Angan-Angan Bekerja dengan HP EliteBook 1040 G10, Laptop Komersial HP untuk Work From Anywhere

HP EliteBook 1040 G10

Hong Kong, Mei 2019. Hujan masih deras mengguyur di luar sana sementara saya berteduh di sebuah cafe bernama Urban City Diner, tak jauh dari Stasiun Cable Car Ngong Ping. Kalau bukan karena hujan yang mengacaukan rencana saya naik kereta gantung, saya tidak akan masuk ke dalam cafe mahal itu. Sembari menikmati secangkir kopi hitam dan sepotong cake yang mampu saya beli, saya membuka laptop untuk mencicil beberapa pekerjaan dan koordinasi kantor. Dalam kondisi seperti itu, saya mendambakan sebuah laptop komersial HP yang ringan, tepatnya HP EliteBook 1040 G10. Ringan, namun performanya bisa diandalkan. 

Dari dulu, saya memang menginginkan sebuah kantor dengan fleksibilitas tinggi di dalam bekerja. Dalam artian, saya boleh bekerja dari mana saja. Puji Tuhan, keinginan ini terwujud di tahun 2017 ketika saya mulai bekerja di sebuah digital agency di Bandung hingga saat ini. Agensi ini tetap memiliki bangunan kantor (sampai awal pandemi), namun tetap memberikan kemudahan untuk izin dan cuti bagi karyawan yang membutuhkan. Bahkan di bulan-bulan awal bekerja, saya diizinkan mengikuti kegiatan media trip selama 2 hari 1 malam di sebuah hotel di Bandung. 

Secangkir kopi panas di Urban City Diner, Hong Kong

Buat teman-teman yang baru saja membaca tulisan saya sebelumnya, mungkin bingung. “Jadi, kamu itu suka work from anywhere atau suka work from office, Gie?” 

Ehem, jadi begini. Dalam kondisi normal alias tidak sedang traveling, saya suka ngantor, atau tempat mana pun di luar rumah selama saya bisa bekerja dengan tenang. Tempat ini sama, nggak berubah-ubah seperti cafe hopping. Sekarang, contohnya, saya lagi seneng “ngantor” di co-working space gratis milik Bandung Creative Hub. Tapi ketika nanti saya sedang ingin traveling, saya tak ingin pekerjaan saya menjadi penghalang. Saya sendiri malah seneng ketika saya bisa bekerja sambil traveling, rasanya seperti live like a local. Bisa jadi saya tidak butuh cuti untuk traveling selama saya diizinkan bekerja sembari traveling dalam jangka waktu agak lama, misalnya 1 bulan. 


Tips Bekerja Hybrid, Work From Anywhere 

Berhubung pandemi sudah berlalu, mekanisme Work From Home (WFH) rasanya sudah bergeser menjadi Work From Anywhere (WFA). Selama sekitar hampir 3 tahun pandemi melanda bumi, mau tak mau pergerakan dibatasi dan bekerja di rumah adalah satu-satunya opsi. Meski pandemi sudah berakhir, beberapa perusahaan tetap melanjutkan sistem WFH (atau minimal hybrid) karena terbukti tidak menghambat produktivitas, bahkan malah meningkatkan kinerja karyawan, termasuk perusahaan saya. Bedanya, sekarang pergerakan kita sudah kembali bebas. Jadi kalau sudah bosan di rumah, bisa berpindah ke cafe, hotel, atau tempat mana pun.  

Kira-kira beginilah gaya saya saat work from anywhere

WFA atau bekerja secara hybrid memang punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing, apalagi buat kamu yang membutuhkan ketenangan dan suasana feels like home agar bisa tetap fokus bekerja. Nah, setelah kurang lebih 9 bulan WFA di Bandung lagi (setelah sempat 2 tahun kembali ke Jogja), saya mau share tips agar tetap bisa nyaman bekerja dari mana saja. 

Bawa Semua “Perangkat Kenyamanan” 

Ketika kita harus bekerja selama 7-8 jam di sebuah tempat publik, maka kita perlu membawa semua perlengkapan yang menunjang kenyamanan agar kita betah bekerja. Buat saya, perlengkapan kenyamanan ini berupa headphone, air minum panas, air minum biasa, kopi, cangkir/gelas, dan cemilan. Sebelum mulai fokus bekerja, saya selalu warming up dulu dengan virtual traveling di Youtube. Kadang saya juga mendengarkan musik atau podcast saat bekerja untuk meningkatkan semangat, menambah fokus, atau memberikan ketenangan. Ketika sudah jenuh, saya akan virtual traveling lagi (hehe), nonton series, atau nonton video lain yang menarik di Youtube.  

Makanya, headphone itu wajib, saya nggak akan bisa lama-lama bekerja di luar kalau nggak bawa headphone. Laptop-nya juga perlu yang ukurannya pas, sekitar 14 inch untuk layar, dengan performa mumpuni yang bisa diajak membuka belasan tab Google Chrome dan sederet aplikasi bersamaan.  

Ketika WFH, Work From Hotel

Punya Tas Khusus yang Nggak Ganti-Ganti 

Saya itu orangnya pelupa. Ketika masih sekolah, teman saya seringkali bertanya, “Guh, kamu bawa apa aja sih kok kayaknya berat banget?” Memang benar, tas saya selalu agak berat karena saya jarang mengeluarkan atau memindahkan isinya, hahaha. Takut ada buku atau alat tulis yang ketinggalan, jadi banyak barang yang saya biarkan tetap berada di dalamnya.  

Kebiasaan ini berlanjut sampai sekarang. Di dalam tas yang saya pakai sehari-hari, saya biasakan untuk tidak memindahkan isinya bila tidak perlu: dompet, charger, powerbank, harddisk eksternal, kipas kecil. Kalau laptop beserta charger-nya sih biasanya otomatis ingat ya, tapi printilan-printilan lain kadang terlupa. Belakangan otak saya juga sudah menjalankan autopilot, sudah hafal apa saja yang perlu dibawa dan tak lagi ketinggalan.  

Karena kebiasaan ini, saya butuh laptop yang bobotnya ringan dengan ukuran layar dan papan ketik yang tetap layak.  

Biar enak ngantor di mana aja, sebaiknya punya tas yang isinya jangan diobrak-abrik

Biasakan Charge Dahulu 

Ketika gawai menjadi peralatan utama bekerja, maka kelangsungan hidupnya perlu sangat diperhatikan. Sebelum berangkat, pastikan laptop, hape, headphone bluetooth, dan gawai lainnya sudah diisi daya dalam kondisi penuh. Ketika misalnya kelupaan atau nggak 100% penuh, charge dulu di tempat kamu bekerja, apalagi kalau kamu berpotensi rebutan stopkontak dengan orang lain. Utamakan laptop, lalu hape, baru gadget lainnya. 

Syukur-syukur kalau laptop kita punya kapasitas baterai yang besar, tahan digunakan untuk berbagai kegiatan seharian. 

Harus hati-hati banget kalau baterai laptop kamu sudah rusak dan laptop jadi nggak bisa nyala tanpa terhubung stopkontak. Biasakan otomatis save semua project setiap beberapa menit sekali, pay attention ketika ada orang lain yang menghampiri stopkontak. Kemarin saya sempat kesal dengan salah satu pengguna BCH gara-gara saya nggak sengaja salah mencabut kabel laptopnya. Awalnya saya merasa bersalah, lama-lama malah saya yang kesal. Saya nggak ujug-ujug mencabut kabel, tapi sudah minta izin dulu ke orang di sebelahnya. Sudah tahu laptop-nya nggak bisa hidup tanpa listrik dan sedang berada di tempat publik, adalah bagian kita sendiri untuk lebih memerhatikan laptop kita.  

Siap dengan Berbagai Skenario 

Namanya bekerja di luar, apalagi kalau benar-benar sambil melakukan perjalanan, maka kita harus memikirkan berbagai skenario. Contohnya, baterai habis dan tidak ada stopkontak, nggak ada wifi sementara semua file tersedia online, dsb. Maka, smartphone perlu menjadi gawai kedua untuk bekerja. Ini artinya, pekerja WFA butuh laptop dengan fitur konektivitas yang lengkap agar data-data sudah sempat ditransfer ke smartphone sebelum laptop mati. 

Membawa bekal makan seperti ini adalah salah satu cara saya siap dengan berbagai skenario

Saya sebenarnya juga nggak nyaman kerja dari hape, apalagi kalau harus membuka Google Documents (terutama Slides dan Sheets). Tapi memang ada kalanya ketika harus tetap bekerja dalam kondisi yang kurang proper, misalnya di dalam transportasi umum sekelas angkot yang nggak memungkinkan untuk membuka laptop. Keamanannya juga berisiko. Makanya, mau nggak mau hape harus jadi backup


Rekomendasi Laptop Komersial HP, HP EliteBook 1040 G10 

Di atas, saya sudah menceritakan beberapa tips yang saya pelajari setelah menjalani work from anywhere dalam setahun terakhir. Laptop memang merupakan elemen krusial. Selain performa yang bisa diandalkan, ada banyak fitur lain yang perlu dipertimbangkan. Dari teman-teman komunitas blogger, ada satu brand beserta seri laptop yang mereka sarankan: HP EliteBook 1040 G10

Layar 14 inch dengan display 16:10 nyaman untuk seluruh kegiatan rutin saya, baik itu untuk pekerjaan atau hiburan. Pengguna semakin dimanjakan dengan Integrated: Intel® Iris® Xᵉ Graphics, teknologi grafis dengan GPU handal ini diyakini mampu memberikan performa yang memuaskan untuk gaming, watching, dan content production. Pas banget nih untuk saya, yang walaupun bukan gamer, tapi memang hobi nonton dan bekerja sebagai seorang content creator. Lalu dengan 100% sRGB-nya, warna yang dihasilkan akan semakin akurat dan mendekati warna yang diinginkan! 

Untuk performa, HP EliteBook 1040 G10 dipersenjatai dengan prosesor Intel® Core™ i7-1355U yang merupakan keluarga dari 13th Generation Intel® Core™ i7, performa tingginya didukung dengan konsumsi daya yang rendah, jadi baterai nggak gampang boros. Seiring dengan bertambahnya kebutuhan pengguna akan kapasitas RAM yang lebih besar, laptop komersial HP ini melengkapi diri dengan 2 slot memori SO-DIMM (Small Outline Dual Input Memory Modul). Untuk RAM sendiri, laptop ini memiliki 16 GB DDR5-5200 MHz RAM (2×8 GB). Soal internal drive juga saya nggak khawatir, karena dengan 512 GB PCIe® NVMe™ TLC SSD harusnya sudah sangat leluasa menyimpan berbagai macam berkas. 

HP Premium Keyboard yang nyaman dan elegan

HP EliteBook 1040 G10 benar-benar memanjakan saya sebagai penulis, copywriter, dan content creator pada umumnya. Papan ketiknya sudah menggunakan HP Premium Keyboard yang tangguh menghadapi cipratan atau tumpahan cairan. Mengetik juga tetap nyaman dalam berbagai suasana berkat backlit keyboard, elegan dan futuristik pun penampilannya. Untuk kemudahan operasional, ada clickpad yang mendukung multi-touch gesture, misalnya tapping, pinching (mencubit), dsb.  

Di atas saya sudah singgung bahwa pekerja yang work from anywhere sebaiknya memiliki laptop yang mendukung banyak opsi konektivitas. Syukurlah, HP EliteBook 1040 G10 memiliki pilihan konektivitas yang beragam! Ada USB Type-C, USB Type-A, HDMI, Bluetooth® 5.3 wireless card, bahkan ada smartcard reader dan sim card slot (opsional). 

Aman bekerja di mana saja karena HP Wolf Pro Security Edition

Salah satu fitur tambahan dari laptop komersial HP ini adalah HP Wolf Pro Security Edition. Mengutip laman resmi HP, begini bunyinya, “Ketika tempat kerja ada di mana-mana, keamanan adalah segalanya.” HP Wolf Security memperkuat ketahanan siber kita, keamanan berlapis dari perangkat keras hingga cloud, termasuk yang tidak bisa dideteksi oleh NGAV dan EDR. Selain melindungi laptop dari serangan fajar malware, teknologi ini juga melindungi perangkat kita dari kehilangan dengan layanan HP Protect and Trace yang, tentu saja, fungsi utamanya adalah melindungi data, menemukan lokasi, dan mengunci akses.  


Akhir Juni 2023 lalu, saya kehilangan smartphone saya di Pasar Cikutra, Bandung. Lalu beberapa minggu kemudian, saya nyariiisss kehilangan laptop saya di tempat print. Ceritanya karena agak kaget ketika nama saya dipanggil, saya yang saat itu lagi membuka laptop di area tunggu langsung buru-buru menghampiri konter. LAPTOP SAYA TINGGAL BEGITU SAJA DI BANGKU TUNGGU. Parahnya, begitu kelar ambil cetakan, saya pulang gitu aja dong tanpa inget kalau ada laptop di bangku tunggu. Terus, saya baru sadar bahwa laptop saya ketinggalan itu lewat jam 9 malam. Buru-buru ke tempat print, yang tentu saja sudah tutup, eh Puji Tuhan ruko sebelahnya tiba-tiba buka pintu. Setelah saya coba tanyain, ternyata dia keep laptop saya, horeee. 

Duh, pokoknya HP EliteBook 1040 G10 ini akan membantu kegiatan sehari-hari saya banget. Dipakai online meeting sama klien pun nggak malu-maluin, karena ada kamera IR 5 MP dan AI noise reduction. Selain tahan dipakai berlama-lama tanpa aliran listrik karena dilengkapi baterai HP Long Life 3-cell 51 Wh Li-ion, laptop komersial HP ini juga sudah TCO CertifiedENERGY STAR® certified hemat penggunaan daya. Jadi bukan self proclaimed ya, hehe. Output suara pun memuaskan, berkolaborasi dengan Bang & Olufsen yang handal mengolah suara menjadi begitu kuat dan memanjakan telinga. 

Agar nyaman bekerja di mana saja, butuh laptop yang ringkas dan ringan seperti ini

Kalau diringkas, HP EliteBook 1040 G10 adalah laptop komersial HP yang memahami saya banget dalam hal keamanan, tampilan, ketangguhan, dan kecepatan. Saya nyaman bekerja di mana saja, aman mengakses sumber dari mana saja. Kamu yang punya pengalaman menggunakan laptop HP, boleh banget share testimoni-nya di kolom komentar. 

2 komentar

  1. avatar Fanny Fristhika Nila
    Fanny Fristhika Nila · · Balas

    Ya ampuuun mas, masih rezeki mu berarti laptop ga hilang diambil. Jujur juga Orang2 di sana berarti 👍.

    Brand HP ini fav suamiku. Dari dulu laptop dia HP bahkan laptop yg dipakai kantornya dan dipinjemin ke staff utk kerja dari rumah, juga HP. Mungkin Krn udh biasa, JD suami males Gonta ganti Ama brand lain 🤣.

    Beda ama istri nya yg gampang tergoda kalo udh baca review dari merk lain 😂😂.

    Jadi penasaran sih Ama harga HP yg ini. Tahun depan targetku harus udah kebeli laptop baru biar ga minjem Mulu Ama suami 😄

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Hahaha iya, blessed banget! Aku juga pengen beli laptop baru buat Ara dan khusus buat ngonten mbak. Biar nggak nyampur sama kerjaan kantor.

Tinggalkan Balasan ke Matius Teguh Nugroho Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Matius Teguh Nugroho

keep learning by traveling

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Teppy & Her Other Sides

Stories, thoughts, places...

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

sebuah blog perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling, and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu