Siapa sangka, Jakarta juga punya view tepi laut seperti di Merlion Bay, Singapura? Lengkap dengan panorama gedung-gedung pencakar langit di seberang perairan, dan sebuah promenade yang lapang. Lokasinya ada di Bay Walk, Pluit, Jakarta Utara.
Gue pertama kali ke sana pada weekend 3 pekan lalu, dengan didorong oleh niat untuk bertemu sang gebetan rasa penasaran: kayak apa ya tempat tinggal temen-temen MT gue di apartemen Green Bay? Jadi, ada 2 tempat tinggal yang disediakan oleh perusahaan gue untuk para MT (Management Trainee-nya). Sebagian kecil di Kemayoran, sementara sebagian besar lagi di Green Bay, Pluit. Jauh banget ya bedanya.
Dari tempat gue di Kemayoran, perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 2 kilometer (alamat capek duluan nih) menuju shelter Kemayoran Landas Pacu Timur. Nunggu busnya udah kayak nunggu gebetan nembak duluan — LAMAAA! Tinggal naik bus Tanjung Priuk – Pluit ke arah Pluit, duduk anteng selama satu jam perjalanan, lalu turun deh di Pluit Village.
Udara panas, lembab, dan amis ala Jakarta Utara langsung menyergap begitu gue keluar bus. Sesuai petunjuk pengisian lembar jawab Ujian Nasional temen-temen Green Bay, gue masuk ke dalam mal Pluit Village sampai akhirnya keluar lagi. Gue berjalan menyusuri riverwalk Pluit Village, memperhatikan sungai yang gue pikir adalah bener-bener sungai alami, bukan sungai buatan. Sebuah rumah makan ala Bali bernama Subak terapung di tepi sungai, menawarkan sensasi santap siang nikmat di atas perairan.
Gue lalu berjalan menyeberang melalui sebuah jembatan yang menghubungkan riverwalk dengan jalan raya. Kesempatan buat ambil gambar!
Perjalanan belum berakhir. Gue lanjutkan dengan menaiki angkot merah berkode B01 jurusan Grogol – Muara Angke. Gue melalui jalanan yang menebar bau amis, terlebih saat angkot masuk ke dalam terminal Muara Angke. Nggak cuma amis, tapi daerahnya juga kotor dan semrawut. Tapi, gue enjoy enjoy aja sih, dasarnya suka jalan-jalan 😀
Finally, gue tiba dengan selamat tanpa kekurangan satu nyawa pun di depan apartemen Green Bay, Pluit. Ehem, ternyata apartemennya belum sepenuhnya jadi, masih ada beberapa tower yang belum selesai dibangun. Sambil menunggu temen gue nyamperin, gue iseng masuk ke dalam mal Bay Walk yang berada persis di samping apartemen. Ehem, masih satu komplek malah.
Gue masuk ke dalam mal, berkeliling melihat-lihat sambil menunggu respon temen-temen gue. Karena lagi dalam momentum Natal, mal pun dihiasi dengan sebuah pohon natal yang menjulang di dalam gedung, sementara karpet merah digelar dari pintu masuk. Di sisi kanan dan kiri, mobil-mobil mewah Eropa berjajar gagah, menunggu juragan mana yang kuat memboyongnya ke rumah. Kebetulan pas lagi ada acara, tapi nggak tahu acara apaan. Panggungnya masih kosong, tapi penontonnya udah penuh. Mal-nya masih sepi sih ya, belum banyak isinya, tapi tapi…
Sudut mata gue menangkap sebuah panorama biru dari balik pintu belakang mal.
Gue bergegas keluar mal dari belakang, dan takjub menemukan sebuah promenade di tepi laut.
Pengunjung menyesaki gerai Starbucks, menempati kursi-kursi yang menghadap ke hamparan laut Jakarta. Di sisi kanan, gedung-gedung Podomoro tampak menjulang dari kejauhan di tanah reklamasi. Oh, ini toh alasan kenapa mal ini dinamakan Bay Walk 🙂
Sayang, Bay Walk ini belum sepenuhnya jadi. Masih ada tali pembatas yang menghalangi pengunjung untuk berdiri di tepi pagar pengaman, ditambah dengan beberapa petugas yang memastikan tidak ada pengunjung yang melanggar tali pengaman tersebut. Gue ngebayangin, ini bakal bagus banget kalau udah jadi!
Tak berapa lama kemudian, temen gue dateng dan segera mengantarkan gue ke dalam kamar saat seluruh penghuni kamar akhirnya menyambut gue. Menjelang senja, kami keluar menghampiri sebuah promenade di ujung Bay Walk untuk sedikit berfoto-foto narsis.
Cheers!
baru tahu ttg bay walk ini 😛
fix mau nyamperin situ! hahaa itu buat umum bisa kan? 😀
Iya bisa, mas. Masuk aja 😀
okeeeh, tiggal cari hari baik aja nih, sering ujan akhir2 ini -,-
Berangkat dari pagi, mas 😀
Sendalnya boleh
iya tempatnya bagus.. aku beberapa kali melipir kesana.. cuma bau amis nya kadang kurang sedap di hirup.. hahahaha
Itu bau badan mas kali :p
Kalau naik transjakarta agak ribet ya mesti naik angkot dulu? ._.
Naik angkot lebih ribet lagi, hehe.
Memang mahal bandar seafoodnya ?? Sampai dilarang masuk segala “̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐƗƗɐ”̮ :p
Iyaaa. Anyway, makasih udah mampir 😀
MA sama …salam kenal ya…
Mallnya sepi banget kaya Kuburan , sumpah sepi banget
Mungkin karena masih baru kali ya, dan belum jadi juga sepenuhnya. Ditambah lokasi yg kurang strategis. Eksklusif buat penghuni Green Bay kayaknya.
kl pantainya bisa dikunjungi ga buat main2 pasir ?
Sayangnya nggak bisa, bos. Kalo mau main pasir, coba dateng ke proyek bangunan sebelah *eh*
Koq gak boleh foto-foto narsis ya di Green Bay? Katanya diusir satpam? Gimana caranya supaya boleh foto-foto di sana?
Iya gitu? Perasaan dulu kami di sana bisa2 aja haha.
[…] coba kita tengok Jakarta, sang […]
[…] menarik lainnya adalah di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Suka dengan panorama laut Teluk Jakarta yang berpadu dengan gedung-gedung pencakar langit yang […]
wuih keren nih
terima kasih share info nya
mo jalan ke situ, sewa kamar 1-2 hari, sepertinya seru.
Sama-sama, senang dapat membantu 🙂
Bagus. 😯