Transportasi Umum di Ho Chi Minh City (2022): Bus Kota, Taksi Online, dan Sewa Motor

Urusan transportasi, Ho Chi Minh City memang sedang berbenah diri. Sementara ibukota, Hanoi, baru saja memiliki satu jalur metro yang lintasannya melayang di angkasa, kota terbesar di Vietnam ini harus berpuas diri dengan bus kota yang wara-wiri. Buat kita wisatawan, transportasi memang jadi tantangan di Ho Chi Minh City. Memang agak susah, tapi bukan berarti nggak bisa.

Saat ini, bus kota masih menjadi tulang punggung angkutan umum di Ho Chi Minh City. Sistem kereta bawah tanahnya, Ho Chi Minh City Metro, tak kunjung rampung meski sudah dibangun sejak 2012. Sebagian besar warganya memilih bergerak dengan sepeda motornya yang memenuhi jalanan. Nggak heran, aplikasi ride hailing seperti GRAB laris manis di sini. 

Jadi antara bus kota, sepeda motor, dan taksi (online), mana nih yang paling cocok buatmu? Kita bahas satu-satu yok.


Bus Kota Ho Chi Minh City

Bus kota di Ho Chi Minh City masih berupa sistem bus kota konvensional, bukan bus rapid transit (BRT) seperti di Jakarta. Penumpang naik dan turun di bus stop yang ditandai dengan tiang rambu sederhana. Pembayarannya juga masih manual dengan uang tunai. Jaringannya bisa diandalkan karena menjangkau hampir seluruh bagian kota. 

Soal kenyamanan dari aspek fasilitas bus nggak perlu khawatir, karena bus sudah dilengkapi dengan AC. Pas gue ke sana tahun 2015 sih masih ada bus non-AC, tapi nggak terlalu paham gimana kondisi sekarang karena pas ke sana tahun 2022 lalu cuma sekali naik bus dari bandara ke pusat kota. Sisanya naik GRAB dan sewa motor, hehe. Nah, kenyamanan dari segi driver yang perlu kamu persiapkan, karena kadang bus berjalan agak ugal-ugalan. Harus gesit juga saat naik dan turun. Yang udah biasa naik Kopaja atau Metromini dulu harusnya nggak kaget, hehe.

Bus 152 yang kami naiki dari Bandara Ho Chi Minh City

Ongkos busnya murah bangeeettt! Dari bandara ke pusat kota aja cuma Rp10 ribuan. Harga normalnya mulai dari Rp3 ribuan buat bus kota biasa dengan jarak tempuh dekat hingga sedang. Kasih aja ongkosnya ke kernet.

Apakah kernet bus bisa berbahasa Inggris? Tentu saja tidak hahaha. Bahkan kernet bus bandara yang gue dan Ara naiki aja nggak bisa bahasa Inggris blas! Well, mungkin sedikit perkecualian buat kernet bus 109 dari bandara ke pusat kota yang memang biasa membawa wisatawan luar negeri. Jadi apa yang harus dilakukan?

  • Siapkan foto dan detail alamat tujuan dalam aksara Vietnam
  • Pakai Google Translate
  • Berdayakan Google Maps untuk memastikan bus memang bergerak ke arah yang kamu mau
  • Coba SKSD sama penumpang di sebelah, apalagi yang muda-muda, kali aja mereka bisa bahasa Inggris.
Kanan: pemandangan dari dalam bus, kiri: jalanan Saigon dan Bitexco Financial Tower

Di tahun 2015 pas gue harus naik bus sendiri dari rumah host gue ke bandara, gue tunjukin gambar pesawat di peta cetak yang gue bawa ke kernetnya haha. Saat itu gue masih jarang internetan saat traveling, jadi mengandalkan banyak hal secara offline. Selebihnya gue naik bus bareng temen-temen lokal di sana, jadi tinggal serahin ongkos dan sisanya pasrah mereka mau bawa gue ke mana.

Baca juga: Persoalan Ngopi di Ho Chi Minh City


GRABCAR (Taksi Online)

Selama di Ho Chi Minh City tahun lalu, gue dua kali naik GRABCAR dan sekali naik GRABBIKE. Ongkosnya murah juga. GrabBike jarak menengah sekitar Rp10 ribuan, GrabCar jarak menengah sekitar Rp20 ribuan, GrabCar jarak jauh sekitar Rp50 ribuan. Aplikasi GRAB bawaan hape kamu nggak usah diutak-atik, akan otomatis mengidentifikasi lokasimu di Ho Chi Minh City. Yang perlu diingat, nggak bisa bayar pake OVO ya, wkwkwk. Jadi bayar cash dengan Vietnamese Dong kamu. 

Karena ini adalah kota yang asing dengan driver yang biasanya nggak bisa berbahasa Inggris, pastikan kamu menunggu di lokasi yang menonjol. Selebihnya, tips dari gue sama kayak tips naik bus di atas. 

Bùi Thị Xuân saat siang dan malam

Yang seru kalo naik GrabBike, karena helm yang biasa dipakai di sana adalah helm “ciduk” yang kayak helm tukang itu. Sekarang aja di Indonesia udah jarang banget dipake, tapi dulu dipake sebagian orang sampai sekitar jaman gue kuliah kalo nggak salah. Terus ya kita jadi mengalami langsung rasanya dibonceng naik motor sama orang Vietnam yang kultur motorannya amazing. Motor satu sama motor lain mepet-mepet, klakson-klakson, tapi ternyata nggak seserem yang dibayangkan.

Baca juga: Ini Ho Chi Minh City Apa Bandung? 


Sewa Sepeda Motor

Inilah moda transportasi paling enak di Ho Chi Minh City. Mau ke mana-mana tinggal ngeeeng! Biaya sewanya nggak beda jauh kayak di Indonesia, 150.000 VND atau sekitar Rp80 ribu. Yang mahal adalah depositnya, 1juta VND, Guys! Meski nanti dibalikin, tapi males aja ygy harus siapin duit segepok biar bisa sewa motor, apalagi kalo VND kita nyisa nilai tukarnya nggak bagus buat ditukar ke mata uang lain. 

Nggak butuh dokumen macem-macem, cukup paspor aja. Hostel-hostel banyak yang sekalian menyewakan sepeda motor. Ingat, kendaraan jalan di sisi kanan di Vietnam. Gue pribadi sih nggak susah adaptasi soal ini ya. 

Harga isi bensinnya juga sama kayak di Indonesia, tapi nggak ada antre-antre yang tertib. Motor-motor mengerubungi petugas dari berbagai penjuru haha. Siapin aja duitnya dan langsung todong ke petugas.

Sepeda motor sewaan dan jalanan Ho Chi Minh City saat malam hari

Motor-motor di jalanan Ho Chi Minh City memang terkesan nyeremin pas kita lihat sebagai pejalan kaki. Tapi ternyata pas dijalanin langsung sebagai pengendara, oke-oke aja. Rasanya kayak motoran di Indonesia, nggak usah yang grogi berlebihan atau extra anxious sama pemotor lain. 

Baca juga: Tips Jalan-Jalan di Ho Chi Minh City


Kabar ter-update yang gue dapet, Line 1 Ho Chi Minh City Metro akan beroperasi tahun ini. Berbeda dengan Hanoi Metro yang sudah berjalan, Line 1 HCMC Metro langsung menjangkau kawasan wisata, tepatnya Bến Thành Market di District 1. Jadi, mari kita tunggu saja apakah rencana ini akan benar terwujud atau kembali mundur-mundur cantik 😉

Sebenernya masih ada moda transportasi umum lain di Ho Chi Minh City, yaitu taksi biasa dan cyclo (semacam becak). Taksi biasa cuma sekali nyoba di tahun 2015, cyclo belum pernah sama sekali. Yang sudah sering naik taksi atau cyclo di Ho Chi Minh City, silakan buat share tips dan pengalamannya di kolom komentar ya. Keep learning by traveling~

Iklan

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

Jalancerita

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

PAPANPELANGI.ID

Berjalan, Bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu

%d blogger menyukai ini: