
Kami tiba di Stasiun LRT Chan Sow Lin ketika hari sudah beranjak sore. Makan siang dan sesi istirahat di KL Sentral setelah terbang dengan maskapai AirAsia dari Bandara Internasional Ho Chi Minh City rupanya membutuhkan waktu lebih lama dari yang gue duga. Saat itu kami sudah keluar dari peron dan berada di depan stasiun, gue memerhatikan peta menuju Days Hotel & Suites by Wyndham Fraser Business Park. Jaraknya cukup dekat, tinggal menuju ke arah kanan beberapa ratus meter.
Saat bepergian sendiri, gue akan mantap berjalan kaki. Namun ketika sudah bersama istri, gue harus pastikan dia tidak terlalu lelah. Mifi kami mati. Mencoba menyetop taksi konvensional yang melintas, namun tak satu pun yang mau berhenti. Di hadapan kami hanyalah jalan raya lebar dengan sebuah proyek konstruksi bangunan di seberang sana. Sama sekali bukan kawasan yang ramai dengan toko, tempat makan, atau bisnis jasa lainnya.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya kami memutuskan untuk berjalan kaki. Gue wanti-wanti sama Ara buat nggak sungkan minta berhenti atau istirahat ketika sudah merasa kecapekan.
Check-in dan Lokasi Days Hotel & Suites by Wyndham Kuala Lumpur
Hotel yang sudah gue reservasi dari aplikasi Pegipegi ini beralamat di Komplek Metro, Fraser Business Park 1, Jalan Pudu Metro 2, Pudu, Kuala Lumpur. Gedungnya tinggi dan besar seperti kubus raksasa, dikelilingi dengan barisan ruko-ruko di sekitarnya.

Terus gimana caranya ke hotel ini dengan LRT? Lokasinya memang nggak persis di tengah kota atau pusat wisata. Dari KL Sentral, naiklah LRT Kelana Jaya untuk transit di Stesen Masjid Jamek, dari situ transfer ke LRT Ampang/Sri Petaling untuk turun di Stesen Chan Sow Lin. Bisa juga naik monorel dari KL Sentral lalu transfer di Stesen Hang Tuah. Di situ, pindahlah ke LRT Ampang/Sri Petaling dan turun di Chan Sow Lin.
Oh iyaaa, sekarang juga sudah beroperasi Stasiun MRT Chan Sow Lin dari MRT Putrajaya Line. Dari Stasiun MRT Chan Sow Lin, ambil kereta arah Kwasa Damansara dan transfer di Stasiun Tun Razax Exchange (TRX, hanya berjarak 1 stasiun) untuk pindah ke MRT Kajang Line (bisa buat ke Bukit Bintang dan Pasar Seni). Bisa juga transfer di Stasiun Ampang Park untuk pindah ke LRT Kelana Jaya (bisa buat ke KLCC/Petronas Twin Towers, KL Sentral, Pasar Seni). Bingung? Coba pelajari baik-baik peta di bawah kalau gitu.

Syukurlah sistem kereta api perkotaan di Kuala Lumpur sekarang sudah terintegrasi. Jadi saat membeli tiket di KL Sentral, langsung pilih Chan Sow Lin sebagai destinasi akhir. LRT, MRT, dan monorel semuanya sudah dikelola RapidKL atau Prasarana.
Baca tulisanku soal memahami transportasi publik di Kuala Lumpur.
Besoknya saat kami keluar buat jalan-jalan dan gue coba menanyakan akses tercepat menuju Stesen Chan Sow Lin, TERNYATA BISA LEWAT JEMBATAN DONG. Jadi tinggal masuk ke mall sekarat yang ada di samping hotel, naik tangga, terus masuk ke jembatan pejalan kaki (pedestrian bridge). Ikuti aja jembatannya, akan langsung sampai di Chan Sow Lin. Ternyata cepet dan dekeeettt, nggak capek.

Dari arah sebaliknya, setelah turun dari LRT dan melalui tapping exit gate, jangan buru-buru turun tangga/eskalator/lift. Persis di seberang gate ada akses menuju jembatan. Nah, arah sebaliknya ini lebih jelas karena ada beberapa signage dengan logo Days Hotel & Suites.
Fasilitas Kamar Days Hotel & Suites by Wyndham Kuala Lumpur
Dengan luas 18 m2, Superior Room yang kami reservasi ini cukup memenuhi ekspektasi. Memang nggak se-estetik beberapa hotel sekelasnya di Indonesia, namun tetap terlihat elegan dan mewah. Nggak ala kadarnya banget kayak kamar kost atau unit apartemen.


Di dalamnya sudah terdapat berbagai fasilitas seperti coffee & tea maker facilities, minibar, working station, hanging corner, safety box, dan nakas yang mengapit kasur. Sayangnya, queen bed yang gue inginkan udah nggak tersedia karena tingginya tingkat okupansi, jadi harus mencukupkan diri dengan twin bed. Serunya, tetep dapat kamar tinggi sesuai request dan bisa melihat Petronas Twin Towers dari jendela kamar! Yah, meski harus mojok gitu arah matanya hehe.
Area mandinya pun dipoles apik dengan tata letak memanjang. Di dalam shower room sudah tersedia standing shower yang berfungsi baik. Toiletries-nya lengkap, bahkan ada losion yang desain kemasannya pun unik.
Fasilitas Hotel Days Hotel & Suites by Wyndham Kuala Lumpur
Sementara lobinya hanya menjalankan fungsi esensial (dengan area yang luas), memang nggak banyak fasilitas penunjang yang memanjakan tamu hotel. Nggak ada kolam renang, cuma ada breakfast dan fitness center. Mari kita tengok!
Pemesanan hotel kami di Pegipegi nggak termasuk sarapan, tapi syukurlah ada opsi walk-in yang tinggal menambah additional price di restoran. Kalau nggak salah, biayanya 20 MYR.


Ekspektasi gue memang cukup tinggi, makanya ketika melihat desain restoran dan variasi menunya yang sederhana, gue agak kecewa. Desain interior restorannya menurut gue seperti vila-vila di daerah Kaliurang yang biasa digunakan anak-anak gereja retreat jaman gue sekolah. Variasi menu sarapannya juga basic banget, hanya ada main course, roti, buah, dan minuman. Nggak ada kue-kue, bakery, atau kudapan lainnya. Main course juga hanya 1 macam. Bersyukurlah kita di Indonesia, dengan harga yang sama udah bisa sarapan di hotel bintang 3 bahkan 4 yang variasinya tumpeh-tumpeh!
Yang membuat gue sedikit terhibur adalah adanya bar seating area di sisi jendela floor-to-ceiling yang menghadap gedung-gedung perkotaan Kuala Lumpur. Lumayan lah buat background foto makanan.


Fitness center terletak di lantai yang sama dengan restoran. Ragam alatnya cukup, areanya luas, fasilitas juga lengkap dan layak. Ada ruang ganti, shower room, air minum, dsb. Satu sisinya juga menghadap pemandangan kota dengan jendela-jendela yang lebar. Sayangnya sepiii banget. Kayaknya memang jarang banget tamu hotel yang nge-gym. Salut sama pihak hotel yang tetap menjaga kebersihan dan kerapian ruang gym.
Kesimpulannya, Days Hotel & Suites Kuala Lumpur gue rekomendasikan dari segi lokasi, kenyamanan kamar, dan value for money. Saran gue, nggak usah reservasi dengan sarapan. Lebih seru dan enak kalian cari makan di sekitaran hotel karena banyak ruko, ada beberapa kedai makan dan convenience store. Tapi kalo mau cobain sekali, misal pas hari leyeh-leyeh, ya monggo juga.


Chan Sow Lin ini nggak deket-deket amat sama pusat kota, jadi bijak-bijaklah mengatur agenda perjalanan. Cuma Masjid Jamek aja destinasi wisata yang bisa dituju dalam sekali naik kereta tanpa transfer line. Dari Masjid Jamek bisa jalan kaki ke Dataran Merdeka, lalu lanjut jalan kaki lagi ke Pasar Seni. Nah, di Pasar Seni ada LRT Kelana Jaya, MRT Kajang Line, KTM Komuter, dan bus gratis GOKL. Berangkatlah dari pagi, lalu pulang lagi sore-sore atau malam sekalian. Happy holiday at Days Hotel and Suites by Wyndham Fraser Business Park Kuala Lumpur! Keep learning by traveling~
Bagus banget astaga hotelnya.
Btw, mesra banget masnya. Sampai ngiri lihatnya, jadi pengen juga kan. Hahaha.
Oh ya mas, ini Gmaosnya error ya?
“Google Maps Platform rejected your request. Invalid request. Invalid ‘pb’ parameter.”
Tadinya Juli besok aku tuh pengennya ke Penang dan KL mas. Tapi akhirnya malah pesennhotel di Penang 7 malam. Ga tau deh apa mau ke KL walo cuma semalam doang, atau ttp di Penang aja. Kangen juga sbnrnya Ama KL.
Aku tuh lebih suka pesan hotel tanpa sarapan kalo ke Malaysia. Krn pengen eksplor sarapannya yg jauh lebih enak di luar 😄.
Btw, biaya tax buat turis luarnya berapa mas? Semua hotel di Malaysia skr nerapin itu kan? Pake tax buat turis luar. Dulu masih 10 myr per malam. Ga tau skr…
Iya sih hotel di Indonesia mah masih terbilang murah bahkan utk yg berbintang tinggi. Lebih puas jadinya, sarapan juga lebih banyak. Semoga hotel Neo Aston yg aku pesen di Penang memuaskan nih.