Hai hai, semuaaa. Sori lagi nulis lanjutannya sekarang ๐
Nah, setelah kita menghabiskan pagi pertama dengan tidur cantik, menjelang siang kita paksain bangun (meskipun sebenernya masih ngantuk juga) untuk siap-siap beraksi. Yaaayyy!!! Itinerary-nya, siang ini body rafting di Green Canyon terus seru-seruan di Batu Karas. Beberapa memilih nggak mandi dan langsung cabut sih, tapi gue tetep mandi dong. Biar ntar basah-basahan lagi, seenggaknya harus tetep fresh dan wangi pas berangkat gyahahahaha.
Perjalanan dari Pangandaran ke Green Canyon lumayan memakan waktu cukup lama, sekitar satu setengah jam. Kenapa? KARENA JALANNYA RUSAK PARAHHH!!! Gue yang kebagian rombongan Karimun cuma bisa berjalan terseok-seok di belakang, sementara rombongan Fortuner meluncur dengan cepatnya. Yeah, kita geng Karimun nggak bisa seenaknya kalo melalui jalan berlubang-lubang untuk menghindari kerusakan. Lalu, goncangan lembut sekali pun akan sangat terasa
Sampai di Green Canyon, kita dapet sedikit surprise sih. Ternyata body-rafting cuma ada sampai jam 12 siang gyahahahahaha #tertawagetir. Yah, biar kedatangan kita nggak percuma, kita pesen body-rafting buat besok. Jadi, seru-seruan di Green Canyon-nya ditunda yaaa. Nanti gue ceritain di part selanjutnya. Kita pun memutuskan buat nyambung ke Batu Karas yang emang udah deket dari Green Canyon.
Nah, ini dia pelajaran berharga buat travelling: persiapkan itinerary kamu sebaik-baiknya. Cari informasi yang bener biar bisa menentukan waktu yang pas. Jangan sotoy, atau itinerary kamu bakal berantakan #pffft. Buat yang lain, maaf ya gue nggak becus bikin itinerary. Karena gue pikir kita bakal nginep di Batu Karas yang udah deket ke Green Canyon, kayak gue sama temen-temen KKN gue dua tahun lalu.
Nggak butuh waktu lama buat sampai ke Batu Karas dari Green Canyon. Kita segera disambut dengan panorama Pantai Batu Karas yang indah, meskipun bukan pantai pasir putih.
Aslinya lebih kece lagi tuh. Sori kalo sudut pengambilan gambar gue masih jelek ya, dan Sony Xperia E Dual gue kurang bisa menangkap warna secara lebih natural
Beda dengan Pangandaran, Pantai Batu Karas ini lebih kece, lebih rapi, dan lebih bergengsi. Kenapa? Karena ada beberapa bule yang berjemur di tepi pantai atau nongkrong-nongkrong cantik di cafe. Yes, cafe-cafe sederhana tapi apik berjajar di sepanjang tepi pantai, di sisi jalanan Pantai Batu Karas yang diapit oleh pepohonan di kedua sisinya. Nggak cuma cafe, tapi juga warung-warung kopi wkwkwkwkwk. Yang ini lebih didedikasikan buat backpacker lokal yang nggak punya banyak budget :D. Hotel-hotel dan cottage-cottage juga banyak di sepanjang pantai.
Suasana jalan sepanjang pantai Batu Karas. Kebayang kan yang gue tulis di atas?
Cafe yang kita samperin. Kirain mau makan di situ, taunya nggak jadi dan memilih cafe di sebelahnya haha. Maap maap yee.
Nah, kita mau menikmati suasana makan siang yang bener-bener pantai nih. Jadi kita nggak makan di cafe-nya, tapi kita makan diiiiii… pinggir pantai. Yep! Kita minta pihak cafe kasih tiker di pinggir pantai biar kita bisa makan sambil melihat langsung deburan ombak Batu Karas yang menggelora. Layanan ini emang disediakan sama pihak cafe, dan mungkin juga cafe-cafe yang lain menerima orderan kayak gini.
Makaaaaaannn!!! See? Ada cumi goreng tepung, udang goreng, kangkung, dan sejenis karedok. Nikmat banget, broer!
Satu lagi tips hemat ala backpacker. Selain lo rame-rame nginep di tempat sama, lo juga bisa rame-rame pesen makan. Jadi sistemnya nggak satu orang satu menu, tapi bisa kayak kita di atas. Empat menu buat 11 orang bahahahahaha! Cuma nasi sama es teh manisnya aja yang sendiri-sendiri. Ini jauh lebih hemat dan lebih dapet feel kebersamaan #eaaa. Harganya lumayan kok, belasan ribu sampai dua puluh ribuan. Masang tikernya jangan terlalu deket sama bibir pantai ya, bisa-bisa makanan lo hanyut dibawa ombak atau benyek diinjek orang muahahahahaha.
“Di Batu Karas bisa ngapain aja, Gie?”
Yah, di sini lo bisa main-main Banana Boat, Butterfly, sama sewa perahu motor. Tarifnya sekitar Rp 70.000,00-an. Di kunjungan kedua ini, nggak ada wahana yang gue naikin sih. Ternyata kita cuma numpang makan. Jadi, kelar makan (belum juga main-main air di pantai), kita langsung buru-buru balik lagi ke Pangandaran biar bisa ngejar snorkeling yuhuuu!
Gue nyobain Banana Boat waktu kunjungan perdana gue ke sana sekitar dua tahun lalu, Juli 2011, sama temen-temen KKN. Karena ada temen gue yang punya koneksi, kita cuma bayar Banana Boat dengan tarif Rp 45.000,00 hehe. Backpacker harus punya banyak koneksi dan pinter bersosialisasi biar bisa dapet diskon-diskon kayak gini. Urusan inap-menginap juga, kalo bisa nginep di rumah warga dengan pendekatan personal, ngapain harus nginep di hotel? Bisa jauh lebih murah!
Dengan Banana Boat, lo akan dibawa menuju tengah laut hingga.. sekonyong-konyong.. lo semua akan dijatuhkan dari atas boat dan dibiarkan mengapung-apung di tengah laut sebelum akhirnya naik lagi dan diceburin lagi, naik lagi diceburin lagi, fyuuuhhh -_____-. Tenang, lo nggak akan tenggelam kok, karena lo akan dipakaikan pelampung. Sopir perahunya juga bakal cepet-cepet kasih tindakan kalo ternyata pelampung lo bermasalah atau ada hiu yang tiba-tiba dateng. Dari bentuk tubuh dan warna kulit mereka yang hitam legam, gue yakin mereka baywatch yang udah cukup profesional. So, relax.. ๐
Banana Boat ini seru banget lho. Apalagi Butterfly (bentuknya bunder kayak piring raksasa). Cocok buat refreshing, tapi siap-siap minum air laut yaaa hahahaha. Dikit doang kok ๐
Rute kembali ke Pangandaran melalui jalan yang sedikit berbeda. Kondisi jalannya lebih halus, jadi kita geng Karimun nggak ketinggalan banget di belakang. Plus, kita melalui jalanan tepi pantai yang indah banget. Kita geng Karimun sempetin berhenti bentar buat jeprat-jepret.
Ada laut yang terbentang lepas di balik semak dan pepohonan yang hijau dan bergoyang-goyang dibelai angin. Aslinya lebih kece lagi, doakan gue cepet punya kamera DSLR ya biar bisa dapet foto dengan kualitas lebih oke #amen ๐
ย
*bersambung*
[…] – Batu Karas – Green Canyon. Buat yang belum baca tulisan sebelumnya, bisa baca di sini dan di sini ya. Di situ gue cerita soal perjalanan, penginapan, dan Batu Karas. Nah, di bagian 3 […]
berhamburan ombak dan menu makanan nya sangat nikmat sekali tuh gan , apalagi sepoi sepoi angin pantai yang sejuk
terimakasih ya atas postingan nya
salam kami : http://tanjungherbal.com/cream-arabian/
Sama-sama. Terima kasih sudah mampir ๐