
Hong Kong is so busy underground
Sebagai traveler mandiri di Hong Kong, apalagi backpacker dengan dana terbatas, memahami transportasi umum di Hong Kong adalah salah satu kunci krusial supaya agenda perjalanan kita berjalan dengan lancar. Nggak kayak Bangkok atau KL yang taksinya murah dan malah bisa pake Grab, di Hong Kong kayaknya belum ada aplikasi ride-hailing seperti itu. Sementara taksi, well, mengingat Hong Kong adalah sebuah kota yang mahal, gue ogah repot-repot membayangkan mahalnya ongkos taksi di Hong Kong.
Tenang, transportasi umum di Hong Kong itu nyaman, modern, cepat, menjangkau banyak tempat, dan bermacam-macam. Dari kereta metro/subway (di Hong Kong disebut MTR), bus kota, tram, sampai kapal ferry. Buat kamu yang udah sukses kelayapan mandiri di Singapura, KL, atau Bangkok, maka harusnya Hong Kong juga akan mudah dikuasai. Ya udah, gue akan membahas macam-macam transportasi umum Hong Kong itu di artikel ini.

Travelator connecting Hong Kong Station to Central Station
- Platform in Central/Hong Kong Station
- Typical of Hong Kong’s MTR underground stations: low ceiling
Artikel ini tidak membahas transportasi dari Hong Kong ke Macau atau wilayah Cina lainnya. Jadi memang cuma transportasi di dalam Hong Kong. Biar lebih fokus, bro. Ini aja udah panjang banget.
Mass Transit Railway (MTR)
Mungkin, alasan terkuat memilih Hong Kong sebagai destinasi perjalanan gue adalah karena Hong Kong sudah memiliki jaringan mass rapid transit yang mengagumkan. Di Hong Kong, sistem metro ini dinamakan Mass Transit Railway atau disingkat MTR. Jadi bukan salah ketik ya, memang MRT-nya Hong Kong ini dinamakan MTR. Logonya simpel tapi kuat dan mudah dikenali: trisula dua sisi dalam sebuah lingkaran merah gelap. Jadi kamu akan banyak menemukan logo ini saat jalan-jalan di Hong Kong.
Tau nggak? MTR Hong Kong adalah salah satu sistem metro yang paling profitable di dunia. Nggak heran, karena rata-rata ada lebih dari 5 juta perjalanan tiap hari! Tahun 2017, CNN bahkan menobatkan MTR Hong Kong sebagai metro terbaik sedunia. Ketepatan waktunya mencapai 99.9%, makanya MTR jadi moda transportasi umum warga Hong Kong yang dapat diandalkan.

Hong Kong Airport Express Station yang modern dan megah!

Passengers service office, MTR Hong Kong
Jalur pertama MTR Hong Kong dibuka tahun 1979. Selama 40 tahun kemudian, sebanyak lebih dari 174.7 km dan 93 stasiun telah melayani pelanggan MTR, belum termasuk jalur dan rute LRT. Lalu gimana dengan rute, fasilitas stasiun, fasilitas kereta, dan cara naik MTR Hong Kong?
Rute MTR Hong Kong
Saat ini, ada 11 jalur (line) MTR yang melayani warga Hong Kong. Kesebelas jalur ini adalah Airport Express Line, Tsuen Wan Line, Island Line, Tung Chung Line, Disneyland Resort Line, East Rail Line, West Rail Line, Kwun Tong Line, Ma On Shan Line, Tseung Kwan O Line, dan South Island Line. Banyak yaaa, namanya susah-susah pula! Tapi jangan khawatir, wisatawan biasanya cuma bakal ketemu 5 jalur yang pertama gue sebut di atas. Karena keterbatasan waktu jugalah, hanya 5 jalur itu yang gue jajal selama di sana hehe. Kelimanya juga bisa diidentifikasi dengan mudah berdasarkan warna, yaitu jalur toska, jalur merah, jalur biru, jalur oranye, dan jalur pink.

Hong Kong MTR route map

Choose which line you need, Hong Kong MTR Station
- Themed Disneyland Resort Station
- Themed Disneyland Resort Station
Empat dari 11 jalur di atas bertemu di Stasiun Central dan Stasiun Hong Kong, dua stasiun bawah tanah yang terintegrasi menjadi satu transit hub maha luas, seperti KL Sentral di Kuala Lumpur. Keempatnya adalah Airport Express, Tung Chung, Tsuen Wan, dan Island Line.
Cara Membeli/Membayar Tiket MTR Hong Kong
Sama seperti sistem metro modern lainnya di kota-kota Asia, kamu bisa naik MTR di Hong Kong dengan membeli tiket sekali jalan (single trip card) atau menggunakan kartu e-money (stored value card). Tiket sekali jalan bisa dibeli melalui vending machine di setiap stasiun.

Hong Kong Airport & MTR Travel Pass

My Octopus Card, bought from KKday

Kepadatan penumpang di mesin tiket
Demi alasan efisiensi, gue sama sekali nggak bersentuhan dengan mesin-mesin tiket itu. Seluruh transaksi buat naik MTR gue lakukan dengan kartu Airport Express & MTR Travel Pass yang gue beli online di KKDay, lalu diambil saat nyampe Hong Kong di Arrival Hall Terminal 1. Kartu ini bisa dipake buat naik MTR, LRT, dan bus MTR sepuasnya selama 3 hari + naik Airport Express sekali jalan / pulang-pergi.
Selain MTR Travel Pass, kamu juga bisa pake Octopus Card yang lebih populer. Octopus Card ini juga gue beli online di KKday (saldo hanya 10 HKD) lalu diambil di Arrival Hall Terminal 1. Kartu sakti ini bisa dipake di macam-macam transportasi umum (MTR, bus, tram, kapal ferry, LRT), beli makan, bahkan belanja. One card for all! Bedanya, Octopus Card adalah stored value card yang saldonya berkurang tiap kali digunakan, jadi harus rajin diisiulang. Ada banyak cara dan tempat buat isi saldo Octopus Card, tapi yang paling enak adalah isi saldo di 7 Eleven hehe. Jumlah minimumnya adalah 50 HKD.

Passengers buying a single trip ticket at Tung Chung MTR Station

Ticket vending machine, MTR Hong Kong

Step by step to buy a single trip ticket of MTR Hong Kong
Kalo mau beli tiket sekali jalan di mesin-mesin tiket juga gampang kok, ada opsi bahasa Inggris. Kamu yang udah pernah beli tiket di MRT Singapura atau LRT Kuala Lumpur pasti langsung paham. Pertama-tama pilih stasiun tujuan, tentukan jenis tiket, pastikan destinasi dan biaya, masukkan uang, maka kartu dan kembalian (jika ada) akan keluar.
Baca juga: Berkenalan dengan MRT Kuala Lumpur
Fasilitas Stasiun MTR Hong Kong
Selama 3 hari di Hong Kong, hampir semua stasiun yang gue singgahi adalah stasiun bawah tanah, kecuali Stasiun Sunny Bay dan Stasiun Disneyland Resort yang keduanya adalah stasiun menapak tanah (on-ground). Jadi, gue nggak tau gimana layout dan fasilitas di stasiun-stasiun layang MTR Hong Kong. Dari segi desain, stasiun-stasiun bawah tanah MTR Hong Kong ini 1990-an banget. Dari langit-langitnya yang rendah, model ubin pada dinding, gerbang tiketnya, sampai masih banyaknya tangga-tangga manual.
Jujur, stasiun-stasiun bawah tanah MTR Hong Kong ini nggak ramah disabel dan lansia, euy. Nggak semua pintu akses punya eskalator, jadi harus menuruni atau menaiki anak-anak tangga jahanam itu.
- Tangga dari Entrance/Exit Gate menuju concourse area
- Tangga-tangga jahanam MTR Hong Kong

Escalator going down to platform | MTR Hong Kong
Begitu menuruni tangga dari pintu akses pertama, kita akan menemui concourse area. Di lantai inilah terdapat mesin-mesin tiket, loket petugas, tapping gate, eskalator, elevator (lift), dan vendor-vendor komersil. Dari ATM, minimarket, tempat makan, bahkan toko baju bisa ada di bagian ini. Tap kartu pada reader di setiap gate yang tersedia untuk memasuki paid area. Ternyata nggak semua ticketing gate udah modern dengan sepasang daun pintu yang terbuka dan tertutup otomatis lho. Masih banyak yang masih pake model pintu putar kayak di KRL Jabodetabek. Jadi, nggak usah lagi merasa KRL kita adalah sistem metro terburuk dan terlawas sedunia. Lebay lu, Tong.
Memasuki bagian stasiun yang lebih dalam, maka kita akan berada di peron untuk naik kereta. Nah, ada etika naik/turun eskalator yang berbeda di MTR Hong Kong. Kalau di Singapura dan KL lajur kiri dikhususkan untuk yang berdiri sementara lajur kanan adalah untuk yang berjalan, maka di sini sebaliknya. Saat naik/turun di dalam stasiun MTR Hong Kong, lajur kanan adalah untuk diam, lajur kiri adalah untuk berjalan. Lorong tangga dan eskalator di stasiun-stasiun bawah tanah MTR Hong Kong sering yang “dihiasi” dengan papan-papan iklan yang, karena bentuknya lawas, sekilas mirip papan-papan propaganda politik negara komunis.
Baca juga: MRT Jakarta, Review & Travel Guide

Retail shops at Jordan MTR Station, Hong Kong

Hong Kong Central Station for MTR and Airport Express

Every station of MTR Hong Kong has clear direction board
- Ticketing gate, Tung Chung MTR Station
- Nggak semua gerbang tiket di stasiun MTR Hong Kong itu modern, ada yang masih lawas kayak KRL Jakarta ini

Old style turnstile (ticketing gate) of Hong Kong MTR Station

Ticketing gate, Hong Kong Airport Express station
Peron dilengkapi dengan automated platform screen doors. Nyaris nggak ada bangku buat duduk-duduk menunggu kereta, tapi ada penunjuk waktu, animated display berisi informasi waktu kedatangan kereta, passenger announcement dalam dwibahasa, dan peta jalur MTR sederhana. Jadi, masih ada kesempatan terakhir buat memastikan kamu mengambil jalur dan arah yang benar. Peron bawah tanah biasanya dirancang dengan model island platform, di mana satu peron besar diapit 2 lajur kereta. Berkat model ini, kalau ternyata kita menunggu di peron yang salah, kita bisa dengan mudah berpindah ke peron sebelah. Kebayang?
Pintu peron otomatis juga diaplikasikan di Stasiun Sunny Bay dan Stasiun Disneyland Resort (stasiun on-ground) meski hanya setinggi dada orang dewasa.
Baca juga: Memahami Transportasi Publik di Bangkok
- Sunny Bay MTR Station, Hong Kong, from the bridge
- Flyover bridge linking the 2 platforms of Sunny Bay MTR Station

Platform of Sunny Bay MTR Station, Hong Kong

Hong Kong Station’s platform for Airport Express train
- Advertisements at Disneyland Resort MTR station’s platform
- Advertisements at Disneyland Resort MTR station’s platform

A platform at Jordan MTR Station

Multiple exits are available at each MTR station
Setibanya di stasiun tujuan, kita akan dihadapkan dengan banyaknya exit gate (pintu keluar), apalagi kalo stasiun bawah tanah dan stasiun pertemuan. Makanya, penting banget buat kita tau pintu mana yang paling dekat dengan tujuan kita. Salah exit bisa bikin kamu ngedumel sendiri, lho. Yang tadinya deket atau gampang dicari, bisa berubah jadi nyasar dan muter-muter nggak jelas karena salah exit.
Fasilitas Kereta MTR Hong Kong
Kereta MTR Hong Kong punya badan yang lebar seperti MRT Singapura atau MRT Kaohsiung. Kecuali di Airport Express Line yang kursinya ditata berbaris dengan layout 2-2, bangku penumpang di dalam MTR Hong Kong biasanya ditata memanjang saling berhadapan. Ruang bagian tengah digunakan untuk penumpang berdiri. Seperti biasa, ada hand-rail yang disediakan untuk berpegangan.

A Hong Kong’s MTR train at Sunny Bay Station

MTR trains in Hong Kong are always crowded
- Luggago corner, Hong Kong Airport Express
- Passengers seats inside Hong Kong Airport Express train
- Hong Kong Airport Express train, spacious!

Interior kereta MTR Diseyland Resort Line
Passenger announcement disampaikan dalam bahasa Inggris, Cantonese, dan Mandarin. Nggak ada yang spesial atau unik sih di dalam kereta-kereta MTR Hong Kong.
Stasiun-Stasiun MTR Hong Kong yang Penting Untuk Wisatawan
Gue ngerti banget, temen-temen traveler Indonesia ini memang masih suka bingung kalo soal per-MRT-an karena nggak semua orang betah berlama-lama browsing sendiri kayak gue. So, here it is, gue rangkumkan daftar stasiun MTR Hong Kong yang penting buat rencana perjalanan kamu di sana. Seperti yang gue bilang, sebagian besar tempat wisata atau area penginapan ada dalam jangkauan Tsuen Wan Line (jalur merah)
Tsuen Wan Line (Jalur Merah)
- Stasiun Central / Hong Kong: SOHO area, Mid-Levels Escalator, akses kereta Airport Express, akses kereta ke Tung Chung, akses bus ke Victoria Peak, akses kapal ferry
- Tsim Sha Tsui: Tsim Sha Tsui Promenade, Avenue of Stars, Chungking Mansions, Kowloon Park, area kota tua Hong Kong, area penginapan
- Jordan: Temple Street Night Market, area penginapan
- Yau Ma Tei: Area penginapan
- Mong Kok: Ladies Night Market, area penginapan.

Pintu keluar stasiun MTR yang lebih dekat dengan Tsim Sha Tsui Promenade

Pintu keluar Stasiun MTR Tsim Sha Tsui
Island Line (Jalur Biru)
- Stasiun Admiralty: Tamar Park, area kota tua Hong Kong, akses tram ke Victoria Peak, area perbelanjaan modern
- Stasiun Wan Chai: Area perbelanjaan modern
- Stasiun Causeway Bay: Victoria Park, Times Square dan pusat perbelanjaan modern lainnya
Tung Chung Line (Jalur Oranye)
- Stasiun Kowloon: Akses ke stasiun kereta cepat West Kowloon, akses kereta bandara
- Stasiun Sunny Bay: Akses kereta ke Disneyland Resort
- Stasiun Tung Chung: Akses ke Ngong Ping 360 Cable Car (The Big Buddha).

Sunny Bay Station

Disneyland Resort Station
East Rail Line (Jalur Biru Muda)
- Stasiun Shatin: Temple of 10.000 Buddha Statues (Ten Thousand Buddhas Monastery
- Stasiun Lo Wu dan Lok Ma Chau: Akses ke Shenzhen dan kota-kota lainnya di Cina daratan.
Jalur dan stasiun lainnya bisa kamu abaikan, kecuali ada tempat-tempat khusus (anti-mainstream) yang mau kamu kunjungi.
Hong Kong Tramway
Ini dia moda transportasi unik yang bisa kamu temukan di Hong Kong: tram! Tram-nya pun bukan tram yang udah modern seperti LRT, tapi tram klasik dengan double decker. Setau gue, Hong Kong adalah satu-satunya kota di Asia yang masih mempertahankan moda transportasi ini. Di beberapa kota di Jepang ada tram juga, tapi nggak double-decker. Tolong koreksi kalau ada kesalahan informasi ya.
Rute dan Harga Tiket Tram Hong Kong
Tram di Hong Kong cuma ada di Hong Kong Island. Jadi dari Kowloon, Jordan, Mong Kok, atau Tsim Sha Tsui, kamu harus menyeberang dulu. Jalurnya memanjang dari barat ke timur, dari Kennedy Town sampai Shau Kei Wan sepanjang total 30 km dengan 120 stasiun (atau lebih tepat disebut “halte”?). Ada sekitar 180.000 penumpang tiap harinya.

Hong Kong tram map

A tram stop (shelter) in Hong Kong Island

When the tram and the bus walk side by side in Hong Kong
Harga tiket naik tram di Hong Kong adalah 2.6 HKD jauh dekat atau sekitar Rp5.000-an. Muraaahhh! Kamu bisa membayar dengan Octopus Card atau uang tunai, tapi harus uang pas karena pengemudi tram nggak akan memberi kembalian. Tapi kalau kamu memang sengaja mau banyak naik tram, kamu bisa membeli TramOramic Golden Ticket. Harganya 95 HKD, bisa dapet tur selama 1 jam menaiki tram klasik era 1920-an dan akses naik tram sepuasnya selama 2 hari. Selain itu juga ada 4-Days Pass dengan harga cuma 34 HKD.
Armada dan Stasiun Tram Hong Kong
Stasiun-stasiun tram di Hong Kong ini simpel banget macam halte bus kota. Hanya berupa ruang terbuka (biasanya di tengah lajur jalan) dengan atap memanjang. Nggak ada fasilitas apa pun. Penumpang bisa menuju halte melalui zebra cross atau jembatan pejalan kaki (kalau pas ada). Aksesnya memang seringkali agak kurang nyaman. Satu halte hanya untuk satu arah, jadi nggak perlu bingung mau naik tram yang mana.
Beberapa stasiun MTR yang dekat dengan halte tram adalah: Stasiun Central, Kennedy Town, Hong Kong University (HKU), Sai Ying Pun, Sheung Wan, Admiralty, dan Wan Chai.

Each trams in Hong Kong has unique colors and design

Each platform/shelter is just for each direction of Hong Kong tram
Tram di Hong Kong ini nggak ber-AC, jadi memang mengandalkan udara alami dari jendela yang dibuka, tapi sama sekali nggak panas. Sejuk semiliiirrr… Jalannya juga lambaaattt, berasa naik becak atau andong kalo di Jogja. Uniknya, tram-tram di Hong Kong ini dibalut dengan warna dan motif yang berbeda-beda. Duduklah di tingkat atas, bangku terdepan, untuk sebuah pengalaman yang maksimal. Gue sampe bela-belain nunggu tram yang lantai atasnya kosong buat dinaiki.
Sejak awal dibuka pada tahun 1904 di bawah kolonialisme Inggris, tram di Hong Kong menggunakan listrik sebagai tenaga penggerak. Jadi nggak pernah ada tram bertenaga kuda atau uap di dalam sejarah Hong Kong. Canggih, ya!
Victoria Peak Tram
Selain Hong Kong Tramway yang beroperasi di jalan-jalan Hong Kong Island, ada juga Victoria Peak Tram yang berfungsi sebagai transportasi penumpang dari pusat kota Hong Kong menuju Victoria Peak (The Peak). Harga tiket Victoria Peak Tram untuk dewasa adalah 37 HKD (sekali jalan) atau 52 HKD (pulang-pergi). Berbeda dengan Hong Kong Tramway, Victoria Peak Tram nggak double decker. Untuk mencapai stasiun keberangkatan (lower terminus) Victoria Peak, kamu bisa jalan kaki selama 10-15 menit dari exit J2 Stasiun Central. Bisa juga naik bus 15C (4.4 HKD) di halte dekat Star Ferry Pier 8.

Victoria Peak Tram (source: thepeak.com.hk)
Sayangnya, Victoria Peak Tram ini sedang dalam maintenance saat gue ke sana akhir Mei lalu. Jadi mau nggak mau gue harus naik bus 15 dari Central Ferry Pier 5. Tapi gapapa, mau naik bus atau tram, sama-sama seru kok! Yang jelas, harga tiket naik bus jelas lebih murah dari Victoria Peak Tram hehe.
Bus di Hong Kong
Gue cuma 2 kali naik bus di Hong Kong, yaitu ke Victoria Peak pulang-pergi hehe. Harga tiketnya 10.3 HKD sekali jalan. Tapi sepanjang gue kelayapan di Hong Kong, bus-bus ini ada banyaaaaaakkk banget! Jadi kamu nggak usah cemas soal ketersediaan rute.
Nggak ada yang spesial dari halte dan armada bus di Hong Kong, selain bahwa hampir semua busnya adalah bus tingkat (double-decker). Paling cuma bus di Lantau Island aja yang nggak double-decker. Kursinya empuk, ber-AC, ya bayangin aja kayak bus-bus TransJakarta atau bus modern lainnya. Bisa bayar pake Octopus Card, juga bisa cash tapi nggak ada kembalian. Tapi kalo memang kamu bakal sering naik bus, mending beli Octopus Card deh.

Congested street on my bus ride to Victoria Peak

Most buses in Hong Kong are double decker
- Hong Kong buses on Nathan Road
- Hong Kong buses at central district
- Bus 15 from Central Ferry Pier to The Victoria Peak Hong Kong
- Inside bus 15 Hong Kong

Jalan yang sama seperti di atas, namun cuaca sudah cerah
Selain bus reguler, Hong Kong juga punya public light bus yang bentuknya kayak minibus atau elf. Minibus ini berkapasitas 19 orang (nggak boleh ada penumpang berdiri, atau duduk di pintu, zzzzz), melayani area Hong Kong yang nggak bisa dilalui bus reguler. Tapi gue nggak sempet cobain minibus ini.
Kapal Ferry di Hong Kong
Hong Kong adalah sebuah wilayah kepulauan yang secara garis besar terbagi atas Semenanjung Kowloon dan New Territories (wilayah Hong Kong yang menyatu dengan daratan utama China), Hong Kong Island, Lantau Island, dan Chek Lap Kok Island. Sebagian besar tempat wisata dan area penginapan ada di Kowloon. Victoria Peak dan Causeway Bay ada di Hong Kong Island. Ngong Ping 360 Cable Car, The Big Buddha, dan Disneyland Resort ada di Lantau Island. Sementara bandara ada di Chek Lap Kok Island. Jadi, minimal sekali, kamu akan menjejakkan kaki di setiap pulau itu. Belum kalo kamu mau eksplor pantai-pantai perawan Hong Kong di pulau-pulau pelosok.
Ada beberapa rute kapal ferry di Hong Kong yang bisa kamu manfaatkan. Beberapa di antaranya adalah Tsim Sha Tsui – Central, Tsim Sha Tsui – Wan Chai, North Point – Hung Hom, North Point – Kowloon City, Central – Cheng Chau, Central Mui Wo, dan masih banyak lagi! Untungnya, pelabuhan-pelabuhan di Hong Kong sudah terkoneksi baik dengan bus bahkan MTR, misalnya Stasiun Central dan Stasiun Tsim Sha Tsui. Di dalam pelabuhan besar biasanya ada convenience store (seperti 7 Eleven) dan tempat-tempat makan.
- The entrance gate | Star Ferry Pier
- Food vendors at Star Ferry Pier
- Define your destination | Star Ferry Pier
- Buses drop passengers here

When I was walking from Central Ferry Pier to the Pier 5 Hong Kong

Hong Kong Central Pier, seen from the ferry once arrived
- Inside Star Ferry Pier upper deck from Tsim Sha Tsui to Central Hong Kong
- Inside Star Ferry Pier upper deck from Tsim Sha Tsui to Central Hong Kong

The boat and the skyscrapers, Hong Kong
Gue sendiri cuma naik yang rute Tsim Sha Tsui – Central sekali. Harga tiketnya 3.7 HKD karena saat itu weekend, sementara harga untuk weekday adalah 3.1 HKD. Ada lower deck dan upper deck, harga tiket upper deck sedikit lebih mahal daripada harga tiket lower deck. Harga tiket lower deck adalah 3.1 HKD (weekend) dan 2.2 HKD (weekday). Masing-masing juga masih dibagi lagi dengan area tertutup dan area terbuka. Nggak ada aturan nomor kursi di kapal ferry yang gue coba karena perjalanannya memang sebentar banget.
Selain yang udah gue sebutkan di atas, sebetulnya masih ada lagi moda transportasi umum yang ada di Hong Kong, yaitu Light Rapid Transit (LRT). LRT ini udah sempet gue singgung di atas, karena merupakan bagian dari MTR. Tapi karena LRT cuma ada di New Territories, kawasan jauh di utara yang jarang banget disentuh turis, jadi gue nggak bahas di sini. Lagipula gue nggak sempet cobain juga sih. Jadi, mohon maaf nggak bisa bantu buat yang lagi cari tahu soal LRT Hong Kong.
Baca juga: Membaur Bersama Singapura dengan LRT
Sementara itu, kereta gantung Ngong Ping Cable Car 360 juga nggak gue bahas karena gue anggap sebagai angkutan wisata. Victoria Peak Tram juga angkutan wisata sih, tapi karena di atas ada bahasan soal tram, jadi bisa gue pepet-pepetin. Emang ikan dipepet?

Hong Kong is… lively!

A street scene in Central Hong Kong
Very well, gue harap tulisan gue yang panjang lebar ini nggak bikin kamu makin bingung sama transportasi umum di Hong Kong, tapi bisa memberi pencerahan, khususnya soal MTR Hong Kong. Kalo ada yang mau ditanyakan, sampaikan aja di kolom komentar, kirim email, atau DM di media sosial mana pun. Selamat menjelajah Hong Kong, keep learning by traveling~
Transportasi di Hong Kong emang keren-keren.
Semua juga terkoneksi antara satu ama yang lainnya.
Tapi kemarin nggak sempat nyobain Peak Tram sih, antriannya panjang banget.
Iya betul sudah saling terhubung dengan baik. Aku juga nggak cobain Peak Tram 😦
Panjang bangettt…pegel bc nya via hp..bookmark dl..sapa tau bs main ke sini ya kak
Hehe kalo aku sih memang selalu blogwalking via PC 😀
Belum pernah cobain Airport Express train & LRTnya HKG.. Taxi yup mahal, jgn sekali2 coba kecuali diburu waktu hehehe..
saluuuut sih ama kamu, detil banget nulisnyaaa :D. pas ke HK thn lalu, aku jg nyobain transportasi2 di atas. fav ttp MTR. menurutku sih rutenya MTR HK masih jauuh lbh mudah dimengerti drpd jalur di korsel :D. mumeeet kalo itu :p.
kalo Tram aku sempet coba pas ke mesjid mereka yg trkenal itu tuuh… tp ga begitu suka naik itu, soalnya terlalu jadul tram yg kita dpt. ga terlalu bersih jg wkwkwkwkwk…
Wahahaha, Seoul Subway itu kalo nggak salah memang sistem subway terpanjang di dunia 😀
Iya tram-nya memang jadul sih. Terima kasih sudah mampir, mbak
Kok aku mupeng pengen naik Tram di Victoria Peak ya, keren pemandangannya
Nanti cobain ya kalo ke Hong Kong 🙂
Ohhh ada satu lagi moda trasnportasi di HKG, mini bus namanya, Mas… seperti angkutan antar kota elf kalo di Indonesia..
Cuma memang agak susah cari info rutenya, karena lebih banyak digunakan pendudukan lokal Hong Kong. Bayarnya juga pakai Octopus, satu bus gitu mungkin masuk belasan orang, posisi duduk ke depan semua.. menarik juga sih melihat penumpangnya, jadi lihat suasana sehari2 penduduk lokal..
Betul, mas. Di artikel udah ku-mention, tapi karena nggak kucoba jadi nggak ada fotonya 😀
oh iya sudah disinggung sdikit yah… kelewat baca hahaha… thanks utk sharingnya
My pleasure, mas
kemarin juga mo ikutan liburan ke HK mas, cm beberapa waktu itu ada demo apa gitu yang rame – rame jadi urungkan niat dulu. huff
Sampai sekarang juga masih belum kondusif, mas. Aku puji Tuhan ke sana sebelum rusuh 🙂
Baca tulisan bang Matius yang serba lengkap selalu bikin gue bertanya-tanya :
pake kerangka tulisan dulu kali ya ini orang biar stay focus.
Negara maju emang beda ya transportasinya. Modal kaki bisa sampe mana-mana. Jadi inget salah satu keluarga yang jadi TKW di Hong Kong.
Mirip Singapore ya tapi lebih luas. Belum tertarik sih kalau dalam waktu deket kesana. Tapi pengen ke Hong Kong juga kalau ada yg ngulas segini lengkap.
Put, gue cuma pake kerangka di awang-awang. Kalo buat tulisan perjalanan kronologis malah nggak pake sama sekali. Cuma nulis sengalirnya aja, membayangkan diri kembali ke momen itu.
Gapapa, setiap orang akan ke luar negeri pada saatnya.
Lengkap lek, hahahaha
Tulisan-tulisan seperti ini yang pada akhirnya dituju calon wisatawan ke tempat tertentu.
Jos tenan kas ahahahha
Haha iya, mas. Tulisan-tulisanku soal “memahami transportasi umum” ini memang selalu laris.
Oh kalau di sana diam di eskalator harus sebelah kanan ya, kalau nggak tau bisa di omelin tuh 😀. Baru tau juga sama Tram, aku kira bis tingkat dua, pas googling ternyata transport yang jalannya di rel.. Thank you Mas. Lengkap banget informasinya. Semoga aku bisa kesana naik MTR Disneyland yang cute itu
Iya betul, berkebalikan dengan aturan di sini 😀
Tram itu seperti bus, tapi jalannya di atas rel. Tram-tram modern biasanya wujudnya kayak LRT, tapi jalannya tetep di aspal (bukan jalur layang atau underground). Tram banyaknya memang di Eropa sih.
Terima kasih sudah berkomentar ya.
Pengin nyoba tram yang double decker. Ntar kalau situasinya memungkinkan, bisa jalan ke Hong Kong nih. Sudah ada panduan transportasi yang bisa dijadikan pegangan.
Recommended banget buat dicoba! Harganya juga murah.
Mas Nugie ini kalau menulis super lengkaaap kap kap kap yaaa, pasti websitenya rame deh apalagi bagi yang belum pernah main ke Hong Kong hihi, bisa all you can read di blog ini 😀
Saya juga dalam waktu dekat mau balik ke Hong Kong, sudah beli tiket dan ini itu, tapi berhubung kondisi di Hong Kong sedang nggak kondusif jadi maju mundur untuk berangkat. Hehe, however kalau nanti jadi berangkat, tentunya mau coba tram di sana 😀
Penasaran setelah baca bahasannya di blog mas. Keep sharing ya!
(((ALL YOU CAN READ)))
Sebuah ide tagline yang menarik, hehe.
Tulisan-tulisanku soal transportasi umum memang selalu laris, kak. Makasih ya udah rajin mampir ke sini. Iyaaa semoga Hong Kong segera kondusif kembali biar rakyat Indonesia bisa piknik lagi.
Hah! MTR di Hongkong udah ada sejak tahun 1979? Ck..ck..ck mengaumkan bangeeed ya 🙂 Kita masih bobo nyenyak di Indonesia hihihihi… Ternyata masayrakat HOngkong ini super duper mobile. Banyak berjalan kaki juga jadi ga mager dengan kemanjaan2 moda transportasi yang disediakan. Airport Express Travel Pass ini berarti canggih ya bisa dipakai untuk berbagai jenis transportasi gitu? Jadi Mas Matius tinggal tap aja ya? Yang OCtipus Card itu kan saldonya berkurang kalo digunakan ya. Jadi mas punya 2 kartu ya pinter deh buat cadangan hehehe. Tangganya curam ya, kasian buat lansia pasti kecapean. Btw aku kok bacanya MLTR grup band nyanyi ya hahahaha eh MTR kudunya wkwkwkw 😀
Betul banget, mbak. Sementara kita baru memulai pembangunan, Hong Kong udah punya sistem angkutan massal.
Yang bisa dipakai buat semua Octopus Card sih. Kalo Airport Express Pass itu cuma bisa kereta dan bus MTR.
Aku ke sana sama temen-temen 10 tahun yl aja udah maju banget mass transportationnya. Pernah ngerasain naik Victoria Peak Tram itu. Tapi kalau menjajal semua mass transportation, terutama yang tak ramah lansia itu, kayaknya mikir-mikir deh. Mending patungan taxi aja kali, kalau aku. Hehe…
Untuk backpacker yg nggak mau capek naik turun kereta, menurut saya bus adalah opsi terbaik mbak 🙂
wahhh ngomongin backpackeran, ini nih info yang mesti dicatet baik-baik. wkwkwk
Emang panjang banget ulasannya haha, untung udah diingetin di awal hihi. Jadi bacanya pelan-pelan.
Aku malah pengen nyobain tram nya, jadi berasa naik andong ala Hong Kong sambil nikmatin suasana sekitar. Asyik kayaknya ya 🙂
Iya bener, kalo di Indonesia mungkin setara naik becak atau andong. Semoga Hong Kong segera pulih ya.
Goks, lengkap sekali. Liburan ke Hongkong bisa jadi banyak banget tulisan ya.
Yang jadi pertanyaan gue adalah nggak bisa pake Jenius nih di Hongkong untuk naik transportasi publik? *Gue anaknya Jenius banget soalnya. LOL*
Gila ya, sudah dari awal tahun 80an ada MTR di Hongkong dan serunya lagi, pelabuhan dan MTR serta bus sudah terintegrasi. Indonesia harus belajar banyak nih dari Hongkong
Hehe iya bang. Tiap trip gue jadikan banyak tulisan 😀
Betul. Hong Kong yang sama-sama kepulauan bisa jadi contoh buat Indonesia.
Wah, jadi ikut menikmati keindahan Hongkong nih dari artikel dan foto-foto mas Nugie, moda transportasi umumnya lengkap dan terkoneksi ya jadi ngga susah buat wisatawan berkeliling…penasaran dengan teamnya..lucuuu…
Yoi, mbak. Backpacker nggak usah bingung deh di Hong Kong.
kagum sama transportasi publik di hongkong, baru pertaka kali mengenal transportasi di artikel ini.
mungkin naik transportasi aja udah hitungan wisata kota kali ya, hahaha apalagi naik tram, kayak naik odong-odong. lambat banget, tapi karena berada di kota yang modern jd berasa uniknya.
makasih ulasannya
Betul mas. Buatku sendiri, naik transportasi umum itu adalah agenda tersendiri saat traveling ke luar negeri. Terima kasih sudah mampir ya 😀
Postingan ini bisa jadi panduan kalau kelak saya ke HK. Komplit banget dan semuanya ada di 1 artikel.
Tertata banget ya transportasi umumnya. Gak heran juga karena sejak puluhan tahun lalu. Bahkan tram pun masih dipertahankan. Salut deh kalau untuk transportasi umumnya
Itulah yang aku suka dari Hong Kong, mbak. Transportasi umumnya modern dan sangat tertata 😀
hebat banget Hong Kong jadi salah satu yang terbaik soal transportasi umumnya.., semua serba teratur …
btw sebelum berangkat berapa lama sih ke HK berapa lama sih persiapan cari2 informasinya, shg bisa begitu detail dan bisa tau kiat2 naik angkutan umum dan pilihan kartu yang pas..
keren banget persiapannya
btw sistem di HK nggak jalan di kir kah? kan bekas koloni Inggris?
Semoga suatu hari nanti transportasi Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia juga bisa sebagus Hong Kong ya. Persiapannya nggak lama kok, paling kalau dihitung bersih (tanpa hari-hari jeda) cuma seminggu aja.
Yes, di sana berkendara di kiri. Cuma pas naik turun eskalator aja yang diam ada di sisi kanan.
rame ga sih mas pas disana???kan pas demo? modanya banyak amat di hongkong..
Aku ke sana akhir Mei mas, sebelum demo
[…] Baca ulasan lengkapnya: Memahami Transportasi Umum di Hong Kong (MTR, Tram, Bus, dan Kapal Ferry) […]
[…] Baca tulisannya di: Memahami Transportasi Umum di Hong Kong (MTR, Tram, Bus, dan Kapal Ferry) […]
[…] Ulasan khusus tentang transportasi umum di Hong Kong bisa dibaca di: Memahami MTR, Tram, Bus, dan Kapal Ferry di Hong Kong […]
[…] Ulasan tentang MTR Hong Kong dapat dibaca di: Memahami Transportasi Umum di Hong Kong […]
[…] Memahami Transportasi Umum di Hong Kong (MTR, Tram, Bus, dan Kapal Ferry) […]
[…] Ulasan tentang MTR selengkapnya bisa dibaca di: Memahami Transportasi Umum di Hong Kong […]
[…] Ulasan soal MTR bisa dibaca di: Memahami MTR, Tram, Bus, dan Kapal Ferry Hong Kong […]
[…] kalo udah beroperasi, kehadiran tram ini bakal nambah pengalaman baru gue di Hainan. Berbeda dengan Hong Kong Tram yang klasik, Sanya Tram ini modern seperti yang biasa kita lihat di negara-negara Eropa. Selain […]
[…] Stasiun Wojo ini mengingatkan gue dengan Stasiun MTR Disneyland yang ada di Hong Kong. Kecil, di tengah hutan antah berantah, tiang-tiang bajanya sama-sama […]
[…] stasiun-stasiun LRT Palembang modelnya kayak gerbang tiket di stasiun-stasiun KRL Commuter Line dan MTR Hong Kong. Agak disayangkan, sistem baru tapi model gerbang tiketnya out of date. Mungkin karena menyesuaikan […]
[…] ini gue pake buat trip gue ke Hong Kong dan Macau tahun 2019 lalu. Gue beli Octopus Card, MTR Travel Pass + Airport Express, sewa modem wifi, dan tiket PP Crystal Cable Car Ngong Ping 360 […]
[…] KTM Komuter, dan KLIA Ekspres MalaysiaReview MRT Kuala LumpurReview BTS/Skytrain dan MRT BangkokReview MTR dan Tram Hong KongReview Kereta Cepat Hainan […]
[…] Nih, sebagai buktinya, gue udah pernah nulis review MRT Jakarta, LRT Jakarta, Skytrain & Kereta Bandara Soetta, LRT Palembang, Kereta Bandara Yogyakarta, transportasi umum Kuala Lumpur, transportasi umum Singapura, transportasi umum Bangkok, dan transportasi umum Hong Kong. […]
[…] Prinsip inilah yang membuat gue mengagungkan transportasi umum di dalam setiap perjalanan gue ke luar negeri. Mau transportasi berbasis rel atau jalan aspal, gue antusias. Paling semangat lagi kalau ada railway transit system, seperti metro/subway, MRT, LRT, tram, kereta komuter, monorel, dsb. Antusiasme ini sudah gue tuangkan ke dalam beberapa ulasan transportasi umum di dalam blog ini, yang terbaru adalah pengalaman naik kereta cepat di Hainan dan MTR di Hong Kong. […]
[…] low floor tram yang modern untuk pertama kalinya (bukan tram ding-ding jadul seperti yang ada di Hong Kong). Sayang, Sanya Tram itu belum beroperasi saat itu (November 2019), namun saat ini […]
Hi, sy mau nanya dong,, maaf ini gak ada hubungannya dengan mrt or lrt,,, aku ke hk dan macau thn 2014, baca cerita kamu ini aku langsung lihat paspor ku,, bolak balik kok baru ngeh gak ada cop imigrasinya.. apa karena pakai slip tiket yah? mohon bantuannya dan makasih..
Memang nggak ada cap paspor, mbak. WNI masuk Hong Kong SAR kan pake kebijakan khusus bebas visa. Paling cuma dikasih secarik kertas kecil.