
Bagi saya, hal yang paling menarik dari Jepang adalah infrastruktur perkeretaapiannya. Dari sekadar kereta komuter, kereta bawah tanah, trem, monorel, kereta gantung, sampai kereta api cepat bertitel shinkansen pun ada di Negeri Sakura. Rasanya, semua jenis dan sistem kereta api ada di Jepang. Tentu saja, jaringan kereta api ini juga sudah menjangkau bandara-bandaranya, tak terkecuali Bandara Internasional Narita dan Bandara Internasional Haneda di Tokyo. Dari Bandara Narita atau Haneda ke pusat kota Tokyo bisa naik kereta api!
Malahan, tidak seperti bandara pada umumnya, opsi transportasi kereta bandara dari Narita maupun Haneda ada lebih dari satu! Ada JR Narita Express, Keisei Line, Tokyo Monorail, dan bahkan masih ada lagi daftarnya. Satu sisi, ini bagus. Di sisi lain, sebagian traveler mungkin akan kebingungan. “Jadi, sebaiknya naik yang mana ke Tokyo? Mana opsi terbaik untuk saya?” begitu mungkin pikir teman-teman, ya.
Nah, untuk menjawab pertanyaan itu lah, saya membuat tulisan ini. Biar setelah membaca panduan ini, teman-teman bisa memutuskan sendiri mau naik transportasi yang mana berdasarkan ongkos, durasi perjalanan, dan tujuan.
Transportasi Dari Bandara Narita ke Tokyo
Seperti halnya Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang berada di Tangerang, Provinsi Banten, Narita International Airport sebenarnya sudah masuk dalam wilayah administratif Perfektur Chiba, bukan lagi Tokyo. Padahal Tokyo aja udah segitu besarnya, ya. Kota terbesar sejagad! Narita inilah yang banyak melayani penerbangan internasional dari dan ke Tokyo, Jepang. Jadi, penerbanganmu dari Indonesia kemungkinan besar akan mendarat di Narita.

Ada 2 moda transportasi umum utama dari Bandara Narita ke Tokyo: kereta api dan bus. Nah, kereta apinya sendiri menawarkan 3 opsi: JR Narita Express (NEX), JR Sobu Line, dan Keisei. Ketiganya memiliki harga, tujuan, dan layanan yang berbeda-beda. Kereta api ada di lantai basement B1F Terminal 1 dan 2 Bandara Narita, turun satu lantai dari Arrival Hall di lantai 1F. Sementara bus ada di lantai 1 Terminal 1, 2, dan 3 Bandara Narita.
JR Narita Express
Opsi tercepat, termewah, termahal, juga paling nggak ribet. Dari Narita langsung bablas ke Stasiun Tokyo selama kurang lebih 60 menit. Tarifnya ¥3000 atau sekitar Rp300 ribuan dengan frekwensi kedatangan 1-2 kali per jam. Memang mahal, setara harga kereta api jarak jauh di Indonesia. Untungnya sebagai bagian dari Japan Railways (JR), maka sudah termasuk dalam JR Rail Pass. Penjelasan lebih lanjut soal JR Rail Pass akan saya tulis di bawah.
JR Sobu Line
Sama-sama layanan dari JR versi lebih merakyat. Harganya cuma ¥1340 atau sekitar Rp140 ribu dengan durasi perjalanan selama 90 menit. Frekwensinya lebih jarang, hanya 1 jadwal setiap jam. Transportasi ini cocok buat kamu yang nggak buru-buru tiba di Stasiun Tokyo. Sama dengan NEX, JR Sobu Line juga masih di-cover JR Rail Pass.
Keisei Line
Selain kereta JR yang dioperasikan oleh badan usaha milik negara, ada Keisei juga sebagai operator kereta api swasta yang melayani rute Bandara Narita. Keisei menawarkan 2 layanan, yaitu: Keisei Skyliner dan Keisei Main Line. Naiklah sampai Stasiun Nippori, lalu lanjutkan perjalanan ke Stasiun Tokyo (atau stasiun lain yang menjadi tujuanmu) dengan JR Yamanote Line, Keihin-Tohoku Line, Joban Line, atau Ueno-Tokyo Line.


Bedanya, Keisei Skyliner adalah layanan ekspres serupa NEX dengan lama perjalanan 40 menit. Harganya ¥2570 atau sekitar Rp260 ribuan dengan headway setiap 20-40 menit sekali. Sementara itu, Keisei Main Line adalah layanan kereta komuter reguler, jadi durasinya lebih lama, sekitar 75-90 menit saja dengan beberapa jadwal dalam setiap jam. Tarifnya tentu yang paling murah, hanya ¥1050 atau sekitar Rp110 ribuan.
Dari Stasiun Nippori, lanjutkan perjalanan ke Stasiun Tokyo dengan JR Yamanote Line seharga ¥170 atau sekitar Rp18 ribu. Dari Nippori ke Stasiun Tokyo hanya tinggal 10 menit saja.
Transportasi dari Bandara Haneda ke Tokyo
Kalau Narita itu seperti Bandara Soekarno-Hatta, maka Haneda itu seperti Halim Perdanakusuma. Walaupun fungsi utamanya adalah melayani penerbangan domestik, namun ada juga penerbangan internasional, seperti AirAsia. Sama seperti Narita, Bandara Haneda juga memiliki lebih dari satu opsi transportasi umum, tepatnya Tokyo Monorail dan Keikyu Railway.

Bandara Haneda terletak lebih dekat dengan pusat kota Tokyo, kurang dari 30 menit, tidak seperti Narita yang sejauh 60 km di sebelah timur Tokyo.
Tokyo Monorail
Lintasan ini melayani rute dari Bandara Haneda ke Stasiun Hamamatsucho dan sebaliknya. Tarifnya hanya ¥500 atau Rp50 ribuan dengan durasi perjalanan 20 menit. Di Hamamatsucho, silakan melanjutkan perjalanan dengan JR Yamanote Line atau JR Keihin-Tohoku Line ke Stasiun Tokyo dengan tarif ¥170.
Asyiknya, meski bukan bagian dari JR, namun Tokyo Monorail masih di-cover Japan Rail Pass!
Peron Tokyo Monorail ada di lantai 3F Bandara Haneda, satu lantai dengan Departure Hall, atau naik 1 lantai dari Arrival Hall.
Keikyu Railway
Dengan tarif lebih murah, ¥330 atau sekitar Rp33 ribuan, Keikyu Railway akan mengantarkanmu dari Bandara Haneda ke Stasiun Shinagawa dalam 20 menit perjalanan. Di Stasiun Shinagawa, lanjutkan perjalanan ke Stasiun Tokyo dengan JR Yamanote Line atau JR Keihin-Tohoku Line. Keikyu Railway bisa diakses di lantai basement B1F, atau turun 2 lantai dari Arrival Hall.

Keikyu Railway dan Tokyo Monorail adalah sebuah rapid transit system seperti MRT Jakarta, maka frekwensi kedatangannya ada banyak sekali. Nggak usah khawatir harus menunggu lama.
Kartu-Kartu Transportasi di Jepang
Japan Rail Pass
Sebenarnya, ada banyak sekali kartu pass, IC card, atau kartu uang elektronik lainnya di Jepang. Namun, di sini saya akan fokus pada 3 kartu yang paling banyak digunakan turis: Japan Rail Pass, SUICA, dan PASMO.
Japan Rail Pass, atau biasa disingkat JR Pass, adalah kartu pass atau tiket terusan yang diterbitkan oleh Japan Railway. Makanya, pemakaiannya pun hanya terbatas pada kereta-kereta dan bus JR ditambah beberapa bonus. Tapi nggak usah khawatir, karena jaringan kereta api JR itu banyak dan menguasai kota-kota di Jepang. JR Pass khusus digunakan oleh wisatawan mancanegara, atau orang Jepang yang tinggal di luar negeri. Makanya, pembeliannya hanya bisa online atau melalui agen travel di negara selain Jepang. Salah satunya, kamu bisa beli online di KLOOK atau KKDay. Harganya lebih murah terus masih ada diskon, mulai dari Rp5 jutaan.

Harga JR Pass sekarang memang, ehem, mahal. Untuk durasi terpendeknya saja, 7 hari, harganya ¥70000 atau sekitar Rp7 jutaan 😅 JR Pass 14 hari harganya ¥110000 dan JR Pass 21 hari harganya ¥140000. Semahal itu, apakah worth the price? Tentu saja, kalau:
- Kamu bepergian di Jepang dalam durasi lama di atas 5 hari
- Kamu akan banyak wara-wiri di dalam kota dan antarkota
- Kamu akan menggunakan shinkansen minimal 1 kali untuk rute sedang, seperti Tokyo-Osaka.
Kalau kamu tidak melakukan 3 hal di atas, terutama poin 1 dan 2, pertimbangkan lagi membeli JR Pass.
Mungkin, SUICA dan PASMO lebih cocok untukmu.
Suica dan Pasmo
Berbeda dengan JR Pass, Suica dan Pasmo adalah sebuah IC card atau stored value card. Di Indonesia, kita mengenalnya dengan istilah kartu uang elektronik. Jadi, Suica dan Pasmo ini setara dengan Flazz-nya BCA, e-Money Mandiri, atau BRIZZI. Di dalamnya ada saldo yang akan berkurang sesuai pemakaian. Kalau saldo habis, ya perlu diisi ulang atau top-up. Baik Suica atau Pasmo sama-sama bisa dibeli di mesin tiket stasiun kereta api.
Lalu apa perbedaan Suica dan Pasmo?

Suica diterbitkan oleh Japan Railway East. Untuk transportasi, Suica hanya bisa digunakan untuk kereta api dan bus JR di dalam wilayah Tokyo dan sekitarnya. Sementara itu, Pasmo digunakan di kereta api dan bus selain JR. Namun, sebagai sebuah kartu elektronik, Suica dan Pasmo bisa digunakan untuk transaksi lainnya seperti kombini (convenience store) alias minimarket, tempat makan, dsb.
Sayangnya, saat ini saya dapat informasi, bahwa penjualan Suica dan Pasmo untuk sementara waktu dihentikan karena keterbatasan chip kartu. Lah, lalu bagaimana solusinya?
Tenang, ada Welcome Suica dan Pasmo Passport yang dapat khusus dibeli oleh turis mancanegara. Welcome Suica dan Pasmo Passport ini kurang lebih sama fungsinya dengan Suica dan Pasmo reguler. Bedanya, masa berlakunya hanya 4 minggu dan tidak ada biaya deposit. Namun, bahkan titik pembelian Welcome Suica dan Pasmo Passport pun sudah sangat terbatas, hanya di bandara dan stasiun-stasiun besar. Biar praktis dan nggak cemas setibanya kamu di Jepang, lebih baik langsung beli kartu Suica secara online aja di Klook.


Suica dan Pasmo hanya bisa digunakan di dalam wilayah Tokyo Raya. Jadi kalau kamu ke Osaka, Kyoto, dan perfektur lainnya, Suica dan Pasmo sudah tidak dapat digunakan. Harus beli IC card di daerah setempat, misalnya ICOCA untuk daerah Kansai (Kyoto, Osaka, dan sekitarnya) dan OKICA untuk Okinawa.
Sebelum ditutup, saya mau kasih tahu juga kalau kamu bisa naik bus dari Bandara Narita ke pusat kota Tokyo. Dari Narita, ada airport limousine bus seharga ¥3100 (Rp310 ribuan) dengan durasi perjalanan 100 menit dan discount bus yang lebih murah seharga ¥1300 (siang hari) atau ¥2600 (larut malam hingga dini hari) dengan durasi perjalanan selama 65 menit. Limousine bus berangkat satu jam sekali, sementara discount bus memiliki beberapa jadwal tiap jamnya. Tiketnya juga bisa dibeli online via Klook.
Dari Bandara Haneda, airport limousine bus bisa dibeli dengan harga ¥1000 (Rp100 ribuan) dalam durasi perjalanan 40-55 menit. Ada 1-2 kali keberangkatan setiap jam. Bus berada di lantai 1F Bandara Haneda, atau turun satu lantai dari Arrival Hall.


Nah, sekarang kamu sudah tahu mau naik kereta api atau bus mana dari Narita atau Haneda ke pusat kota Tokyo. Saya sendiri akan pilih Narita Express (kalau beli JR Pass) atau Keisei Main Line (kalautidak beli JR Pass) dari Bandara Narita dan Tokyo Monorail dari Bandara Haneda. Semoga tulisan ini memberikan pencerahan, ya. Keep learning by traveling~














sumpah bentuknya lucu banget depannya kayak PS5 hehe, kok indonesia KAI gak dibikin seperti ini ya kepala keretanya
Hahaha sedang ke arah situ, mas. Sekarang udah mending kan, kereta apinya udah beragam dengan MRT, LRT, KA Bandara, KA Cepat.
Paling kepingin nyobain Tokyo monorailnya, keknya seru banget nikmatin Tokyo dari ketinggian…
Tuhan Yesus, tolong bawa kami sekeluarga ke Tokyo one day…ga ke Tokyo pun ke jepang mana aja juga ga papa. Amin amin amin
Amin. Tuhan Yesus tolong, anak-Mu ini sudah sakaw traveling :((
Sejauh ini, aku masih tetap paling suka yang di Singapura. STP-nya itu sangat membantu banget di mana bisa keliling dengan tarif flat. Jepang ini beneran gila mahalnya, apalagi yang JRPass, udah nyentuh 7 jutaan aja sekarang.
Walaupun ya ada alternatif busnya sih ya (lupa namanya tapi aku masih rutin dikirimin newsletternya di email haha).
Oh ya di London juga lumayan mahal, tapi dia ada batas pemakaian setiap hari. Misalnya nih kalau udah kesedot saldo 500 ribu, maka setelah itu naik apapun udah nggak perlu bayar lagi.
Jepang selalu jadi destinasi impian, tapi kudu dengan keuangan yang lumayan kalau mau ke sana. Hiks.
STP memang enak banget, worth the value, mudah didapatkan, dan infonya jelas di mana-mana. Touch n Go dan RapidPass Malaysia aja jauh dari STP.
Kerja keras dulu yuk biar bisa ke Jepang 😀
Langsung aku catat, memang udah rencana dari kapan liburan ke Jepang. Masih nyari waktu dan nabung hehe, padahal udah belajar bahasanya segala (buat baca komik). Thank you tipsnya!
Asek bisa baca manga tanpa terjemahan nih
Tulisan yang inspiratif sekaligus kaya akan tips nih. Jadi dari Narita ga bingung ya……
Oh ya salfok beneran lihat foto-foto metro di sana. Kayaknya ga bakal bosen deh sambil nunggu kereta. Salut buat effort menulis artikel ini sampai jauh2 ke Jepang, hehehehe
Betul, nggak akan bosen keretaan di Jepang!
Saya catat nih informasinya, lengkap.
Semoga suatu saat bisa bepergian ke Jepang, sudah ada panduannya. Saya kalau baca tulisan tentang kereta api di Jepang, langsung iri dan lalu membandingkan dengan kondisi perkertaapian di Indonesia yang, yah begitulah
Amin amin. Gpp kak, perkeretaapian kita masih lebih baik dari Myanmar, Filipina, Vietnam, bahkan Thailand.
Kuncinya di kartu pass ini ya, biar mau ke mana-mana ataupun menggunakan kereta apa aja jadi lebih mudah.
Jadinya pankapan ke Jepang kan udah siap²in kartunya hehe
Jadi inget di Jakarta, yang juga pakai kartu buat akses naik kereta.
Yes, karena ribet banget dan agak lebih mahal kalo tiap mau naik kereta harus beli tiket dulu di mesin.
Ke Jepang mau kemana aja skedulnya kudu jelas dulu sebelum traveling yak, jadi transportasi dan kartu pembayaran yang dipilih untuk digunakan bisa disesuaikan. Biar lebih mudah lagi yang bisa dipesan online via Klook mending pilih opsi ini.
Makasih infonya, kak.
Traveler yang masih punya keterbatasan anggaran, sebaiknya memang perlu merencanakan itinerary ke Jepang dengan matang.
Pengen suatu saat bisa kemari dan merasakan tranportasi kereta yang ada di sini. Kayaknya banyak banget jenisnya ya.
Iyaaaa semua macam kereta api adaaa
Yang aku kagumi dari Jepang adalah stasiun dan kereta apinya. Modern, bersih dan keren. Trus kesadaran masyarakatnya untuk naik transportasi umum patut diacungi jempol ya
Udah tertib banget tanpa disuruh-suruh di sana mah
Wah sekeren ini kereta di jepang ya kak. Noted jadi catatan kalau nanti liburan ke jepang (Aamiin ya Allah)
Amin amin
Beberapa kali ke jepang, aku selalu pakaj jr pass yg 2 Minggu. Krn kalo ke jepang pasti 2 Minggu. Biar puas.
Udah pernah ngerasain landing di Haneda dan Narita, fav ku masih Haneda Krn LBH modern.
Tapi naik kereta ke stasiun Tokyo, selalu pilih yg dicover jr pass 😄.
Pernah juga naik bis menuju bandara Krn stasiun tutup jam 12 malam. Kami telat. Akhirnya naik bis. Itu juga nyaman. Sayangnya bis yg kami pakai waktu itu ga tercover jr pass. JD hrs bayar ¥2000 . Msh okelaah.
Untung aku msh simpen suica dan pasmo. Dulu beli kartu ini Krn utk bayar transport yg ga dicover jr pass dan utk belanja di kombini mas.
Cuma, mengingat Jr pass udh naik gila sampe 70%, kayaknya kalo ntr ke jepang lagi, aku ga bisa beli jr pass, apalagi kalo sekeluarga ikut. Bangkrut hahahahha.
Kec aku sendiri Ama temenku.
Jadi planningku, ga bakal eksplor jepang dari ujung ke ujung kayak biasanya, melainkan kami fokus di 1 wilayah. Misalnya Hokkaido aja. Apalagi ada kartu kayak Hokkaido pass, Kansai pass, dll.
Ada yg bilang alasan pemerintah sana naikin Jr pass, untuk memboost penjualan pass yg lainnya, Krn selama ini turis LBH suka pakai jr pass.
Semoga deh bisa ke jepang lagi. Masih ada utang ke anakku yg bungsu, dia blm pernah kesana 🤣. Kakaknya udh soalnya.
Good traveling