Beberapa waktu lalu, saya sempat ngebet ingin segera memperpanjang paspor. Ini berhubungan dengan ambisi saya buat dapet kerjaan dari luar negeri—tepatnya Kuala Lumpur atau Singapura. Jadi, bukan semata karena ingin liburan ke luar negeri, tapi lebih karena ingin punya sense of readiness. Siapa tahu tiba-tiba ada peluang kerja atau undangan ke luar negeri, setidaknya dokumen sudah siap.
Kalau nggak salah sekitar bulan Agustus 2025, saya juga sempat berusaha mau mendaftar antrean online perpanjangan paspor. Tapi saat itu, jadwalnya padet bangeeettt, berhari-hari slot penuh dan saya gagal perpanjang paspor. Singkat cerita, keinginan ini menguap seiring dengan berjalannya rutinitas, hingga akhirnya beberapa hari lalu saya tiba-tiba mendapat dorongan, “Coba daftar antrean paspor lagi.” Maka, saya coba ikuti kata hati saya itu, karena seringkali kata hati itu bener, dan takut saya sesali kalau nggak diikuti.
Dasarnya memang sudah waktu-Nya kali, ya. Saya kaget karena di awal Oktober itu, slot antrean paspor masih banyak yang kosong! Saya sampai bisa menawarkan pilihan ke istri saya, Ara, “Better minggu depan atau akhir bulan aja?” Saya lalu memilih akhir bulan, maksudnya karena sudah gajian jadi biar lebih leluasa buat ke kantor imigrasi.
Nah, selanjutnya biar lebih enak dibaca, saya akan menjelaskan secara kronologis dengan poin-poin di bawah ini.
1. Daftar Antrean Lewat Aplikasi M-Paspor
Langkah pertama adalah membuat antrean lewat aplikasi M-Paspor, yang bisa diunduh gratis di Play Store atau App Store. Setelah login dan mengisi data, saya langsung memilih kantor imigrasi di Bandung serta tanggal antrean yang tersedia.
Ini dokumen yang dibutuhkan selama proses pendaftaran, siapkan semua di hape dalam lokasi yang mudah ditemukan. Kalau perlu, re-upload aja semua meskipun sudah lama dimasukkan ke dalam hape, biar nggak pusing nyari-nyari. Dokumen-dokumen itu adalah:
- Foto/scan KTP
- Foto/scan paspor lama
- Foto/scan KK
- Foto/scan akta lahir atau surat nikah.
Saya memilih jadwal di hari Jumat, 31 Oktober 2025 pukul 11.00 dan langsung membayar biaya Rp650.000 untuk paspor elektronik 48 halaman dengan masa berlaku 5 tahun. Eh, ternyata harus segera dibayar saat itu juga, haha. Tau gitu saya lebih cepat pilih jadwal aja, nggak usah nunggu akhir bulan. Kirain tetep bayar di sana kayak dulu.
Paspor biasa nonelektronik seharga Rp350 ribu sudah nggak lagi tersedia di Kantor Imigrasi I Bandung.
2. Datang Sesuai Jadwal
Saya datang sesuai jadwal yang saya pilih sendiri. Begitu melaporkan diri di meja resepsionis, saya menunjukkan bukti bayar dan reservasi antrean yang ada di aplikasi M-Paspor. Mereka lalu memberikan sebuah form untuk diisi dan ditandatangani dengan meterai Rp10 ribu, beserta sebuah map kuning. Karena nggak punya meterai, saya beli dulu di sebuah warung fotokopi di samping kantor imigrasi itu, sekalian fotokopi KTP dan paspor lama saya.
Setelah diisi dan dimeterai, saya serahkan lagi ke meja resepsionis, dan saya diberikan nomor antrean untuk Loket Pembuatan. Antreannya nggak panjang, hanya beberapa nomor saja. Saya udah seneng, berpikir proses perpanjangan paspor ini akan berjalan cepat.
Ternyata, saya salah.
Setelah menyerahkan form, map, KTP + paspor lama fotokopi dan asli, saya diberikan nomor antrean lagi untuk foto dan interview. Nah, antrean ini yang lamaaaa hahaha. Saya mendapatkan nomor yang masih selisih 50 NOMOR LAGI dari nomor yang saat itu dilayani. Dari jam 11, seluruh proses hari itu akhirnya baru selesai sekitar pukul 2 sore.
3. Foto dan Wawancara
Antrean foto dan wawancara ini semakin lama karena istirahat makan siangnya juga lama. Sebelum jam 12 udah istirahat, terus baru nugas lagi setelah lewat jam 1. Padahal saat saya ke kantor BPJS Ketenagakerjaan beberapa hari sebelumnya, meski jam makan siang pun antrean tetap berjalan.
Untungnya saat giliran saya tiba, prosesnya cepat: foto, sidik jari, dan wawancara singkat. Petugas menanyakan keperluan ke luar negeri, yang saya jawab jujur untuk liburan. Saat dia menanyakan ke mana negaranya, saya jawab, “Yah, yang deket-deket aja, teh. Malaysia, atau Singapura.” Dia lalu memastikan bahwa saya tidak sedang berencana untuk menjadi TKI ilegal di sana.
Mungkin karena KTP saya bukan KTP Bandung, saya diminta menunjukkan bukti kerja di Bandung. Untungnya, saya bisa segera mencetak surat kontrak kerja di tempat print dekat kantor imigrasi dan menyerahkannya. Jadi, saya keluar dulu sebentar, lalu kembali menyerahkan surat kontrak tersebut kepada petugas—meski saat itu dia sedang melayani antrean lain. Karena kalau dari persyaratan di aplikasi sih, nggak ada surat keterangan kerja atau semacamnya ya.
Singkatnya, saya diminta menunggu hingga hari Kamis, 6 November 2025, saat paspor bisa diambil.
4. Paspor Jadi dalam 5 Hari Kerja
Petugas mengatakan paspor akan jadi pada Kamis, 6 November 2025. Saya menyerahkan bukti pembayaran yang diserahkan petugas di loket foto saat hari pembuatan paspor. Saat pengambilan, antreannya cepat dan paspor lama dikembalikan. Semuanya selesai tanpa kendala. JRENG! Paspor baru saya sudah jadi! Kira-kira, kapan dan ke mana saya bakal ke luar negeri lagi, nih?
Paspor bebas diambil jam berapa aja, selama tidak lewat pukul 15:00 WIB.
Fasilitas Kantor Imigrasi I Bandung, Manjain Pelanggan!
Nah, meskipun harus seharian bikin paspor, tapi saya lumayan betah karena ternyata fasilitas Kantor Imigrasi I Bandung ini cukup lengkap.
Selain kursi tunggu yang nyaman dan banyak, Kantor Imigrasi I Bandung juga menyediakan:
- Titik pengisian daya (charging corner)
- Beberapa cemilan gratis
- Ruang bermain anak
- Sofa-sofa
Saya juga berasumsi kalau pojokan di samping area cemilan itu dulunya adalah semacam konter jualan makanan & minuman, soalnya furniturnya khas banget. Duh, kok udah nggak jualan lagi sih? Padahal lumayan buat sekadar pesen-pesen kopi panas atau apa, hehe.
Setelah menjalani rangkaian perpanjangan paspor lama di Bandung ini, saya mau rangkum beberapa notes biar temen-temen di sini lebih siap.
- Meski sudah pilih jadwal siang, datanglah tetap dari pagi karena antrean bisa sangat panjang
- Pastikan paspor lama nggak rusak, misalnya ada bekas kebasahan
- Bawa meterai Rp10.000, fotokopi KTP, dan fotokopi paspor lama
- Siapkan bukti keterangan kerja atau surat kontrak dari kantor untuk jaga-jaga, terutama buat yang sudah bekerja apalagi domisili berbeda dari KTP.
Proses perpanjangan paspor sekarang jauh lebih mudah dibanding beberapa tahun lalu. Semua sudah bisa dilakukan lewat aplikasi, tanpa perlu calo. Yang penting, siapkan dokumen dengan lengkap, datang lebih awal, dan pastikan paspor lamamu dalam kondisi baik.
Jadi, buat kamu yang sudah lama menunda perpanjangan paspor — mungkin saatnya buka aplikasi M-Paspor dan mulai prosesnya hari ini. Siapa tahu, seperti saya, kamu juga ingin selalu siap kalau tiba-tiba dunia memanggil. Terima kasih sudah membaca, keep learning by traveling~













