Table Manner:
Bukan Sekadar Sopan Santun di Meja Makan
Perjalanan memperkaya pengalaman. Ada banyak pengalaman baru yang saya dapatkan dari perjalanan-perjalanan saya, dan salah satunya adalah pengalaman bersantap. Dari jajan street food yang dimakan sambil berdiri, warung kaki lima yang duduknya di bangku mini dingklik, sampai diundang hotel bintang 5 untuk fine dining di restonya. Meski BPJS (Budget Pas, Jiwa Sosialita), saat harus makan fancy tentu harus menyesuaikan diri. Table manner adalah kunci untuk menjaga harga diri ketika bersantap dengan layanan eksklusif.
Saya sudah sering menerima komentar ini dari orang-orang di sekitar saya, “Nug, kamu kalau makan lama ya.” Saya memang terbiasa makan dengan dikunyah baik-baik, nggak asal telan. Selain itu, saya juga terbiasa fokus saat makan. Jadi kalau makan, ya makan aja, paling cuma ngobrol seperlunya, nggak ngobrol panjang lebar. Ternyata, 2 hal di atas adalah hal-hal yang sudah lumrah dalam table manner, atau sederhananya etika makan.
Dalam dunia profesional maupun sosial, cara kita bersikap di meja makan sering kali mencerminkan kepribadian dan latar belakang kita. Di restoran premium seperti Lawry’s The Prime Rib Jakarta, yang dikenal akan kualitas daging panggangnya yang istimewa dan atmosfer elegan khas Amerika, etika table manner menjadi hal yang tak bisa diabaikan. Saya tidak diajarkan table manner oleh keluarga, kami bahkan tidak terbiasa makan bersama di meja. Namun, dengan prinsip kesopanan yang mereka ajarkan sebagai sebuah keluarga Jawa, sedikit-sedikit saya jadi bisa mengamalkan table manner.

Bukan hanya soal terlihat “berkelas”, table manner juga menunjukkan rasa hormat kita terhadap orang lain, staf restoran, makanan yang disajikan, bahkan diri kita sendiri.
Apa Itu Table Manner?
Table manner adalah tata krama atau aturan tidak tertulis saat makan, baik dalam setting formal maupun santai. Etika ini mencakup cara menggunakan alat makan, posisi duduk, cara berbicara saat makan, hingga interaksi dengan pelayan restoran.
Contoh Good Table Manner
- 🥩 Gunakan alat makan dengan benar:
Gara-gara pernah nonton kontennya Vindy Lee, saya jadi tahu kalau nggak semua sendok kecil itu adalah sendok teh haha. Ada sendok puding, sendok gula, dsb. Begitu pun saat berada di restoran fine dining di Jakarta. Mungkin ada lebih dari satu macam pisau, garpu, atau sendok. Gunakan garpu di tangan kiri dan pisau di tangan kanan (continental style) saat memotong daging. - 🕰️ Tunggu semua makanan datang sebelum mulai makan:
Ini menunjukkan sopan santun, terutama saat makan bersama rekan bisnis, keluarga besar, atau keluarga host yang kamu inapi. Makanya, salah satu syarat untuk bisa table manner dengan lancar, adalah jangan datang dalam kondisi perut kelaparan hahaha. Bakal lupa semua itu etika dan sopan santun. - 🧤 Berinteraksilah dengan staf restoran dengan sopan:
Gunakan kata “tolong” dan “terima kasih” saat meminta sesuatu, termasuk saat berada di dalam kabin pesawat kepada flight attendant. Mereka itu sama kok seperti kita—pekerja—cuma beda aja kerjaannya. Nggak perlu merasa lebih tinggi atau lebih pantas untuk dihormati. Kita sebagai tamu juga tentunya perlu menghargai mereka sebagai tuan rumah. - 🤫 Bicara seperlunya saat mulut kosong:
Menjaga percakapan tetap sopan dan tidak terlalu keras akan membuat suasana makan lebih nyaman untuk semua.

Contoh Bad Table Manner yang Harus Dihindari
- ❌ Mengunyah sambil berbicara
Selain tidak sopan, ini bisa membuat orang di sekitar merasa tidak nyaman—terutama di restoran fine dining seperti Lawry’s. - ❌ Meletakkan ponsel di atas meja dan sibuk scroll saat makan
Di restoran fine dining, hal ini terkesan tidak menghargai suasana dan orang yang sedang makan bersamamu. Malah, nggak cuma di restoran sih, makan di mana pun (bareng-bareng atau sendiri) sebaiknya emang jangan sambil scroll handphone atau kesibukan lainnya—seperti melanjutkan revisi klien dadakan, yang banyak dilakukan anak digital agency, uhuk. - ❌ Menggunakan sendok/garpu untuk menunjuk orang atau makanan
Ini dianggap tidak sopan dalam budaya mana pun. - ❌ Memotong seluruh steak sekaligus sebelum makan
Dalam etika makan internasional, steak sebaiknya dipotong per bagian kecil sesuai suapan, bukan sekaligus. - ❌ Mencicipi makanan langsung dari sendok saji
Di restoran tertentu, ada standar penyajian. Jika makanan untuk dibagi, gunakan sendok khusus untuk memindahkan makanan ke piringmu.
Mengapa Table Manner Relevan?
Selain untuk menciptakan suasana makan yang nyaman, table manner sering menjadi penilaian tidak langsung—baik dalam pertemuan bisnis, kencan, maupun makan malam keluarga. Etika ini mencerminkan rasa hormat terhadap diri sendiri dan orang lain.
Bersantap Elegan di Lawry’s: Tempat yang Menghargai Etika
Sebagai salah satu destinasi fine dining terbaik di Jakarta, Lawry’s The Prime Rib menyuguhkan bukan hanya makanan berkualitas tinggi, tetapi juga suasana yang mendukung pengalaman bersantap yang berkelas. Dengan menerapkan table manner yang baik, kamu bisa menikmati seluruh pengalaman Lawry’s secara utuh—dari appetizer hingga dessert.
Etika makan bukan tentang menjadi kaku atau berlebihan, tapi tentang menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan dan beradab. Jadi, saat bersantap di Lawry’s atau restoran serupa, jangan hanya fokus pada rasa makanannya, tapi juga nikmati momen dengan sikap yang sopan dan elegan.
Karena pada akhirnya, cara kita makan bisa berbicara banyak—bahkan sebelum kita sempat berkata apa-apa. Kamu gimana, menganggap table manner itu ribet dan nggak perlu, atau malah menjunjung tinggi prinsip ini? Terima kasih sudah membaca, keep learning by traveling~














aku pun tertarik banget untuk ikutan course table manner mas. Waktu itu ada yg menjual coursenya secara online. Dan bisa diakses anytime semua yg dipelajari. Krn memang penting sih table manner ini utk dikuasai. Apalagi sangat berkaitan dengan pergaulan kita. Juga bagi yg kerjaannya banyak ketemu orang2 penting, harus banget paham ttg table manner, supaya ga malu2in
belajar aaturan di meja makan atau tabel manner itu penting ya
Apalagi klo pekerjaan kita berhubungan dengan banyak orang