[SUPERTRIP #3] Serunya Naik Kapal Ferry, Bus, Tram, dan Mid-Levels Escalator di Hong Kong Dalam Sehari!

Hari kedua di Hong Kong ini adalah hari di mana gue menuntaskan seluruh pengalaman transportasi umum Hong Kong dalam satu hari! Gue naik kapal ferry, naik bus double decker, naik tram, dan naik Mid-Levels Escalator yang cuma ada di Hong Kong!

Gue nggak menyeberang ke Hong Kong dari Macau (atau sebaliknya) dengan kapal ferry, tapi bukan berarti gue kehilangan kesempatan. Karena kondisi geografisnya yang berupa kepulauan, kapal ferry menjadi bagian dari transportasi umum warga Hong Kong, nggak cuma rute Hong Kong – Macau. Jadi pagi itu, gue berencana naik kapal ferry buat salah satu rute yang paling populer: Tsim Sha Tsui – Central.

Baca cerita sebelumnya: Menikmati Tsim Sha Tsui Hong Kong di Malam dan Pagi Hari


Naik Kapal Star Ferry dari Tsim Sha Tsui ke Central Hong Kong

Gue ke Star Ferry Pier setelah menikmati suasana pagi Tsim Sha Tsui. Selasar depan pelabuhan ternyata diisi dengan tenant-tenant komersil. Selain itu, bagian depan pelabuhan juga jadi titik bus-bus kota menurunkan penumpang. Tiap jurusan punya dermaganya masing-masing. Gue ikuti petunjuk buat tujuan Central, tepatnya Upper Deck (tempat duduk bagian atas). Kalo mau ke Lower Deck, beda lagi arahnya.

Bahkan saat mendekati peron (dermaga), tenant-tenant komersil masih banyak tersedia. Jadi nggak perlu bingung cari tempat makan atau minum di sini. Gue lalu berjalan melalui ticketing gate yang wujudnya kayak di stasiun KRL Jabodetabek. Karena udah punya Octopus Card yang gue beli dari KKday, gue tinggal tap doang, nggak perlu beli tiket dulu di loket secara manual. Ongkos Star Ferry Pier buat Upper Deck saat itu adalah 3.7 HKD karena weekend, kalo hari kerja (weekday) lebih murah lagi. Buat yang mau sama-sama berbelanja keperluan travel kamu di KKday, masih ada kupon eksklusif dari gue buat kamu ya.

Baca ceritanya di: Persiapan Solo Traveling 4 Hari 3 Malam di Macau dan Hong Kong

Gue buru-buru duduk di bangku tepi kapal. Selama perjalanan yang singkat itu, penumpang disuguhi pemandangan gedung-gedung pencakar langit di area pesisir Hong Kong Island yang nggak ada duanya! Ternyata perjalanannya bentar banget ya. Baru juga kelar foto-foto dan bikin video buat IG Stories, eh udah sampe aja di Central Pier.

:sweating::sweating:

My Octopus Card, bought from KKday

Enjoy this special KKday coupon of mine

Buat yang masih belum paham, Tsim Sha Tsui itu ada di Kowloon, wilayah Hong Kong Special Administrative Region (SAR) yang menyatu dengan daratan Cina. Sementara Central ada di Hong Kong Island, sebuah pulau di selatan Kowloon dengan gedung-gedung jumawa di pesisir utaranya. Sebenernya, dari TST ke Central (atau Wan Chai) juga udah bisa nyeberang dengan MTR, tapi menyeberang naik kapal ferry ini menyajikan pengalaman yang berbeda! Harganya juga murah banget.

Kapal sudah merapat di dermaga, gue berjalan mengikuti papan petunjuk menuju pintu keluar. Dari Central Ferry Pier ini, gue harus menuju ke Central Ferry Pier no. 5 buat naik bus 15 ke Victoria Peak. Ada 10 dermaga yang berjajar di sepanjang Man Kwong Street ini. Keseluruh dermaga (pier) terhubung oleh sebuah jalur pedestrian berkanopi. Lalu ada juga jembatan pejalan kaki yang mengarah ke International Finance Center (IFC) Mall / Hong Kong MTR & Airport Express Station.

Hong Kong Central Pier, seen from the ferry once arrived

When I was walking from Central Ferry Pier to the Pier 5 Hong Kong

Sebelum sampe di Central Ferry Pier 5, gue top-up saldo Octopus Card gue dulu di 7 Eleven yang ada di salah satu dermaga.


Naik Bus 15 ke Victoria Peak Hong Kong

Mungkin ada di antara kamu yang bertanya-tanya, “Kenapa nggak naik The Peak Tram, Gie?” Karena lagi ditutup, beb! Sedih deh. Mau nggak mau gue harus naik bus buat ke sana. Dari website resmi The Victoria Peak, bus no. 15 dari Central Ferry Pier 5 adalah yang paling cocok sama itinerary gue. Selain dari Central Ferry Pier, kamu yang berangkat dari daratan Kowloon juga bisa naik bus 15X dari Admiralty.

Bus 15 from Central Ferry Pier to The Victoria Peak Hong Kong

Inside bus 15 Hong Kong

Ongkos bus ke Victoria Peak adalah 10.3 HKD atau sekitar Rp20.000,00 sekali jalan. Makanya, gue top up Octopus Card dulu 50 HKD (jumlah minimum) di 7 Eleven karena cuma dikasih saldo 10 HKD pas beli, itu pun udah terpotong buat naik kapal barusan. Cici-cici kasirnya ramah…

Bus 15 berangkat dari halte di depan Central Ferry Pier 5. Gue nyaris aja duduk di kursi paling belakang, sampe gue melihat seorang penumpang lain yang naik ke atas. Oh iya, ini ‘kan bus double decker! Batin gue penuh semangat, lalu segera bergegas ke lantai 2 bus, duduk di barisan pertama. Nggak banyak penumpang yang naik dari situ, namun bus segera berjalan. Ternyata busnya berhenti di halte Central Ferry Pier 1 dan banyak yang naik dari situ. Awalnya gue ngeluh, menganggap gue udah membuang waktu dan energi dengan jalan kaki ke Pier 5, tapi lalu gue bersyukur karena gara-gara itu gue bisa dapet kursi barisan pertama di lantai atas.

:good::good:

The bus journey was a bit delayed because of a small accident

Mendekati Victoria Peak, berasa di Lembang!

Dengan jendela lebar yang ada di depan mata tanpa terhalang apa pun (kecuali sebuah hand rail), gue merekam menit-menit perjalanan itu dengan action cam BRICA BPRO Alpha Edition 4K dengan leluasa. Gara-gara perjalanan itu, gue jadi sadar bahwa di Hong Kong Island inilah Central Business District-nya Hong Kong. Bus berjalan di atas jalanan yang lebar, diapit trotoar yang lega dan rapi, diiringi bangunan-bangunan modern yang bersih di kanan kiri. Make sense, karena gedung-gedung pencakar langit megah yang gue lihat semalam dan tadi pagi memang bersarang di area ini.

Laju bus sempat melambat karena terkendala macet di salah satu jalan protokol, merayap pelan tanpa berniat untuk menyalip dengan mengambil lajur berlawanan arah seperti di Indonesia. Bus kembali tersendat saat melalui jalanan menanjak meliuk-liuk mendekati Victoria Peak, gue jadi kayak lagi di jalan mau ke Lembang. Ternyata Hong Kong bisa macet juga ya, padahal rakyatnya udah kenceng naik angkutan umum. Pemandangan selengkapnya dalam perjalanan ini bisa disimak dalam video berikut.

Seperti yang udah kamu liat dari video di atas, mendekati tujuan akhir, pemandangan indah lautan beton Hong Kong dari ketinggian sudah mulai mengintip di beberapa titik. Makanya, recommended banget duduk di kabin depan atau minimal di deket jendela kalo kamu naik bus ke Victoria Peak!

Bus berhenti di sebuah terminal yang wujudnya kayak basement parkiran. Gue juga nggak paham arah mana yang harus gue ambil buat ke Victoria Peak, so I just followed the crowd.

Gue dan seisi massa lalu tiba di sebuah gedung yang puncaknya tampak unik berbentuk kayak perahu: The Peak Galleria (The Peak Tower). Di sampingnya ada sebuah plaza luas dengan undak-undakan yang dipake orang buat duduk-duduk. Sebuah replika Victoria Peak Tram ada di salah satu sudut plaza. Pria proletar ini mencoba masuk ke dalam gedung mall buat mencari sesuap nasi, apa daya harganya di atas ambang batas kewajaran dan seluruh kursi udah penuh.

:desperate::desperate:

Gue masuk ke jalan di samping gedung The Peak Galleria buat menuju spot foto Victoria Peak (The Peak) yang populer itu. Ada sebuah paviliun di tepi tebing yang berfungsi sebagai dek observasi terbuka, menghadap dengan leluasa ke arah lautan beton Hong Kong. Dasar namanya obyek wisata mainstream, suasananya rame bangeeettt! Gue juga nggak nemu orang buat dimintai tolong ambil foto. Bahkan buat selfie aja gue harus sikut-sikutan dan bodo amat sama orang lain.

The trail to the forest of The Victoria Peak, Hong Kong

Breathtaking view of Hong Kong skyscrapers (Central Business District) from The Victoria Peak

Gue mencoba menyusuri jalanan itu sejauh beberapa ratus meter yang semakin lama semakin rimbun kayak di taman hutan raya, tapi nggak ada spot foto lain yang lebih bagus. Ya udahlah yaaa, gue memuaskan diri dengan hasil foto yang bisa gue dapet. Mustahil sih bisa foto tanpa manusia-manusia itu kecuali dateng pagi-pagi buta. Gue jalan balik ke terminal dan naik bus 15 kembali ke Central.


Mid-Levels Escalator, “Transportasi” Unik Warga di Central Hong Kong

Sama kayak Macau, Hong Kong adalah wilayah yang berbukit-bukit. Jalanan yang naik-turun, berkelok-kelok, dan sempit; trotoar berundak; dan eskalator di tempat-tempat terbuka mudah ditemukan di berbagai sudut. Nah, di kawasan Central Hong Kong ini, tepatnya di Mid-Levels, ada sebuah sistem eskalator terpanjang di dunia yang menggoda rasa penasaran gue.

Hong Kong seen from the Central Ferry Pier elevated pedestrian lane

Elevated pedestrian lane to International Finance Center (IFC)

Maka setibanya di Central Ferry Pier dari Victoria Peak, gue naik ke atas jembatan penyeberangan buat ke Mid-Levels Escalator. Sampai di atas jembatan penyeberangan yang lebar itu, gue dikejutkan lagi sama salah satu fenomena sosial di Hong Kong: mbak-mbak TKW piknik di jembatan penyeberangan.

MONMAAP NIH, PIKNIKNYA HARUS DI SINI BANGET, MBAK? 😅😅😅

Mereka adalah para TKW Filipina (mungkin juga ada TKW Indonesia) yang duduk di atas tikar sambil ngobrol dan makan siang dari bekal. Mereka memang nggak menghalangi lalu lintas orang lain, jadi memang di sudut jembatan itu ada sebuah area lapang yang cukup luas. Tapi tetep aja, fenomena itu membuat gue terperangah! Di Hong Kong ini (juga Macau) emang ada banyak banget imigran Filipina. Pas lagi jalan kaki, lagi naik MTR, lagi di stasiun, ocehan dalam bahasa Tagalog itu nggak pernah absen terdengar.

Filipino workers relaxing on a bridge near Central Ferry Pier, Hong Kong

Gue masuk ke dalam IFC Mall dan kebingungan nyari jalan keluar ke arah titik mula Mid-Levels Escalator di Queen’s Road. Tower 2 – International Financial Center (IFC) yang mendominasi panorama di Tsim Sha Tsui dan Victoria Peak ada di sisi IFC Mall itu. Hong Kong MTR & Airport Express Station ada di bawah mall. Karena kelaparan, gue sempet masuk area stasiun dan ngemil gorengan yang gue lupa namanya di sebuah kedai. Eh, ternyata itu adalah salah satu cabang restoran Tim Ho Wan yang terkenal itu dong! Tau gitu tadi gue pesen makanan berat sekalian. Harga makanannya ternyata standar aja di kisaran 50 HKD.

Setelah nyasar ke Exchange Square Bus Terminal, naik jembatan penyeberangan, dan berjalan kaki beberapa ratus meter, akhirnya gue sampe di Mid-Levels Escalator.

Central Mid-Levels Escalator yang dibuka tahun 1993 ini menjulur sepanjang lebih dari 800 meter dari Queen’s Road hingga Conduit Road, naik hingga 135 meter dari atas tanah. Mid-Levels Escalator terdiri dari beberapa eskalator dan travelator, bahkan ada bagian yang hanya tangga biasa, jadi bukan 1 eskalator super panjang non-stop gitu ya. Kawasan SOHO yang terkenal sebagai kawasan hiburan malam (expect bars, cafes, clubs) dan tempat nongkrong bule-bule itu bisa dicapai dengan Mid-Levels Escalator ini. Sayangnya saat itu ada bagian Mid-Levels Escalator yang lagi dalam perbaikan. Monmaap nggak ada videonya, gue save baterainya buat naik tram.


Menikmati Romantisme Hong Kong Dari Atas Tram Tua Double-Decker

Nggak bisa naik Victoria Peak Tram, bukan berarti terus nggak bisa naik tram sama sekali. Tram di Central Hong Kong bisa jadi malah lebih menarik! Jalur tram memanjang dari barat ke timur, dari Kennedy Town hingga Shau Kei Wan. Pemberhentian tram ada di tengah jalan raya, bisa diakses dengan zebra cross atau jembatan penyeberangan. Satu halte cuma buat satu arah, jadi nggak usah bingung mau naik tram yang mana. Haltenya sederhana banget tanpa fasilitas apa pun, cuma ada atap sempit aja. Perjalanan gue naik tram dapat disimak di dalam video berikut. Full uncut!

Biaya naik tram jauh dekat adalah 2.6 HKD. Karena gue ada Octopus Card dan saldonya masih banyak, gue tinggal tap kartu di reader deket pintu. Kalo bayar pake cash, tinggal setor duitnya ke dalam kotak kencrengan. Tram di Hong Kong ini adalah tram tua, bukan tram modern yang kayak LRT. Jalannya lambat,  kadang berderak-derak, dan nggak ada AC. Jalurnya menjulur di tengah jalan raya tanpa adanya pembatas, jadi kadang kendaraan lain bisa masuk ke jalur tram. Ada juga saat-saat di mana tram harus berhenti karena bersilang sama kendaraan lain atau pejalan kaki.

Ulasan selengkapnya tentang tram Hong Kong dan transportasi umum lainnya bisa dibaca di:

Memahami Transportasi Umum di Hong Kong (MTR, Tram, Bus, dan Kapal Ferry)

Gue naik dari Jubilee Street (E25, deket Hong Kong MTR Station) sampe Luard Road (E41, deket Wan Chai MTR Station) selama kurang lebih 15 menit. Sengaja nunggu tram yang kursi depan di lantai atasnya masih kosong biar leluasa bikin video perjalanan, hehe. Gue menikmati perjalanan singkat itu, pemandangan lanskap kota yang tersaji mampu memanjakan mata. Momen yang paling gue suka adalah saat tram melalui jalanan berkelok yang, selama beberapa detik, berada dalam kondisi lengang.

A street scene in Central Hong Kong

Street crossing berjamaah di Hong Kong

Hong Kong is… lively!

Hari kedua di Hong Kong itu adalah hari yang sangat berwarna! Gue naik kapal Star Ferry, naik bus double decker ke Victoria Peak, naik Mid-Levels Escalator, sampai naik Hong Kong Tram. Tapi tunggu, petualangan belum berakhir. Gue mau lanjut makan malam di Wan Chai dan menjelajah Ladies Market di Mongkok. Jangan lewatkan cerita perjalanan berikutnya, keep learning by traveling~

64 komentar

  1. Somehow, judul tulisan Supertripmu selalu terbaca Supertrap awalnya Mas. Hahahahaah.

    Tentang Tsim Sha Tsui jadi inget dulu pas ke HK, nanya sama TKW dari HK fery port ke Tsim Sha Tsui dengan pronounceku yang: ‘Sim Sa Sui’, eh kemudian dibetulin sambil ngegas setengah kopling, ‘SIM SA CHOI!’. Ya Allah, salahku opo Mbaak?

    Victoria Peak selalu jadi main attraction ya, dan ternyata bisa ke sana dengan hiking! Sounds fun. 😀

    1. SUPERTRIP ini memang plesetan dari SuperTrap, mas. Ahahaha.

      Dih, mbaknya kayak lupa sama bangsa sendiri
      -____-
      Bisa hiking kalo ada waktu mas, ehehehe

  2. Padat banget ya Nug The Peaknya. Dulu aku gak ke masuk, cuma mengandalkan area gratisannya doang haha.

    Aku penasaran tramnya nih. Dulu kurang niat nyobain moda transportasinya hiks.

    1. Mall-nya gratis kok, hehe. Naik tram di HK adalah salah satu cara bersantai, kayak naik andong atau becak di Jogja 😀

  3. Habis baca tulisan hari ini jadi mau balik ke Hong Kong buat coba naik tram. Setiap kali ke Hong Kong belum kepikiran untuk coba tram karena katanya panas hahaha. By the way saya juga baru tau kalau ternyata bisa naik kapal ferry between Hong Kong tanpa harus ke Macau. Thank you for the information ya, means a lot 😀

    1. Naik tram sama sekali nggak panas waktu itu, tetep sejuk hehe. Coba duduk di lantai atas aja ya.

      Terima kasih sudah mampir. Senang infoku bisa bermanfaat 🙂

  4. keren amat sih, itu keretanya bisa double decker gitu yak kak..mesti jalannya lambat

    1. Hehe kapan lagi kan bisa naik tram double decker 😀

      1. kalau disini adanya restoran double decker kak, dodolane steak hihi

  5. Nggak nyangka bakal sebersih Singapore, itu semua fotonya saya perhatikan buat ngarep nemu sampah, minimal kantong kresek tapi bener-bener bersih yah. Apa gegara itu main street dan daerah wisata yah?

    1. Hong Kong memang bisa dibilang mirip Singapore, bang. Niat banget sampe perhatiin tiap foto 😀

      Tempat2 yang gue ceritakan di sini memang ada di Central Business District, jadi bersih dan rapi. Kalo sampah sering lihat di area hostel gue di Jordan.

  6. Sistem transportasi di sana bagus bgt ya. Kota besar tp bersih juga, dr foto2 ini gak terlihat ada sampah sekali.
    Rapi dan tertib. Gak heran klo banyak yg suka sama HongKong.

    1. Yes. Begitulah Hong Kong, salah satu kota termaju di Cina 🙂

    2. Octopus Card ini emang beda- beda apa ya gambarnya? Atau mungkin kayak e toll card kita gitu ya gambarnya macam-macam. Punya Mas Matius ini kok gambarnya lucu bagus. Punya si ayah pas dulu beli Octopus di HK kok cuman biru doang gitu ya. Tanpa gambar cuma tulisan. Jadi nggak menarik.

      1. Mungkin, mbak. Atau mungkin juga tergantung tahun pembuatannya.

  7. Selain longest escalator, yg asyik di seputaran Central itu banyak mural2 penuh art di sudut2 dinding rumah..

    Kalo ada sisa uang lebih bisa coba naik tram tour, https://jkldiary.life/2018/10/27/serunya-naik-hong-kong-tram/

    1. Aku naik tram yang biasa sih, mas. Bukan yang TramOramic hehe. Itu aja udah seneng banget 😀

  8. ahhh… it brings back memories. Saya jadi keinget kenangan beberapa tahun lalu saat menjelajahi Hong Kong.
    Naik tram yang menanjak 45 derjat jadi bisa berdiri ala Michael Jackson selama perjalanan. hahaha

    Hong Kong selalu membuat saya kepengen balek kesana.

    1. Ditulis lagi dong mas cerita-cerita traveling kamu di luar negeri. Nanti ku-blogwalking rutin deh hahaha

      1. hahaha iya mas, saya juga kepengen. Tapi cerita tentang Indonesia masih menumpuk dan harus dituntaskan. wkwkwkk

  9. dgoreinnamah · · Balas

    Gue liat foto pertama lo di postingan ini aja udah males banget. Sumpek banget itu tempat. Ahahahah

    Double deckernya atap yang paling atasnya tertutup ya? Kalau terbuka pasti seru banget.

    Nah, demen nih gue sama octopus card ini. Satu kartu untuk semua. Jadi hanya perlu isi saldo aja kalau habis, nggak perlu banyak kartu

    1. Andai aja ada banyak waktu, pengen sih hiking buat nyari spot lain yang sama-sama dapet view gedung-gedung Hong Kong 😦

      Sayangnya tertutup sih, bang. Bagusnya, kalo ujan nggak kehujanan hehe. Semoga kelak Jakarta juga punya kartu one-for-all tanpa afiliasi bank tertentu ya. Biar praktis!

  10. Ya ampyuun ternyata bisa yaa ngejajal semua moda transportasi! Gokiiill, seruu banget ini.
    Aku mupeng naik tram-nya jugak. Kliatan jadul tapi kokoh

    1. Iya memang tram lawas, tapi masih bersih dan terawat.

  11. Saya penasaran dengan Mid-Levels Escalator. Kalau suatu saat ke Hong Kong, itu yang bakalan pertama saya coba. Tram juga seru, tuh. Apalagi kalau tram tua, hohoho…

    1. Betul, dua-duanya seruuu! 😀

  12. […] Baca cerita sebelumnya: Serunya Naik Kapal, Bus, Tram, dan Mid-Levels Escalator di Hong Kong […]

  13. Banyak juga ya di sekitar Man Kwong Strret ada 10 dermaga. Ouas2 deh tuh ngiterin semua hahaha 😀 Wih beneran Tram nya ga pakai AC? Panas kali ya? heuheu… Ya mirip di kita kalu main ambil lajur bus ya kendaraan pribadi aja bisa nrosor2 jalanan si Tram hihihi 🙂 Btw cake di Tim Ho Wan sekilas mirip ketan yach 😉

  14. Banyak juga ya di sekitar Man Kwong Strret ada 10 dermaga. Ouas2 deh tuh ngiterin semua hahaha 😀 Wih beneran Tram nya ga pakai AC? Panas kali ya? heuheu… Ya mirip di kita kalu main ambil lajur bus ya kendaraan pribadi aja bisa nrosor2 jalanan si Tram hihihi 🙂 Btw cake di Tim Ho Wan sekilas mirip ketan yach 😉

    1. Hehe, pelabuhannya gede banget emang. Iya gak pake AC, tapi sejuk sih mbak, nggak panas atau pengap.

      Kukira juga rasanya bakal manis, tapi ternyata turnip cake itu gurih dan lembuuuttt banget

  15. Aku masih ngikutin supertripmu di Hongkong. Makin seru aja ih. Lanjut ceritanya minggu depan ya?

    1. Sesungguhnya, cerita terbaru udah published kak 🙂

  16. Yang komen udah banyak banget. Seru ya kalau walking tour gini. Lebih banyak yang bisa dilihat…

    1. Ehehe iya mbak, sukanya walking tour dan naik transportasi umum.

  17. Yang komen udah banyak banget. Seru ya kalau walking tour gini. Lebih banyak yang bisa dilihat…

  18. Seru banget Bang!
    Tram Tua Double-Decker sama kayak bus-bus wisata yang ada di kota-kota besar di Indonesia kali yaa bang, cuma di HK bentuknya unik banget hihi

    1. Iya, sekilas kayak bus-bus wisata macam BANDROS-nya Bandung. Cuma yang ini beneran tua dan jalannya di rel.

  19. Ke HK memang belum lengkap sebelum naik bus tingkat. Viewnya gedung pencakar langit bikin pengalamannya beda. Ditunggu cerita lainnya dari HK tripnya nugie

    1. Kapan lagi yekan naik bus sama tram tingkat. Siap, mbak.

  20. Kamu detail banget kak ngasih info tentang kapal ferry sama bus. Itu TKW Filipino emang hobi ngemper atau lagi yoga sih? 😀

    1. Hahaha, emang lagi ngemper mereka kak. Piknik gitu mereka.

  21. Itu yang TKW jadi bikin saya. Abisnya melihat HK dengan segala kemegahan gedung pencakar langit, orang-orang pada sibuk berjalan. Eh, gak taunya ada yang piknik di tempat seperti itu. Emang gak ada taman dekat sana atau bagaimana, ya? 😀

    1. Taman juga ada, mbak. Banyak. Tapi Hong Kong memang padat, taman-taman juga rame kalo weekend hehe

  22. bloggergunung · · Balas

    Jadi ingat masa masa di HK. Itu para migran yg gelar tikar dulu adalah kami, saya dan teman-teman. Ah kini serasa kembali ke sana, membaca artikel ini. Nostalgia

    Salam
    Okti Li

    1. Waaa pasti pengalaman tak terlupakan ya merantau di tanah orang teh

  23. Sumpah ya
    serial tulisan trip Hongkong ini bikin aku mupeng berat pengen ke sana jadinya. Suka caramu menyajikan cerita deh, informatif. Meski panjang tapi tetap asik dibaca dan gak ngebosenin
    Btw itu bus warna bangkunya unyu-unyuuuuu

    1. Waaa trimakasih mbak. Senang deh kalo tulisan perjalananku bisa informatif sekaligus menghibur 🙂

      1. Beneran informatif lho. Aku sampai bolak balik kirim ke suami buat referensi klo ke sini

      2. I’m honored. Thank you buat dukungannya ya 🙂

  24. Wah perjalanan yang seru banget nih.. HK jadi menarik minat saya utk masukin wishlist haha.. Itu pemandangan melantai di tempat umum ada juga ya di Hk hehe

    1. Ayo ke Hong Kong 😀

      Begitulah budaya TKW Filipina dan Indonesia di sana, mbak. Cara murah meriah buat piknik.

  25. Jadi tahu sudut-sudut Hongkong dari tulisan-tulisan dan foto-foto dirimu. Ternyata indah juga ya Hongkong ini kalau dari ketinggian. Apalagi suasananya berkabut, kayak gimana gitu rasanya.

    1. Iya, mbak. Aku juga suka menikmati Hong Kong dari ketinggian. Gedung-gedung pencakar langit berdampingan dengan laut dan perbukitan.

  26. Di dalam Bus 15 ternyata serba ungu, bikinkan semangat travelling, sambil menikmati keindahan Hongkong. Semoga next bisa sampai ke sana daku halan halannya

    1. Amin amin mbak 🙂

  27. Selalu sukaaa…baca pengalaman jalan2 mu.. TFS ya.., seolah kujalsn-jalan langsung di sana..hehe..

    1. Sama-sama kak, my pleasure 🙂

  28. […] Serunya Naik Kapal, Bus, Tram, dan Mid-Levels Escalator di Hong Kong Dalam Sehari […]

  29. ariefpokto · · Balas

    Baca dan lihat foto disini jadi kepengen Naik trem. Udah lama banget ga Naik trem. Ditunggu tulisan kuliner dinner ya yak

    1. Huahaha. Sayangnya aku nggak banyak kulineran di sana 😦

  30. […] laut dari Macau ke Hong Kong, capeknya naik turun MTR di stasiun-stasiun bawah tanah Hong Kong, romantisnya naik tram tua menyusuri Wan Chai, deg-degan naik kereta gantung Ngong Ping yang melayang di atas kepulauan, dan megahnya […]

  31. […] Central / Hong Kong: SOHO area, Mid-Levels Escalator, akses kereta Airport Express, akses kereta ke Tung Chung, akses bus ke Victoria Peak, akses kapal […]

  32. […] Jalur tram Hong Kong, tram ke Victoria Peak, Mid-Levels Escalator, Victoria Park, Tamar Park, dan Causeway Bay ada di Hong Kong Island dalam jangkauan Island Line (jalur MTR berwarna biru). Baca ceritanya di: Serunya Naik Kapal Ferry, Bus, Tram, dan Mid-Levels Escalator di Hong Kong Dalam Sehari […]

  33. […] gue bakal naik kapal, naik bus ke Victoria Peak, naik tram, sama naik Mid-Levels Escalator! Klik Next buat baca cerita selanjutnya. Keep learning by […]

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

aryantowijaya.wordpress.com/

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

Berjalan, bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu