[SUPERTRIP #3] Perjalanan Naik Kereta Airport Express dari Bandara Hong Kong ke Pusat Kota

Hong Kong International Airport cukup sibuk saat gue datang sore itu, Jumat 24 Mei 2019. Hal pertama yang perlu gue lakukan adalah mencari konter buat ngambil Octopus Card, Airport Express & MTR Travel Pass, dan pocket wifi. Nomor masing-masing konter buat pengambilan ada dalam e-ticket yang dikirimkan KKday, lengkap dengan denah area dan foto konter. KKday ini memudahkan pelanggan banget deh. Detil harga masing-masing produk di atas bisa dibaca di tulisan ini: Persiapan Solo Traveling 4 Hari 3 Malam di Macau dan Hong Kong

Karena gue mendarat di Macau sementara seluruh pesenan harus diambil di Arrival Hall Terminal 1 Bandara Hong Kong, gue sempet takut gue bakal repot masuk ke area kedatangan itu. Tapi gue lalu tanya sama akun Twitter @hkia, dan ternyata seluruh konter tersebut ada di Non-Restricted Area HKIA, jadi sangat memungkinkan buat dimasuki meski kita nggak mendarat di situ.

Baca cerita sebelumnya: Naik Bus Menyeberang Laut dari Macau ke Hong Kong Melalui HongKong-Zhuhai-Macao Bridge (HZMB)

Airport Express & MTR counter (ticket office) at Arrival Hall Hong Kong Airport

Pick up my Airport Express & MTR Travel Pass from OBS, counter no. 13

Gue kira Airport Express & MTR Travel Pass itu gue ambil dari konter resmi MTR, tapi ternyata konternya adalah konter A13 punya sebuah agen travel bernama OBS. Gue mendapat 1 kartu buat akses MTR sepuasnya selama 3 hari + 1 single trip Airport Express dari kota ke bandara. Karena gue pesen buat Airport Express pulang-pergi, gue lalu dikasih 1 kertas kecil dengan barcode buat naik Airport Express dari bandara ke kota. Airport Express & MTR Travel Pass di KKday ini bisa dibeli dengan harga Rp 400ribuan dan Rp 600ribuan.

Sementara itu, Octopus Card ada di konter A14 (HanaTour Desk), isi saldonya cuma 10 HKD. Pocket wifi ada di konter A5 (Pocket Wifi Rental), paketnya udah termasuk kabel charger dan adapter colokan listrik.

Ulasan khusus tentang transportasi umum di Hong Kong bisa dibaca di: Memahami MTR, Tram, Bus, dan Kapal Ferry di Hong Kong

Pick up my Octopus Card from counter A14 HanaDesk Travel (HNT) Arrival Hall Terminal 1 Hong Kong Airport

Pick up my Octopus Card from counter A05 (Pocket Wi-Fi Rental) Arrival Hall Terminal 1 Hong Kong Airport

Buat kamu yang juga mau melakukan pembelian di KKday, gue ada diskon 5% nih dengan memasukkan kode TRAVELEARN. Berlaku buat semua produk di semua negara tanpa minimal pembelian! Periode pembelian dari SEKARANG sampai 30 September 2019, periode perjalanan dari SEKARANG sampai 31 Desember 2019. Tinggal masukkan kode kupon saat check-out pembayaran.

Enjoy this special KKday coupon of mine

Commercial travel agents at Arrival Hall Terminal 1 Hong Kong Airport


Naik Airport Express Train dari Bandara ke Hong Kong Station

Nggak kayak stasiun kereta bandara di Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, atau Bangkok, peron Airport Express di Hong Kong bisa diakses tanpa ticketing gate. Kartu atau tiket baru di-tap di ticketing gate stasiun tujuan. Menurut gue, ini adalah penghematan yang masuk akal. Lalu gimana sih kereta bandaranya Hong Kong ini?

Peron Airport Express di Bandara Hong Kong ini luas, tapi hampa. Nggak banyak tempat duduk. Ada automatic platform screen doors yang menjaga penumpang dari jalur kereta. Interior keretanya baguuusss! Elegan, modern, dan lega, kursinya ditata berbaris 2-2. Ada colokan listrik dan ruang penyimpanan koper yang luas!

Travelator towards Airport Express station, Hong Kong Airport

Peron kereta bandara Airport Express Hong Kong

Makanya, nggak heran kalo harga tiketnya 115 HKD (hampir Rp230.000,00) atau 110 HKD kalo pake Octopus Card buat tujuan akhir Hong Kong Station. Ongkos ke Kowloon adalah 105/100 HKD dan ongkos ke Tsingyi adalah 70/65 HKD. Jomplang banget lah sama bus yang ongkosnya cuma di kisaran 30-40 HKD. Makanya, rakyat jelata kalo mau hemat di Hong Kong naik bus aja ya. Kalo naik kereta bandara, bisa habis duluan uang saku kau nanti 😌😌😌

Hong Kong Airport Express beroperasi dari jam 00:54 – 01:48 dengan interval kedatangan setiap 10-12 menit. Ongkos yang mahal terbayar dengan lama tempuh yang cuma 20-an menit sampai ke Hong Kong Station. Kereta bandara Hong Kong ini jalannya cepet dan smuuuuuut…  Kalo naik bus bisa sekitar 1 jam perjalanan.

Spacious luggage storage, Hong Kong Airport Express train

Inside Hong Kong Airport Express train

Pemandangan selama perjalanan itu bagus bangeeettt! Gue sarankan buat duduk di sisi kiri arah kedatangan kereta (karena barisan kursinya ada 2 arah), jangan di sisi kanan kayak gue. Pemandangan laut dan pulau-pulau Hong Kong akan tersaji di depan mataaa. Ini karena lokasi HKIA berada di sebuah pulau kecil bernama Chek Lap Kok yang terpisah dengan Kowloon dan Hong Kong Island. Disneyland Resort (stasiunnya bakal dilewati dalam perjalanan) juga berada di pulau kecil hasil reklamasi. Jadi, dari bandara ke Hong Kong Station, kamu akan menyeberang 2 selat!

:wow::wow:

Biar lebih jelas, kamu tonton aja video perjalanan gue berikut ini. Full version uncut!

Tau nggak? Sebetulnya, setelah check-out dari hotel di Macau tadi siang, gue sempet berpikir buat mampir dulu ke City of Dreams sama The Venetian. Sekadar buat foto-foto dan liat-liat suasana, “Kayak apa sih isi kasino-kasino itu?” Tapi beberapa hari menjelang keberangkatan ke Macau, gue mikir, “Kayaknya skip aja deh ke City of Dreams. Perjalanan ke Hong Kong ini ‘kan lama, nanti gue malah kesorean kalo ke COD dulu. Mending gue langsung naik bus ke HZMB.” Ternyata gue membuat keputusan yang tepat, karena hari sudah sore saat gue sampe di Hong Kong. Waktu bener-bener nggak terasa kalo kita lagi traveling.

Baca ceritanya di: Senado Square, Ruins of St. Paul’s, dan Makan Egg Tart di Margaret’s Cafe e Nata


Naik MTR dari Hong Kong Station ke Jordan Station

Hong Kong Station dan Central Station adalah 2 stasiun bawah tanah berbeda yang terhubung jadi satu. Stasiun Airport Express ada di Hong Kong Station, sementara gue harus naik MTR Tsuen Wan Line (jalur merah) menuju Stasiun Jordan. Jadi, gue harus berpindah dari Hong Kong Station ke Central Station. Masalahnya, dua stasiun ini luas bangeeettt!

:sweating::sweating:

Hong Kong Airport Express Station yang modern dan megah!

Ticketing gate, Hong Kong Airport Express station

Setelah keluar dari ticketing gate Airport Express, gue naik lift menuju Hong Kong Station. Lalu gue jalan kaki melalui area pertokoan, lalu naik travelator, lalu jalan kaki melalui sebuah aula besar, lalu naik travelator lagi, jalan kaki lagi, barulah gue sampe di Central Station. Tapi tunggu, perjalanan belum berakhir. Gue masih harus sedikit berjalan kaki lagi dan menuruni eskalator buat sampe di peron Tsuen Wan Line. 😅😅😅

Biar lebih jelasnya, tonton video di bawah ini!

Dari desain stasiunnya―langit-langitnya yang rendah, material lantai dan dindingnya, cara pemasangan papan petunjuknya―nampak kalo MTR Hong Kong ini adalah an old subway yang udah beroperasi sejak lama. Suara keretanya juga nggak “ngiiiiiinggg” kayak MRT di Jakarta, MRT & LRT Kuala Lumpur, MRT Singapura, atau BTS & MRT Bangkok. Oh iya, gue nggak typo, namanya memang MTR yang merupakan singkatan dari Mass Transit Railway. Kalo menurut gue, ini karena sistem MTR Hong Kong adalah gabungan dari MRT, komuter, dan LRT.

Choose which line you need, Hong Kong MTR Station

Nggak semua gerbang tiket di stasiun MTR Hong Kong itu modern, ada yang masih lawas kayak KRL Jakarta ini

Dari Central MTR Station sih nggak banyak yang naik. Tapi begitu sampai Admiralty, di mana Island Line (jalur biru) dan Tsuen Wan Line (jalur merah) yang bermula di Central bertemu dengan South Island Line (jalur hijau muda), keretanya jadi penuuuhhh! Total ada 11 jalur dalam sistem MTR Hong Kong, belum termasuk LRT. Saat itu gue dalam posisi duduk di dalam kereta. Gue yang lagi membuat video perjalanan pun terpaksa stop recording sampe situ karena pemandangannya udah nggak enak diliat hehe.

Gue turun di Stasiun Jordan, stasiun ketiga dari Central. Kalo hotel atau hostel kamu di Hong Kong ada di kawasan Mongkok, Yau Ma Tei, atau Tsim Sha Tsui, berarti kamu juga tinggal naik MTR Tsuen Wan Line kayak gue. Karena udah pake Airport Express Travel Pass, jadi gue tinggal tap in dan tap out, nggak usah pusing lagi ngitungin duit.

Baca ceritanya di: Menikmati Tsim Sha Tsui di Malam dan Pagi Hari


Check-in di Pandora After 80s @Jordan

Gue reservasi hostel ini dari Booking.com. Ada cashback 10% buat pemesanan kamu kalo klik dari link di bawah ini:

https://www.booking.com/s/35_6/teguh475

Sebenernya, lokasi hostelnya itu persis di depan pintu stasiun MTR. Tinggal jalan nggak sampe 5 langkah, serius! Tapi karena gue salah exit, gue jadi harus nyeberang 2 kali. Exit yang bener menuju Pandora After 80s Jordan adalah Exit B1. Kalo kamu salah ke B2 juga gapapa, tinggal jalan beberapa langkah lagi.

Pandora After 80s Jordan, there is another property in Causeway Bay

Sama kayak hostel-hostel lain di Hong Kong, Pandora After 80s Jordan ini ada di dalam apartemen (atau lebih tepat disebut rumah susun?) bernama New Lucky House. Karena salah exit, gue sempet kebingungan nyari hostel ini. Setelah masuk gedungnya, tinggal naik ke lantai 1 dari lift yang ada di kanan atau pake tangga juga bisa kalo lift-nya kelamaan.

Di Booking.com, gue pesen 5-bed dorm seharga 238 HKD buat 2 malem. Tapi saat sampe hotel, ternyata kamar 5-bed dorm itu nggak ada, cuma ada 8-bed dorm. Orang hostelnya, sebutlah Ben, nawarin kamar 8-bed dorm itu seharga 200 HKD. Karena gue udah capek dan males nyari-nyari hostel lain, gue setujui tawaran itu setelah memastikan di akun e-banking CIMB Niaga gue bahwa biaya 238 HKD itu belum tertagih dari kartu kredit. Baru kali ini mengalami situasi kayak gitu.

Thank God the front desk officer is an expatriate

Setelah proses check-in, Ben mengajak gue masuk ke dalam kamar sambil memberikan tur singkat. Ada air minum di lorong dan communal room di ruang seberang, jadi Pandora After 80s ini menempati 2 unit terpisah di New Lucky House. Di kamar ada kamar mandi, tapi in case of emergency, ada kamar mandi lain di lobi. Begitu pintu kamar dibuka, gue syok!!!

:wtf::wtf:

Di depan mata langsung ketemu bunk bed, di sebelah kanan ada kamar mandi seukuran 1×1 meter. Nyaris nggak ada ruang buat naroh backpack, itu pun udah kepake traveler sebelumnya.

Pengalaman menginap di Hong Kong ini adalah pengalaman yang nggak akan gue lupakan. Sampai saat ini, inilah kamar hostel paling sempit yang pernah gue inapi! Kasurnya tingkat 3, dan gue ada di kasur tengah, buat duduk sila aja gue nggak bisa tegak. Tapi kalo si otong sih masih tegak perkasa. Kalo mau jalan masuk atau keluar bed, gue harus jalan miring kayak kepiting karena jarak antar bed itu sempit bangeeettt. Momen paling PR adalah saat pertama dateng di mana gue harus mengangkat backpack gue ke atas bed. Hosh hosh…

Pandora After 80s Jordan, Hong Kong

Ada air gratis di ujung lorong itu

Dengan ruang pergerakan yang sangat terbatas dan kondisi kamar yang hening itu, gue jadi males mandi kayak kak Rinta Dita. Akhirnya setelah tiduran beberapa menit (gue lupa apakah saat itu gue ganti baju atau enggak), gue langsung keluar lagi buat makan malem dan menikmati Jumat malam di Tsim Sha Tsui.

70 komentar

  1. Wew, bikin ngeces nih Guh. Kepengen juga one day halan-halan ke HK. Nuasanya mirip-mirip kayak SG gak sih di sana?

    1. Ayo ayo, Ry.

      Hong Kong itu kayak perpaduan Singapore, Cina daratan, dan Tokyo haha. Ada sisi modern dan bersih, ada sisi rumah-rumah susun yang lusuh, stasiun-stasiun keretanya 90-an banget kayak di Jepang.

      1. Ntr japri-japri biaya total ya guh haha.

      2. Siap. Nanti bakal ku-share juga di akhir seri 🙂

      3. Hatur tengkyu, Guh!

  2. katanya HK itu ngapa2in rame ya. ngantri bus rame. MRT rame. mau makan jg rame. pengen sih ke sana. kapan ya? hahah

    1. Beneeerrr. Penduduknya buanyak, turis juga banyak, area residensialnya padeeettt!

    2. Kamu tu kalo nulis transport bisa detil banget gitu ya, Gie. Nek aku wis males ahahaha.

      1. Haha matur nuwun, mbak. Mungkin karena concern-nya di situ 😀

  3. Haha, kekagetan yang sama Nug pas aku ke HK waktu itu. Jadi begitu buka pintu, langsung mentok ranjang. Solat aja di atas kasur. Dan begitu masuk, si ibu pemilik hotel langsung aku panggil. “Tempat mandinya mana?” eh dia gak bisa bahasa Inggris. Jadi aku peragain orang mandi.

    Trus dia masuk. Nutup pintu utama, barulah pintu kamar mandinya kelihatan karena ketutupan pintu utama hahaha. Kamar private murah ya begitulah risikonya hwhwhw

    1. Wah, kebayang sempitnya mas. Tapi masih sedikit mending karena itu kamar privat, dan bukan dorm. Padahal pengen staycation bobok manja di Hong Kong 😦

      Hotel2 bagus yang murah biasanya jauh dari mana-mana dan susah diakses.

      1. Iya, jadi gak efektif perjalanannya. Mana mahal jg transportasi di sana. Andai semua negara ada STP kayak di Singapura ya haha, jadi bebas naik transportasi sepuasnya.

      2. Nah itu, Singapura yang katanya negara termahal rasanya masih jauh lebih ramah dari HK. Makanan 3-4 SGD masih ada di kota. Hostelnya manusiawi.

  4. Aduh nggak kebayang itu bagaimana tidurnya, semoga badan nggak jadi rontok ya 😀 dan memang HK station itu luasnya keterlaluan, sampai-sampai cape duluan bahkan sebelum naik MTR berikutnya haha. Jadi nggak sabar mau baca cerita berikutnya 😀

    1. Syukurnya di bed tetep bisa tidur hehe. Mungkin karena capek dan ngantuk kali ya.

      Yay, ditunggu cerita berikutnya ya.

  5. Loh, salah kolom komen ternyata ahahahaha.

    1. Wkwkwk jadi reply di komentar orang yak

  6. dgoreinnamah · · Balas

    I think you should find a better name. Otong is too common. *Penting bahas yang ini*

    Keretanya nyaman gila sih kalau liat daei gambarmu. Tapi sebagai sobat kismin, gue pasti pilih yang murah. Ahahaha

    Jadi bed di dorm itu literally buat tidur ya? Nggak boleh buat duduk?

    1. Haha. Ya udah, gue namain Tito aja deh, biar gagah kayak pemain bola. (malah dibahas lagi)

      Nyaman banget, bang. Perjalanannya jadi terasa kurang lama hahaha.

  7. Waah lengkap banget nih pembahasannya. Disimpen ah…siapa tau kapan – kapan bisa sampai Hongkong. Setahun lalu pernah sih diajakin suami yang dinas seminggu. Suruh ikutan nemenin tapi bayar tiket sendiri. Nggak jadi karena mendadak nyuruhnya dan tiketnya mahal. Tapi artikel ini berguna banget nih kalau suatu saat bisa ke sana.

    1. Senang bisa membantu, mbak 🙂

  8. Jadi kalau naik Airport Express, ngetapnya baru di stasiun tujuan? Canggih juga ya. Harganya sih lumayan. Tapi kalau bisa cepat sampai tujuan, worth it, lah. Patut dicatat nih.

    1. Yes, ngetap-nya di stasiun tujuan. Maklum kak, biaya hidup di Hong Kong memang mahal 😀

  9. Pake Airport Express harganya emang ‘wow’ sih. Tapi kalau bisa cepet sampai tujuan sih, gpp. Uangmu akan kembali, waktumu enggak. hahaha

    Tapi pas gw baca, keknya yg paling seru itu pengalaman di Pandora After 80s Jordan. Complicated dan kejutan seru yang gk mungkin terlupakan. Mulai pintu exit sampe space yang ‘wow’ buat tidur.

    Tapi serius deh, pintu exit itu kalo salah keluar pasti bikin muter >.<

    1. Iya bener, apalagi kalo stasiunnya besar-besar kayak di Hong Kong ini.

  10. Wih mantap ini bang. Emang ada harga ada barang yaa bang. Pake Airport Express keren yaa bang liat dari foto-fotonya, tapi kalo uang pas-pasan agak ngenes jugaa yah hahah

    1. Hehe, kalo uang lagi pas-pasan naik bus aja 😀

  11. Pantesan aja mahal airport express nya ya, cakep banget gitu bikin betah apalagi pemandangan selama perjalanan nya jg cakep, jadi pengen jalan2 ke HK jg 😁

    1. Ada harga ada rupa ya, hehe

  12. Gieee mupeng keretanya. Wahhhhh banget

    1. Hehe cobain yak 😀

  13. Xpress trainnya meeah sekali.. pantas harganya gak murah. Jadi ada alternatif ya buat pelancong.. Semoga b is a kesini deh suatu hari nanti..

  14. […] Baca cerita sebelumnya: Perjalanan Naik Kereta Airport Express dari Bandara Hong Kong ke Pusat Kota […]

  15. Baiklah, karena aku level rakyat jelata, inget-inget deh nanti klo ke Hongkong naik bus aja deh
    Eh tapi lihat foto-fotonya Airport Express kok keren banget ya. Bikin mupeng ih

    Btw itu aku penasaran lihat kamarnya Pandora After 80s deh, kok gak difotoin sih?
    Gak kebayang itu gimana tidurnya, mana posisi di tengah pula. Haduuuh
    Salut deh sama dirimu

    1. Hehe bagi 2 aja, mbak. Pas mendarat naik bus, baliknya naik kereta 🙂

      Iya, karena nggak pernah kosong aku jadi nggak enak mau foto. Bisa dicek di Booking.com kalo penasaran sama kamarnya 😀

      1. Nah ide bagus itu, jadi ngerasain semuanya ya. Bus dan airport expressnya

        Haha itu bangun-bangun badan gak pegelkah?

      2. Puji Tuhan enggak hehe. Nyenyak sih kalo tidur 😀

  16. Nug, mana foto bunk bed di dorm-nya? Saking sempitnya, sampai-sampai nggak bisa moto ya? Wah, pelajaran nih, kalo ke Hongkong gw nggak nginep di hostel kalo kamarnya zonk gini..

    1. Yup. Karena selalu ada orang, aku jadi nggak enak buat foto. Sementara saat di dalam bed, pencahayaannya remang-remang hehe.

      Betul, mbak. Cari private room aja, itu pun tetep sempit kalo dari review temenku. Kalo mau kamar dengan ruang yang manusiawi (entah dorm atau private room), cari penginapan yang agak jauh dari pusat kota. Konsekuensinya, transportasi ke tempat-tempat wisata butuh effort dan waktu lebih.

  17. Detail banget cerita tentang mass transportation. Hebatnya walaupun engga pakai bahasa Inggris, signagenya jelas ya. Jadi engga kesasar. Waduh…engga kebayang di dorm campur ama orang lain. Hmmm…kalo tidur suka ken***, malu engga yah? hihi…Kalau dulu kami nyewa apartemen, karena ber-11.

    1. Iya mbak, memang concern-nya sama transportasi umum 🙂

      Wkwkwkwk, sejauh ini sih belum pernah ketemu tamu dorm yang kentut.

  18. Fanny Fristhika Nila · · Balas

    itu penampakan bunkbed ga bisa difoto saking sempitnya ya mas ;p.. hihihihi sumpah penasaran :D.. HK memang memorable sangaaaaat penginapannya yaaak ;p..

    aku pas kesana, dr bandara ke hotel naik bis sih… pulangnya gitu jg,,, ga nyobain kereta bandara jadinyaaa.. kmrin itu pergi ke sana rame2, dan kalah voting ama yg milih transportasi bus ;p.. btw, kartu octopus expirednya lama ga yaaa… baru inget aku msh ada sisa saldo sbnrnya wkwkwkwkw…

    1. Pertama, dorm gak pernah kosong. Aku gak enak buat ambil foto. Kedua, mau foto dari dalam bed, eh remang-remang 😀

      Haha bus memang pilihan merakyat sih ya. Kalo gak salah 3 tahun, mbak. Coba dicek aja di website-nya.

  19. Menurut saya, mungkin seharusnya ada penggambaran lebih jelas mengenai sibuk nya di Hong Kong International Airport seperti apa, misalnya apakah saat mau masuk ke airportnya, parkirnya, toiletnya dll, biar yang belum pernah bisa antisipasi, oh kalau di waktu tersebut sibuk nih, de el el 😁 serta mungkin bisa selfie di kamarnya, jadi pembaca tahu sempitnya itu seperti apa sih😃

    1. Untuk kesibukannya udah ada di foto, mbak. Ya seperti itulah penampakan Arrival Hall yang saya jalani hehe.

      Iya gak foto bunk bed. Kamarnya selalu rame, jadi gak enak buat foto. Sementara kalo foto dari dalam bed, pencahayaannya remang-remang 😁😁😁

  20. Haha,, aku selalu suka baca tulisanmu, detail banget.

    Aku narik kesimpulan, kalau mau travelling di Hongkong pastikan punya Octopus Card supaya dapar rate lebih baik. Naik kereta bandara biar bisa hemat waktu -well, di mana-mana kereta bandara itu emang lebih mahal tapi lebih efisien.

    Soal hostel, emang ya Hongkong itu punya ruang yang super sempit. Kayaknya sempitnya ngalahin apartemen2 di Tokyo nih. Aku belum bisa bandingjn sendiri karena baru ngerasain yang di Tokyo tapi belum nyampe Hongkong.

    1. Waaa trimakasih, Dini.

      Yup. Harus punya Octopus Card karena bisa dipake buat transportasi apa aja, belanja, atau beli makan. Selain cepat dan nyaman, faktor memilih bandara itu juga pengalaman baru hehe.

  21. Nurul Sufitri · · Balas

    Ceritanya seru, lengkap banget sampe bingung mau tanya apa hahaha 😀 Gimana kira2 ya jalan kayak kepiting? wkwkwkwkwkw Tumben ya dapat pengalaman tempat bobo yang aturan 5-bed dorm eh dapatnya malah yang 8-bed dorm hihihii. Udah di tengah susah jalannya dan naro backpack. 1x1m gimana tuh ya? hhhmmm … 🙂 Yang penting masih disyukuri dan dinikmati ya. Kalau suatu hari bisa ke Hongkong, aku bakalan ubek2 tulisan Mas Matius di sini nih. Keren!

    1. Terima kasih, mbak Nuruuulll. Hehe, perjalanan di Hong Kong ini memang nggak akan terlupakan 😀

  22. Kebayang klo yg nginep badannya agak gede kayak aku, udah pasti disiksa banget. Thanks infonya om

    1. Haha, better cari hotel yang agak jauh dari kota aja, Om. Biar jauh tapi nyaman.

  23. Kalau baca artikel ini plus komen-komennya jadi bikin saya galau juga, ya. Kalau mau cari penginapan yang bagusan, lokasinya agak jauh. Tapi, kalau yang dekat ke mana-mana sempit kayak gitu. Harus berhitung dulu ini, sih 😀

    1. Betul kak, hehe. Kembali ke diri kita sendiri 🙂

  24. postingan kamu bikin mupen aja sih kak..nyimak videonya aja dah, biar habis ini bandwidth hehe

    1. Hahaha biar bisa beli bandwidth baru ya

      1. cycle billingnya masih tanggal 20 kak wkkwkw

  25. Saya sebagai rakjel, saya naik bus aja deh ntaran klo ke Hongkong. Kutaksanggup bilaaaaaaa (nyanyi ala KD) bayar kereta yang harganya mehong itu. wkwkwkwk Eh tapi itu keren banget yak peronnya.

    Btw, itu diskon 5 persen yang pake kode kakak sampe 31 Desember kan yah? Pake ah ntar..

    1. Hahaha. Murah meriah ye naik bus.

      Masih kak. Nanti pas mendekati akhir masa juga mau diperpanjang lagi. Cuma karena kewajiban sistem, jadi sekarang maksimal tgl 31 Desember dulu.

  26. Aprillia Ekasari · · Balas

    Panjaaang tapi informatif, seolah2 diajak jalan2 ke Hongkong hihihi 😀
    Keren ya bisa tersambung ((TERSAMBUNG)) gtu transportasi di sana.
    Mas itu kamarnya sharing gtu ya? Aku pikir 8 bed room itu ukuranya bisa agak luasan hehe

    1. Hehe terima kasih, kak 😀
      Iya, udah banyak negara di Asia yang sistem transportasi umumnya saling terintegrasi baik. PR besar buat Indonesia nih.

      Iya kamar sharing. Bayangin aja ya, 1 ruangan seukuran 1 kamar hotel diisi 8 kamar tidur. Beuh…

  27. […] Central / Hong Kong: SOHO area, Mid-Levels Escalator, akses kereta Airport Express, akses kereta ke Tung Chung, akses bus ke Victoria Peak, akses kapal […]

  28. […] Baca juga: Perjalanan Naik Kereta Airport Express dari Bandara Hong Kong ke Pusat Kota […]

  29. […] tersaji di depan mata. Jangan lewatkan cerita perjalanan berikutnya buat tau keseruan gue naik Hong Kong Airport Express sampai tiba di penginapan. Keep learning by […]

  30. belum keliling2 kota udah dibuat shock sama kondisi kamar ya gie, tapi dibawa enjoy kan

    1. Ahahaha iya buat pengalaman aja

  31. […] Baca juga: Perjalanan Naik Kereta Airport Express dari Bandara Hong Kong ke Pusat Kota […]

  32. […] lebih lanjut dengan klik di sini atau di […]

  33. […] ini gue pake buat trip gue ke Hong Kong dan Macau tahun 2019 lalu. Gue beli Octopus Card, MTR Travel Pass + Airport Express, sewa modem wifi, dan tiket PP Crystal Cable Car Ngong Ping 360 di KKDay. Sama sekali nggak ada […]

  34. […] Salah satu desain interior dan arsitektur gedung terminal yang gue suka adalah Hong Kong International Airport. […]

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

aryantowijaya.wordpress.com/

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

Berjalan, bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu