Satu Malam Nostalgia Batavia di Hotel Des Indes Menteng, Jakarta

Hujan yang semula deras mengguyur ibukota ternyata sudah reda saat gue melongokkan kepala dari dalam pintu keluar Stasiun MRT Dukuh Atas. Niat hati ingin memesan ojol menuju Hotel Des Indes, namun ongkosnya Rp10.000,00. Ya sudah, jalan kaki pun jadilah. Jarak sekitar satu kilometer gue jalani hingga tiba di di depan sebuah gedung klasik setinggi beberapa lantai di kiri jalan itu. Hari itu, Sabtu 22 November 2019, gue merasa terhormat menjadi salah satu blogger yang diundang dalam acara Soft Opening Hotel Des Indes Menteng.

Lokasinya yang beralamat di Jalan HOS Cokroaminoto no. 84, Menteng, Jakarta Pusat, membuat Hotel Des Indes mudah dijangkau dengan berbagai moda transportasi. Hotel Des Indes hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari Stasiun MRT Dukuh Atas, Stasiun KRL Sudirman, dan Stasiun BNI City. Sementara dengan Stasiun Gambir, hotel dapat dicapai dalam waktu 15 menit sejauh 5 kilometer.

Petugas resepsionis Hotel Des Indes anggun dengan kebaya

Piano klasik dan ornamen klasik lainnya di lobi Hotel Des Indes Menteng

Dengan tubuh yang basah oleh keringat, gue tiba di lobi Hotel Des Indes yang saat itu dipenuhi awak media dan tamu undangan. Baru saja mau kirim WhatsApp ke mbak Cindy Unsri, eh kami kemudian bertemu pandang. Mbak Cindy menyapa dengan ramah dan kami berjabat tangan. Karena masih menunggu prosesi pengguntingan pita, gue dipersilakan untuk check-in terlebih dulu di kamar yang sudah disiapkan.

Hotel Des Indes Menteng ini memiliki lobi yang cukup luas. Tamu akan disambut keramahan front desk officer yang tampil anggun dalam balutan kebaya nusantara. Sembari menunggu antrian check-in, tamu bisa bersantai di area duduk yang tersedia sambil membaca beberapa majalah. Bisa juga foto-foto di area lobi yang dipenuhi ornamen berbau klasik, seperti piano kuno, guci-guci Tionghoa, dsb. Ada free personal computer juga yang dapat diakses di meja resepsionis.

Sudut instagrammable di lobi Hotel Des Indes Menteng

Dinding kaca dengan kisi-kisi hitam di lobi

Lobi berada di antara restoran dan Paloma Lounge, Bistro, & Bar. Kamar-kamar tamu dan lantai dasar untuk parkir kendaraan bisa diakses dengan elevator (lift).


Fasilitas Kamar Hotel Des Indes Menteng

Syukurlah, gue mendapat kamar di lantai 2 yang letaknya deket banget sama lift. Pintu kamarnya memang agak berat, jadi dibutuhkan sedikit perjuangan hehe. Namun begitu pintu kamar terbuka, whoaaa…

Tempat tidur di kamar Executive Deluxe Hotel Des Indes Menteng

Bukan sembarang kopi, tapi kopi Tanamera!

Gue disambut oleh kamar Executive Deluxe dengan luas 30 m² yang dibalut desain interior art-deco khas peninggalan kolonial Belanda. Kaki melangkah masuk dengan nyaman berkat aplikasi parket dan karpet pada lantai kamar. Fasilitas kamar adalah sebagai berikut:

  • TV 43 inch
  • Area kerja yang luas
  • Kopi, teh, cangkir, air mineral, dan teko listrik
  • Refrigerator
  • Hair dryer
  • Safety box
  • Slippers
  • Hanging corner.

Ada refrigerator di kamar Hotel Des Indes Menteng

Hanging corner dan WC di kamar Hotel Des Indes Menteng

Sebuah konter kecil (tempat coffee & tea maker facilities dan refrigerator berada) menjadi pembatas imajiner antara bedding area yang berbalut karpet dan communal area yang dilapisi parket. Tempat tidurnya yang nyaman diapit oleh sepasang nakas yang masing-masing dilengkapi dengan colokan listrik.

Yang istimewa adalah kopi dan teh yang tersedia. Bukan Ne***fe seperti yang biasa gue temukan di hotel, tapi kopi Tanamera dooonggg. Tehnya juga bukan teh celup biasa, namun teh Singabera. Area kerjanya yang luas difasilitasi dengan kursi kerja yang empuk! Meja kerjanya pun dilengkapi laci yang luas dan colokan listrik untuk beberapa gawai sekaligus, bahkan ada soket khusus untuk kabel USB.

Toiletries lengkap di kamar mandi Hotel Des Indes Menteng

Wastafel Hotel Des Indes yang elegan dari marmer

Gelasnya aja elegan gini

Kesan mewah pun tak absen di dalam kamar mandinya. Tak hanya luas, kamar mandi tampil elegan dengan aplikasi marmer pada wastafel dan dinding. Area basah dan area kering dipisahkan oleh dinding kaca. Toiletries-nya lengkap! Ada sabun cair, shampoo, conditioner, body lotion, sabun bar, pasta gigi, sikat gigi, shower cap, cotton bud, dll. Pengemasannya pun eksklusif sampe gue bawa pulang ke Bandung hahaha.

Yang paling gue suka adalah shower-nya. Ada rainforest showeeerrr yaaayyy! Gue memang suka banget sama shower kayak gitu karena lebih nyaman, nggak perlu pegang-pegang gagang shower. Guyuran air dan suhunya juga lebih stabil. Selain rainforest shower sebagai shower utama, juga ada secondary shower untuk kaki. WC-nya juga gue suka karena ada fitur smart washer. You know what I’m talking about, right?

Nikmatnya mandi di bawah pancuran air Hotel Des Indes Menteng

Memandang blue hour dari kamar Hotel Des Indes Menteng

Terakhir adalah view. Walaupun “cuma” di lantai 2, tapi dari jendela kamar gue bisa menikmati panorama gedung-gedung perkantoran bergengsi di Sudirman Central Business District. Mungkin karena faktor lokasi kali ya. momen terbaik adalah momen sunset kayak foto di atas, cakep!


Press Conference Hotel Des Indes Menteng

Mendekati jam 14:30, gue ditelfon mbak Cindy untuk turun ke lantai dasar karena press conference akan segera dimulai di Paloma Lounge, Bistro, and Bar. Seperti yang tertera pada undangan, press conference dimulai jam 14:30. Di situ gue nggak sendiri lagi, karena Ridho Fazri @hotelopedia segera bergabung dan duduk di sebelah gue. Fyi, Ridho ini temen satu komunitas di Teman Hotel Reviewer.

Konferensi pers Hotel Des Indes Menteng

Paloma Bistro & Bar, lokasi penyelenggaraan press conference Hotel Des Indes Menteng

Press conference dihadiri oleh Pak Darmawiharto (Hotel Manager, tengah), Sten Ivan (founder Vamonos Coworking Space, kiri) dan Bu Amel dari The Clinic (kanan). Beberapa awak media yang hadir adalah dari Kumparan dan MNC. Secara singkat, konferensi pers ini adalah kesempatan bagi ketiga narasumber untuk memperkenalkan produknya dan melayani sesi tanya jawab dengan awak media atau blogger. Blogger yang hadir saat itu cuma gue dan Ridho. Apa yang mereka sampaikan di konferensi pers adalah informasi yang saat ini kamu baca di tulisan ini hehe.

Kamu yang suka mempelajari sejarah Batavia (Jakarta) mungkin sudah akrab dengan nama Hotel Des Indes, dan mungkin jadi bertanya-tanya apakah ada korelasi antara Hotel Des Indes di Jalan Gajah Mada (Harmoni) dengan yang ada di Menteng ini. Buat kamu yang belum tau, dulu ada sebuah hotel megah bernama Hotel Des Indes yang berdiri sejak 1829 di kawasan Harmoni. Hotel Des Indes adalah salah satu hotel tertua dan termegah di Asia pada masanya!

Saatnya coffee break!

Sayang sekali, Hotel Des Indes tersebut dirobohkan pada 1971 dan diubah menjadi pertokoan Duta Merlin. Padahal, pamornya bahkan mengalahkan Hotel Fullerton di Singapura. Jawabannya, kedua Hotel Des Indes tersebut tak berhubungan, namun Hotel Des Indes Menteng ini ingin mengembalikan kejayaan Hotel Des Indes Batavia. Selidik punya selidik, ternyata ada juga hotel bernama Des Indes di Den Haague, Belanda.

Setelah acara utama selesai, kami menikmati jamuan coffee break yang hadir dengan pisang goreng dan kue.


Gala Dinner dan Latin Night Hotel Des Indes Menteng

Kalo di konferensi pers cuma ada gue dan Ridho, maka di gala dinner ini malah gantian Ridho-nya yang pergi. Tapi bukan berarti gue sendiri, karena ada mas Denny Delian @namaku_de, Ady Lim @kokotraveller, dan Oni Hoironi.

Duh, seneng bangeeettt bisa temu sapa sama temen-temen sesama influencer. Dari mereka bertiga, baru mas Denny yang udah kenal dan ketemu sebelumnya. Yang lainnya baru pertama ketemu, tapi rasanya kami berempat kayak udah kenal lama. Apalagi Ady, orangnya ramah dan supel banget. Kami berempat kompak dengan baju batik seperti yang diinstruksikan mbak Cindy. Oh iya, ada Chris juga, temennya Ady yang ikut hadir.

Selamat malam dari kami

Menikmati sajian makan malam di Hotel Des Indes Menteng

Cheers!

Kami sendiri nggak terlalu memperhatikan acara karena saat datang acara sudah dimulai. Namun kurang lebih, acara ini adalah jamuan dari owner Hotel Des Indes Menteng, ibu Jusri Fathma Hakim, kepada rekan-rekan dan mitranya. Turut hadir sederet duta besar berbagai negara yang berkantor di sekitar Menteng. Puji Tuhan, berkat gala dinner, anak-anak kelaparan ini bisa makan enak dan kenyang, bahkan minum white wine #eh.

Acara yang semula kaku dan formal lalu perlahan cair ketika sepasang latin dancer mengambil alih lantai dansa diiringi hentakan musik Latino yang sensual namun juga romantis. Perlahan, hadirin ikut larut dalam suasana saat masing-masing penari menarik salah satu hadirin untuk menari bersama mereka. Lama-lama, ada pasangan tamu yang bergabung di lantai dansa, lalu pasangan lainnya, pasangan lainnya lagi, dan lantai dansa pun penuh dengan orang-orang yang bersukaria. Bahkan sang ibu owner pun tak mau ketinggalan dalam sukacita, lenggokan tubuhnya tetap gemulai meski usia sudah kian senja.

Sang DJ memainkan musik demi musik, dari latin hingga RnB lalu disko sampai elektro. Tamu berbagai usia bersatu karena lagu. Gue yang semula diem-diem bae pun akhirnya tak tahan untuk ikut melompat dan bergerak. Jiwa dancer gue bergetarrr. Sang DJ memilihkan lagu-lagu yang tak lekang oleh waktu sehingga setiap tamu berdendang dalam padu.

Latin Night di Hotel Des Indes Menteng yang seru!

Entah sampai jam berapa acara berlangsung, namun sekitar jam 10 malam kami meninggalkan venue acara. Ridho bergabung di menit-menit terakhir, tapi sayangnya udah nggak kebagian makan malam hehe. Kokotraveller dan Chris juga nggak bisa ikut nginep, mereka pulang ke rumah saat itu juga.


Sarapan Hotel Des Indes Menteng

Mungkin karena baru soft opening dan okupansi masih jauh dari jumlah minimal, menu sarapan Hotel Des Indes Menteng pagi itu cukup sederhana. Ada nasi goreng, mie goreng, sosis, omelet, roti tawar, kue, buah, dan teh panas. Meski bersahaja, ternyata nasi gorengnya juaraaa. Wah, jadi nggak sabar cobain sarapan di Hotel Des Indes saat menu sarapannya udah dikerahkan penuh!

Sarapan pagi itu di Hotel Des Indes Menteng

Restoran (ruang makan) di Hotel Des Indes Menteng

Restoran ada di samping lobi. Nuansa klasik dan sentuhan kultur Indonesia lekat membalut desain interiornya. Kursi-kursi kayu ditata mengelilingi meja kayu yang dilapisi taplak dari batik, di bawah kandelar yang menjuntai dari langit-langit tingginya. Untuk mereka yang ingin bersantap sambil merokok, ada outdoor dining area. Yang gue suka dari area restoran dan lobi ini adalah kehadiran dinding kaca yang tampil eklektik dengan kisi-kisi hitamnya. Dinding kaca juga memungkinkan sirkulasi cahaya alami, sehingga ruangan tidak terkesan suram dan tetap memancarkan vibe yang sehat dan segar.

Bergeser ke Paloma Lounge, Bistro, & Bar, atmosfer klasik yang elegan namun nyaman menyambut kita. Selain beberapa kursi bar yang ditata menghadap konter bar, ada kursi-kursi rotan dengan meja-meja kayu untuk bersantai yang lebih maksimal. Ada juga area dengan sofa biar lebih mager lagi.

Area duduk di lobi dan restoran di belakangnya

Paloma Lounge, Bistro, & Bar | Hotel Des Indes Menteng

Paloma Lounge, Bistro, & Bar | Hotel Des Indes Menteng

Nanti kalo bisa nginep di Hotel Des Indes lagi, gue pengen nongkrong mevvah di Paloma Bar sambil menyesap segelas wine dan menikmati menu makanan yang tersedia. Sekarang juga ada promo di Paloma Bar & Bistro nih. Ada Ayam Geprek Des Indes, Ayam Mentega Menteng, Ikan Bumbu Bali, dan Ikan Asam Manis seharga Rp79.000,00/net. Masing-masing sudah termasuk teh atau lemon. Promo makan siang ini bisa dinikmati dari jam 11:00 – 15:00. Harga yang oke banget untuk pengalaman bersantap siang dalam nuansa Batavia.


Vamonos Coworking Space

Sebelum check-out, gue sempatkan diri untuk mengintip Vamonos Coworking Space yang ada di lantai 5. Aksesnya sama dengan akses ke lantai kamar.

Nyaman laptopan di Vamonos Coworking Space

Ternyata ruangannya luas! Desain interiornya modern dengan sentuhan industrial atau unfinished building. Ada berbagai macam seating di dalamnya. Ada kursi biasa, kursi kayu, kursi putar, sofa biasa, sofa memanjang, satu kursi ayun, dan kursi-kursi bar yang berjajar menghadap konter pantry. Ada meja persegi, juga ada meja bundar. Ada set untuk berdua, berempat, maupun komunal. Mau di mana pun, colokan listrik mudah dijangkau. Meski ber-AC, namun ruangan kaya cahaya alami jadi kesannya fresh!

Pantry-nya lengkap! Selain bertumpuk alat makan minum, juga ada dispenser, pemanas air, toaster, coffee maker, dan kulkas. Tentu, kopi dan gula juga sudah disediakan, juga peralatan mencuci piring dan gelas. Lalu berapa sih rate-nya dengan fasilitas selengkap itu?

Sukak sama desain interior Vamonos Coworking Space

Area pantry Vamonos Coworking Space

Kamu bisa bekerja di Vamonos Coworking Space dengan rate hanya Rp75.000,00/hari/pax atau Rp1.000.000,00/bulan/pax. Ada diskon 10% kalo kamu langsung berlangganan untuk 3 bulan. Buat yang mau sewa kantor juga bisa, hubungi aja di akun Instagram @vamonoscoworking.


Kesimpulan: Ingin Kukembali ke Hotel Des Indes Menteng

Rasanya gue belom puas menikmati semua fasilitas Hotel Des Indes Menteng. Pengen nginep di sana lagi saat sarapan udah full service. Pengen casual lunch dan hanging out di Paloma Bistro & Bar. Terus tentunya pengen cobain kerja seharian di Vamonos Coworking Space. Ulasan hotel dan liputan acara di atas juga bisa ditonton di vlog berikut yak.

Sampai jumpa lagi, Hotel Des Indes Menteng

Gimana, berminat staycation di Hotel Des Indes Menteng buat weekend getaway kamu? Kamar Hotel Des Indes Menteng bisa kamu inapi dengan rate mulai di kisaran Rp700.000-an melalui website pemesanan hotel ternama seperti Traveloka atau Booking.com, udah termasuk sarapan. Malah bisa lebih murah lagi kalo lagi promo. Gue sih suka banget sama hotel ini …

45 komentar

  1. Love your writing style and the content 🙂
    Tapi mas, sepertinya ada salah penulisan di nama stasiun MRT nya. Kok tetiba jadi seram, hehehe
    Sorry ya mas..

    1. Wah iya ada typo, sudah dibetulkan. Makasih koreksinya, mas. Makasih juga udah mampir ya.

      1. Sama-sama mas, semangat!

  2. Co working spacenya kayaknya memanfaatkan area loteng atap ya mas? Gilak tp itu working space atau cafe sebetulnya wkwkwk..

    Kapan ya sy diundang press release bginian wkwkwkw.. khayal!

    1. Iya betul koh, memanfaatkan area loteng. Coworking space sekilas memang kayak cafe, dan banyak cafe sekaligus coworking space kayak yang ada di Bandung.

      1. Wah, baru tau kalo ada cerita nostalgia Des Indes Batavia dulunya. Bener2 klasik dan cozy ya, jadi pengen cobain.

  3. Fanny Fristhika Nila · · Balas

    pengeeeen, aku lgs suka pas liat design kamarnya yg rada vintage. tp lgs buka traveloka pgn liat bntuk gedungnya yg gimana, dr gedungnya aja udh kliatan baguus :). cm sayang ga ada kolam renang ya mas. kalo stay ama ank2 aku biasanya cari yg ada pool.tp kalo sedang marathon staycation pas lebaran, ada 1-2 hotel yg aku sisipin ga pake kolam sih:p. aku bakal masukin hotel ini deh ntr. moga2 yaaa, suatu saat bisa balik jd hotel termegah lagi di asia 😀

    1. Halo, mbak. Kolam renang Hotel Des Indes baru dibangun katanya, semoga nanti pas mbak Fanny ke sana udah jadi ya 🙂

      Yaaasss aku juga suka banget sama vibe hotel iniii. Makanya pengen balik lagiii huhuhu.

  4. Suasana lobby hotelnya awesome sekali. Nampak vintage dan instagrammable!
    Sepertinya sesekali boleh kucoba mengina disini.

  5. Bln November kebetulan aku hadir di suatu event yg di selenggarakan di Paloma Bistro Hotel Des Indes, makanannya enak ya mas. Aku naik Kereta Commuter Line turun di stasiun Cikini lanjut ojol tarifnya 10rb 😁

    1. Padahal kemarin dari Gambir ke Bundaran HI cuma Rp2.000.

  6. Sepertinya saya harus belajar lagi menulis ulasan hotel, minimal bisa lengkap seperti ini.
    Aku kemarin menginap, tapi apa daya, malas menjelajah. Jadi cuma tidur aja akakkakakaka

    1. Hahaha, ada kalanya aku juga cuma bobok doang dan gak menjelajah. Tapi kalo hotelnya banyak fasilitas, sayang kalo gak dijelajahi sih. Kalo sekiranya cuma bakal bobok doang, aku akan pilih hotel budget.

  7. Gaya rancang ruangnya memang vintage banget ya. Suka sama kesan tempatnya yang super homey based on dari foto yang tertangkap kamera. Harus coba nginep di sini neh.

  8. Ooo…. Menteng. Sering lewat tapi gak pernah masuk. Ya iya, lah. Kelihatan keren ya. Kalau punya duit, bolehlah ya staycation di sini. Btw, itu deket ama tempat-tempat makan enak. Sebelahnya aja Gandy’s. Belum lagi Tesate nggak jauh dari situ. Mantap, lah.

    1. Iya bener, mbak. Deket sama tempat-tempat makan enak.

  9. Wahh salut banget nih sama tulisannya mas. Selalu mengulas berbagai hotel dengan tulisan yang apik dan mudah dipahami. Seru bacanya…

    1. Terima kasih, bromas.

  10. dgoreinnamah · · Balas

    Saya malah baru tahu lho soal Des Indes ini. Kalau nggak mampir ke sini mungkin nggak akan pernah tahu 🙂

    Koneksi internet sendiri gimana? Apakah terpisah antara koneksi hotel dengan koneksi di coworking space-nya?

    Pinter sih dia taruh coworking space di sini dan posisinya di lantai 5. Orang kerja, yang mungkin tadinya niatnya cuma kerja di coworking space, bisa aja berubah pikiran dan ingin menginap di sini setelah liat desain hotelnya.

    Selamat untuk opening Des Indes Menteng 🙂

    1. Oh iya, untuk koneksi internet aku nggak ngecek kemarin 😀
      Bener bang. Minimal kalo pun nggak nginep malam itu, timbul ketertarikan dulu.

  11. Kesan klasik nya kentara banget dari interior sama penambahan piano bikin betah buat foto foto disini

  12. Paling suka kalau baca Mas Nugi mengulas hotel. Runtut, jelas dan lengkap. Hehhehe. Harus belajar banyak nih aku.

    Waah hotelnya bener-bener klasik ya mas. Klasik tapi elegant. Dinding kamar mandi aja pakai marmer. Resepsionisnya juga bajunya pakai kebaya.

    1. Waaa terima kasih apresiasinya, mbak. Iyes, bener-bener klasik tapi terawat, bikin nostalgia pokoknya.

  13. Suka banget dengan nuansa kamarnya yang vintage dan suasana hotelnya yang klasik.

    Btw, semoga harapan Nugie untuk menginap lagi di Des Indes saat full service tercapai.

    1. Amin amin, biar bisa kasih review lebih lengkap yak! Makasih doanya kak.

  14. Jadi ini sebetulnya hotel baru. Tetapi, mencoba mengembalikan kejayaan Hotel Des Indes yang pernah ada.

    Saya langsung mengkhayal balik ke zaman dulu. Membayangkan mewahnya seperti apa. Kemudian para tamu yang menginap kebaynyakan tuan dan nyonya Belanda kayaknya, ya

    1. Betul, mbak. Seperti itu.

  15. Baca judulnya, kirain Des Indes yg zaman Belanda. Setahuku udh engga ada. Ternyata make namanya doang. Mayan mewah yah hotelnya, kamar²nya luas. Itu…emang karpetnya corak² ijo gitu ya?
    Coworking spacenya malah konsepnya industrial? Bayanganku setema ama interior hotel Des Indesnya.

    1. Iya, cuma pake namanya aja mbak, nggak ada korelasi dengan Hotel Des Indes lama. Yes, desain kamar dan hotelnya vintage dan mewah.

      Mungkin karena desain klasik kurang cocok buat coworking space 😀

  16. Kirain tadi itu meja makan, eh tahunya meja resepsionis. Pake kebaya pula! keren konsepnya. Udah jarang nemu yang model begini.

    Toiletries dikasih pake botol kayak gitu jelas bukan kaleng-kaleng 🙂

    1. Klasik, elegan, dan tradisional. Laaaf pokoknya.

  17. ariefpokto · · Balas

    Hotelnya mewah sekali ya. Suka temanya Heritage banget. Detail-detail di dalamnya bagus banget . Kapan-kapan mau staycation disini

  18. ainunisnaeni · · Balas

    fasilitas co working spacenya boleh juga, bisa kerja dadakan kalo gini

    1. Asal jangan sampe lupa liburan ya hehe

  19. Fasilitasnya cukup lengkap dan yang menarik design interior nya bernuansa klasik. Kalau dari keterangan yang dekat dengan stasiun MRT berarti lokasinya cukup strategis ya..
    Udah gitu ada co working space yang keliatan nyaman juga

  20. Demen neh hotel yang beginian. Indonesia banget. Klasik and art-deco.

    Btw, rapi banget penulisanmu. Love it.

    1. Waaa makasih apresiasinya, kak 😍😍😍

  21. […] juga review Hotel Des Indes Menteng, hotel bintang 4 dekat Stasiun MRT Dukuh […]

  22. […] juga ulasan HOTEL DES INDES MENTENG, hotel bintang 4 vintage di seberang Ibis Budget […]

  23. ainunisnaeni · · Balas

    harga segitu untuk coworking spacenya yg per hari nggak dibatasi jam kah?
    enak kalo ga ada batasa jam gitu, lagian tempatnya juga cozy

    1. Iya buat day pass gitu seharian. Kuy cobain!

  24. […] Premier La Grande Bandung, Shakti Hotel Bandung, Nomad Hostel Kemang, Ibis Jakarta Kemayoran, dan Hotel Des Indes Menteng. Kalian bener-bener memberi penghargaan yang layak buat gue sebagai seorang blogger. Di Harris […]

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

aryantowijaya.wordpress.com/

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

Berjalan, bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu