Kelak ketika saya tak lagi menjadi seorang buruh korporat, ada satu angan-angan yang ingin saya wujudkan: bertani, atau berkebun, ya hal semacam itulah. Eh, ini beneran, bukan bisa-bisaan. Saya membayangkan, rumah saya di masa depan memiliki sepetak lahan pertanian di belakang rumah dan kebun kecil di halaman depan, lengkap dengan kolam ikan sederhana dan selokan kecil yang mengelilingi rumah. Saat belakangan mengisi waktu dengan riset daring tentang serba-serbi bertani, mesin Honda GX dan GP muncul di laman pencarian.
Eh, apa ini mesin Honda GX dan GP? Mengapa penting untuk bertani? batin saya.
Nanti akan saya jelaskan tentang mesin Honda ini, tapi sebentar, saya mau ngoceh dulu tentang kehidupan saya saat ini dan mengapa saya ingin memiliki lahan pertanian.
Selangkah Lebih Dekat dengan Rumah Masa Depan
Saya yakin adalah sebuah campur tangan Tuhan kalau saya dipertemukan dengan Ara, yang saat ini sudah sah menjadi istri saya (dan ibu dari anak-anak saya). Mertua saya, kami panggil “mama”, suka berkebun atau bercocok tanam. Saat ini, beliau sedang tinggal bersama kami di Bandung𑁋eh, kabupaten Bandung𑁋untuk membantu kami mengurus si kembar. Di sela-sela kegiatannya mengurus Aya dan Sae, mama menggunakan waktu luangnya untuk bercocok tanam. Sebutlah cabai, tomat, bayam, selada, terong, dan banyak lagi. Hah, saya bahkan belum hafal semua tanaman beliau.
Kami masih tinggal di rumah sewa, sehingga mama menyiasati keterbatasan lahan dengan menggunakan plastik bekas kemasan pakan kucing, pasir kucing, deterjen, botol air mineral, dan semacamnya sebagai media bertanam. Ini sudah lumayan, karena rumah sewa kami memiliki halaman yang luas dengan akses cahaya matahari yang sangat baik.
Sekitar 3 bulan lalu ketika kami pindah ke rumah kontrakan yang baru saat ini, mama dan saya lebih senang lagi!
Rumah kontrakan kami berada di ujung jalan kecil dengan sepetak kebun kecil milik sang empunya kontrakan di halaman depannya. Ada kolam ikan kecil, yang dengan tulus dan senang hati diberikan oleh bapak kontrakan kepada kami. Kebun kecil itu bahkan memiliki pagar bambu, dan seperti memperkuat suasana pedesaan di rumah ini, ada 2 kandang kambing yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari rumah kami. Padahal, lokasi rumah kami ini masih terbilang dekat dengan pusat kota. Nah, sisi kanan rumah kami adalah… apa ya namanya, bukan jurang juga sih, semacam lereng kecil yang diisi dengan perkebunan milik warga, kandang kambing, dan mungkin sebagian lahan liar.
Praktis, mama memiliki lahan lebih luas untuk menambah koleksi tanamannya. Lebih leluasa juga, lokasinya yang berada di ujung jalan membuat kami seolah menguasai seluruh lahan di ujung lereng ini hahaha.
Nah, kira-kira seperti inilah bayangan saya akan rumah masa depan saya. Ada lahan bercocok tanam, kolam ikan, dan pemandangan kota dari ketinggian. Asri dan banyak pepohonan, halaman tanah tanpa paving, namun masih dekat ke mana-mana.
Kultivator dan Sprayer
Berbicara tentang berkebun, bercocok tanam, atau bertani di lahan kering, ada 2 peralatan yang perlu dimiliki: kultivator dan sprayer. Apa itu?
Sekilas, kultivator ini terlihat seperti traktor mini atau traktor roda 2, padahal masing-masing adalah 2 hal berbeda. Bila traktor digunakan pada lahan berair, kultivator digunakan pada lahan kering atau lahan sekunder. Maka dari itu, kultivator banyak digunakan oleh petani hortikultura, seperti di perkebunan cabai, bawang merah, jagung, sayuran, dll.
Pada bagian depan, terdapat pisau atau blade/rotary untuk mencacah tanah sekaligus berjalan ke depan. Di belakang pisau, ada ridger untuk membuat guludan/bedengan atau parit yang telah dicacah sebelumnya oleh pisau rotary. Selain untuk mencacah tanah dan membuat bedengan, sebuah kultivator juga berfungsi untuk:
- Menyiangi lahan alias memberantas gulma dan tanaman pengganggu lainnya
- Memperbaiki aerasi (celah udara) tanah
- Memacu ketersediaan unsur hara
- Menggemburkan tanah
- Meningkatkan kerja mikroorganisme.
Daripada menggunakan cangkul, pemakaian kultivator tentu lebih hemat waktu dan energi. Saya juga nggak yakin tangan manja saya ini akan bisa diajak bekerjasama untuk mencangkul hahaha.
Seperti namanya, sprayer adalah alat penyemprot. Dalam pertanian atau kegiatan bercocok tanam, sprayer digunakan untuk menyemprotkan pestisida, pupuk, dsb, sehingga tanaman tumbuh baik karena hama dan penyakit terkendali. Power sprayer bertenaga mesin mampu menyebarkan cairan dengan lebih merata dan efisien waktu daripada sprayer manual.
Sprayer tak hanya berfungsi untuk memberikan nutrisi pada tanaman, namun juga menjaga kelembaban tanah dan menjaga lingkungan dengan tidak menyebarkan pestisida secara berlebihan.
Mesin Serbaguna Honda GX dan Honda GP
Agar kultivator dan sprayer dapat berfungsi dengan baik dan optimal, mesin yang mumpuni adalah kunci. Honda, sebagai sebuah brand yang sudah menjadi top of mind, tentu jadi nama pertama yang patut kita pertimbangkan. Mesin serbaguna Honda seperti seri mesin serbaguna Honda GX dan Honda GP dapat diandalkan untuk kinerja mesin-mesin pertanian kita.
Spesifikasi mesin Honda GX 390 sangat sesuai untuk kultivator, sprayer, dan alat-alat pertanian lainnya. Mesinnya lebih bertenaga, namun suaranya lebih tenang, bahan bakarnya lebih hemat, dan emisinya lebih rendah. Mesin Serbaguna GX390T2 QN, misalnya, dipersenjatai dengan Honda OHV Commercial Grade Engine berkekuatan 9.6kW (13HP)/3600 rpm, isi silindernya 389 cm3. Untuk mendukung performa maksimal, GX390T2 QN memiliki tipe mesin 4-stroke, overhead valve single cylinder, inclined by 25°. Kapasitas tangkinya 6,1 liter dengan bahan bakar Gasoline Oktan 86 atau yang lebih tinggi.
Seri Honda GX390 memang yang terbaik untuk urusan pertanian. Bisa diaplikasikan pada mesin semprot bertekanan tinggi, peralatan kebun profesional, pembajak tanah, generator, peralatan industri, dan pompa air.
Contoh lainnya adalah Mesin Serbaguna Engine – GX160T2 SD. Dengan tenaga sebesar 4kW (5.5 HP)/3600 rpm, isi silinder 163 cm3, dan Mesin Honda OHV Kelas Komersial, GX160T2 SD memiliki kinerja superior, tingkat kebisingan yang rendah, getaran rendah, emisi rendah, dan hemat bahan bakar. Cocok untuk digunakan pada kultivator, sprayer, dan peralatan pertanian lainnya.
Spesifikasi lebih lengkap tentang mesin serbaguna Honda GX dan Honda GP bisa disimak di www.hondapowerproducts.co.id
Yang saya suka dari website ini adalah adanya artikel-artikel tentang pertanian yang nyaman dibaca, insightful, dan kredibel. Jaraaaang sekali ada website kredibel tentang pertanian yang enak dibaca dengan tulisan berkualitas sesuai EBI seperti di website Honda Power ini hahaha. Banyak yang penulisannya acakadut. Layout dan pemilihan font, warna, dan navigasinya nyaman untuk pengguna. Setelah menemukan mana produk Honda Power yang diinginkan, ada tombol Temukan Dealer agar kita bisa menghubungi sendiri dealer terdekat dengan lokasi kita.
Dengan begini, saya sudah lebih paham mesin-mesin seperti apa yang saya butuhkan nanti untuk kegiatan pertanian atau berkebun saya di masa mendatang. Mesin serbaguna Honda GX dan GP bisa jadi jujukan utama. Ada yang juga punya impian sama seperti saya?
Referensi tambahan:
https://www.hondapowerproducts.co.id/id/berita-informasi/artikel/fungsi-sprayer https://www.hondapowerproducts.co.id/id/produk/mesin-serbaguna














dulu sempet punya keinginan yg sama. Zaman SD 🤣. Apalagi rumah di Aceh punya halaman super luas. Papa sampe sewa gardener utk urus kebun dan taman rumah. Naah tukang kebunku itu suka nanam ohon buah dan bunga. Dari situ akh jd tertarik tanam menanam mas. Pernah coba nanam semangka dan hasilnya walo kecil tapi maniiis.
cuma makin besar, sadar diri aku ga punya ketekunan utk bercocoktanam. Apalagi pelihara kaktus aja mati 😅. Daah lah punya kebun sendiri cuma angan2 aja itu, kecuali aku mau sewa tukang kebun juga kayak papa 🤣
ini alat2nya memang mempermudah para petani sih yaa. Aku pun kebayang kalo pake cangkul encok banget itu mah 😱. Teknologi makin maju, kerjaan juga makin cepat. Apalagi nama besar honda, udh trusted banget
Mantab mesin cultivatornya, kebetulan saya juga punya.