Tips Memilih Mainan Edukatif untuk Stimulasi Tumbuh Kembang Anak

Bagi anak, bermain bukan hanya hiburan yang menyenangkan saja. Tanpa disadari, permainan merupakan bagian penting sebagai media belajar untuk kehidupan pada tahap selanjutnya. Proses tumbuh kembang anak dapat lebih optimal dengan bantuan stimulasi yang tepat, salah satunya melalui permainan yang dilakukan sehari-hari.

Memilih mainan edukatif yang dapat merangsang tumbuh kembang anak tidak bisa dilakukan sembarangan. Orang tua harus memilih yang tepat sesuai kebutuhan. Faktor keamanan juga hal penting yang perlu diperhatikan. Sedangkan untuk transaksi pembelian mainan edukatif, kamu bisa pakai QRIS sebagai alat pembayaran yang aman dan praktis.

Tips Memilih Mainan Edukatif Anak

Kemampuan anak berkembang pesat pada masa periode emas, yakni usia di bawah 5 tahun. Pada masa ini, perkembangan otak anak mencapai 80% dan hanya berlangsung satu kali seumur hidup. Masa krusial inilah yang perlu mendapat perhatian khusus dari orang tua. Bukan hanya asupan gizi dan kesehatan saja, tapi juga kemampuan motorik dan sensorik yang dapat bisa distimulasi melalui mainan edukatif.

Berikut ini tips memilih jenis mainan yang mampu memengaruhi kreativitas, dan membantu perkembangan anak secara mental, moral, emosional, sosial, dan intelektual.

  1. Sesuaikan dengan Kategori Usia

Jika kamu perhatikan, mainan yang tersedia di pasaran telah dilengkapi keterangan kategori usia pada label kemasan. Pilih mainan yang sesuai dengan usia anak dalam rentang kategori usia tersebut. Pada usia baru lahir hingga 6 bulan, bayi masih melihat dan mengikuti dengan mata, menyukai bunyi-bunyian, serta memasukkan benda ke dalam mulut. Kamu dapat memilih mainan berwarna cerah, berbunyi, serta terbuat dari bahan yang aman untuk dipegang dan diisap, seperti kerincingan, teether, atau bola bertekstur. 

Pada usia selanjutnya, anak sudah dapat bereksperimen lebih jauh dengan mainannya. Kamu bisa memehatikan ketika anak bermain dengan kakak atau teman yang berusia di atasnya, bagaimana respon yang dilakukan si kecil terhadap mainan tersebut.

  1. Perhatikan Ukuran dan Bahan

Orang tua perlu memerhatikan ukuran mainan, pasalnya anak usia di bawah 3 tahun masih suka memasukkan benda asing ke dalam mulut. Mainan berukuran kecil dapat tertelan dan menimbulkan masalah baru. Material mainan juga perlu diwaspadai. Dampingi anak ketika ingin bermain dengan cat, krayon, atau alat pewarna lain. Sebagai gantinya, kamu bisa memilih spidol besar yang dapat dicuci dan tidak beracun. Untuk melatih otot besar dan kecil, pilih mainan edukatif seperti puzzle, mainan dengan tombol tekan dan putar, bola besar dan kecil, atau botol buka tutup. Pastikan juga kamu menggunakan pembayaran QRIS saat transaksi di toko mainan. Metode pembayaran ini lebih cepat dan praktis, sehingga anak bisa lebih cepat mengeksplorasi mainan barunya.

  1. Perhatikan Bentuk Mainan

Bentuk mainan juga perlu menjadi perhatian ketika kamu memilih mainan si kecil. Tidak semua bentuk mainan yang ada di pasaran aman, terlebih jika ada sudut lancip atau sisi tajam yang dapat melukai. Hindari juga mainan yang memiliki tali, benang, atau pita dengan panjang lebih dari 30 cm. Jika orang tua tidak waspada, tali atau pita panjang dapat melilit tubuh si kecil atau membuatnya tersandung ketika berjalan.

  1. Pilih Mainan dengan Label Washable

Kamu dapat menjaga kebersihan dan kesehatan anak dengan mainan yang bisa dicuci sebelum menggunakannya kembali. Hal ini karena anak usia di bawah 5 tahun masih gemar memasukkan benda ke mulut. Bakteri dan kuman penyakit akan lebih mudah menyebar dan masuk ke dalam tubuh, jika si kecil memasukkan mainan kotor ke dalam mulutnya. Melalui mainan washable, anak juga belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan. 

  1. Cek Nilai Edukasi Mainan

Membeli mainan dengan tujuan stimulasi tumbuh kembang anak, maka kamu perlu membeli mainan yang mengajak anak berpikir, berkreasi, dan berimajinasi. Berikut ini kriteria untuk memeriksa nilai edukasi mainan yang ingin kamu beli:

  • Mainan Sederhana. Mainan edukasi tidak harus mahal dan berteknologi tinggi. Pilih mainan sederhana seperti balok atau donat susun yang bisa dimengerti anak usia di bawah 1 tahun. Sedangkan untuk usia selanjutnya, kamu bisa pilih mainan yang bisa dimainkan dengan banyak cara. 
  • Mainan yang sesuai minat anak. Terkadang orang tua memilih mainan yang ingin dimainkan waktu kecil, dan bukan sesuai kehendak anak. Hargai pilihan si kecil dan latih komunikasi anak untuk menyampaikan keinginannya. Kamu bisa memberi penjelasan dalam bahasa sederhana yang mampu dipahami si kecil.
  • Mainan untuk Kreativitas dan Imajinasi. Banyak benda tak terpakai di rumah yang dapat dijadikan mainan untuk mengasah kreatifitas anak. Kamu bisa membuat robot dari kardus bekas dan botol plastik. Pastikan bahan-bahan bekas pakai sudah bersih dan aman bagi anak. Pada saatnya membeli mainan di toko, kamu bisa manfaatkan pembayaran QRIS untuk mendapatkan promo menarik dengan transaksi yang lebih praktis dan aman.

Dunia anak tidak dapat dilepaskan dengan permainan. Dalam bermain, anak justru mendapat banyak pelajaran yang bermanfaat pada tahapan kehidupan mendatang. Terapkan tips memilih mainan edukatif di atas agar proses tumbuh kembang anak dapat lebih optimal. 

Ketika membeli mainan edukatif di toko, kamu bisa bayar mainan pakai QRIS dari digibank by DBS. Sudah banyak merchant menerima alat pembayaran yang mudah dan praktis tersebut. Transaksi dapat berlangsung dengan cepat dan anak bisa langsung mengeksplorasi mainan barunya.

Selain itu, digibank QRIS juga menyediakan limit hingga Rp10 juta/transaksi/hari. Ini bikin kamu bisa sat-set bayar mainan yang dibutuhkan anak tanpa ragu lagi. Tersedia juga promo menarik di banyak merchant pilihan.

Yuk, optimalkan tumbuh kembang anak melalui mainan edukatif. Siapkan juga QRIS digibank by DBS sebagai alat pembayarannya. Cek informasi produk digibank QRIS di sini.

3 komentar

  1. avatar Fanny_dcatqueen

    jadi inget dulu zaman anak2 masih bayi, beli mainan banyaaaak tp pastinya aku sesuaikan dengan umur mereka juga. Krn memang ga bisa sembarangan utk anak2 begini.

    paling suka beli mainan edukatif, krn mereka seneng main yg begitu drpd sekedar boneka. Pdhl ada banyak boneka juga yg dibeliin, tp favoritnya yg utk diajak tidur cuma 1 😂. Dipikir2 ya sayang banget beli banyak ga kepake. Akhirnya banyak juga yg aku kasih ke tetangga atau donasiin.

    bicara ssize mainan, jadi inget dulu adikku ada yg suka masukin peluru yg merah2 gitu ke hidungnya mas, dan tau2 nyangkut. Terpaksalah bawa ke THT. Belajar dari situ aku ga mau beli mainan yg size kecil2 ke anak. Sereeem

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Mainan kecil-kecil memang bahaya, mbak. Ini Aya-Sae juga doyan makan apapun ke mulut mereka, dikira semua hal adalah makanan dan bisa ditelen.

  2. avatar Kurenai

    Makasih banget buat artikelnya! Tipsnya pas banget buat aku yang lagi bingung milih mainan edukasi buat anak. Jadi nggak khawatir salah pilih deh.

Tinggalkan Balasan ke Matius Teguh Nugroho Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Matius Teguh Nugroho

keep learning by traveling

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Teppy & Her Other Sides

Stories, thoughts, places...

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

sebuah blog perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling, and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu