Itinerary Traveling 1 Bulan di Balkan (Kroasia, Bosnia & Herzegovina, Montenegro, Albania, Kosovo, North Macedonia)

Nyaris tak ada negara di dunia ini yang tak menarik bagi saya, apalagi negara-negara di Benua Eropa. Dari Skandinavia di ujung utara hingga negara-negara Mediterania di sisi selatan, semuanya memiliki daya tarik tersendiri bagi saya. Nah, kali ini saya mau menceritakan tentang itinerari saya di negara-negara tenggara Eropa sana, atau yang biasa disebut Balkan. Rencana perjalanan ini meliputi Kroasia, Bosnia & Herzegovina, Montenegro, Albania, Kosovo, dan North Macedonia. 

Walaupun belum semaju negara-negara Eropa Barat dan Skandinavia, namun Balkan adalah titik pertemuan berbagai budaya dengan keindahan alam bagai kepingan surga. Terletak strategis di antara Eropa dan Timur Tengah membuat Balkan menjadi kawasan rebutan kerajaan-kerajaan dan bangsa demi bangsa. Tak heran bila Islam, Kristen Ortodoks, dan Katolik Roma melebur. Budaya Romawi, Venetian, Bizantium, Utsmaniyah, dan Austro-Hungarian membaur. 

Perjalanan panjang ini akan memakan waktu 4 minggu atau 28 hari dengan biaya sekitar Rp40 jutaan untuk tiket pesawat pulang-pergi, transportasi antarkota, akomodasi sederhana, dan biaya makan sewajarnya. Biaya sesungguhnya tentu akan lebih banyak karena ditambah biaya transportasi dalam kota, tiket masuk tempat wisata, jajan, oleh-oleh, visa, dan biaya tak terduga lainnya. 


Day 0-5: Austria 

Lho, kok Austria? Iya, Austria saya jadikan sebagai titik awal perjalanan Balkan ini biar ada kesempatan sebentar mencicipi peradaban maju Eropa yang lengkap dengan pengalaman naik metro/subway dan kereta cepat. Di Balkan nggak ada metro, soalnya. Terus kereta api jarak jauhnya mungkin masih mendingan kereta api Indonesia wkwk. 

Tanggal 21 Januari 2024 (day 0), ambil penerbangan Jakarta-Vienna pukul 16:50. Entah apakah lagi promo atau gimana, tapi harga tiketnya murah bangeeettt cuma Rp5,7 jutaan! 

Vienna dan tremnya, Austria

Penerbangan panjang selama 28 jam itu akan menibakan saya di Vienna pada keesokan harinya, Senin, 22 Januari 2024 (day 1) pukul 14:55. Setelah perjalanan membelah dunia itu, rasanya nggak berlebihan kalau saya mau berlama-lama dulu di Vienna selama 3 malam, hari pertama pasti bawaannya mau mandi air anget dan tidur sepuasnya. Besoknya baru mulai keliling Vienna naik metro, trem, dan bus. Hostel di Vienna ternyata masih cukup terjangkau, kisaran €15-20 juga udah banyak pilihan bagus dengan skor di atas 8 di Booking.com 

Kamis, 25 Januari 2024 (day 4) saatnya berpindah ke kota berikutnya, Graz, karena dari sana nanti saya akan naik kereta api menuju Zagreb, Kroasia. Rencananya, saya akan naik kereta api OBB Railjet dengan jadwal keberangkatan pukul 8:58 dan tiba pukul 11:33 di Graz. Saya cek di Omio, harganya €17 atau sekitar Rp188 ribu. Nggak usah lama-lama di Graz karena opsi akomodasi murahnya sangat terbatas, hahaha. 

Nah, Omio adalah online travel agent seperti Traveloka atau Tiketcom untuk pemesanan kereta api, bus, bahkan pesawat terbang, khususnya di Eropa. Saya suka banget tampilannya dengan skema warna yang nyaman, tata letak yang bersih, dan huruf yang enak banget dibaca. Jadi buat kamu yang mau beli tiket kereta api di Eropa seperti Inggris, Perancis, Spanyol, Jerman, Italia, dan masih banyak lagi, beli online aja di Omio. Termasuk kereta api lintas negara, lho! Klik banner di bawah. 

OBB adalah operator kereta api nasional di Austria

Besoknya, 26 Januari 2024 (day 5), langsung ambil kereta api ke Zagreb, Kroasia. Menurut Omio, nggak ada KA langsung, jadi harus naik bus dulu ke Villach di dekat perbatasan Austria-Kroasia baru lanjut naik kereta api ke Zagreb melalui Slovenia. Berangkat pukul 13:45, tiba pukul 20:47 atau 7 jam kemudian. Ongkosnya €32 atau sekitar Rp545 ribu. 


Day 5-9: Kroasia dan Bosnia & Herzegovina 

Zagreb, sebetulnya adalah kota yang sangat menarik. Ia mungkin adalah salah satu kota paling cantik, rapi, bersih, dan modern di Balkan. Sayangnya, Zagreb dan Kroasia tidak menjadi highlight dalam perjalanan saya ke Balkan kali ini. Jadi, dengan berat hati saya menginap semalam saja di kota ini, lalu besoknya lanjut ke Bosnia & Herzegovina. Kisaran harganya sama dengan Vienna, €15-20.  

Zagreb, ibukota Kroasia yang cakep!
Sudut kota Sarajevo, Jerusalem of Europe

Sabtu, 27 Januari 2024, saatnya naik bus lintas negara ke Sarajevo, ibukota Bosnia & Herzegovina. Saya cek di Flixbus, harganya €40 atau sekitar Rp681 ribu untuk keberangkatan pukul 12:30 dengan bus Centrotrans yang akan mengantarkan kita ke Sarajevo dalam 8 jam 25 menit. Dengan kata lain, kita akan tiba di Sarajevo pukul 20:55. 

Setelah sebentar-sebentar di Graz dan Zagreb, saatnya kita leyeh-leyeh dulu di Jerusalem of Europe ini. Di Sarajevo, Islam dan Kristen hidup berdampingan dengan jumlah populasi yang nyaris sama persis. Masjid berkubah besar berdiri bersanding dengan katedral bermenara kembar, sementara trem tua hilir-mudik di sisinya. Di kota ini, ada beberapa opsi hostel dengan harga di bawah €10 per malam, sangat murah! 

Kereta api dari Sarajevo ke Mostar

Selasa, 30 Januari 2024 (day 9), kita naik kereta api ke Mostar seharga Rp249 ribu dengan jadwal keberangkatan pukul 7:15 dan tiba 2 jam kemudian pukul 9:13. Iya, ada kereta api di Bosnia, tapi ya begitulah. Sebagai salah satu kota tujuan wisata, harga hostel di Mostar sedikit lebih mahal dari Sarajevo, sekitar €10-15. Mostar hanya kota kecil yang cukup dijelajahi dalam 2 hari 1 malam. Esoknya, kita sudah bisa move on ke negeri berikutnya, Montenegro. 


Day 9-16: Montenegro 

Selamat datang di Montenegro, negeri kecil di pesisir Laut Adriatik yang menjadi salah satu sorotan dalam perjalanan kali ini! Di negara yang tak lebih luas dari Provinsi Bengkulu ini, saya akan mengunjungi 4 kota: Podgorica, Kotor, Budva, dan Bar.  

Podgorica, sang ibukota, akan menjadi yang pertama saya kunjungi. Rabu, 31 Januari 2024 (day 10), saya akan berangkat naik bus Jadran Exspres Kotor dari Mostar. Perjalanan selama 7 jam ini akan menibakan saya di Podgorica tepat pukul 23:00. Nah, saya juga kurang tahu bagaimana keamanan di Podgorica saat larut malam, namun ini satu-satunya bus yang bisa saya pesan online melalui Flixbus. Harganya €18 atau sekitar Rp307 ribu. 

Podgorica, ibukota Montenegro
Kereta api di Montenegro

Dibandingkan Sarajevo apalagi Zagreb, Podgorica memang tak punya banyak destinasi wisata, namun justru ini yang membuat saya ingin menelusurinya. Kota ini bahkan nggak punya trem, tapi masih ada kereta api dengan layanan dan fasilitas sekadarnya. Saya ingin stay 3 malam di sini, sayangnya industri akomodasi murah di Podgorica belum berkembang sehingga belum banyak pilihan, tarifnya di kisaran €15-20 per malam. 

Saya baru akan naik bus ke Kotor pada hari ke-13, 3 Februari 2024 di mana saya akan berangkat pukul 9:38 dan tiba pukul 11:45. Ongkosnya hanya €7.5 atau sekitar Rp128 ribu dan bisa dipesan online di GetByBus. Di sini, Flixbus sudah tak bisa diandalkan wkwk. 

Durasi paling lama di Montenegro memang dihabiskan di Podgorica, kota-kota lainnya dapat jatah semalam-semalam karena kota kecil aja.  

Minggu, 4 Februari 2024 (hari ke-14), dari Kotor saya akan move ke Budva, kota pesisir yang nggak kalah cantik dari Dubrovnik. Saya akan naik bus pukul 12:15 untuk perjalanan selama 40 menit ini yang harga tiketnya hanya €3.5 atau sekitar Rp52 ribu. Besoknya di hari ke-15, langsung naik bus ke Bar pukul 10:30 dengan ongkos seharga €6 atau sekitar Rp103 ribu untuk 1 jam perjalanan. Di Kotor, Budva, dan Bar, meski kisaran harga penginapannya sama dengan Podgorica, namun sudah banyak hostel bagus dengan skor di atas 8 di Booking.com. Khusus di Bar, akomodasi murahnya banyak yang berupa apartemen. 

Kotor, Montenegro, yang bersih
Budva, nggak kalah cantik dari Dubrovnik

Rabu, 6 Februari 2024 (day 16), saya akan naik kereta api dulu dari Bar ke Podgorica. Kebetulan, rute ini masih dilayani oleh kereta api. Klik di sini untuk melihat jadwal dan harga lengkapnya. Saya akan ambil kereta api dengan jadwal keberangkatan pukul 9:23 seharga €2.4 atau Rp62 ribu ke Podgorica. Dari Podgorica, setelah rehat singkat dan makan siang, saya baru akan melanjutkan perjalanan ke Shköder, Albania. 


Day 16-20: Albania 

Perjalanan dari Podgorica ke Shköder, Albania, harus dilanjutkan dengan bus. Saya mau ambil bus pukul 13:00 dengan harga €12 atau sekitar Rp205 ribu meski tergolong mahal dibandingkan bus lainnya, biar bisa tiba di Shköder pukul 14:50 jadi punya waktu yang cukup untuk menikmati kota di sore hari. Di Shköder hostelnya bagus dan murah-muraaahhh, banyak yang di bawah €10 per malam! 

Shköder, Albania

Kamis, 7 Februari 2024 (day 17), saatnya melanjutkan perjalanan ke ibukota Albania, Tirana. Dari Shköder, Tirana dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 44 menit saja dengan ongkos Rp57 ribu. Nah, mulai dari sini, saya harus mencari informasi dari blog-blog yang membahas Albania karena sumber informasi kredibel sudah semakin minim. Syukurlah ketemu blog Albania Tour Guide ini. Di Tirana, rencananya akan stay 2 malam. Sama seperti di Shköder, banyak hostel bagus di bawah €10 per malam. Bisa extend nih kalau keenakan, hehe. 

Hari ke-19, saya mau mampir ke Durrës, kota di tepi Laut Adriatik yang menyimpan beberapa peninggalan Venetian. Dari Tirana bisa naik bus kota biasa seharga €1 atau Rp17 ribu selama 45 menit. Menginap semalam saja dengan hostel di kisaran harga €15. Banyak yang menyematkan embel-embel “villa” pada propertinya. Esok harinya, 10 Februari 2024, baru balik lagi ke Tirana.  

Amfiteater di Durrës, Albania

Ada satu kota lagi yang ingin saya kunjungi di Albania, yaitu Berat. Sayangnya karena perjalanan ini sudah terlalu lama (dan tidak sejalan dengan destinasi berikutnya), dengan berat hati Berat harus saya lewati dulu. Setibanya kembali di Tirana, saya akan segera melanjutkan perjalanan ke negeri lain yang sudah menanti: Kosovo. 


Day 20: Kosovo dan North Macedonia 

Kosovo adalah negara yang belum mendapatkan pengakuan seluruhnya dari dunia, apalagi Serbia “bekas” induknya. Baru tahun 2008 silam, mereka mendeklarasikan kemerdekaannya dari Serbia. Dari Tirana, saya akan ambil bus pukul 14:30 dengan ongkos €15 atau sekitar Rp256 ribu untuk 4 jam perjalanan. Saya hanya akan mengunjungi ibukotanya, Pristina, tapi mau dipuas-puasin selama 4 hari 3 malam. Untungnya, tarif hostel di Pristina juga terjangkau bangeeettt, di bawah €8 juga banyak, alias hanya €21 untuk 3 malam. Harapannya, ada 1 hari di mana saya bisa day trip agak jauh ke kota tetangga, entah naik bus atau kereta api. 

Pristina, ibukota Kosovo

Selasa, 13 Februari 2024 (day 23), saya akan melanjutkan perjalanan ke negara terakhir dalam perjalanan ini: North Macedonia (Makedonia Utara). Sebelum Juni 2018, negeri ini kita kenal dengan nama “Makedonia” saja, sampai akhirnya ia harus mengubah namanya menjadi Makedonia Utara karena perseteruan dengan Yunani. 

Saya akan ambil bus yang berangkat pukul 11:30 dan tiba di Skopje (baca: Skopye) 2 jam kemudian pukul 13:30 dengan tarif €9 atau sekitar Rp154 ribu. Stay 2 malam saja di Skopje, karena pada 15 Februari 2024 saatnya kembali ke Indonesia. 


Malam hari tanggal 15 Februari 2024, saya akan mengambil penerbangan ke Istanbul, Turki, seharga Rp1,4 juta dengan jadwal keberangkatan pukul 20:45 dari Skopje. Saya akan tiba pada 16 Februari 2024 dini hari, tepatnya pukul 00:15, di Istanbul. Siangnya pukul 14:35, saya akan melanjutkan penerbangan ke Jakarta via Muscat. Lumayan, bisa mampir bentar di Turki dan Oman hahaha. Pukul 20:15 waktu setempat tiba di Muscat, baru pukul 2:40 terbang ke Jakarta dan mendarat pukul 13:30 WIB di Soekarno-Hatta International Airport pada hari Sabtu, 17 Februari 2024. 

Kenapa nggak ke Serbia? Alasan yang sama dengan mengapa saya nggak ke Berat, Albania, yaitu waktu dan biaya. Kalau mau puas eksplor seisi Balkan, mungkin butuh waktu 2 bulan.  Yang mau itinerari ini versi Excel/Spreadsheet, bisa email atau DM saya di media sosial ya.

Tirana, ibukota Albania

Dengan begini, tuntas sudah itinerari 4 minggu saya di Balkan dari Austria ke Kroasia, Bosnia & Herzegovina, Montenegro, Albania, Kosovo, dan North Macedonia. Mungkin travelearners bisa menyisipkan kunjungan ke Serbia kalau tidak berlama-lama di negara awal, atau langsung mendarat di salah satu negara Balkan. Terima kasih Kiwi.com, Omio, Flixbus, dan GetByBus yang membantu saya membuat itinerari ini. Selamat untuk davidsbeenhere, dans on the road, Syifa Adriana, dan Nadir on The Go yang SUDAH MERACUNI SAYA BUAT KE BALKAN. Buat yang sudah menyimak dan mendarat di sini, semoga bermanfaat. Keep learning by traveling~ 

31 komentar

  1. avatar kutubuku

    Selamat berlibur, semoga semuanya lancar dan bisa menikmati semuanya tanpa masalah.
    Kroasia / Dubrovnik adalah tempat yang paling cantik yang pernah aku kunjungin. Belum ada yang ngalahin. Aku juga sempet ke Kotor, nyetir dari Dubrovnik. Yang jelas kudu santai kalau ke negara Balkan, apalagi buat kami yang dari Skandinavia, klo ngga santai, bakal spaneng terus2an hahaha

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Amin. Makasih doanya, mbak. Di sana sebelas dua belas kayak di Indonesia ya mbak? 😂

      1. avatar kutubuku

        Agak agak ya 🤣

  2. avatar Feº A

    Selamat jalan-jalan Nugie, tempat-tempat asik tuh. Kotor,Budva,Bar, Dubrovnik mirip-mirip . Paling kurang seru tuh Tirana apalagi Skopje, kota tuanya tinggal kecil banget sisanya bangunan artificial duplikasi gaya gothic Eropa (kalau mati gaya bisa daytrip ke Matka atau Millenium Cross) . Nanti ditunggu ceritanya..

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Terima kasih, kak Fe. Haha iya, tipikal kota-kota Eropa Mediterania ya.
      Kayaknya di Tirana dan Skopje bakal live like a local aja wkwkwk

  3. avatar peralatanbakery

    WAAAH asik banget kak bisa keliling2 sampe sebulan, ini impian aku banget :’) semoga bisa terwujud ya

  4. avatar rumahsurgablog

    Kalau Januari abis tahun baru memang biasanya tiket pesawat murah. Tapi, ati2 ya, karena biasanya kan ujan deras. Moga wishlistnya terkabul semua, deh

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Iya sering hujan salju ya

  5. avatar lailadzuhria

    Waww kalau kita jalan2 seperti ini mah harus benar-benar punya banyak uang, nabung yang lama, dan pas hari tua. Krn kalau msh kerja nggak mungkin bisa cuti panjang ya kak. Semoga itenerery ini bisa terwujud ya kak.. Eropa memang indah sekali.

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Nggak harus nunggu tua, mbak. Sekarang juga bisa ambil unpaid leave, untungnya kantorku bisa nego soal ini.

  6. avatar Adi Saja

    Ruar biasa mas udah jelong-jelong sampai Balkan. Wuih keren pasti ya, abis lihat Kroasia terus meluncur ke Kosovo. Btw disana apa masih ada konflik, mas?

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Udah nggak ada konflik mas, udah aman. Kalau masih ada konflik aku nggak akan berani ke sana hahaha.

  7. avatar annienugraha
    annienugraha · · Balas

    Duh jadi kangen (banget) sama Balkan. Apalagi di bulan-bulan perpindahan antara musim panas ke musim dingin. Di negara-negara tersebut gak cuma bangunannya yang bikin takjub tapi juga cafe-cafe, tempat nongkrong, taman, dan transportasinya. Bikin betah aja pokoknya.

    Ah jadi pengen deh bisa sampai lagi kesana, tentu saja sembari nyoba itinerary yang dibuat Nugi di atas. Workable menurut saya dan worth dengan biaya sekitar 40-an jutanya. Tapi kalau saya, prefer staynya gak singkat-singkat karena lutut sepuh saya pasti menolak kalau dalam kondisi sering berpindah-pindah begitu hahahhaha.

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Cafe scene di sana hidup ya mbak, mana terjangkau daripada ngafe di London atau Swiss misalnya haha. Tapi kalau soal transportasi, banyak negara Balkan yang belum maju, malah lebih bagus kita.

      Hahaha nah saya juga nggak tau nih apakah akan bisa menjalankan itinerary di atas.

  8. avatar fennibungsu.com

    Keren juga kak itinerary-nya ke negara² Balkan..
    Waktu sekolah pas belajar IPS sesuatu banget memang ini negara²nya, dan cocok dah jadi destinasi wisata.
    Yang penting sehat² yes di sana, selamat pulang pergi

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Amin, terima kasih kak

  9. avatar Hani

    Pas awal baca, kok engga ke Serbia sekalian? Ternyata di akhir artikel baru deh dapet penjelasannya.
    Aku soalnya pernahnya ke Belgrade, Serbia aja, karena anak menikah di sana.
    Memang menarik kalau ke negara-negara Balkan. Percampuran budayanya masih terlihat, juga ke ciri bangunan lamanya, ada percampuran gaya arsitektur.
    Enak banget memang kalau travel sendiri, bisa lebih santai. Kalau ikut tour capeknya engga kira-kira. Cuma foto-foto, tapi engga kerasa nuansa kota, landscape, bahkan kulinernya pun engga sempat nyoba kuliner setempat. Hiks…
    (Hani)

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Betul teh, masih terasa sekali pertemuan budayanya. Mau jalan sendiri aja, biar cuma bisa jalan kaki yang deket-deket juga gpp 😀

  10. avatar Retno Kusuma Wardani

    Semoga segera terwujuud, keren banget lengkap dan jelas itinerarynya… aku juga punya keinginan bisa keliling Eropa, walaupun baru sebatas mimpi hehehe. Sebelum ke sana aku nonton di yutub dulu. Akhir-akhir ini yang sering aku tonton yutubnya Nadya Keliling Eropa…

  11. avatar langitnamora
    langitnamora · · Balas

    dari itinerary timbulllah jalan-jalan. Menyusun rute perjalanan juga penting bgt buat saya. Hal ini penting agar selama di kota tersebut, bisa memanfaatkan waktu dengan lebih baik. Sayang banget rasanya jika ada yang terlewatkan klo ada yang menarik untuk di ulik

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Salah satu bagian yang kusuka dari jalan-jalan justru membuat itinerary-nya hahaha

  12. avatar Istiana Sutanti

    Duh, liat tulisan ini kok jadi mupeng juga yaa, ahaha. Semoga terwujud nih mas, bakal puas banget liburan sebulan di negara yang cantik cantik kayak gini pastinya.

    Ditunggu cerita serunya selama di sana 😀

  13. avatar niaharyanto
    niaharyanto · · Balas

    Waw, seru banget itinerary-nya. Jadi kepengen ikut juga deh liburan di sana. Hahaha. Aamiin ya kak Semoga bisa kesampaian deh itinerary-nya diwujudkan. Sebulan liburan di negara keren dengan itinerary yang seru. 😍

  14. avatar Fanny_dcatqueen

    Dari semua itu cuma serbia yang aku pernah datangin, krn ga jauh dari bulgaria. Jadi papa mertua nyetir dr bulgaria ke serbia. Kebetulan di serbia ada temen sesama diplomat.

    serbia cantik sih, dan 2010 apapun masih murah. Aku ga tau sekarang. Aku masih mau banget balik kesana dan lebih detil lagi jalannya, krn pas ama mertua ya terpaksa ngikut aja kan.

    Itin mu oke banget mas, tapi buatku kelamaan memang. Bisa ditalak suami ga pulang2 🤣🤣🤣🤣. Kalo ajak raka, paling lama aku cuma bisa 3 minggu tapiii itupun susah mengingat posisi dia skr udh ga memungkinkan utk ngabisin cuti dalam 1 waktu. Jadi mentok 2 minggu doang, ga mungkin bisa lebih lama.

    Temen2 travelmateku juga mentok 2 minggu.

    Tapi planku kalo bisa ke balkan, fokusnya memang bosnia, serbia, sarejevo.

    Albania itu pengen aku datangin terpisah sih, tapi blm tahu mau sekalian ama negara apa 😅. Blm pernah bikin itinnya yg serius

  15. avatar Jodi

    untuk visa negara2 balkan apakah bisa pake visa schengen multiple entry??

  16. avatar Raya

    halo mas, untuk visanya waktu explore balkan pakai visa apa ya?

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Visa Schengen, banyak negara Balkan yang terima itu

  17. avatar dewi

    thanks infonya yah, saya lagi bikin itinerary ke Balkan.

Tinggalkan Balasan ke dewi Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Matius Teguh Nugroho

keep learning by traveling

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Teppy & Her Other Sides

Stories, thoughts, places...

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

sebuah blog perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling, and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu