Sebagai negara pertama yang gue jejak di luar Indonesia pada 2013, rupanya gue malah belum membuat tulisan khusus yang mengulas sistem transportasi di sana. Well, lebih baik terlambat daripada nggak sama sekali, ‘kan? Jadi, tanpa perlu basa-basi yang terlalu panjang, gue akan memaparkan sistem transportasi umum di Singapura di tulisan ini yang mencakup MRT, LRT, bus, dan Sentosa Express.
Mass Rapid Transit (MRT)
Meski bukan yang pertama, namun rapid transit system di Singapura kini adalah yang paling maju di Asia Tenggara. Dengan 5 jalurnya yang diwakili dengan warna yang berbeda-beda, MRT Singapura menjangkau tempat-tempat wisata populer dan hampir seluruh wilayah negeri. Tiga jalur yang paling sering digunakan adalah East West Line (Green Line), North East Line (Purple Line), dan Downtown Line (Blue Line) yang terbaru.
How to Buy Tickets
Secara garis besar, ada 2 macam pembayaran untuk MRT Singapura: uang tunai (cash) atau stored value card (cashless).
Untuk pembayaran dengan uang tunai, pertama-tama hampiri ticket vending machine yang ada di setiap stasiun, bukan malah hampiri cici-cici dengan hot pants. Tampilan awal pada layar akan menunjukkan dua pilihan untuk menentukan stasiun tujuan: by map atau by station name. Terserah deh mau pilih yang mana, yang penting kamu yakin bisa bahagia sama dia. Setelah tentukan stasiun tujuan, tentukan berapa jumlah tiket yang kamu inginkan. Masukkan nominal yang tertera melalui slot uang yang tersedia, nggak bisa kas bon ya! Mesin akan mengeluarkan single journey ticket berupa sebuah kartu dan uang kembalian jika ada.
Baca Juga: 18 Hal yang Bisa Dilihat/Dilakukan di Bandara Changi

MRT Singapore Ticketing Machine (source: sgtrains)

EZ-Link Singapore (source: luckyplaza.sg)
Pembayaran dengan cashless bisa menggunakan Ez-Link atau Singapore Tourist Pass (STP). Ez-Link adalah sebuah stored value card, jadi tetap harus diisi bila saldonya sudah habis. Harga untuk Ez-Link adalah 12 SGD yang sudah diisi dengan saldo sebesar 7 SGD, bisa kamu peroleh di hampir seluruh stasiun MRT. Kalau beli di 711 / Seven Eleven, harganya 10 SGD, tapi saldonya juga hanya 5 SGD. Satu kartu Ez-Link dapat berlaku hingga 5 tahun, cocok buat kamu yang emang sering bolak-balik Singapura atau bahkan menetap di sana.
Selain lebih praktis, harga satu kali perjalanan dengan Ez-Link lebih murah daripada bila memakai single journey ticket.

Singapore MRT Single Journey Ticket (source: lta.gov.sg)

Singapore Tourist Pass (source: ezlink.com.sg)
Kalau Ez-Link hanya bisa kamu gunakan selama saldonya masih ada, maka STP dapat kamu gunakan sepuasnya dalam jangka waktu tertentu. STP tersedia dengan pilihan 1 Day, 2 Days, dan 3 Days Pass. Harganya masing-masing adalah 10 SGD, 16 SGD, dan 20 SGD, ditambah deposit 10 SGD / kartu yang nanti akan dikembalikan saat kartu dikembalikan. Waktu maksimal untuk pengembalian kartu adalah 5 hari setelah masa berlaku habis. Dapat diperoleh di T2 Changi Airport dan stasiun-stasiun MRT tertentu, biasanya gue beli di Bugis. Tapi pengembalian kartu dapat dilakukan di setiap stasiun.
Catatan: satu kartu hanya untuk satu orang, kamu pasti kepikiran buat ngakalin 1 kartu dipakai rame-rame, ‘kan? Hihihi…
Baik EZ-Link dan STP dapat kamu gunakan di MRT, MRT, dan bus di dalam wilayah Singapura. Lalu mana yang sebaiknya dipilih? Gue sih akan merekomendasikan STP, apalagi kalau kamu memiliki agenda yang padat dan nggak akan bolak-balik ke Singapura. Info lebih lanjut, klik Singapore Tourist Pass atau klik EZ-LINK.
How to Ride
Setelah kamu mendapatkan kartu tiketmu, berjalanlah dengan percaya diri dan optimis menuju Entry Gate. Tap kartu pada tempatnya dengan tangan kananmu. Langkah selanjutnya memiliki 2 kemungkinan. Kalau stasiun keberangkatanmu hanya dilalui satu jalur, maka kamu tinggal berjalan ke arah peron (platform) sesuai tujuanmu. Jangan salah arah! Bila ragu atau lupa arah tujuanmu, ada peta di setiap stasiun. Nah, bila stasiun keberangkatanmu adalah titik pertemuan 2 jalur atau lebih, maka kamu harus berjalan dulu menuju peron yang sesuai dengan jalurmu. Baru setelah itu kamu tentukan di peron sebelah mana kamu harus naik keretamu.
Baca Juga: Pengalaman Makan Murah di 7 Tempat Singapura

Singaporean Boys dan.. lengan si embak
Saat menggunakan tangga berjalan (eskalator), berdirilah pada satu baris di sebelah kiri. Baris kanan adalah untuk mereka yang ingin mendahului karena sedang terburu-buru. Bila membawa anak-anak, lansia, atau penyandang disabilitas, gunakan lift (elevator). Segar bugar tapi naik lift? Paling dilirik sinis sama orang-orang, hahaha.
Mengantrilah di belakang garis kuning yang mengapit alur keluar penumpang kereta. Jangan berdiri di alur keluar karena akan menghambat penumpang yang turun. Interval kedatangan kereta biasanya berkisar antara 3-7 menit. Setelah kereta datang, dahulukan penumpang yang keluar, barulah masuk dengan tertib. Plis, ini MRT Singapura, jaga sikap ya, hehehe.

Suasana di dalam MRT Train
Selama berada di dalam stasiun dan kereta, kamu nggak boleh makan, minum, merokok, membawa binatang, dan benda-benda tertentu (seperti benda tajam atau benda berbau menyengat). Makanan atau minuman cukup dibawa aja.

Chinatown Point
Setelah tiba di tempat tujuan, berjalanlah menuju pintu keluar, lalu tap kartu di Exit Gate. Perhatikan lagi, stasiun tujuanmu bisa jadi akan memiliki banyak pintu keluar. Ini karena stasiun-stasiun MRT Singapura itu sangat luas. Beda Exit, beda pula tempat keluarnya. Maka, perhatikan keterangan tempat di setiap Exit. Tapi papan informasi itu kadang mengecoh sih, jadi amannya kamu cari tahu dulu Exit yang sesuai dengan tujuanmu. Misalnya saat gue pertama kali ke Singapura dan mau ke Chinatown, gue terkecoh dengan Exit ke Chinatown Point. Ternyata Chinatown Point itu nama mal dan jauh dari pusat Chinatown yang gue tuju.
Lines and Destinations
Dari seluruh jalur MRT Singapura yang ada, jalur hijau (Green Line / East West Line) adalah laluan yang akan paling sering wisatawan gunakan. MRT Green Line dapat digunakan untuk mencapai Changi Airport, Bugis, Kallang (daerah hostel), Lavender (juga daerah hostel), City Hall, Raffles Place (untuk menuju Merlion Park), dan Chinese Garden.
Blue Line alias Downtown Line, jalur yang berwarna biru, melalui Chinatown, Bugis, Little India, Botanic Gardens, dan Bayfront (untuk menuju Gardens by The Bay dan Marina Bay Sands). Mau tiket masuk promo buat naik ke Observation Deck-nya Marina Bay Sands? Klik di SINI. Bayfront dan Botanic Gardens adalah stasiun pertemuan dengan jalur kuning (Yellow Line / Circle Line), jadi kamu juga bisa ke sini dengan jalur kuning. Jangan terkecoh dengan stasiun bernama Marina Bay di Yellow Line dan Red Line ya. Stasiun itu jauh dari Marina Bay Sands, pokoknya cari stasiun Bayfront.
Hampir sama, jalur ungu (Purple Line / Northeast Line) juga dapat digunakan untuk menuju Little India, Chinatown, dan Harbourfront (untuk menuju monorel Sentosa Express ke Sentosa Island dan kereta gantung Sentosa).
Jalur penting lainnya adalah Red Line atau North South Line yang berwarna merah. Selain melalui City Hall dan Raffles Place seperti halnya Green Line, jalur ini juga melalui Stasiun Orchard dan Kranji. Turunlah di Kranji untuk naik bus ke Johor.
Baca Juga: Rekomendasi 4 Hostel Murah Singapura
Trains and Stations Facilities
Stasiun MRT biasanya dilengkapi dengan loket Passenger Service, peta sistem, kedai makan cepat saji, kedai minuman, toilet, dan mesin ATM. Kedai makan cepat saji menjual makanan dengan harga muraaahhh, hahaha. Misalnya Ananas Café atau Khun Thai yang menjual Nasi Lemak seharga 2 SGD (harga tahun 2014).

Khun Thai di Stasiun MRT Chinese Gardens
Setiap peron, baik itu di stasiun melayang (elevated) maupun bawah tanah (underground) dilengkapi dengan bangku, papan informasi kedatangan kereta, dan safety screen doors atau safety gate yang menjaga agar penumpang nggak jatuh terjerumus ke lubang dosa jalur rel.

The elevated Aljunied Station, East West Line
Ada 2 operator utama MRT di Singapura, yaitu SMRT dan SBS Transit. Masing-masing melengkapi kereta dengan pintu otomatis, peta rute, pendingin udara, dua lajur kursi penumpang yang saling berhadapan, dan speaker untuk menyuarakan informasi stasiun berikutnya dan mengingatkan peraturan. Kalau nggak salah, seluruh armada sudah menggunakan kereta driverless yang berjalan tanpa masinis.
Catatan: Perhitungan biaya MRT Singapura, klik MRT / LRT Fare Calculator
Light Rapid Transit (LRT)
LRT di Singapura memang nggak populer di kalangan pelancong karena memang hanya beroperasi di wilayah pinggiran (suburban). Kalau penasaran, kamu bisa naik dari Choa Chu Kang, Sengkang, atau Punggol. Gue pernah iseng menyempatkan diri naik LRT dari Choa Chu Kang. Perjalanan menyusuri jalur melingkar LRT ini akan menyajikan sisi lain Singapura, blok-blok apartemen warga lokal berdiri tenang di tengah kawasan yang hijau dan sepi.

Direction to the LRT station

LRT di Singapura
Pembelian tiket, cara naik, dan fasilitasnya kurang lebih sama dengan MRT. Bedanya, LRT ini lebih pendek, jadi kapasitasnya lebih kecil. Satu rangkaian LRT biasanya hanya terdiri dari 2 atau bahkan 1 gerbong. Di jam-jam sibuk, masih ada petugas stasiun yang membantu menertibkan keluar masuknya penumpang LRT.
Baca Juga: Tips Memangkas Pengeluaran Jalan-Jalan di Singapura
Sentosa Express
Sentosa Express adalah sebuah jalur monorel yang menghubungkan Pulau Sentosa dengan daratan utama Singapura. Ia menjadi favorit wisatawan yang ingin menuju ke Resort World Sentosa dan kembali ke daratan utama. Jalurnya sendiri pendek kok, hanya terdiri dari 4 stasiun. Sebagian besar penumpang akan memilih turun di Stasiun Waterfront, yaitu stasiun pertama yang akan dicapai dari Vivo City.

Sentosa Express yang unyu-unyu :3
How to Buy Tickets
Tiket Sentosa Express tidak ter-cover oleh STP. Harga pulang pergi adalah 4 SGD yang kamu beli sekaligus di stasiun pemberangkatan. Tap kartu saat memasuki Entry Gate. Stasiun-stasiun di Pulau Sentosa (sampai Januari 2017) belum memiliki Entry dan Exit Gate yang berfungsi seperti seharusnya, jadi penumpang keluar-masuk dengan bebas. Kamu hanya perlu tap kartu lagi di Exit Gate Vivo City.
How to Ride
Stasiun pemberangkatan di daratan utama Singapura ada di Vivo City yang bisa kamu capai dengan MRT North East Line (Purple Line) dan Circle Line (Yellow Line), turun di Stasiun Harbourfront. Tinggal ikuti papan petunjuk, Sentosa Express ada di lantai atas (L3). Beli tiket di loket dengan petugas yang berjaga, lalu masuk ke peron.

Sentosa Express (source: sentosa.com.sg)
Karena menjadi transportasi favorit, Sentosa Express ini seringkali disesaki wisatawan. Hanya terdiri dari 2 gerbong kecil dengan interval kedatangan yang nggak serapat interval kedatangan MRT. Seringkali penumpang yang sudah memadati peron tidak seluruhnya terangkut pada kedatangan berikutnya. Think the RW Sentosa should increase the train’s capacity to accommodate all passengers to Sentosa Island.
Kalau kamu sekiranya berangkat menuju Pulau Sentosa atau kembali ke Singapura di jam-jam prime time, sebaiknya kamu naik bus atau bahkan jalan kaki sekalian daripada waktumu habis untuk menunggu. Antrian bisa mengular hingga belasan meter di luar stasiun! Bisa juga naik Cable Car, 30 SGD, hahaha.
Baca Juga: Cara Hemat Menjelajah Pulau Sentosa Dalam Sehari
Bus
Kalau kamu capek jalan kaki keluar-masuk stasiun, naik-turun eskalator, jalan kaki menuju stasiun sambungan, then bus is your answer! Naik bus di Singapura itu mudah, nyaman, dan masih cukup cepat karena nggak macet. Bus dilengkapi dengan pendingin udara, beberapa malah memiliki 2 level. SMRT dan SBS Transit masih menjadi duopoli yang menguasai jaringan bus Singapura, meski ada juga beberapa operator kecil lainnya.

Di dalam bus Causeway Link. Sepiiiiii!
How to Buy Tickets
Naiklah dari pintu di sisi depan dan turunlah dari pintu di sisi belakang. Tap kartu di mesin yang ada di sisi pintu masuk. Kalau nggak punya stored value card, kamu bisa membayar cash, tapiii nggak akan dikasih kembalian. Masukkan uang ke dalam kotak kecil di samping pengemudi. Saat akan turun, tap lagi kartumu di mesin dekat pintu keluar.
Tapi kalo kamu mau naik bus (dan bisa lanjut kereta api) buat ke kota-kota di Malaysia, kamu bisa beli tiketnya di Bookaway.
How to Ride
Hal yang biasanya membingungkan traveler naik bus di Singapura adalah kurangnya informasi jaringan bus Singapura. Halte-halte besar, seperti yang ada di Bugis Street dan Lucky Plaza, biasanya menyediakan peta rute yang cukup mudah dipahami. Setelah kamu menemukan nomor atau jalur bus yang akan kamu gunakan, periksalah apakah jalur tersebut berhenti di halte-mu. Kalau hanya berupa garis lurus tanpa lingkaran, berarti bus hanya lewat di halte-mu, mungkin baru berhenti di halte setelahnya.

Bus SMRT (belakang) dan SBS Transit (kiri depan) di Orchard Road

SBS Transit Bus (source: wrightbusinternational)
Lha, kalau nggak ada peta di halte, gimana? Gue sendiri belum menemukan aplikasi yang mudah dipahami untuk transportasi dengan bus. Solusinya adalah Google Maps! Yes, Google Maps Singapore ternyata akurat banget. Gue menggunakannya untuk menuju Changi Airport dari hostel di Boon Keng, Little India. Informasi nomor bus, halte yang dilalui, jumlah halte yang dilalui, sampai nama halte tujuan, persis seperti yang ada di kenyataan. Kalau ada yang bingung, bertanyalah pada warga lokal, khususnya yang muda. Mereka akan membantu, meskipun kadang dengan bantuan aplikasi juga, wkwkwk.
Bus Stops Facilities
Halte-halte bus di Singapura ya tampil apa adanya aja sih tanpa banyak fasilitas. Sekadar sebuah ruang memanjang dengan bangku-bangku tunggu bernaungkan atap minimalis.
Sebelum gue tutup, ada satu tambahan: Skytrain. Skytrain ini adalah automated people mover (APM) yang beroperasi di Changi International Airport. Wujudnya sekilas seperti LRT, menghubungkan ketiga terminal di Changi. Skytrain ini gratis, silakan gunakan untuk mempermudah mobilitasmu di Changi. Doakan realisasi APM di Bandara Soekarno-Hatta juga bisa terwujud pertengahan tahun ini 🙂
Panduan Menggunakan MRT / LRT Untuk Pemula
Pengalaman Naik Taksi di 5 Negara Asia Tenggara
Menggunakan SIM Card di 4 Negara Asia Tenggara
Gimana, udah jelas dengan transportasi umum di Singapura? Jangan malu bertanya kepada warga lokal sesama (calon) penumpang. Nggak usah minder dengan kemampuan bahasa Inggris kamu. Pertama, sebagian dari mereka bisa berbahasa Melayu. Kedua, bahasa Inggris mereka juga asal comot tanpa peduli grammar yang bener. Kalau masih belum jelas juga, gue siap membantu dengan jasa pembuatan itinerari atau bahkan jasa Open Trip di akhir pekan. Info selengkapnya tentang jasa ini bisa dilihat di laman Open Trip Organizer dan Travel Consultant. Baiklah, keep learning by traveling…
[…] sih gue biasa pake Singapore Tourist Pass (STP) atau EZ-Link. Rencananya kemarin juga gitu. Beli tiket sekali jalan sampai kota, terus beli […]