Biar kata traveler, hobinya keluyuran dan melanglang buana sampai ke ujung dunia, tapi tetep, kita membutuhkan sebuah tempat yang bisa kita sebut “rumah”. Apalagi, selepas kita melakukan sebuah perjalanan jauh dalam kurun waktu beberapa hari (bahkan beberapa Minggu), kita ingin segera tiba di rumah dan tidur seharian dengan nyaman. Padahal di rumah juga sendirian aja sik. #nasibperantau
Seringkali kita tergoda dengan iklan-iklan yang menerpa kita dari berbagai macam media. Baik cetak, visual, atau audio visual. Below the line, atau above the line. “Rumah Dijual Murah”, “Jual Rumah Mulai…”, “Jual Apartemen…”, dan kawan-kawannya, yang membuat hasrat kita untuk memiliki rumah langsung menggelegak di dalam dada.
Well, meski sekarang kita belum memiliki uang yang cukup, setidaknya kita bisa cari tahu dulu ‘nih beberapa kriteria rumah yang cocok untuk kaum divergent traveler seperti kita. Atau jangan-jangan ada yang sudah siap beli rumah buat istri?
Berada Dalam Jangkauan Transportasi Umum
Traveler sebaiknya menggalakkan penggunaan angkutan umum. Entah itu angkot, bus kota, busway, commuter line, apapun. Kalau kita seringkali terkagum dengan kota-kota di negeri tetangga yang rapi dan tidak macet, maka ubah rasa irimu itu menjadi sebuah aksi nyata di tanah sendiri dengan menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki.

Kota – Bekasi train passing by at Gondangdia Station, Jakarta
Baca Juga: Using Commuter Line As Your Public Transportation in Jakarta
Berada Dalam Lingkungan yang Sehat dan Aman
Hindari tempat-tempat kotor yang rawan menjadi sumber penyakit, seperti misalnya tempat pembuangan sampah atau sungai yang kumuh. Pastikan juga rumah yang akan kamu beli tidak berada di daerah rawan longsor yang menyalahi aturan tata kota. Jangan sampai rumahmu jadi seperti hatimu, tiba-tiba ambruk longsor karena guyuran deras hujan masa lalu.
Memiliki Material Berkualitas
Pastikan rumah dibangun dengan material yang bermutu, sehingga tidak mudah rusak dan mendukung kenyamananmu di rumah. Lihat apakah cat temboknya mengelupas atau tampak tipis, apakah kayunya berderak saat dipijak, dsb. Untuk rumah baru yang dijual oleh pengembang, kualitasnya cenderung bisa dipertanggungjawabkan. Namun untuk rumah yang dijual secara independen (perorangan), apalagi kalau rumah bekas, kamu harus lebih kritis dan cermat. Nggak banget lah ya, lagi enak-enak hibernasi di tengah cuaca hujan, eh atapnya bocor dan dindingnya rembes.
Memiliki Panorama Indah yang Bikin Betah
Entah itu panorama alam, atau panorama gedung-gedung bertingkat, traveler menyukainya dengan preferensi masing-masing. Nah, ini adalah kriteria tambahan yang bisa bikin kamu semakin mantap menentukan pilihan. Biar kalau stress, atau galau, atau butuh Vitamin SEE, bisa coba dipuaskan dengan duduk santai di rumah sendiri.

Andai rumah punya pemandangan seperti ini
Nah, keempat kriteria di atas dapat kamu temukan dengan mudah di UrbanIndo.com. Web jual rumah online yang satu ini menghadirkan seluruh kriteria yang kamu cari. Kamu bisa memilih sesuai dengan budget dan lokasi yang diinginkan. Nggak perlu repot-repot keliling buat cari rumah yang diinginkan!
Ehem, kira-kira ada rumah yang dijual dengan bonus istri juga nggak ya? #eh
pengennrumah yg ada sawah, gunung dan pantainya
FIX! Lo harus beli satu pulau, Win! Bahahaha 😀
hahaha
Eh dulu kan ada ya yang booming itu, rumah dijual sepaket dengan istri :hehe :peace.
Iya nih, harus pilih rumah yang terjangkau tapi ke mana-mana bisa dekat (ke kantor jauh tak apalah, yang penting ada jalur komuter). Waah cari rumah itu mesti hati-hati banget, pertimbangannya banyak, soalnya ini keputusan seumur hidup (buat saya yang penghasilan terbatas) yang kalau salah bisa berabe tujuh turunan :haha.
Iyaaaaaa, itu sempet booming! Bahahaha. Makanya gue selipin di sini 😀
Tapi gpp, bro. Salah beli rumah, bisa dijual lagi. Lha kalau salah beli istri? Eh, kalau salah pilih istri? Wkwkwk
Eh kalau salah pilih istri mah… 🙈🙈🙈
Bener Mas, cita-cita saya sebenarnya punya rumah yang berada di perbukitan sejuk, punya lahan pertanian 😀