Dulu, gue nggak pernah membeli SIM Card lokal saat gue melakukan perjalanan ke luar negeri. Gue juga nggak berusaha mencari tahu berapa aja harga SIM Card lokal di negara itu. Namun, seperti pengalaman naik taksi di lima negara Asia Tenggara, gue akhirnya mulai menggunakan SIM Card lokal karena didesak kondisi. Dalam tulisan ini, gue akan membagikan pengalaman gue menggunakan SIM Card lokal di Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Singapura.
SIM Card 1: Bangkok, Thailand
Quick Facts
Provider: TrueMove
Price : 49 THB
Place : Don Mueang International Airport
Details : Bonus talk 20 THB, internet 90 MB 4G (max. 100 mbps), active for 7 days
Top Up : 100 THB (4G internet 1GB) / 150 THB (4G internet 1GB + calls 50 THB) for 3 days, available for 7 days, 10 days, 16 days, and 30 days.
Klik di sini buat beli SIM Card TrueMove Bangkok secara online.
Klik di sini buat sewa modem wifi di Bangkok (ambil di bandara).
Sebelum SUPERTRIP gue yang ke-2 ke tiga negara Asia Tenggara, gue nggak pernah menggunakan SIM Card lokal di luar negeri. Jadi, nggak ada acara live report di medsos, atau pamer di grup-grup Whatsapp, atau mencari petunjuk arah dengan Google Maps. Gue fokus menikmati perjalanan, duduk santai mengamati suasana, dan mengandalkan penduduk lokal untuk bertanya arah.

TrueMove Tourist SIM Card
Saat gue akan melakukan perjalanan ke Bangkok, Thailand, pada Oktober 2015 lalu, sohib deket gue, koh Donny, meminjamkan SIM Card lokal Thailand yang dia pinjam dari temennya untuk gue pakai selama di Bangkok. SIM Card pertama yang gue pakai ini diproduksi oleh TrueMove, salah satu provider terkemuka dan cukup direkomendasikan di Thailand.
SIM Card TrueMove yang gue pakai itu masih memiliki beberapa saldo. Kebetulan, trip di Bangkok gue lakukan dengan mengandalkan jejaring Couchsurfing. Jadi, SIM Card itu berguna banget untuk membantu komunikasi antara gue dengan host yang akan menampung gue. Ada sebuah cerita yang nggak akan gue lupakan saat kami berusaha bertemu di depan Ma Ruay Hotel, baca ceritanya di: 3 Host, 3 Negara, 3 Cerita
Kalau mau tahu soal Couchsurfing dan penasaran gimana caranya bisa nginep gratis di rumah warga lokal, baca panduannya di: Tips Menginap di Rumah Warga Lokal ala Couchsurfing
Saat ke Bangkok untuk yang kedua kalinya bulan Juli 2016, gue kembali membeli Tourist SIM Card TrueMove di konter Bandara Don Mueang dengan masa aktif 7 hari. Harganya paling murah, Cuma 49 THB aja!
SIM Card 2: Ho Chi Minh City, Vietnam
Quick Facts
Provider: VietTel
Price : 100.000 VND
Place : Pham Ngu Lao Street
Details : Not sure, I’m sorry
Melanjutkan rangkaian perjalanan SUPERTRIP yang ke-2, gue meneruskan perjalanan sampai Ho Chi Minh City, Vietnam. Sama seperti di Bangkok dan Siem Reap, gue juga berencana tinggal di rumah warga lokal melalui jejaring Couchsurfing.
Klik di sini buat sewa modem wifi (ambil di Bandara Ho Chi Minh City)

VietTel Telecom, Vietnam
Maka dari itu, setibanya di Ho Chi Minh City, gue segera menghampiri sopir taksi yang sudah berkerumun di depan pintu bus untuk meminjam henfon mereka. Namun, host yang sudah berjanji sama gue mendadak nggak bisa dihubungi. SMS tak dibalas, telfon pun tak diangkat. Sopir taksi pun meninggalkan gue yang terlunta-lunta di pinggir jalan.
Dalam perjalanan mencari tempat makan untuk mengurangi kegundahan, gue membeli sebuah SIM Card lokal Vietnam dari pedagang kaki lima di trotoar. Harganya 100.000 VND, katanya itu udah yang paling murah. SIM Card keluaran VietTel itu pun gue beli dan gue pakai buat broadcast SMS ke seluruh member Couchsurfing Ho Chi Minh City yang mengiyakan permintaan menginap.
Entah ada berapa pulsa dan kuota internet di dalamnya, tapi yang jelas, SIM Card itu kuat dipakai buat telfon host gue berkali-kali dalam perjalanan menuju rumahnya.
SIM Card 3: Singapura
Quick Facts
Provider: M1
Price : 5 SGD
Place : Little India
Details : Free internet 100 MB, value 6 SGD, active for 30 days and valid for 180 days
Saat itu, gue lagi bawa rombongan open trip ibu-ibu Jogja yang mau coba backpacker-an ke Singapura. Kebetulan, gue sedang memiliki tanggung jawab sebagai social media officer di sebuah proyek freelance. Makanya, saat membawakan open trip, gue harus tetap terkoneksi dengan internet supaya bisa nyambi kerja dan dapat mudah dihubungi oleh pimpinan proyek.
Klik di sini buat beli SIM Card M1 Singapura secara online.

M Card dari provider M1, Singapore
Tempat pertama yang dilirik adalah Bandara Changi. Tapi begitu lihat harga-harganya yang 20-an sampai 30-an SGD, keinginan gue buat beli kemudian menguap ke awang-awang. Setibanya di Little India, destinasi pertama kami saat itu, kami melalui sebuah konter henfon persis di depan pintu keluar stasiun MRT. Gue coba lihat-lihat dan tanya-tanya sama mas-mas India yang jual, ternyata ada yang harganya cuma 5 SGD alias lima puluh ribuan!
Adalah M1, sebuah provider Singapura yang dapat dibeli di Little India dengan harga 5 SGD, udah dapet free data 100 MB. Yah, buat chatting di Whatsapp sama buka Google Maps selama 2 hari, jumlah segitu udah cukuplah. Jadi, belilah SIM Card di tempat-tempat umum Singapura, bukan di Bandara Changi. SIM Card yang dijual di Changi adalah SIM Card khusus untuk turis, jadi harganya emang mahal banget.
M1 juga tersedia paket dengan harga 15 SGD, berisi kuota internet 500 MB dan pulsa 18 SGD untuk 30 hari, masa tenggang 180 hari.
SIM Card 4: Kuala Lumpur, Malaysia
True Facts
Provider: Maxis – Hotlink
Price : 10 MYR
Place : KL Sentral
Details : Free internet 300 MB, SMS and calls
Masih dalam rangkaian open trip bersama mamah-mamah muda Jogja dan memiliki tanggung jawab pekerjaan freelance, gue kembali membutuhkan SIM Card lokal untuk membantu kelancaran proyek paruh waktu itu. Gerai Maxis ini gue temukan di KL Sentral sambil menghabiskan waktu. Selain Maxis, ada banyak gerai resmi provider lainnya di KL Sentral, tapi Maxis ini yang murah. Dengan harga cuma 10 MYR, udah dapet free data sebesar 300 MB. Lumayan banget buat jalan-jalan 3 hari di Malaysia, pulang ke Indonesia juga masih banyak sisanya.
Klik di sini buat beli SIM Card Kuala Lumpur secara online.
Informasi Umum Lainnya
Ngisi Pulsanya di Mana?
Yang jelas, di konter henfon, hehehe. Konter henfon ada di mana-mana, dari bandara sampai pinggir jalan juga ada. Selain itu, bisa top up di Seven Eleven / 711, seperti yang gue lakukan di Bangkok. Saat itu gue melakukan isi pulsa sebesar 50 THB sesuai jumlah minimum. Betul, kasirnya nggak bisa bahasa Inggris, jadi transaksi dilakukan dengan bahasa angka dan isyarat. Seven Eleven tersebar luas di Singapura, Malaysia, dan Thailand.
Kartu Bisa Langsung Digunakan?
Ya, petugas konter atau gerai akan membantu pemasangan dan pengaturan SIM Card agar dapat digunakan di henfon kita. Gue sempat mengalami kendala dengan koneksi internet saat pengaktifan kartu dengan M1 dan Maxis. Namun, berkat ilmu sakti mandraguna mas-mas India, akhirnya pengaturan berhasil dilakukan meski memakan waktu yang agak lama. Sementara untuk Hotlink? Dapat diatasi dengan restart henfon.
Jangan Lupa Charge!
SIM Card yang kamu beli nggak akan ada gunanya kalau henfon kamu terbunuh oleh waktu! Selama jalan-jalan di 4 negara itu, gue jarang banget menemukan colokan listrik di tempat-tempat umum, termasuk stasiun MRT atau LRT. Oh, jangan kira 711 di sana adalah semacam convenience store kayak di Jakarta dengan sitting area, free wifi, dan colokan listrik. Di Singapura, Malaysia, dan Thailand, 711 adalah minimarket biasa layaknya Alfamart atau Indomaret di Indonesia dengan penambahan produk-produk makanan / minuman siap saji.
Gunakan waktu di penginapan sebaik mungkin dengan mengisi daya ponselmu! Tiap malam, tiap pagi, jangan lupa buat charge henfon dan powerbank di penginapan. Pastikan kamu keluar hotel dalam kondisi baterai henfon yang sudah terisi penuh.
Klik di sini buat beli SIM Card secara online, bisa dipake di 13 negara Asia!
Baca juga tips seru lainnya:
Pengalaman Naik Taksi di 5 Negara Asia Tenggara
Nah, sekarang kamu ngerti ‘kan, kalau harga SIM Card di Asia Tenggara itu nggak semahal yang dikira. Rata-rata harganya sama dengan harga SIM Card di Indonesia. SIM Card lokal itu berguna banget lho! Oke, abaikan chatting dan medsos, karena dua hal itu bukan kebutuhan mendesak. SIM Card lokal penting untuk mencari petunjuk arah dengan Google Maps dan menghubungi orang-orang penting di negara asal maupun di negara yang sedang kamu kunjungi.
Di singapura simcard nya mahal juga ya, kemarin saya dapatnya 20 SGD di Woodlands…. ckckckck
Beli di Little India aja, bro, wkwkwk
blogger kece selalu update beli simcard dan buat update sosmednya ya mas..hmm singapore larang mas :))
Tuntutan pekerjaan nih, mas. Wkwkwk
mantap broh..
Saya juga selalu menggunakan SIM card Lokal bila bepergian di luar Indonesia. Tak Tahan saja jika jalan-jalan tidak punya WiFi atau internet rasanya seperti terasing dari peradaban 🙂
Rasanya hampa ya tanpa internet dalam genggaman 🙂
mantap ini.
bisa jadi referensi buat jalan2 ke thailand nanti.
Terima kasih sudah mampir, mas Wahyu. Senang bisa menginspirasi 🙂
Jadi ingat beberapa blogger yang ngetweet tentang biaya nternet di Luar Negeri beberapa waktu lalu. Hehehhee.
*Request mas, sekalian bahas mengenai colokan listrik, katanya tiap negara ada yang berbeda ahhahaha
Oh, colokan listrik nggak terlalu berbeda sih, cuma di Singapura sama Malaysia aja. Nanti kalau udah move on dari Asia Tenggara dan ada banyak perbedaan colokan listrik, aku tulis deh 😀
100 MB buat 2 hari, yakin cukup??
Cukup, bang. Buat chatting, Maps, sama sedikit medsos, bisa lah.
mungkin sisi positifnya memang betul jadi bisa fokus plesiran namun saat ada hal mendadak juga butuh sim card lokal juga, aku sih belum pernah ke luar negeri hehehe
Iya, apalagi kalau menyangkut pekerjaan di bidang digital mas
kalau aku selalu mengharapkan wifi gratisan wkkwwkk
Wifi gratisan nggak tentu banyak di tiap negara, Win 😦
untungnya selalu dapat matius hahahaha
jadi bisa tetap eksis di medsos 😀
Bisa ngepet
Nice to know: pertengahan tahun 2016, saya menghitung frekuensi traveling saya keluar negeri hingga tahun depan yang ternyata memang sangat edan, hampir tiap bulan bakal mampir ke berbagai negara ASEAN walaupun hanya dalam durasi 2-3 hari per negara (selamat tinggal gaji #plak ).
Saat saya iseng googling, saya menemukan fakta bahwa HOTLINK Malaysia itu punya paket roaming yang cukup murah, 1 GB per hari seharga 10 ringgit dan dapat digunakan di 8 dari 10 negara ASEAN. Akhirnya kala itu saya putuskan membeli sim card ini dan memeliharanya dengan rutin diisi pulsa via Aplikasi MAXIS Pay dan bayar dengan kartu kredit. Kalau lagi gak ngetrip sampai sebulan, ya ndak saya isi. Kan ada masa tenggangnya, asal di akhir masa tenggang diisi ulang minimal, sim card aman lagi untuk setidaknya 30 hari setelahnya dengan asumsi bulan kedua ndak ngetrip sama sekali juga, hihihi. Kejadian yang sering sih malah saya harus sering isi ulang mengingat frekuensinya banyak, hihihi.
Saya merasakan salah satu manfaat terbesar kala berkunjung ke Singapura dan Brunei, saat SIM Card lokal perdana harganya agak mencekik dengan paket data yang cukup mahal. Misalnya di Brunei, ada free SIM Card for tourist di Bandara, tapi harus top up BND 10. Sementara jika saya menggunakan Hotlink, saya cukup menggunakan RM 20 (kurang lebih kurs kasar IDR 65.000 atau BND 6,5 ) untuk dua hari, per hari kuota 1 GB, dan bisa browsing dengan lega. Yah, saya memang pemuda kekinian yang fakir kuota, wakakakak.
Nah di Hari ketiga hingga kelima, saya menginjak Bumi Sabah dan Sarawak Malaysia. Artinya tentu saja Hotlink saya sudah tidak roaming lagi. Dan jika Hotlink sedang aktif di Malaysia, tiap hari Sabtu dan Minggu saya akan mendapat data gratis 1 GB per hari, tanpa pendaftaran atau pembelian apapun. Untuk hari selain itu, terdapat paket data 1 GB per hari seharga RM 3.
Dengan fakta bahwa saya hampir selalu transit di Negeri Jiran dan sebagian besar trip saya melibatkan hari sabtu dan atau minggu, saya merasakan manfaat cukup besar kala memelihara nomor Malaysia ini. Saat saya berkunjung ke LN tanpa mampir Kuala Lumpur pun, manfaatnya cukup terasa karena saya tidak terlalu pusing mencari sim card lokal, aktivasi, dan beli paket data, yang mana biasanya in the end of my short trip, saya bakal menghabiskan mata uang lebih dari ekuivalen RM 10 per hari untuk keperluan data kalau beli sim card lokal. Sekali lagi ini kalau berkunjung dalam durasi singkat yak. Kalau misal stay sampai seminggu atau sebulan, jelas enakan simcard lokal, hahaha.
Mungkin tidak semua traveler punya kecocokan seperti halnya saya dengan si Hotlink ini mengingat gaya dan frekuensi traveling orang juga berbeda. Ada yang suka flashpacking tapi sering, dan ada yang jarang ngetrip namun sekali ngetrip bakal menikmati suatu negara dalam durasi yang cukup lama. Jadi ya anggap saja selain ini iklan “gratis” #plak , juga sebagai tambahan pengetahuan, hahaha
Thank you banget masukan dan sharing-nya, bro. Buset, panjang banget, bisa buat 1 artikel sendiri 😀
Gue masih ada Hotlink, tapi trip ke KL berikutnya bulan Februari. Enaknya gimana?
Hahaha, beli aja lagi, kemahalan kalau harus miara nomer tanpa ngetrip sama sekali dalam jangka 2-3 bulan :p beli di konter pinggir jalan rata-rata 10-15 ringgit dapet bonus data beberapa ratus MB, belum lagi sabtu dan minggu masing-masing free data 1 GB per hari
Atau ini hotlink saya mau dipakai juga boleh, berharaplah tanggalnya ngetrip gak bareng wakakakak (yes, Saya masih bakal ngetrip ke sekitar ASEAN dalam interval sekitaran sebulan sekali sampai setidaknya April 2017, hihihi)
Mantap!
mas mas masih kurang paham nih 😀
rencana maret 2017 mau ke Spore dan Malaysia (2 hari spore lanjut ke Malaysia 2hari juga)
dan tentu butuh banget koneksi internet selain dari yg di hostel dan Map yg didapet dari bandara buat cari2 jalan dan transport ya.
Nah, maksudnya kita disetiap negara tetep beli kartu lokal masing2 gitu?
terus si hotlink ini didapetinnya dimana? di KL?
pleaseeee jawab ASAP, tengkyuuuu :))))
Iya, Hotlink beli di KL Sentral, itu kan udah ada keterangannya, hehe. Sayangnya saat ini belum ada SIM Card Singapura yang bisa digunakan di Malaysia. Jadi paling pilihannya beli baru atau roaming.
ngetrip keluar kota tanpa kartu local kyaknya kurang seru dehh,,,gak bisa shere ke temen2….
karena saya belum pernah trip ke luar negeri saya jadi blm rasain gimna..
mkasi kaq sudah mau nebagi pengalamannya..
Bisa share tapi cuma bisa di hotel atau tempat-tempat ber-wifi lainnya, hihihi. Makasih sudah mampir ya 🙂
Kalau mau beli truemove di Donmueang airport di bagian mana kak?
Begitu keluar dari Arrival Hall. Bandara DMK kecil kok, gak pusing cari cari
[…] Menggunakan SIM Card di 4 Negara Asia Tenggara […]
Ini info yang sedang saya cari.. Sungguh bermanfaat.. Terima kasih sudah berbagi.. God bless.. 🙂
Sama-sama, God bless you too 🙂
Kalau di singapore selain little india ada yg murah juga ga kak?
Lalu lebih baik mana google maps atau gothere.sg untuk navigating di singapore ? (Termasuk harus naik mrt mana, rute brp)
thx
chinatown. monggo, ubek-ubek dulu blog ini, tulisan saya soal Singapura nggak cuma satu ini kok 🙂
prefer gothere.sg
Keterangan yang Truemove itu kuota datanya buat jaringan 4G, kalo HPnya masih 3G apakah masih bisa?
Bisa juga, mas. Nanti dikomunikasikan aja ke tukang konternya hehe.
300MB untuk 3 hari??? Are you crazy or what? Buka whatsapp aja udah habis, apalagi untuk buka Maps….
Yg bener tuh 10 RM dapat 300MB/hari atau 1GB/hari seharga 3RM?
Halo, boleh tolong lebih sopan komentarnya? Buat saya, 300 MB untuk sekedar buka media sosial dan maps masih cukup untuk 3 hari. Saya udah beberapa kali beli paket XL seminggu 300 MB, 3 hari masih dapet. Berarti kalau tidak cukup, kamu banyak penggunaan internetnya 🙂
[…] Baca Juga: Menggunakan SIM Card Lokal di 4 Negara Asia Tenggara […]
mas kalau di 7/11 sing/malay itu mereka jual simcard juga ngga? soalnya setau saya 7/11 di thailand jual simcard truemove, cuman belinya mesti pake bahasa thai, kalau ngga mereka langsung nolak :’ pngalaman tahun lalu begitu soalnya
duh, aku lupa banget nih. seingetku enggak. seingetku ya, mohon maaf nggak membantu 😀