Bersepeda dengan Anak, Rekomendasi Kegiatan Papa Muda

Beberapa bulan lalu, dalam masa sif saya menjaga si kembar yang masih bayi tengah malam, saya seringkali berpikir, “Nak, kapan kamu bisa diajak keluar? Bapak pengen ajak kamu ke cafe dan mall di Bandung.” Sekarang, ketika mereka baru saja genap berusia satu tahun, bapak 33 tahun ini sudah direpotkan dengan rasa lelah mengejar putri kembarnya yang merangkak (bahkan berjalan) ke sana ke mari. Angan-angan saya sekarang sedikit berubah, “Nak, kapan kamu bisa jalan sendiri? Bapak pengen ajak kamu bersepeda dan jalan-jalan.” Tidakkah menyenangkan kalau papa muda ini bisa menghabiskan waktu luang bersama anak kembarnya dengan bersepeda?

Menjalani peran baru sebagai papa muda dengan dua anak kembar perempuan rupanya sangat menantang. Terlebih, Aya dan Sae saat ini sudah makin besar karena baru saja melewatkan ulang tahun yang pertama. Kalau dulu mereka hanya bisa membuat saya bosan karena mereka bergeming begitu saja di dalam ranjang bayinya, sekarang saya dibuatnya kelelahan karena harus mengejar mereka yang sudah merangkak ke sana ke mari. Namun di sisi lain, makin besar usia anak, makin variatif pula pilihan kegiatan yang bisa dilakukan bersama mereka.

Kesibukan sebagai karyawan swasta dengan 5 hari kerja membuat saya hanya bisa memanfaatkan akhir pekan untuk mengoptimalkan waktu berkegiatan dengan anak. Salah satu yang bisa dilakukan adalah bersepeda bersama. Kebetulan, daerah tempat kami tinggal di kabupaten Bandung cukup ramah pesepeda, bahkan menjadi rute favorit yang kerap dilewati para goweser. Mungkin karena berada di area perbukitan, udaranya masih sejuk asri dan minim polusi, ditambah pemandangannya memanjakan mata para pesepeda kekinian.


Sepeda dan Jenis-Jenisnya

Manfaat bersepeda untuk kesehatan fisik sudah bukan rahasia lagi. Namun bersepeda untuk anak memiliki sejumlah keuntungan tambahan. Misalnya untuk mengasah kemampuan kognitif dan membangun motorik kasar untuk anak-anak (todler). Anak-anak yang rajin bersepeda terbukti memiliki jantung serta tulang dan sendi yang kuat. Selain itu, bersepeda juga melatih koordinasi dan keseimbangan serta mampu meningkatkan kepercayaan diri anak.

Anak-anak pada umumnya mulai bisa bersepeda di usia 2-3 tahun. Namun, sebetulnya sudah bisa diperkenalkan dengan sepeda sejak umur 1 tahun. Tentunya jenis sepeda yang dipakai adalah yang aman untuk anak-anak seperti sepeda roda tiga.

Nah, berbicara soal bersepeda, tentu tidak lengkap jika belum membahas sepedanya sendiri. Diketahui, ada berbagai jenis sepeda yang beredar di pasaran. Masing-masing punya karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. 

Berikut daftar beberapa jenis sepeda yang cocok untuk kebutuhan keluarga :

  1. Sepeda Anak

    Ada sejumlah sepeda yang didesain khusus untuk anak untuk berbagai klasifikasi umur dan size anak, antara lain: sepeda roda tiga, sepeda keseimbangan (balance bike), sepeda roda 12-14 inchi, sepeda roda 16-18 inchi, dan sepeda roda 20 inchi ke atas.Untuk Aya Sae sendiri, ketimbang sepeda roda tiga, saya lebih memilih untuk membelikan balance bike sebagai sepeda anak. Balance bike adalah sepeda tanpa pedal dan rantai yang didesain khusus untuk anak-anak.

    Untuk Aya Sae sendiri, ketimbang sepeda roda tiga, saya lebih memilih untuk membelikan balance bike sebagai sepeda anak. Balance bike adalah sepeda tanpa pedal dan rantai yang didesain khusus untuk anak-anak.

    Sepeda ini seperti namanya, bertujuan untuk melatih keseimbangan sehingga akan lebih memudahkan anak ketika harus memakai sepeda roda dua dengan pedal saat usianya sudah lebih besar.

    Balance bike ini sudah bisa mulai digunakan oleh anak-anak usia 1,5 tahun, dengan catatan anak sudah mampu berjalan dengan kokoh dan stabil.

    1. Sepeda Lipat

    Sesuai namanya, sepeda lipat adalah jenis sepeda yang dapat dilipat karena memiliki engsel yang fleksibel pada rangkanya. Sepeda ini mudah dibawa ke mana-mana karena ringkas dan tidak memakan tempat.

    Sepeda lipat bukan hanya mudah dibawa di transportasi umum, namun juga akan tampak rapi di dalam bagasi mobil keluarga. Sepeda jenis ini juga ramah bagi keluarga muda yang rumahnya tidak luas karena tidak memerlukan space khusus untuk menyimpannya.

    1. Sepeda Gunung

    Ini adalah sepeda sejuta umat. Meski tampilannya normal sebagaimana sepeda pada umumnya, sepeda gunung atau MTB (mountain bike) adalah sepeda yang didesain khusus untuk menyusuri jalanan pegunungan. Sepeda ini memiliki fitur yang dirancang agar tahan di medan yang berat.

    Sepeda gunung kurang cocok digunakan untuk gowes di jalanan halus beraspal. Rodanya dibuat untuk melintasi jalur-jalur setapak atau jalur off road yang didominasi jalanan tanah, lumpur, atau berbatu. Namun soal ketahanan dan kekuatannya tidak perlu diragukan. Sepeda gunung tercipta buatmu yang mencintai perjalanan dan petualangan.


    Sepeda dan Papa Muda

    Meski tak bisa disebut pesepeda, tapi saya cukup akrab dengan sepeda. Saat saya kecil hingga SMA, saya suka bersepeda. Di masa SMP, saya pulang-pergi ke sekolah dengan sepeda model BMX yang sedang ngetren kala itu. Keluarga saya waktu itu belum memiliki sepeda motor, jadi sepeda adalah alat transportasi kami. Bapak dan mbak saya masing-masing memiliki sepeda jengki dan onthel yang klasik!

    Saya tahu beberapa rekan blogger yang gemar bersepeda, seperti mas Nasirullah Sitam dan mas Iqbal Kautsar, dua-duanya blogger Jogja. Saat ini, saya sedang vakum traveling karena ada banyak hal lain yang jadi prioritas anggaran (jadi tentu akan welcome-welcome saja kalau trip-nya dibayarin, ehem). Tapi, membayangkan bisa bersepeda bersama anak di sekitar rumah, bahkan bersepeda keliling kota Bandung menyusuri jalan-jalan cantiknya yang diapit bangunan art deco, cukup membuat semangat saya membuncah.

    Kelak, ketika sudah punya mobil, ingin memboyong sepeda-sepeda lipat kami berempat untuk slowcation di kota-kota random Jawa Tengah/Timur. Kebetulan saya juga suka naik gunung, pernah nanjak ke Gunung Merbabu dan Gunung Cikuray. Jadi, bisa juga sepedaan di gunung, kalau bocahnya sama-sama mau hehe.

    Di tengah gempuran gadget saat ini, saya ingin membiasakan diri dan keluarga untuk memiliki quality time yang sama sekali tidak melibatkan gawai. Saya bosan dengan nobar, mabar, dsb. Yah, sebagai pelarian cepat boleh lah. Tapi saya pengen nanti sekeluarga bisa rutin main di lapangan, jalan kaki keliling perkampungan, sepedaan, bepergian. Rasanya akan lebih menyenangkan dan menyehatkan, baik untuk tubuh dan pikiran. Keep learning by traveling~

    16 komentar

    1. avatar Nasirullah Sitam

      besok kalau dedeknya sudah besar, bisa loh mas diajak sepedaan di taman, biar seru hahahaha.

      1. avatar Matius Teguh Nugroho

        Siap! Makasih udah mampir, mas.

    2. avatar Feº A

      Kembarnya cantik ya, pasti lucu kalau sudah bisa sepedaan.

      1. avatar Matius Teguh Nugroho

        Iyaaa nggak sabar mereka udah bisa diajak jalan dan sepedaan 🙂

    3. avatar ainunisnaeni
      ainunisnaeni · · Balas

      omaigodd Aya sama Sae makin gemesin aja, kayaknya balance bike boleh juga tuh buat si kembar kalau nanti udah gedean

      aku tau ada balance bike pas liat di sosmed, jadi agak ketinggalan info aku tuh. Ternyata balance bike seru juga waktu dimainkan sama anak anak, bahkan ada kompetisinya

      1. avatar Matius Teguh Nugroho

        Iyaaa makin gumush! Aku bapaknya aja seneng ngunyel-ngunyel!

    4. avatar omnduut

      Aku juga suka sepedaan Nug. Walau gak semaster Sitam dan Yugo misalnya hwhw. Dan sepeda yang aku pake sekarang udah terasa gak enak. Kepikiran mau beli/cari sepeda lain. Pengennya yang lipat biar bisa mainnya jauh dan pulangnya naik LRT haha. Apalagi kl punya anak ya, asyik banget bisa sepedaan bareng mereka. Sehat dapet, funnya juga dapet.

    5. avatar Maria G Soemitro

      Bapak muda nan keren!

      Setuju banget, mengenalkan anak aktivitas beragam (termasuk bersepeda) sejak dini gak hanya melatih motorik juga menjauhkan anak-anak dari godaan candu gadget.

      Titip cubit gemes nan sayang untuk Aya dan Sae, semoga si kembar jadi anak cerdas, sehat dan sellau jadi kebanggaan keluarga, amin

    6. avatar fennibungsu.com

      wuah remomendasinya oke nih kak buat ponakan daku hehe. soalnya dia ada kepengen juga bermain sepeda. Cuma dakunya masih bingung kayak apa yang cocok buat dia.

    7. avatar Okti Li

      buah hatinya lucu dan menggemaskan!

      Pasti pengen mendampingi mereka selalu dong. Setuju banget, jangan sampai kehilangan momen tumbuh kembang mereka sedikit pun

      pasti seru bersepeda bareng anak. Percayalah besar dikit lagi, kebersamaan indah seperti itu akan sulit lagi didapatkan

    8. avatar alif kiky
      alif kiky · · Balas

      Anakku yang gede suka banget sepedaan bareng ayahnya. Bikin sehat dan bonding sama ayahnya juga makin kuat

    9. avatar Dian Restu Agustina

      Wah, sehat selalu dan makin pintar si kembar yang cantik..Ga heran papanya dah ga sabar ngajak sepedaan.

      Btw, anak bungsuku dulu pakai balance bike jadi lebih pede saat beralih ke sepeda beroda dibanding kakaknya yang belajarnya pakai sepeda roda 4.

    10. avatar Gemaulani

      Masyaallah anaknya kembar ya mas, cantik dan lucu-lucu ih. Ceria banget wajah mereka. Saya setuju sih kalau sepeda lipat itu cocok banget buat dimiliki karena bisa dibawa ke mana-mana dan gak makan space buat disimpan di rumah

    11. avatar lendyagassi

      Wah, Ayah hebat!

      Aku salut dengan para Ayah yang merencanakan aktivitas bersama anak-anak di sela-sela waktu istirahatnya. Pasti terasa menyenangkan kalau anak bersama Ayah karena akan menjadi kenangan yang terukir selama-lamaaaanyaaa..

    12. avatar Sari Effendi

      balance bike ini tengah populer ya sekarang. Konon katanya bisa bikin anak lebih cepat berlatih sepeda dan keseimbangan. Tapi sebagai emak-emak, saya prefer beli sepeda anak sekalian kak. Yang ada roda bantuannya dan bisa dilepas pasang

    13. avatar gita

      btw saya baru tau nih ada istilah balance bike, kudet nih ya saya wkwk. Semoga impian papa Nugi bisa sepedaan bareng dua putri kembarnya Aya dan Sae segera terwujud ya. jangan lupa didokumentasikan sebagai kenangan maniss, Sehat2 selalu ya girls

    Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

    Matius Teguh Nugroho

    keep learning by traveling

    Duo Kembara

    Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

    Lonely Traveler

    Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

    Guru Kelana

    Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

    dyahpamelablog

    Writing Traveling Addict

    Daily Bible Devotion

    Ps.Cahya adi Candra Blog

    bardiq

    Travel to see the world through my own eyes.

    Teppy & Her Other Sides

    Stories, thoughts, places...

    Mollyta Mochtar

    Travel and Lifestyle Blogger Medan

    LIZA FATHIA

    a Lifestyle and Travel Blog

    liandamarta.com

    A Personal Blog of Lianda Marta

    D Sukmana Adi

    Ordinary people who want to share experiences

    papanpelangi.id

    sebuah blog perjalanan

    Guratan Kaki

    Travel Blog

    Omnduut

    Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

    BARTZAP.COM

    Travel Journals and Soliloquies

    Bukanrastaman

    Not lost just undiscovered

    Males Mandi

    wherever you go, take a bath only when necessary

    Eviindrawanto.Com

    Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

    Plus Ultra

    Stories and photographs from places “further beyond”.

    backpackology.me

    An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

    Musafir Kehidupan

    Live in this world as a wayfarer

    Cerita Riyanti

    ... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

    Ceritaeka

    Travel Blogger Indonesia

    What an Amazing World!

    Seeing, feeling, and exploring places and cultures of the world

    Winny Marlina

    Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

    Olive's Journey

    What I See, Eat, & Read

    tindak tanduk arsitek

    Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

    dananwahyu.com

    Menyatukan Jarak dan Waktu