Enjoy Jakarta #3: Nikmatnya Iga Penyet dan Kopi Susu Phoenam

Malam tiba, sudah lewat beberapa puluh menit dari jam makan gue yang seharusnya. Bersama teman sekamar, kami menghabiskan malam untuk sedikit eksplor daerah Kelapa Gading ini. Cukup berjalan sekitar 3 menit menuju jalan utama Boulevard Kelapa Gading Barat, kami melanjutkan perjalanan dengan angkot nomor 37 berwarna biru muda.

Kami berhenti di seberang kiri La Piazza, di Boulevard Kelapa Gading. Sementara di sebelah kanan berjajar mal-mal gaul ala ibukota (La Piazza, Mall Kelapa Gading 1-2-3), ruko-ruko dan kantor-kantor kecil berderet di sisi kiri jalan ini dengan beberapa rumah makan nyempil di antara ruko-ruko. Kayaknya kawasan yang banyak rumah makannya ada di sebelah selatan bunderan. Sejatinya Boulevard Kelapa Gading ini bagus, dengan jajaran mal di sisi kanan dan ruko-ruko di sisi yang lain, lampu-lampu jalanan berbentuk bulat berbaris rapi, diapit dua lajur trotoar yang cukup lebar. Sayang, bagian kiri kurang bersih, sampah bertebaran di banyak sudut.

Kami menghentikan langkah kami di sebuah rumah makan bernama Sop Iga Jakarta dan Phoenam Cafe: dua rumah makan dalam satu bangunan. Bukan karena apa-apa, tapi gue udah laper banget. Jadi begitu menemukan satu rumah makan yang cukup menarik, seenggaknya bukan warteg atau rumah makan Padang, gue nggak pikir panjang lagi.

Beberapa customer tampak menempati kursi-kursi saat kami bergerak masuk. Kami duduk di bagian tepi tengah ruangan, berhadapan menempati kursi panjang yang empuk. Karena ini adalah rumah makan iga, jadi saya memesan Iga Penyet sebagai santapan utama malam ini, ditemani oleh Kopi Susu Phoenam yang sedikit menggelitik rasa penasaran.

Tak berapa lama kemudian, pesanan kami datang. Dasar sama-sama korban media sosial, bukannya langsung makan, kami malah ribet jeprat-jepret ber-instafood, mengambil gambar menu masing-masing dari berbagai sudut dan gaya -_____-

Iga Penyetnya empuk, enak, dengan sambel yang pas. Sambelnya tidak terlalu pedas. Sekilas iganya tampak sedikit, tapi ternyata setelah dinikmati bersama nasi, masih ada sisa beberapa potong sementara nasi sudah habis. Kopi Susu Phoenam-nya tidak terlalu manis, tapi tetep enak. Ada sedikit rasa yang unik di dalam Kopi Susu Phoenam yang katanya khas Makassar ini. Tapi sori gue nggak tahu, dan gue nggak tanya #pffft

DSC_2068 DSC_2069

Puas makan, kami sedikit melakukan mall-hopping di Mall Kelapa Gading 1,2, 3, dan La Piazza. Ketiga Mall Kelapa Gading udah mau tutup, jadi kami buru-buru ke La Piazza. Untungnya di La Piazza lagi ada live music performance, dan kami menghabiskan waktu beberapa saat dengan nongkrong-nongkrong nonton live-music. La Piazza ini sedikit mirip dengan Cihampelas Walk di Bandung, cuma lebih gede, dan punya panggung di tengah plaza-nya dengan kursi-kursi pengunjung yang mengelilinginya. Asyiknya, tempat-tempat makan juga berada di situ, jadi bisa banget nonton musik sambil makan atau ngemil.

Kesimpulannya, rumah makan Sop Iga Jakarta dan Cafe Phoenam di Boulevard Kelapa Gading ini salah satu tempat rekomendasi kalau pas lagi di kawasan Kelapa Gading. Makanannya enak! Harganya standar sih, total makan dan minum sekitar Rp 50.000,00. Kami lantas beringsut kembali ke hotel dengan perut kenyang dan hati senang 😀

Malemnya, gue nggak bisa tidur. SALAH BANGET GUE MINUM KOPI MALEM-MALEM!!! -_______-

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

Jalancerita

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

PAPANPELANGI.ID

Berjalan, Bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu

%d blogger menyukai ini: