payment can be made on Railink official web site and Traveloka. Payment with debit / credit card can be done at ticket vending machines. At first, I thought it is okay that there is no option for cash payment. I was like, “Almost all people (read: airport passengers) nowadays have bank account right?” But when my Vietnamese friend, Tuan Vu, tried to purchase the tickets with his Australian Commonwealth credit card, the transaction was failed. So, my question is, who are your customers, Railink? If you want foreign travelers to use your service, then make sure that their payment can be done easily. Provide a cash ticketing machine, please.

I honestly suggest you to book online through Traveloka. Not just for discounts, but your ticket would be valid for THE WHOLE DAY. So, pick the date you want and come to the station anytime you like. Another option is Bookaway, where you can book any trains/buses/vans/ferries from Jakarta to any cities in Indonesia.

Sayangnya, kereta bandara Jakarta saat ini hanya menerima pembayaran melalui metode online dan kartu debit / kredit. Pemesanan online dapat dilakukan di laman resmi Railink, sementara pembayaran dengan kartu debit / kredit dapat dilakukan di mesin tiket. Awalnya, gue merasa nggak ada masalah dengan sistem ini. Gue berpikir, “Hampir semua orang (baca: penumpang pesawat) jaman sekarang ‘kan pasti punya rekening bank.” Tapi saat temen gue dari Vietnam, Tuan Vu, mencoba melakukan pembelian dengan kartu kredit bank Commonwealth miliknya terbitan Australia, transaksi gagal dilakukan. Nah, pertanyaan gue adalah, siapa sih target kalian, Railink? Kalau kalian juga menyasar wisatawan mancanegara, tolong pastikan bahwa pembayaran dapat mereka lakukan dengan mudah. Menerima pembayaran tunai adalah hal yang perlu dilakukan.


Route, Price, and Timetable (Rute, Tarif, dan Jadwal)

Currently, Jakarta Airport Railink Service (ARS) serves passengers from Sudirman Baru (BNI City) Station, stops at Batu Ceper Station, finishes the journey at Airport Railway Station and vice versa. Sudirman Baru Station can be reached easily by commuter trains via Sudirman Station. Both stations are connected by a pedestrian track. In the future, the terminus will be expanded to Manggarai Station, so commuters may transfer seamlessly.

Read: Getting Around Jakarta Using Rapid Transit System

Saat ini, Airport Railink Service (ARS) Jakarta melayani penumpang dari Stasiun Sudirman Baru (BNI City), berhenti di Stasiun Batu Ceper, berakhir di Stasiun Kereta Bandara (dan sebaliknya). Stasiun Sudirman Baru sendiri dapat dicapai dengan mudah dengan kereta commuter lines (KRL), turun di Stasiun Sudirman. Kedua stasiun terhubung oleh jalur pejalan kaki. Ke depannya, stasiun akan diperpanjang sampai Stasiun Manggarai, jadi para penglaju dapat berpindah moda transportasi dengan mudah.

jakarta’s airport train route map (source: rappler)

When it was on trial run (end 2017), this airport train is free! After its official launching, the price for one way journey is as cheap as Rp35.000, then it went up to Rp70.000 until now (please let me know any updates). The good news is, there is a 50% discount on weekends (Saturdays and Sundays). Tuan and I bought the tickets on Saturday (May 2018), so we paid Rp70.000 for 2 tickets!

Saat masa uji coba (akhir 2017), kereta bandara ini gratis! Setelah resmi diluncurkan, harganya menjadi Rp35.000 untuk 1 kali perjalanan, lalu naik lagi jadi Rp70.000 sampai sekarang (tolong kabari kalau ada perubahan). Untungnya, ada diskon 50% di setiap akhir pekan (hari Sabtu dan Minggu). Tuan sama gue beli 2 tiket pada hari Sabtu (Mei 2018) dengan harga cuma Rp70.000n aja hehe.

The train departs every 30 minutes from 3:21 AM to 11:21 PM (Sudirman Baru to airport) and from 4:40 AM to 00:40 AM (airport to Sudirman Baru Station).

Kereta berangkat setiap 30 menit dari jam 3:21 sampai 23:21 (arah bandara) dan jam 4:40 – 00:40 (arah Sudirman baru)


Train and Stations’ Facilities (Fasilitas Kereta dan Stasiun)

The trains are wrapped in white with reddish orange accent. They look quite modern. The interior is even more appealing (for me) with LED lights, clear windows, seats in 2-2 or 1-1 layout. Some seats are facing each other. There is USB port to keep your smartphone alive at every seat. The seats are comfortable and (I think) can be reclined. The aircon is just right. It was a fun ride for me. A one way journey takes 50-60 minutes.

Desain eksterior kereta dibalut dalam warna putih dengan aksen warna oranye kemerahan. Tampilannya cukup modern sih. Desain interiornya bahkan tampil lebih modern lagi dengan lampu LED, jendela yang bening, dan kursi yang ditata 2-2 atau 1-1. Beberapa kursi diatur saling berhadapan. Ada colokan USB di setiap kursi supaya ponselmu tetap hidup. Kursinya nyaman dan (kayaknya sih) bisa diatur juga sandarannya. AC-nya pas, pokoknya perjalanan itu cukup menyenangkan buat gue. Satu kali perjalanan memakan waktu sekitar 50-60 menit.

tuan and i, riding the airport train

inside the jakarta’s airport railink service (ARS)

Both Airport Railway Station and Sudirman Baru Station are equipped with comfortable waiting lounges, seating areas, toilet, and commercial vendors (minimarket and food stalls). I love the art installation hanging on Airport Railway Station ceiling. The station is well connected to Skytrain platform, anyway. Meanwhile, Sudirman Baru Station has an industrial touch. There are still empty spaces there, waiting vendors to fill.

Baik Stasiun Kereta Bandara maupun Stasiun Sudirman Baru dilengkapi dengan ruang tunggu yang nyaman, area duduk, toilet, dan vendor komersial (minimarket dan penjual makanan). Aku suka instalasi seni yang tergantung di langit-langit Stasiun Kereta Bandara. Stasiunnya juga terhubung dengan peron Skytrain. Sementara itu, Stasiun Sudirman baru tampil dengan sentuhan industrial melalui rangka baja ekspos di langit-langit. Masih ada banyak ruang kosong yang menunggu untuk diisi.

from platform to concourse area | sudirman baru station

entry and exit gate | sudirman baru station

seating area and some greeny | sudirman baru station

seating areas | sudirman baru station

i love the industrial looks! | sudirman baru station

exclusive waiting lounge | sudirman baru station

toilet / lavatories | sudirman baru station


Conclusion: Should I Take The Airport Train? (Kesimpulan: Apakah Sebaiknya Naik Kereta Bandara?)

If you are traveling alone and in a hurry, or love riding trains, then the answer is a strong yes. If it’s not, or if you’re traveling in dawn around 1:00 – 5:00, I think the airport buses (Rp40.000,00) are still your best bet. If you are traveling in group and have lots of time to catch your flight, taking a GoCar or GrabCar can be considered. For the adventure seekers, I highly suggest you to try the Jakarta’s Airport Railink Service (ARS) at least once in your life.

Kalau kamu traveling sendirian dan terburu-buru, atau emang dasarnya suka naik kereta, maka jawabannya adalah ya. Kalau enggak, atau kalau kamu bepergian pagi-pagi buta di antara jam 1:00 – 5:00, kayaknya bus bandara (Rp 40.000,00) tetep jadi pilihan terbaikmu. Kalau kamu traveling rame-rame dan masih punya banyak waktu buat penerbangan kamu, naik GoCar atau GrabCar masih bisa dipertimbangkan. Tapi buat kamu yang mau mencari pengalaman, sebaiknya sih tetep cobain kereta ini meski hanya sekali.

passengers service at airport railway station

waiting lounge | airport railway station

another waiting lounge

pedestrian track connecting sudirman baru station and sudirman station

Last, I’d like to tell you that Minangkabau International Airport (serving the city of Padang, West Sumatera) and Adi Sumarmo International Airport (in Solo, Central Java) have launched its airport train in lower price than Jakarta’s. This year, an LRT line will connect Sultan Mahmud Badaruddin International Airport (in Palembang, South Sumatera) to the city center with several stops. Indonesia is in construction boom in these recent years. I hope that everything goes right so Indonesia will rise. Keep learning by traveling!

Terakhir, gue mau bilang kalau Bandara Internasional Minangkabau (yang melayani Padang, Sumatera Barat) dan Bandara Internasional Adi Sumarmo (di Solo, Jawa Tengah) baru-baru ini udah meluncurkan kereta bandaranya sendiri dengan tariff yang lebih murah dari Jakarta. Tahun ini, jalur LRT juga akan menghubungkan Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin di Palembang, Sumatera Selatan, dengan pusat kota. Indonesia sedang dalam masa konstruksi besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir. Tolong doakan agar segala sesuatunya dapat berjalan dengan baik.

52 komentar

  1. Semoga dengan adanya Kereta Bandara ini bisa mempersingkat waktu dari tengah kota ke Soekarno Hatta.
    Plus macetnya, tinggal nambahi jumlah armada aja kayaknya ya? 😀

    1. semoga digunakan dengan baik oleh para wisatawan ya

  2. Keinget dulu di satu grup jalan-jalan ada pro dan kontra terhadap kereta ini. Terutama tentang tarif. Ybs, ribut bener padahal simpel, kalau butuh gunakan kalau nggak silakan cari opsi lain (yang banyak itu).

    Kalau aku pribadi mikirnya itu worth it banget. Ada saat-saat kita merasa ingin “melipat” waktu arena stuck di jalan padahal buru-buru. Sampe bergumam, “haa rela deh bayar mahal asal bisa sampe” nah kereta ini solusinya. Dan yang kayak Nugie tulis, mesti coba paling gak sekali 🙂

    1. Betul mas. Ngomong-ngomong Rp70.000 masih dalam batas maksimal yang aku harapkan. Asal jangan Rp100rb aja, hahaha.

  3. arief pokto · · Balas

    Bagus ya keretanya. anti macet juga. Belum pernah nyoba nih. Besok deh

    1. bikin bangga! hehehe

  4. Wah dua minggu lalu saya baru saja naik kereta bandara ini ke bandara via BNI City Station, pada saat itu hari Senin dan sepi sekali, penumpangnya cuman 8 orang kalau saya tidak salah. Namun ada pengalaman gak enak pas kemari, ternyata banyak warga jakarta yang tidak tahu dimana stasiun kereta BNI city ini, saya menggunakan ,gojek dan driver Gojek nya terus terang ke saya dia gak tau dimana harus berhenti di stasiun ini, jadi agak sedikit nyasar saya diberhentikan di lokasi lokasi proyek gitu. Kemudian jika dibandingkan dengan di Medan (kebetulan saya di Medan), lokasi stasiun BNI City ini kurang strategis ya banya sekali proyek proyek di sebelah nya sehingga membuat stasiun nya agak tertutup ya jadi agak sulit bagi kami terutama yang dari daerah untuk mengetahui dimana pintu masuk menuju stasiun.
    Tapi overall, sebuah pengalaman yang luar biasa apalagi dengan adanya self service itu saya rasa keren banget, dan bisa naik kereta ini lebih cepat dibandingkan dengan naik taksi yang pasti tarifnya di atas 100 ribu btw nice post mas

    1. Sebetulnya strategis bro, cuma bener katamu, dia nyempil di tengah proyek dan minim petunjuk. Lain kali kalo bingung, minta turunin Stasiun Sudirman aja terus kamu jalan dikit.

  5. wah ulasannya lengkap banget kak Mat!

    saya belum pernah naik kereta bandara yang dari Jakarta, pernahnya naik yang Medan.
    kereta bandara Medan tarifnya 100rb sekali jalan dan karena kepepet makanya naik itu haha

    waktu itu flight jam 16.30, dan saya baru bisa jalan pulang jam 15. ga ada opsi kendaraan yang lebih cepat jadi mau gak mau naik kereta bandara Medan yang lamanya 30 menit ke Kuala Namu.
    Puji Tuhan keburu, walau dengan lari-lari sekaligus olahraga banget.
    bawa barang kiri kanan, tas berat banget, naik 2x eskalator, ke counter check in, lanjut ke gate baru bisa naik pesawat haha

    gpp keluar uang 100rb daripada keluar uang buat beli tiket dadakan.
    jadi curhat kan tuh wkwk

    btw, makasih buat artikelnya yang informatif 🙂

    1. aku juga pernah sekali naik kereta bandara medan for the sake of experience! hahaha, nggak akan lagi naik itu kecuali bener-bener terpaksa.

      makasih udah mampir, Li

  6. Ah saya malah belum pernah nih merasakan naik kereta bandara kalo ke Jakarta.
    Selama ini selalu naik bus Damri atau naik taksi online 😀
    Kayaknya boleh dicoba nih apalagi kalo dilihat juga fasilitasnya menarik 🙂

    1. Cobalah seenggaknya sekali bro 😀

  7. Udah beberapa kali naik, cukup membantu apalagi kalo ke bandara hari jumat sore…macet Jakarta kan horor banget kalo jumat sore. Tapi biasalah netijen, udah dikasih fasilitas gini dibilang mahal lah, anu lah, ini lah, kesel bacanya

    1. Iya kak, berguna banget saat jam sibuk. Netijen banyak maunya memang, hahaha.

  8. Selalu pengen coba naik kereta ini,
    Tapi sayangnya cuma berenti sampe di Sudirman.
    Padahal aku kan orang Bogor, jadi males kalo nyambung pake komuterline lagi haha.
    Tapi sekali-kali nyoba kayaknya asik juga lumayan buat bikin konten blog kayak gini heuheu

    1. Hehe, ngemol dulu di Sudirman biar nggak capek 😀
      iya, bagus lho buat konten blog

  9. Hotelopedia · · Balas

    Sejauh ini kereta bandara yang pernah aku naiki baru Prameks. Padahal Prameks bukan KA Bandara tapi ya tiap dari atau ke Adi Sucipto ya pasti aku pakai Prameks sih hahhaa.

    Semoga ke depannya bisa ikut cobain KA Bandara Soetta. Padahal dari dulu udah banyak doa biar Jakarta/Cengkareng punya KA Bandara. Masa pas udah ada malah ga dicobain.

    Pergi ngebolang kemana ya enaknya 🤔

    1. Ayo cobain kereta bandara, mas. Nggak usah ngebolang, eksplor bandara aja 🙂

  10. Ada kemajuan dan kemudahan sekarang ada kereta ke bandara buat menghindari kemacetan Jakarta.
    Desain stasiunnya aku suka, kelihatan berkelas.
    Tentang tarif, rada unik netapin tarifnya ya .. di weekdays malah diskon 50% ..
    Berbeda dengan di lokasi wisata,tempat hiburan kalo wekdays langsung naik berapa persen dari harga hari biasa.

    1. Diskon 50% pas weekend mas, kalo weekdays tarif normal. Mungkin karena pas weekend banyak yang naik 😀

  11. Hidup Prameks! *saya pengguna setia kereta ini–hahaha*
    Oiya, baru-baru ini juga ada kereta baru yang rutenya sama persis dengan Prameks. Namanya Kereta Solo Ekspress. Tapi kalau dari segi harga, memang lebih mahal dari si Prameks, sih.

    Sayang juga kalau tujuan utamanya buat memudahkan penumpang pesawat internasional, tapi malah pas pembayaran, pakai akun bank dari liar negeri malah nggak bisa.

    1. Oh iya, itu kereta bandara Solo ya. Aku juga mau cobain ah.

  12. wah ini informatif banget sih postnya, pas emang aku lagi cari2 info rute aiport train ini! emang jakarta udah butuh airport train banget yaaaa (masa damri mulu.. hellooo tetep kena macet kaliii

    1. Ho’oh, damri murah tapi kalo kena macet, BHAAAYYY!

  13. wahhh sumpah ulasannya sangat lengkap sekali kak, pasti bakalan berguna banget nih buat saya. Kemarin pas lagi butuh banget, sayang belum ketemu sama postingan inih..

    1. Hehe, boleh di-share ya kalo dirasa bermanfaat. Makasih udah mampir 😀

  14. Indonesia lambat laun mengikuti perkembangan zaman dan teknologi,tp kartu CC nya Tuan msh blm diterima di indo, ada yg salah kayaknya sama sistem sini.

    1. Iya, sepertinya ada beberapa bank internasional yang masih susah diakses

  15. […] baru melalui diluncurkannya kereta api Solo Ekspres. Sejatinya, kereta ini akan difungsikan sebagai kereta bandara yang melayani Bandara Adi Soemarmo Solo. Namun karena jalurnya belum rampung, untuk sementara […]

  16. […] ada waktu beberapa menit sebelum keberangkatan menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta pukul 01:15. Tiba-tiba saja, di tengah waktu yang kian menipis itu, sebuah pikiran merangsek masuk […]

  17. […] 2019 menjadi target operasi MRT Jakarta, jadilah demikian sesuai imanmu (mendadak khotbah). Semoga kereta bandara dan Skytrain bandara benar-benar bisa diwujudkan tahun ini, sesuai target. Jakarta, sang macan […]

  18. […] Kemang lalu turun di halte Kemang Raya 10, lanjutkan dengan sedikit berjalan kaki. Sementara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kamu bisa naik bus DAMRI Bandara tujuan Pasar Minggu atau Blok M, lalu lanjutkan dengan ojek […]

  19. […] yang udah gue duga, perjalanan dari Bandung menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta berjalan dengan sangat lancar. Sekitar jam 6 pagi, kami udah dropped di Terminal 3 di mana maskapai […]

  20. […] waktu estimasi. Coba tebak saat itu gue sampai di bandara jam berapa. Jawabannya, gue baru tiba di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta Jakarta jam 9:30. Itu artinya, lama perjalanan gue molor jadi 5.5 […]

  21. […] kali mampir ke sini, di bagian pertama kemarin gue cerita tentang perjalanan gue dari Bandung ke Bandara Soekarno-Hatta, penerbangan Jakarta-Bangkok dengan Thai Lion Air, perjalanan dari Don Mueang Airport menuju hotel, […]

  22. […] makan malam setelah menempuh penerbangan dengan maskapai SCOOT (it was my first time, lho) dari Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta jam 20:00. Selagi masih ada waktu beberapa menit sebelum mobil City Shuttle dateng jam 23:45, gue […]

  23. […] juga jika KRL Jabodetabek nggak masuk hitungan), skytrain Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kereta bandara Soekarno-Hatta, hingga akhirnya MRT atau Mass Rapid Transit. Setelah selama 6 tahun hanya bisa mencicipi MRT di […]

  24. […] kayak stasiun kereta bandara di Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, atau Bangkok, peron Airport Express di Hong Kong bisa diakses tanpa […]

  25. […] Baca ulasannya di: Going to Jakarta Riding The Soekarno-Hatta’s Airport Train […]

  26. […] udah beli tiket kereta bandara Soekarno-Hatta via Traveloka. Tiketnya bisa dipake buat jadwal mana pun di hari yang udah kita atur saat booking, […]

  27. […] Des Indes hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari Stasiun MRT Dukun Atas, Stasiun KRL Sudirman, dan Stasiun BNI City. Sementara dengan Stasiun Gambir, hotel dapat dicapai dalam waktu 15 menit sejauh 5 […]

  28. […] Simak ulasan lainnya: Pengalaman Naik Airport Railink dari Bandara Soekarno-Hatta ke Pusat Kota Jakarta […]

  29. […] Simak ulasan lainnya: Pengalaman Naik Airport Railink dari Bandara Soekarno-Hatta ke Pusat Kota Jakarta […]

  30. […] Saat ini, LRT Jakarta baru terhubung dengan busway TransJakarta di Stasiun Pulomas (Koridor 2 Pulogadung – Harmoni) dan Stasiun Velodrome (Koridor 4 Pulogadung – Dukuh Atas). Busway koridor 4 itu bisa kamu naiki untuk melanjutkan perjalanan dengan MRT, KRL Commuter Line, dan Airport Rail Service Soekarno-Hatta. […]

  31. […] Gue sedih karena kereta bandara Jakarta ini kemungkinan jadi kereta bandara yang paling sepi penumpang di Asia Tenggara, bahkan lebih sepi dari KLIA Ekspres. Nggak cuma warga lokal yang juga belum antusias, tapi turis asing pun. Kemungkinan karena petunjuknya kurang jelas, atau masih minimnya informasi dalam bahasa Inggris. Gue udah berusaha nulis artikel dwibahasa di sini. […]

  32. […] di dalam KRL Jogja-Solo juga mirip dengan peraturan di KRL Jabodetabek, MRT, LRT, dan kereta bandara Soetta. Di antaranya adalah nggak boleh makan dan minum, dilarang membawa benda berbau tajam, dilarang […]

  33. […] sebagai buktinya, gue udah pernah nulis review MRT Jakarta, LRT Jakarta, Skytrain & Kereta Bandara Soetta, LRT Palembang, Kereta Bandara Yogyakarta, transportasi umum Kuala Lumpur, transportasi umum […]

  34. […] Rp20 ribu aja, masih murah dibandingkan kereta bandara Soekarno-Hatta, apalagi dibandingkan KLIA Ekspres Malaysia hehe. Rutenya hanya Yogyakarta – Wates – […]

  35. […] menawarkan drop-off point yang dekat dengan tujuan perjalanan gue, seperti Fatmawati dan Bandara Soekarno-Hatta, jadi langsung […]

  36. […] Manggarai, yang saat ini menjadi bertemunya KAI Commuter Cikarang Line, KAI Commuter Bogor Line, KA Bandara Soekarno-Hatta, dan KA Jarak Jauh. Ketika fase 2 LRT Jakarta rampung, Manggarai akan menjadi terminus untuk rute […]

  37. […] halnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang berada di Tangerang, Provinsi Banten, Narita International Airport sebenarnya sudah masuk […]

  38. […] dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun terakhir. Dimulai dari beroperasinya skytrain (kalayang) dan KA Bandara Soekarno-Hatta di tahun 2017, disusul LRT Jakarta dan MRT Jakarta di tahun 2019. Tahun ini, 2023, kita melihat LRT […]

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

aryantowijaya.wordpress.com/

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

Berjalan, bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu