Cemilan Baru untuk Pekerja WFH yang Sibuk: FOCA Sachima

Jumat malam, 24 Januari 2025. Saat banyak penduduk Indonesia begadang di dalam perjalanan menuju destinasi akhir pekan panjang atau sekadar pulang ke kampung halaman, saya masih setia duduk di ruang kerja di rumah menghadap laptop yang sudah seharian saya nyalakan. Kalau sudah lembur begini, saya pasti ngidam kopi dan cemilan sebagai kawan. Untungnya, pesanan saya yang berisi sekardus penuh FOCA Sachima sudah sampai.

Nggak bisa dipungkiri, berlama-lama bekerja di depan laptop itu membuat jenuh datang menghampiri. Tapi tentu tetap disyukuri, di tengah dunia yang semakin hari semakin banyak pemutusan kerja terjadi. Saya menyiasatinya dengan mengambil istirahat berkala, mengudap camilan atau menyesap kopi sampai energi itu datang kembali.

Sebagai pekerja kreatif, penting untuk menjaga suasana hati, apalagi saat harus memikirkan ide konten, caption, atau campaign media sosial yang unik. Bisa bekerja dengan mood dan energi sekadarnya, namun hanya untuk hal-hal administratif atau konten yang tak membutuhkan banyak ide kreatif. Saya biasanya ngemil roti atau biskuit yang manis-manis, meski nggak nolak juga kalau istri membuatkan bakwan dadakan atau mie rebus telor dengan cengek.


Produktif Bekerja di Rumah, dari Kopi Sampai Bangun Pagi

Sampai saat ini, kantor saya masih menerapkan kebijakan full Work From Home (WFH). Hanya sesekali saya ngantor, biasanya ketika meeting bulanan dan mendampingi syuting video. Praktis, hampir setiap hari saya bekerja di rumah. Ngafe? Duh, lama-lama bangkrut kalau sering-sering bre. Susu anak dan uang belanja istri adalah yang utama. Suka tidak suka, saya harus tetap produktif di rumah. Dengan kondisi sudah berkeluarga dan memiliki anak batita, ini bukan hal mudah.

Belakangan, saya menerapkan beberapa hal ini biar tetap produktif meski bekerja di rumah. Kalau kamu sesama pekerja WFH, apalagi sama-sama jadi bapak juga, mungkin tips ini bisa menginspirasi.

Bangun Lebih Pagi

Sudah beberapa minggu terakhir saya tidur lebih cepat dan bangun lebih pagi. Biar jam kerja kantor saya baru mulai pukul 9:00 WIB, tapi saya bangun antara jam 4-7 pagi. Bangun jam 3 subuh juga pernah, hahaha. Di jam-jam itu, saya mencicil pekerjaan yang tidak melibatkan koordinasi, yaitu membuat draft konten. Saya nggak bisa bekerja nonstop, perlu sesekali Youtube-an, scroll TikTok, ngemil, dsb. Makanya, saya “menebus” jam-jam nggak produktif itu dengan bekerja di jam lainnya.

Jam kerja saya maksimalkan untuk pekerjaan koordinatif seperti meeting (ini bisa drained banget kalau dalam sehari ada lebih dari 2 kali meeting), diskusi di chat, mengerjakan revisi, dan permintaan konten dadakan. 

Saya nggak suka buru-buru, orangnya takes time banget. Bahasa kasarnya, lelet. Dengan bangun lebih pagi, saya jadi punya cukup waktu buat sarapan, membangun mood, dan me-time. Di jam-jam itu anak-anak lagi pules-pulesnya, pukul 6 atau 7 pagi baru bangun biasanya. Jadi, kalau misalnya saya harus back-up mengurus anak di jam kerja, nggak akan terlalu masalah karena saya sudah curi start. Yang penting saya harus cek Microsoft Teams dan WhatsApp berkala biar nggak dicari-cari orang kantor.

Back-up di Smartphone

Sesekali, saya merasa capek duduk di kursi dan pengen rebahan. Atau, saya harus keluar buat beli makan atau ada urusan lainnya. Biar bisa tetep standby dan bahkan sambil kerja tipis-tipis, semua aplikasi yang berhubungan dengan pekerjaan saya install di smartphone. Discord, Microsoft Teams, Canva, dan semua produk Google dari Google Slide, Docs, Sheets, dan Drive. Jadi, saya bisa tetap kerja tipis-tipis sambil rebahan atau saat mobile di luar, atau minimal merespon komunikasi.

Nggak nyaman sih ngerjain Google Slides di hape, tapi ya harus bisa dan dibiasakan. Minimal, kerjaan saya nggak ditunggu-tunggu orang lain tanpa progress. Paling saya perbesar ukuran slide dan, untuk sementara, masa bodoh dengan kerapihan dan estetika. Nanti kalau udah pegang PC lagi baru dirapihin.

Istirahat Berkala

Percayalah, memaksakan kerja saat kepala udah panas, badan udah penat, dan jari-jari tangan udah pegel tuh nggak akan bisa optimal. Susah cari ide kreatif, susah memahami dokumen brief, dan malah bawaannya marah-marah terus. Kalau sudah begitu, saya akan take a break. Saya akan mengistirahatkan jemari dengan makan, ngemil, ngopi, seringkali sambil nonton Netflix atau travel vlog di Youtube.

Makanya, saya nggak boleh kehabisan cemilan di rumah. Bakal malesin banget kalau udah pengen istirahat dengan ngemil tapi harus jalan kaki ke warung dulu. Harus ada roti, biskuit, gorengan, atau minimal mie instan, apapun yang nikmat menemani kopi panas. Saya kurang suka cemilan berupa keripik-keripikan dan sejenisnya karena nggak memberikan rasa kenyang dan rawan dimakan berlebihan. Doyan sih doyan, tapi biasanya bukan pilihan utama buat saya.

Belakangan, saya mulai bosan dengan cemilan atau jajanan yang ada karena itu-itu lagi. Mau kue-kue basah, tapi nggak tahan lama (dan terbilang agak mahal untuk ukuran cemilan “satu suapan”). Mau mie instan atau gorengan, nggak sehat kalau kebanyakan. Mau eksplor cemilan lainnya, males kalau harus muter-muter dulu naik motor. 

Lalu, saya menemukan produk makanan ringan baru yang unik bernama FOCA Sachima.


FOCA Sachima, dari Kekayaan Kuliner Tionghoa

Melihat dari kemasan dan bagian plastik yang transparan, FOCA Sachima ini tampak berbeda dari produk makanan ringan kemasan yang sudah biasa kita kenal. “Ini apa ya?” batin saya. Roti, bukan. Biskuit, juga bukan. Keripik, apalagi. Ternyata memang FOCA Sachima ini unik dan belum ada pesaingnya di pasaran.

Rasanya manis, dan—surprisingly—memiliki tekstur yang cukup empuk, saya kira agak keras. Ternyata lagi, sebungkus FOCA Sachima ini udah cukup mengenyangkan buat saya, cocok banget buat sarapan praktis atau snack teman ngopi. Ukurannya memang cukup besar dan teksturnya padat, setiap gigitan begitu terasa.

Sachima adalah makanan ringan atau kue tradisional China yang diperkirakan sudah ada sejak masa Dinasti Yuan dan Ming. dari China bagian utara, ia lalu tersebar hingga ke Timur Tengah. Bahan-bahan dan cara pembuatannya bisa berbeda-beda sesuai daerah, namun biasanya terbuat dari tepung terigu, gula, madu (atau sirup gula, sebagai perekat), dan topping sebagai penambah rasa.

FOCA Sachima hadir dalam 5 varian: Original, Cokelat, Stroberi, Karamel, dan Kismis. Favorit saya tentu saja yang rasa cokelat, tapi semuanya doyan karena tetap memiliki rasa utama yang sama. Yang unik, varian Kismis benar-benar memiliki potongan-potongan buah alami di dalamnya!


Dari Tegal untuk Indonesia

Saya ulik-ulik, FOCA Sachima ini diproduksi oleh PT AISA FOOD INDUSTRY di Tegal, Jawa Tengah, sejak tahun 2023 lalu. Jadi memang benar-benar masih produk baru. Dengan visi untuk menjadi perusahaan yang sehat dan berkelanjutan, AISA Food memproduksi FOCA Sachima menggunakan bahan-bahan berkualitas premium, teknologi modern, dan quality control yang ketat. Hasilnya, FOCA Sachima dapat dinikmati dengan expired date hingga 6 bulan. Sudah ada sertifikat HALAL dan BPOM juga.

Misi AISA Food adalah menyediakan produk makanan ringan berkualitas yang memenuhi standar rasa dan keamanan pangan. Perusahaan yang sekarang memiliki kantor pusat di Jakarta ini ingin mengembangkan lebih banyak makanan ringan untuk masyarakat Indonesia.

Produk FOCA Sachima mashook di berbagai suasana. Buat sarapan praktis, buat cemilan, dari pagi sampai malam, cocok semua. Teksturnya yang lembut membuat FOCA Sachima bisa dikonsumsi anak-anak dan orangtua. Terus, yang saya suka, rasa manisnya tuh nggak berlebihan, nggak bikin eneg atau “giyung” kalau bahasa Sundanya mah.


Harga satu bungkus FOCA Sachima ini murah banget, cuma Rp2.000-an. Kalau belum ada di warung atau toko dekat rumahmu, bisa pesan online juga di Shopee.

Balik lagi ke soal produktivitas bekerja di rumah. Ketika rumah sekaligus menjadi kantor, ia perlu dibuat senyaman mungkin tapi tetap profesional. Pilih ruang atau kamar ternyaman, atur posisi, dan siapkan semua amunisi untuk mendampingimu bekerja hingga sore bahkan malam hari. Kalau butuh alternatif cemilan, FOCA Sachima bisa jadi pilihan. Cocok sebagai sarapan, atau camilan. Terima kasih sudah membaca, keep learning by traveling.

35 komentar

  1. avatar omnduut

    Waah mirip bipang. Aku suka banget bipang dan berhubung susah dicari boleh juga ini nyari sachima buat camilan kalau lagi nyantai ya haha. Atau pas lari/sepedaan juga bisa nyemilin sachima ini sambil kawan minum.

    Aku penasaran dengan varian kismisnya Nug. Jarang-jarang ada camilan yang menjadikan kismis sebagai varian rasanya. Oke, aku cari segera sachima ini

  2. avatar Bambang Irwanto
    Bambang Irwanto · · Balas

    Saya suka semua 5varian rasa POCA Sachima, Mas. cocok teman saya pas sedang menulis. Soslnys kadang pas menulis kok lapar, tapi ditinggal nanti ide melayang hehehe. Cukup satu setengah bungkus, sudah kenyang dan lanjut menulis. Saya jua suka bawa kalau jalan-jalan. Harganya juga pas di hati dan kantong. Hanya dua ribuan

  3. avatar Okti Li

    sekarang tidak ada lagi istilah lupa sarapan ya… Dengan adanya foca sachima gak ada alasan untuk tidak nyetok secukupnya buat persiapan kalau lapar menerjang

    harga terjangkau bisa beli online juga. Kan lebih mudah mendapatkan nya….

  4. avatar Suci

    Aku langsung kebayang jipang, deh, mirip bangeet.

    Trus kemasannya lucu juga. Itu keknya satu biji aja udah bikin kenyang, ngga, sih?

    Penasaran sama rasa karamel. Jangan2 yang karamel rasanya beneran mirip jipang ya. hehe

  5. avatar Noey

    SACHIMA emang is the best. Simple tapi benefitnya mantul abis. Jadi ga ragu lagi deh beraktifitas.

  6. avatar fennibungsu.com

    Kalo kerja, urusan yang namanya istirahat atau tidur, ibadah, minum dan makan jangan sampai kelewat. Bisa bahaya deh, gak fokus kerja. Karena kan bisa jadi mood booster, seperti ngemil Foca Sachima yang bikin makin semangat kerjanya

  7. avatar lendyagassi

    Mulai skarang, aku juga akan menyebut diriku, i need – takes a time.

    Hahaha.. bahasanya sangat keren sekalii..
    Ketimbang cap “lelet” yaah..

    Aku bolak-balik diingetin suami kalo lagi di Jakarta ngatur waktunya jangan samain kaya di Bandung.

    Ya gituu.. di Bandung perjalanan 15 menit mah uda bisa sampai tujuan yaa.. kalau di Jakarta, keknya cuma waktu nunggu babang grab-nya dateng deeh..

    Dari sini, kalo laper melanda, kudunya bebekelan FOCA Sachima sih yaa.. Affordable price juga rasanya ada banyak pilihan. Dijamin. Meski sedang di critical time atau waktu yang nanggung buat makan, tapi uda keburu laper, makan FOCA Sachima jadi lebih mantap!

  8. avatar Yuni Bint Saniro

    Samaan dah. Bekerja di bidang kreatif tuh emang banyak sekali tantangannya ya. Apalagi kalau bekerjanya dari rumah.

    Kadang, ada saja perasaan bosan. Kalau sudah kena bosan, ya wes maunya take a break. Merasa percuma kalau dipaksa bekerja.

    Biasanya, aku bakalan main game atau nonton drama. Ngemil juga.

    Asyik banget dah kalau ngemil yang bisa bikin kenyang kayak FOCA Sachima.

  9. avatar shinta

    jujur saya jadi penasaran pengen cobain deh, tar cb hunting ah siapa tau udah ada nih di supermarket dekat rumah, mungkin kalo dari tekstur sih kaya semacam roti gitu ya mas?

  10. avatar ariefpokto
    ariefpokto · · Balas

    penasaran pengen nyobain cemilan ini juga

    1. avatar ariefpokto
      ariefpokto · · Balas

      ternyata terinspirasi dari salah satu cemilan dari China ya saya baru tahu fakta ini. Semoga menjadi penyemangat dan penyemangat energi setiap Nugi nulis supaya orang-orang bisa baca terus tulisannya

  11. avatar Vicky Laurentina

    Baru dengar nih sachima. Kapan-kapan mau nyoba ah.

  12. avatar Dian Farida Ismyama

    kayak snack bar gitu ya? Kayaknya ada nama tradisionalnya dari kemasannya kayak pernah lihat. Cuma saya lupa apa istilahnya. Btw 2 ribu itu murmer banget lho

  13. avatar Avi

    Penasaran pengen coba semua rasa Foca Sachima. Manisnya pas dan enak buat sarapan. Buat cemilan juga mantap. Soalnya kalau udah konsentrasi nulis atau kerja di depan gadget kadang sampai lupa makan. Jadi wajib sedia camilan seperti Foca Sachima.

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Nah, tinggal taroh Foca Sachima di meja biar nggak lupa makan 🙂

  14. avatar niksukacita

    Super padat yaa kegiatannya, cocoklah ya kalau si Foca Sachima ini jadi bagian cemilannya.Apalagi rasa manisnya tidak berlebihan jadi lebih sehat.

  15. avatar Fajarwalker

    ahahaha, akhirnya ketemu sama yang senasiiib. Yah, walaupun daku mah masih full masuk kantor (bahkan kadang weekend masih freelance), tapi kurang lebih secara habit kita mah masih sama ya.

    Bangun pagi itu emang sebuah kewajiban mas. Kalo bangun kesiangan, biasanya mood kerja juga jadi berantakan dan akhirnya jadi gak prouktif.

    Nyemil dan istirahat juga salah satu kunci biar bisa terus konsisten kerja produktif si. Asli, Foca Sachima emang beneran bikin ngiler ya.. apalagi kalo disandingkan sama kopi susu, beuuuuhh… mantap nian dah hahahha

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Aku sebetulnya lebih nyaman WFO mas, lebih fokus. Tapi kantor masih WFH dan keluarga lagi butuh aku WFH juga, jadi dinikmati saja.

  16. avatar Ire Rosana Ullail

    Karena banyak temen-temen mention snack ini aku jadi penasaran deh sama rasanya. Sama kaya aku, harus selalu sedia camilan kalau pas lagi nulis. Kalau lagi stuck emang jalan keluarnya ngemil deh paling pas. Boleh juga ini Foca Sachima jadi masuk dalam list camilan yang wajib tersedia. Ini di marketplace ada kan ya? Coba cari ah 🙂

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Iya di marketplace ada kak, Shopee misalnya. Cuuusss!

  17. avatar dea merina
    dea merina · · Balas

    snacknya tampak mebggiurkan bangeeet wkwk. bisa nih buat camilan untuk buka puasa biar nggak kaget langsung makan makanan berat. eh, tapi ini blm dijual di minimarket ya?

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Iya betul cocok banget buat buka puasa. Kayaknya belum banyak di minimarket, kak. Order via Shopee aja ya.

  18. avatar Ria

    Sebagai orang yg hobinya mengunyah, aku jadi tertarik sama FOCA Sachima sebagai camilan selagi ngeblog. Sebagai camilan manis tradisional Tiongkok yang terbuat dari adonan goreng lembut dan sirup gula kental, FOCA Sachima ini menawarkan tekstur lembut dan rasa manis yang pas. Dengan lima varian rasa dan harga terjangkau sekitar dua ribuan, FOCA Sachima dapat menjadi teman setia saat bekerja atau bersantai ya. Langsung mau nyari ah.

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Bisa di Shopee atau warung/toko terdekat kalau sudah ada ya, kak.

  19. avatar Lala

    Setuju banget nih mas terkait kalau kerja di rumah atau WFH beneran harus pandai atur waktu dan maksimalkan produktifitas. Sempat ngalami WFH sekitar 3 tahunan dan enjoy karena bebas dari kemacetan jalanan, namun seringnya suka keasyikan kerja dan malah lupa makan or ngemil. Hasilnya jadi kena maag.

    Sungguh pengalaman tersebut kasih warning berharga. Pentingnya istirahat berkala saat WFH dan memilih camilan terbaik sebagai asupan dan peningkat mood. FOCA Sachima ini sangat unik sekali dari bentuk dan teksturnya.

    Takjubnya, camilan ini buatan dalam negeri yang kualitasnya mumpuni serta harga terjangkau. Paket komplit banget, bisa jadi teman ngopi juga. Wah, jadi pengen cobain deh ngemil FOCA Sachima.

  20. avatar Wahyu Suwarsi

    FOCA SACHIMA cocok untuk teman ngemil baik itu waktu kerja, piknik, bekal sekolah atau camilan teman nonton film di tv kabel. Ada beberapa varian dan kemasannya praktis, mudah dibawa kemanapun.

  21. avatar Fanny Nila

    Aku akhirnya udh beli dan ngerasain foca 😍😍😍. Suka mas. Yg aku beli yg rasa original. Kebetulan rasa lainnya lagi kosong. 

    Dan sukaaaa. Anakku juga doyan yg cowo. Dia bilang makan 1 aja kenyang. Memaaaaang 😄.

    Awalnya sempet mikir ini energy bar, miriiiip kan soalnya. Tp kalo energi bar crunchy digigit, ini memang lembut yaaa. Anakku sampe ngira masuk angin gara2 taro kulkas hahahahaha. Padahal memang teksturnya lembut ☺️😁.

    Aku mah cari yg rasa kismis nanti. Secara doyan banget kismis. JD pasti enak sih 

    Dan setuju, biskuit ini cocok utk cemilan di kala kerja, atau sambil menunggu jam makan berat. Kenyangnya pas.

  22. avatar rahmahchemist
    rahmahchemist · · Balas

    Aku sampe beli di marketplace saking penasaran

    Semoga next bisa menjamur di warung-warung kecil dekat rumah. Lumayan kalau orang orang yang kost karena kerja bisa sak set berangkat kerja dan sarapan FOCA Sachima sudah membantu banget

  23. avatar ainunisnaeni
    ainunisnaeni · · Balas

    aku penasaran pastinya sama Foca Sachima ini, belum beli nih, dan salfok sama harganya yang murah meriah

    memang ya kalau kita terus-terusan duduk di depan laptop, terus jarang olahraga misalnya, pastinya bikin badan nggak enak, jadi kerjaan butuh waktu buat rehat bentar.

    biasanya kalau aku lagi sakit kepala karena kerjaan, kadang aku milih ke salon buat hair mask, karena kepala dipijit dan rasanya jadi enteng

  24. avatar Dedew

    Foca Sachima ini memang ampuh untuk penunda lapar disela kesibukan kita ya entah kuliah atau bekerja..jadi asupan energi baru..

  25. avatar Lia Yuliani

    Saya juga seneng bangun lebih pagi soalnya bisa lebih fresh kalau mau ngedraft postingan blog atau editing video lebih enak aja jadinya. Jam-jamnya lapar emang cocok ngemil dengan Focca Sachima. Udah gitu banyak juga pilihan rasanya. Saya jadi pengen nyobain yang varian karemel nih

  26. avatar dee stories

    memang saat sibuk dikejar deadline, kita seringnya nggak bisa makan saat sarapan atau nggak bisa makan makanan berat

    nah uuntung ada FOCA Sachima ini ya

    bisa jadi cemilan maupun sarapan yang praktis dan bergizi

  27. avatar Siska Dwyta

    belum pernah ngemil Foca Sachima ini. Padahal udah banyak yang ulas ya jadi penasaran pengen nyetok juga di rumah buat cemilan anak2

Tinggalkan Balasan ke fennibungsu.com Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Matius Teguh Nugroho

keep learning by traveling

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Teppy & Her Other Sides

Stories, thoughts, places...

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

sebuah blog perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling, and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu