“Nug, selama director kamu unpaid leave sampai Maret, kamu jadi lead dulu buat tim Content, ya. Nanti atur-atur aja pembagian kerjanya,” begitu kata CCO saya ketika kami sedang berada di dalam 1-on-1 room di kantor—sebuah bilik berukuran 1×2 meter yang dikhususkan untuk perbincangan tertutup di antara 2 orang. Berita baik di awal tahun 2025 ini saya sambut dengan letupan semangat di dada. Meskipun hanya sementara, namun ini menjadi pintu bagi saya untuk menunjukkan kinerja dan performa yang lebih baik. Saya sungguh berharap ini adalah sebuah sinyal baik dari semesta, dukungan Pencipta dan segala isinya untuk setumpuk harapan di masa depan, for the futures.
Pintu bilik terbuka. Saya melangkah keluar lebih dulu sembari mengucapkan terima kasih kepada atasan saya itu. Berjalan melalui lorong kantor menuju ruang kerja, saya susah payah menyembunyikan excitement dan membuatnya tetap terlihat cool. Saya membuka aplikasi Pintu yang sudah sejak tahun lalu terpasang di gawai saya. Langsung terbayang mimpi-mimpi saya tahun ini dan tahun-tahun setelahnya, seperti benda yang melayang-layang mengitari kepala. Dari sekadar upgrade gadget untuk kebutuhan saya dan istri, perabotan rumah tangga untuk membuat rumah kami lebih nyaman, perjalanan ke Petronas Twin Towers untuk putri kembar kami, hingga rumah tapak permanen yang akan menjadi tempat kami mengukir memori hingga tua nanti.
Tahun ini, Aya dan Sae berusia 2 tahun, yang berarti tinggal paling lambat 3 tahun lagi untuk mulai menyekolahkan mereka. Tiga tahun adalah waktu yang sebentar, tiba-tiba mereka akan masuk ke dalam ruang kelasnya sebelum saya bahkan menyadarinya. Saya tahu, saya sudah terlambat. Saya harus upgrade, karena downgrade bukanlah solusi. Bersama Pintu, saya membuka jalan menuju masa depan dari genggaman.
Crypto dan Trading, Sambilan Untuk Si Paling Sibuk
Sejak awal bulan Februari 2025 ini, saya mulai sering mengulik crypto berawal dari beberapa aplikasi game yang saya install di smartphone. Jadi, game-game ini mengubah poin-poin yang dikumpulkan menjadi kripto, seperti Bitcoin. Untuk yang belum tahu, tulisan soal apa itu kripto sudah pernah saya tulis di sini. Memang hanya “recehan” kripto, tapi kalau ditekuni setiap hari, mungkin suatu hari akan menjadi aset yang bisa diandalkan dalam kondisi darurat.
Kenapa saya meng-install game-game itu? Singkatnya, saya ingin memanfaatkan berapa pun waktu luang yang saya miliki untuk tambahan penghasilan. Survey-survey online pun rajin saya isi dari beberapa website, haha. Berhubung waktu dan energi sudah banyak tersedot untuk pekerjaan utama dan 1 pekerjaan freelance, maka hal-hal inilah yang bisa saya lakukan untuk memanfaatkan waktu.
Keluarga, bahan bakar saya untuk terus berjalan dan naik tingkat
Gara-gara banyak meng-install aplikasi-aplikasi itu, saya pun jadi banyak dihujani iklan-iklan aplikasi trading crypto yang mengiming-iming untung besar dalam waktu yang singkat. Saya pun jadi skeptis, “Apa iya bisa secuan itu?” Saya pun googling. Dari hasil pencarian, ternyata trading crypto ini bisa saya lakukan di Pintu, aplikasi kripto Indonesia yang sudah lama saya pasang.
Investasi dan trading crypto adalah passive income dan “pekerjaan sambilan” yang cocok untuk orang-orang sibuk seperti saya. Nggak usah diurus berjam-jam seperti kalau memiliki usaha toko atau cafe, cukup deposit dan biarkan aset kita bertumbuh. Kalau ada activity yang perlu dilakukan, seperti jual dan beli, bisa dilakukan dengan mudah dan singkat di mana saja. Yang penting ada koneksi internet dan smartphone tempat kita memasangnya. Saya tetap scroll-scroll TikTok dan Instagram untuk mengeksplor ide konten, namun sekarang saya menambah opsi penggunaan waktu jeda saya dengan mengintip kripto.
Soal trading, Pintu menawarkan sebuah layanan untuk memaksimalkan potensi peluang terbaik bernama Pintu Pro Futures yang memungkinkan kita untuk melakukan perpetual trading. Nah, sebelum saya jelaskan apa itu perpetual trading, rasanya kita perlu memahami dulu apa itu futures trading atau kontrak berjangka.
Apa Itu Futures Trading?
Sebagian dari temen-temen di sini mungkin sudah tahu apa itu trading. Seperti namanya, trading adalah kegiatan jual-beli aset atau instrumen keuangan. Bisa saham, foreign exchange (forex), cryptocurrency, komoditas, dan trading derivatif lainnya. Di dalam trading, kegiatan membeli (buy) disebut Long, sementara kegiatan menjual (sell) disebut Short. Di dalam trading derivatif, ada yang namanya futures trading.
Futures trading (kontrak berjangka) adalah kegiatan jual-beli di mana dua pihak sepakat untuk membeli atau menjual suatu aset (seperti emas, Bitcoin, dsb) pada harga tertentu di tanggal yang sudah ditentukan di masa depan. Sebagai contoh, kamu yakin nilai Bitcoin akan naik dari $90,000 ke $100,000 dalam 3 bulan. Maka, kamu membeli kontrak futures trading untuk 1 Bitcoin dengan harga $90,000. Jika benar harga naik ke $100,000 saat kontrak jatuh tempo, kamu mendapat keuntungan $10,000 untuk 1 Bitcoin. Namun sebaliknya, jika harga justru turun, misalnya nilainya merosot ke ke $85,000, kamu mengalami kerugian $5,000 untuk setiap 1 Bitcoin.
Iya, Bitcoin memang sebesar itu nilainya saat ini. Fun fact, unit terkecil di dalam Bitcoin (BTC) disebut Satoshi (SAT), diambil dari nama penemu Bitcoin.
Balik lagi soal futures trading. Karena punya tanggal kadaluwarsa, maka seluruh aktivitas harus diselesaikan pada tanggal kontrak, baik itu pembayaran tunai maupun pengiriman aset yang diperdagangkan. Trader bisa membuka posisi Long (Beli) saat yakin harga aset akan naik, atau Short (Jual) saat harga diperkirakan turun. Sementara kegiatan jual-beli langsung yang transaksinya diselesaikan pada saat itu sesuai harga pasar disebut dengan spot trading.
Di dalam futures trading, ada yang dinamakan leverage, di mana Trader memiliki nilai kontrak yang lebih besar daripada modal yang sesungguhnya. Leverage ini konsepnya high risk high return, bisa memicu keuntungan besar, namun juga risiko yang lebih besar. Lebih lanjut soal leverage ini akan saya bahas nanti di bawah.
Futures trading sering digunakan oleh investor atau Trader untuk hedging (melindungi nilai aset dari fluktuasi harga) dan oleh spekulan untuk mencoba mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga. Namun, karena adanya leverage, risikonya juga bertambah.
Selain futures trading, di dalam trading derivatif juga ada perpetual trading. Berbeda dengan futures trading, perpetual trading tidak memiliki tanggal kadaluwarsa.
Apa Itu Perpetual Trading
Nah, setelah paham apa itu futures trading, sekarang kita bahas apa itu perpetual trading atau perdagangan perpetual. Perpetual trading adalah kegiatan jual-beli aset derivatif tanpa tanggal kedaluwarsa. Artinya, Trader bisa mempertahankan posisi Long atau Short tanpa batas waktu. Ini menjadikan perpetual trading sebagai kegiatan jual-beli yang fleksibel, dapat memperoleh keuntungan kapan pun saat pasar sedang bullish (harga aset naik) atau bearish (harga aset turun).
Sama seperti dalam futures trading, di perpetual trading juga ada Leverage.
Sebagai contoh, kamu yakin harga Bitcoin akan naik. Kamu membuka posisi Long (Buy) di perpetual trading dengan leverage 10x. Artinya, kamu sebetulnya cuma punya modal $100 tapi bisa melakukan kegiatan jual-beli seolah-olah punya modal $1.000. Kalau harga naik 10%, kamu cuan 10% dari $1.000, yaitu $100. Tapi kalau harga malah turun 10%, kamu juga bisa kehilangan $100 bahkan lebih.
Sebaliknya, kalau menurutmu harga akan turun, kamu bisa mengambil posisi Short (Jual) dan mendapatkan keuntungan jika harga benar-benar turun. Menariknya, di dalam perpetual trading, Trader masih bisa menikmati keuntungan meskipun pasar sedang dalam kondisi bullish maupun bearish.
Ngomongin soal leverage, di Pintu Pro Futures bisa ambil leverage hingga 25x, bre!
Karena di dalam perpetual trading tidak ada jangka waktu, maka diberlakukan funding rate atau funding fee (biaya pendanaan) untuk menjaga keseimbangan antara harga di dalam kontrak perpetual dengan harga spot (harga yang sesungguhnya saat itu), biar harganya nggak terlalu menyimpang.
Ibaratkan begini, Azril dan Arul taruhan harga nasi goreng langganannya bulan depan. Azril bertaruh harganya naik, maka Azril ambil posisi Long (Buy). Sebaliknya, Arul bertaruh harganya turun, maka Arul ambil posisi Short (Sell). Ternyata, banyak yang lebih setuju sama Azril, yang membuat funding rate menjadi positif. Karenanya, Azril sebagai Trader Long membayar funding rate ke Arul sebagai Trader Short. Dalam kondisi ini, Arul jadi lebih diuntungkan. Dia udah cuan dari funding rate hanya dengan mempertahankan posisinya tanpa harus nunggu harga turun.
Tapiii, Arul sebagai Trader Short bisa aja jadi rugi kalau harga ternyata bergerak berlawanan dengan posisinya.
Pintu Pro Futures Untuk Perpetual Trading
Nah, sekarang kita sudah bisa melakukan transaksi perpetual futures trading terbaik di aplikasi Pintu. Untuk memulainya juga gampang banget. Buka aplikasi Pintu, maka menu Futures akan langsung terlihat di Home (Beranda), nampak menonjol dengan ikon merah berbunyi “New”. Klik, maka kamu akan dihadapkan dengan grafik pasar. Secara default, grafik akan menampilkan tren untuk BTC ke USDT (USD Token). Kalau mau diubah ke cryptocurrency yang lain, seperti Solana (SOL) atau Ethereum (ETH) tinggal ketuk ikon 3 garis horizontal di kiri atas. Kamu juga bisa mengubahnya menjadi BTC to IDR atau USDT to IDR.
Untuk memulai trading Futures di Pintu, scroll ke bawah lalu pilih salah satu dari tombol Long atau Short. Kamu akan dihadapkan untuk memulai demo lebih dulu supaya lebih paham bagaimana trading Futures di aplikasi Pintu bekerja. Setelah menyelesaikan demo, aplikasi akan memintamu untuk melengkapi informasi pribadi lebih dulu. Tapi ini mungkin karena ada beberapa bagian dari informasi pribadi saya yang belum lengkap.
Selamat, kamu sudah bisa melakukan perpetual trading dengan Pintu Pro Futures!
Dengan Pintu Pro Futures, kita bisa mengoptimalkan keuntungan trading dengan leverage hingga 25x. Aplikasi Pintu memungkinkan kita untuk melakukan monitoring margin dengan mudah. Untuk perlindungan ekstra, aplikasi juga bisa mengirimkan notifikasi untuk setiap aktivitas trading. Asetmu aman terlindungi di aplikasi yang sudah berizin. Jadi, mulailah trading dengan cross-margin untuk fleksibilitas dan likuiditas portfolio yang maksimal.
Bahkan di mata saya yang juga masih awam, layanan pengguna atau user interface (UI) Pintu Pro Futures ini nyaman banget. Pemilihan font, ukuran font, warna, dan layout-nya enak. Navigasinya juga mudah dipelajari. Bahkan, ada demo lebih dulu untuk memastikan pengguna semakin memahami bagaimana perpetual trading ini bekerja. Loading time aplikasinya pun cepat.
Leverage, Margin, dan Likuidasi
Sebelum menutup tulisan, saya mau membahas dulu 3 elemen yang penting dipahami di dalam perpetual trading.
Di atas, saya sudah singgung apa itu leverage. Leverage ini ibarat pinjaman, memungkinkan kita untuk melakukan trading dengan nilai yang lebih besar daripada modal asli kita. Trader meminjam modal dari exchange untuk melakukan trading dengan nilai lebih besar. Gunanya adalah untuk memperbesar keuntungan. Sebagai contoh, dana di wallet-mu cuma ada $100, tapi kamu ingin melakukan trading dengan nilai $500. Maka, leverage 5x akan membuat aset $100 di wallet-mu memiliki daya beli senilai $500. Memperbesar potensi keuangan, namun juga memperbesar risiko kerugian. Penggunaan leverage dalam perpetual trading perlu dijalankan dengan bijak.
Margin adalah “syarat” dan manajemen risiko, sejumlah dana yang harus disetorkan Trader sebagai jaminan untuk membuka dan mempertahankan posisi leverage, yaitu Long atau Short. Margin ini jadi jaminan untuk memastikan bahwa Trader punya cukup dana untuk mengantisipasi potensi kerugian.
Margin dibedakan lagi menjadi initial margin dan maintenance margin. Initial margin adalah jumlah minimum untuk membuka posisi. Contoh, kamu mau buka posisi $10,000 dengan leverage 10x, maka kamu cukup menyetor $1,000 sebagai initial margin. Sementara itu, maintenance margin adalah jumlah minimum yang harus dipertahankan di dalam akun untuk menjaga posisi tetap terbuka. Kalau saldo margin turun di bawah level ini? Trader akan menerima margin call atau posisinya akan dilikuidasi.
Hampir sama dengan likuidasi di dalam kehidupan sehari-hari, likuidasi di dalam perpetual trading adalah kondisi di mana posisi Trader ditutup paksa oleh sistem karena saldo margin-nya nggak mencukupi. Hal ini bisa terjadi saat harga pasar ternyata bergerak berlawanan dengan posisi Trader sehingga saldo margin turun hingga di bawah nilai maintenance margin. Bayangkan kamu lagi jalan-jalan di Eropa, sebagai wisatawan kamu diwajibkan punya cadangan dana senilai minimum EUR 100 (misalnya). Tapi karena overspending, cadangan danamu jadi berkurang, akhirnya kamu dideportasi oleh negara tempat kamu berada sebagai manajemen risiko negara yang bersangkutan.
Ya, manajemen risiko adalah kunci agar terhindar dari likuidasi. Gunakan leverage dengan bijak, jangan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan. Tetapkan batas kerugian (stop loss) sebelum harga bergerak terlalu jauh. Pantau margin secara berkala, segera top-up dana kalau margin sudah hampir habis.
Sambil berjalan keluar dari kantor, saya menyadari bahwa setiap keputusan hari ini adalah fondasi bagi masa depan yang saya impikan. Keluarga adalah bahan bakar yang menggerakkan saya untuk terus berkembang melalui setiap tantangan, memanfaatkan kesempatan, dan merajut impian dengan terus berkembang. Tidak ada alasan untuk berhenti berusaha dan mempersiapkan yang terbaik untuk keluarga. Setiap langkah kecil yang saya ambil saat ini akan membawa saya semakin dekat kepada tujuan besar kami.
Bersama Pintu, saya bukan hanya mulai bermimpi, tapi mulai mewujudkannya. Layanan Pintu Pro Futures adalah kesempatan saya untuk mengukir masa depan dengan memaksimalkan potensi keuntungan terbaik. Satu langkah dalam genggaman, membuka pintu untuk masa depan penuh harapan. Terima kasih sudah membaca, keep learning by traveling~














Beberapa kali ikutan akun manajemen investasi, kalau survei pendahuluan, saya selalu masuknya “konservatif”. Iya…haha…saya engga berani agresif. Kripto menurutku investasi tergolong agresif. Cocoknya buat yang muda-muda aja. Buat yang investasi kripto musti punya uang dinging, paling engga, kalau ternyata harga anjlok, engga makan tabungan…
Betul, kripto ini investasi agresif. Bisa dicoba dengan uang dingin, atau sedikit demi sedikit.
Waaa…gak kerasa kembar baby sekarang udah 2 tahun
Rasanya baru kemarin tau Ara sedang hamil
Eniwei penjelasan kriptonya saya suka, lengkap banget!
Jadi paham lebih banyak tentang kripto, karena saya dan anak lagi berancang-ancang mulai investasi ke kripto
Karena kripto ini unik, gak terpapar badai politik, bahkan andai negara ini bangkrut, nilai kripto gak terpengaruh
Terima kasih, ambu. Senang bisa sharing, yuk kita belajar bareng.
Mantab banget deh infonya. Jujur saya mulai tertarik nih sama perpetual trading. Kayaknya bisa deh jadi kesempatan buat nambah cuan.
Bisa banget!
Baca tulisan ini, saya kok jadi serasa belajar ekonomi ya. Banyak istilah baru yang saya peroleh di sini.
Terus ada satu hal yang menggelitik, pelajaran ekonomi di sekolah menengah kita sudah ada pembahasan tentang investasi kripto gini atau belum ya
Belum ada, kak. Kripto ini barang baru, tercipta seiring berkembangnya teknologi. Sekarang apa-apa serba virtual, nah kripto itu bisa dibilang mata uang virtual.
enaknya bbuat trading kripto ini udah punya ilmunya lebih dulu ya, agar gak terjadi misskom ketika investasi dimulai. Soalnya memungkinkan terjadi kesalahpahaman, padahal diri sendiri yang belum paham dan memmepalajari secara mendalam. Info yang menarik nih kak Nugi
Bisa belajar sambil jalan tapi sedikit demi sedikit dulu, kak. Nanti kalau sudah cuan, baru diputer lagi buat modal trading berikutnya 🙂
Tidak bisa kupungkiri sih. Emang crypto tuh memberikan return yang tinggi. Cuma, risknya juga tinggi. Dan inilah yang masih membuatku tidak berani mencobanya.
Betul, karakteristiknya memang sangat volatil dan fluktuatif.