Setelah sebelumnya gue udah membahas Phuket International Airport, mengulas maskapai Malaysia Airlines yang gue gunakan, memaparkan transportasi umum di Phuket, dan menceritakan perjalanan gue di Phuket dalam 2 bagian, maka di sini gue akan mengulas 2 penginapan yang jadi tempat kami bermalam di sana: Hotel Ibis Phuket Kata dan Kata On Sea by bGb Villas. Disclaimer, ini bukan endorse atau kerjasama, gue menginap di sana selayaknya tamu-tamu yang lain. Karena gue juga ke sana buat liburan, bukan buat review hotel, maka harap maklum kalau review-nya nggak sedetil review-review hotel gue biasanya.

Jujur, dari segi lokasi, dua penginapan ini nggak terlalu recommended karena lokasinya ada di area Kata. Lokasi terbaik menginap di Phuket (secara umum) adalah di Patong, karena di sinilah jantung kehidupan seisi pulau.

Review Hotel Ibis Phuket Kata

Gue merasa sayang banget cuma nginep semalam di Hotel Ibis Phuket Kata ini. Hotelnya cukup instagrammable! Hotel-hotel Ibis ini memang selalu punya tampilan menarik, sejauh pengalaman gue. Lokasi Hotel Ibis Phuket Kata ada di 88/8 Kata Road, mudah ditemukan karena di tepi jalan raya. Kalau mau nanya orang lokal, ucapkan “Ibis” dengan “Ibid”. Don’t ask me why, pelafalan orang Thailand memang amazing.

our family room | hotel ibis phuket kata

comfortable king bed | hotel ibis phuket kata

charging ports are conveniently located | hotel ibis phuket kata

refrigerator and safety box | hotel ibis phuket kata

Kamar kami di-upgrade dari Double Room menjadi Family Room tanpa tambahan biaya berkat kartu sakti mas Fendi sebagai Gold Member dari Accor Hotels. Kamarnya muat buat 4 orang, meskipun yang bunk bed itu didekorasi selayaknya kamar anak-anak, hihihi. Fasilitas standar seperti TV, teko listrik, kopi, teh, dan peralatan mandi udah jelas tersedia. Di luar itu, Family Room Ibis Phuket Kata juga melengkapi diri dengan kulkas, 4 botol air mineral di dalamnya, dan balkon. Kamarnya juga luaaasss! Hotelnya pun ada kolam renang, makanya gue bilang sayang banget cuma nginep semalam di sini.

Menu sarapannya bervariasi sebagaimana standar hotel bintang 3. Ada nasi, sayur, telur, berbagai olahan daging, susu, buah, dan jus. Lalu mungkin karena mas Fendi adalah Gold Member, kami mendapat sepiring roti dalam plastic wrap saat sarapan. Kami perhatikan, nggak semua tamu mendapat benefit ini, sih. Saran penting dari gue: jangan sarapan di area luar (di tepi kolam). Ada banyak burung yang mengganggu karena akan hinggap di atas meja dan mematuk-matuk makananmu. Waktu itu gue lihat ada mbak-mbak bule sendirian yang duduk di area luar. Dia bolak-balik ambil makanan, dan selama itu dia harus bergerak cepat karena begitu dia pergi burung-burung akan datang menghampiri.

breakfast and complimentary water | hotel ibis phuket kata

the bunk bed and the shower room | hotel ibis phuket kata

electric kettle, coffee, and tea | hotel ibis phuket kata

me having the breakfast | hotel ibis phuket kata

the swimming pool | hotel ibis phuket kata

the dining room is located next to the swimming pool

Sekali lagi, karena keterbatasan waktu, monmaap nggak ada sesi foto-foto ganteng atau foto-foto shirtless back seperti yang biasa menemani layar kaca pemirsa. Drama pemesanan hotel ini bisa dibaca di sini.

Review Kata on Sea by bGb Villas

Penginapan ini beralamat di 96/6 Taina Road, Kata, hanya beberapa ratus meter dari Ibis Phuket Kata. Sayangnya, Kata on Sea by bGb Villas ini harus dicapai melalui jalan kecil yang menanjak tajam! Sungguh suatu kondisi yang merusak itinerari, hahaha. Karena kondisi ini, gue jadi nggak bisa menitipkan tas di hotel saat mau menjelajah kawasan sekitar besok paginya. Males banget bok harus naik turun cuma buat ambil tas.

kata on sea by bgb villas

steep narrow street to the hotel | kata on sea by bgb villas

Saat tiba di lokasi, kami sempet bingung mencari di mana lobinya berada. Nggak ada papan nama besar atau bangunan utama yang biasanya bisa menjadi bahan rujukan. Kebetulan, saat itu ada papah-papah muda bule yang lagi renang di kolam sama anaknya. Gue bertanya dan dia menjawab dengan ramah. Jadi, lobi Kata on Sea by bGb Villas ini hanya berupa sebuah bangunan kecil berwarna putih. Di dalamnya hanya terdiri atas satu ruangan berisi meja dan kursi kerja yang saat itu kosong melompong.

Sebuah nomor telepon disematkan pada secarik kertas yang ditempelkan di pintu kaca. Gue coba menghubungi nomor itu, tapi nggak diangkat. Beberapa kali gue coba, tetap nggak diangkat. Sampai beberapa menit kemudian, ada mas-mas yang dateng naik motor di sudut komplek. Melihat gue kebingungan kayak tamu mau check-in, dia berinisiatif menghampiri lalu membantu meneleponkan petugas front desk. Beberapa menit kemudian, seorang perempuan muda berkulit sawo matang datang mengenakan celana pendek, sangat pendek.

the window | kata on sea by bgb villas

terrace/balcony for relaxing | kata on sea by bgb villas

Singkat cerita, kami mendapat kunci kamar kami. Rupanya gue tadi salah pencet nomor, karena saat gue coba menelepon lagi dengan hati-hati, nomornya ternyata tersambung dan terangkat. Kami memesan Quadruple Room berisi 2 king bed yang muat untuk 4 orang dengan harga 745 THB alias hanya sekitar Rp300.000. Yang satu ini juga sayang banget cuma diinapi semalam karena dia punya teras yang menghadap taman, cocok dijadikan tempat bersantai sambil ngobrol atau minum kopi.

Kamarnya luaaasss, kamar mandinya juga luaaasss. Walaupun sederhana, tapi bersih dan fasilitasnya lengkap! Ada kulkas, teko listrik, kopi dan teh, 4 buah air mineral, dan lemari besar. Kekurangannya, Kata on Sea by bGb Villas nggak menyediakan sarapan, lalu semburan airnya di shower itu… kayak butiran debu. Kenceng, tapi lubangnya kecil banget, kebayang nggak? Agak susah juga jelasinnya, haha.

spacious room of kata on sea by bgb villas

refrigerator, safety box, complimentary water, and cabinet | kata on sea by bgb villas

the spacy shower room | kata on sea by bgb villas

take a closer look | kata on sea by bgb villas

TV and aircon | kata on sea by bgb villas

Esok paginya saat mau check-out, gue pangling karena mbak-mbak itu datang dengan rambut panjang bergelombang (kemarin rambutnya diiket), kacamata hitam, dan gaun panjang. Mau ke pesta, buk? Udah kayak artis telenovela aja, dah. Beberapa menit kemudian, sementara gue berjalan kaki menuruni jalan dengan nafas sesak, dia boncengan sama temennya naik motor matic tanpa helm.

Dengan ini, tuntas sudah seri perjalanan gue di Phuket, Thailand. Silakan klik kategori Phuket di sidebar sebelah kanan blog ini untuk membaca tulisan lainnya. Maaf tulisan kali ini juga nggak panjang, tapi kalau nggak ditulis juga rasanya kurang. Sampai jumpa di seri perjalanan berikutnya.