Pangandaran – Batu Karas – Green Canyon Part #2

Hai hai, semuaaa. Sori lagi nulis lanjutannya sekarang ๐Ÿ˜€

Nah, setelah kita menghabiskan pagi pertama dengan tidur cantik, menjelang siang kita paksain bangun (meskipun sebenernya masih ngantuk juga) untuk siap-siap beraksi. Yaaayyy!!! Itinerary-nya, siang ini body rafting di Green Canyon terus seru-seruan di Batu Karas. Beberapa memilih nggak mandi dan langsung cabut sih, tapi gue tetep mandi dong. Biar ntar basah-basahan lagi, seenggaknya harus tetep fresh dan wangi pas berangkat gyahahahaha.

Wan Wan Emoticons 46

Perjalanan dari Pangandaran ke Green Canyon lumayan memakan waktu cukup lama, sekitar satu setengah jam. Kenapa? KARENA JALANNYA RUSAK PARAHHH!!! Gue yang kebagian rombongan Karimun cuma bisa berjalan terseok-seok di belakang, sementara rombongan Fortuner meluncur dengan cepatnya. Yeah, kita geng Karimun nggak bisa seenaknya kalo melalui jalan berlubang-lubang untuk menghindari kerusakan. Lalu, goncangan lembut sekali pun akan sangat terasa

Wan Wan Emoticons 45

Sampai di Green Canyon, kita dapet sedikit surprise sih. Ternyata body-rafting cuma ada sampai jam 12 siang gyahahahahaha #tertawagetir. Yah, biar kedatangan kita nggak percuma, kita pesen body-rafting buat besok. Jadi, seru-seruan di Green Canyon-nya ditunda yaaa. Nanti gue ceritain di part selanjutnya. Kita pun memutuskan buat nyambung ke Batu Karas yang emang udah deket dari Green Canyon.

Nah, ini dia pelajaran berharga buat travelling: persiapkan itinerary kamu sebaik-baiknya. Cari informasi yang bener biar bisa menentukan waktu yang pas. Jangan sotoy, atau itinerary kamu bakal berantakan #pffft. Buat yang lain, maaf ya gue nggak becus bikin itinerary. Karena gue pikir kita bakal nginep di Batu Karas yang udah deket ke Green Canyon, kayak gue sama temen-temen KKN gue dua tahun lalu.

Nggak butuh waktu lama buat sampai ke Batu Karas dari Green Canyon. Kita segera disambut dengan panorama Pantai Batu Karas yang indah, meskipun bukan pantai pasir putih.

Image

ImageAslinya lebih kece lagi tuh. Sori kalo sudut pengambilan gambar gue masih jelek ya, dan Sony Xperia E Dual gue kurang bisa menangkap warna secara lebih natural

Wan Wan Emoticons 38

Beda dengan Pangandaran, Pantai Batu Karas ini lebih kece, lebih rapi, dan lebih bergengsi. Kenapa? Karena ada beberapa bule yang berjemur di tepi pantai atau nongkrong-nongkrong cantik di cafe. Yes, cafe-cafe sederhana tapi apik berjajar di sepanjang tepi pantai, di sisi jalanan Pantai Batu Karas yang diapit oleh pepohonan di kedua sisinya. Nggak cuma cafe, tapi juga warung-warung kopi wkwkwkwkwk. Yang ini lebih didedikasikan buat backpacker lokal yang nggak punya banyak budget :D. Hotel-hotel dan cottage-cottage juga banyak di sepanjang pantai.

ImageSuasana jalan sepanjang pantai Batu Karas. Kebayang kan yang gue tulis di atas?

Image

ImageCafe yang kita samperin. Kirain mau makan di situ, taunya nggak jadi dan memilih cafe di sebelahnya haha. Maap maap yee.

Nah, kita mau menikmati suasana makan siang yang bener-bener pantai nih. Jadi kita nggak makan di cafe-nya, tapi kita makan diiiiii… pinggir pantai. Yep! Kita minta pihak cafe kasih tiker di pinggir pantai biar kita bisa makan sambil melihat langsung deburan ombak Batu Karas yang menggelora. Layanan ini emang disediakan sama pihak cafe, dan mungkin juga cafe-cafe yang lain menerima orderan kayak gini.

ImageMakaaaaaannn!!! See? Ada cumi goreng tepung, udang goreng, kangkung, dan sejenis karedok. Nikmat banget, broer!

Satu lagi tips hemat ala backpacker. Selain lo rame-rame nginep di tempat sama, lo juga bisa rame-rame pesen makan. Jadi sistemnya nggak satu orang satu menu, tapi bisa kayak kita di atas. Empat menu buat 11 orang bahahahahaha! Cuma nasi sama es teh manisnya aja yang sendiri-sendiri. Ini jauh lebih hemat dan lebih dapet feel kebersamaan #eaaa. Harganya lumayan kok, belasan ribu sampai dua puluh ribuan. Masang tikernya jangan terlalu deket sama bibir pantai ya, bisa-bisa makanan lo hanyut dibawa ombak atau benyek diinjek orang muahahahahaha.

“Di Batu Karas bisa ngapain aja, Gie?”

Yah, di sini lo bisa main-main Banana Boat, Butterfly, sama sewa perahu motor. Tarifnya sekitar Rp 70.000,00-an. Di kunjungan kedua ini, nggak ada wahana yang gue naikin sih. Ternyata kita cuma numpang makan. Jadi, kelar makan (belum juga main-main air di pantai), kita langsung buru-buru balik lagi ke Pangandaran biar bisa ngejar snorkeling yuhuuu!

Gue nyobain Banana Boat waktu kunjungan perdana gue ke sana sekitar dua tahun lalu, Juli 2011, sama temen-temen KKN. Karena ada temen gue yang punya koneksi, kita cuma bayar Banana Boat dengan tarif Rp 45.000,00 hehe. Backpacker harus punya banyak koneksi dan pinter bersosialisasi biar bisa dapet diskon-diskon kayak gini. Urusan inap-menginap juga, kalo bisa nginep di rumah warga dengan pendekatan personal, ngapain harus nginep di hotel? Bisa jauh lebih murah!

Dengan Banana Boat, lo akan dibawa menuju tengah laut hingga.. sekonyong-konyong.. lo semua akan dijatuhkan dari atas boat dan dibiarkan mengapung-apung di tengah laut sebelum akhirnya naik lagi dan diceburin lagi, naik lagi diceburin lagi, fyuuuhhh -_____-. Tenang, lo nggak akan tenggelam kok, karena lo akan dipakaikan pelampung. Sopir perahunya juga bakal cepet-cepet kasih tindakan kalo ternyata pelampung lo bermasalah atau ada hiu yang tiba-tiba dateng. Dari bentuk tubuh dan warna kulit mereka yang hitam legam, gue yakin mereka baywatch yang udah cukup profesional. So, relax.. ๐Ÿ™‚

Banana Boat ini seru banget lho. Apalagi Butterfly (bentuknya bunder kayak piring raksasa). Cocok buat refreshing, tapi siap-siap minum air laut yaaa hahahaha. Dikit doang kok ๐Ÿ˜‰

Rute kembali ke Pangandaran melalui jalan yang sedikit berbeda. Kondisi jalannya lebih halus, jadi kita geng Karimun nggak ketinggalan banget di belakang. Plus, kita melalui jalanan tepi pantai yang indah banget. Kita geng Karimun sempetin berhenti bentar buat jeprat-jepret.

Image

ImageAda laut yang terbentang lepas di balik semak dan pepohonan yang hijau dan bergoyang-goyang dibelai angin. Aslinya lebih kece lagi, doakan gue cepet punya kamera DSLR ya biar bisa dapet foto dengan kualitas lebih oke #amen ๐Ÿ™‚

ย 

*bersambung*

Iklan

3 komentar

  1. […] – Batu Karas – Green Canyon. Buat yang belum baca tulisan sebelumnya, bisa baca di sini dan di sini ya. Di situ gue cerita soal perjalanan, penginapan, dan Batu Karas. Nah, di bagian 3 […]

  2. berhamburan ombak dan menu makanan nya sangat nikmat sekali tuh gan , apalagi sepoi sepoi angin pantai yang sejuk
    terimakasih ya atas postingan nya
    salam kami : http://tanjungherbal.com/cream-arabian/

    1. Sama-sama. Terima kasih sudah mampir ๐Ÿ™‚

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

Jalancerita

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

PAPANPELANGI.ID

Berjalan, Bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places โ€œfurther beyondโ€.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu

%d blogger menyukai ini: