Makan Sambil Nostalgia di Sagoo Kitchen – Parijs van Java (PVJ) Mall

Sebagai seorang mahasiswa perantauan dan anak kost yang tidak memiliki budget banyak buat makan, gue terbilang jarang banget yang namanya makan di cafe atau restoran (apalagi cafe di pusat kota). Paling pol juga di cafe Jatinangor yang harganya murah meriah gyahahahaha. Ini gue bisa makan enak di Sagoo Kitchen karena diajak kumpul sama temen-temen volunteer sebuah pelatihan training. Sebut saja Pelatihan Dahlia #pffft

Sagoo Kitchen ini terletak di lantai dasar PVJ, di seberang warung “Si Solar.” Begitu masuk, kita langsung disambut dengan konsep tradisional yang mengguyur seluruh interiornya. Melirik ke sebelah kanan, ada aneka macam cemilan dan pernak-pernik era 90-an yang dipajang ditata dengan apik dan bisa dibeli. Tuh kaaannn bikin nostalgiaaaaaaaaa

Wan Wan Emoticons 28

Image

ImageSee? ada permen “Davos” yang jadi langganan emak gue dari jaman baheula biar nggak ngantuk dengerin khotbah di gereja. Rasa mint-nya strong banget! (lebih tepat disebut pedes mungkin)Image

ImageWaaaaaa ada mainan “Dakon” (entah apa bahasa Indonesianya, lupa) dan perkakas-perkakas jaman penjajahan!

Gue bergabung dengan temen-temen gue yang duduk tepat di tengah ruangan. Bisa jeprat-jepret sekeliling nih. Seperti yang gue bilang tadi, konsep jadoel kental banget di interiornya.

Image

Image

Image

Image

Liat deh waiternya. Memakai baju perpaduan Jawa-Cina.

Kelar foto-foto, gue mengalihkan perhatian ke daftar menu yang udah nganggur di depan gue. Well, rata-rata menunya memiliki kisaran harga Rp 20.000-Rp 30.000-an. So, kalo lo mau makan minum enak di sini tanpa ribet ngitung berapa jumlah orderan lo, sediain aja duit Rp 50.000,00.

Image

Yah, habis makan di sini, kalian siap-siap puasa sehari deh muahahahaha

Wan Wan Emoticons 29

Nah, sekarang mari kita intip apa aja yang gue sama temen gue pesen. Gue sengaja mencari menu yang unik, tapi tetep terjangkau. Yah, jangan di atas Rp 30.000,00 lah. Pilihan gue pun jatuh pada menu bertitel “Bakmie Petruk Goreng” dan “Teh Tubruk” sebagai minumnya. Jeng jeng jeng!!! Ini diaaaaaa!!!

ImageBakmie Petruk Goreng ini terbuat dari bakmie (ya iyalah) dengan kubis, orak-arik telor, keekian (bener nggak nih nulisnya? gue rada lupa), sedikit kremesan, dan kerupuk jadul. Kerupuknya bikin nostalgia lagi asli. Porsinya lumayan yak, gue jadi ngerasa nggak salah pilih

Wan Wan Emoticons 45

Sedikit evaluasinya adalah: ehem, jujur, kerupuknya agak melempem. Jadi nggak renyah lagi. Terus, meski gue udah pesen “pedes”, tapi nyatanya nggak ada rasa pedes yang nyangkut di lidah gue. Cabe mahal kayaknya.

Yang bikin gue rada zonk adalah Teh Tubruknya. Ini bukan kesalahan Sagoo-nya kok. Ini akibat pergaulan bebas gue aja yang sotoy. Teh Tubruk ini hampir nggak ada bedanya sama teh-teh biasa, hanya saja lebih kental. Liat deh, daun-daun tehnya menggumpal di dasar gelas sampai menghabiskan setengah space gelasnya. Dan ternyataaaaaaaaa, nggak dikasih gula #hiks

Wan Wan Emoticons 23

DSC_0153

Yah, seenggaknya rasa penasaran gue udah hilang meski rada “nggondhuk”. Oke, kita beralih ke pesenan dua orang temen gue (temen-temen yang lain udah kelar makan pas gue dateng). Senasib, mereka memilih menu bakmie juga. Udah ketebak prinsip keuangan mereka sama kayak gue bahahahahaha.

ImageBakmie Dua Mata pesenan si Alin

ImageBakmie Kriuk pesenan si Ang. Disajikan hotplate, tapi filling-nya nggak terlalu rame sih.

Kelar makan, udah siap-siap ngeluarin dompet, eh ternyata semuanya dibayarin. Tau gini tadi pesen menu yang lebih mahal deh -________-

*Selesai*

Iklan

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

Jalancerita

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

PAPANPELANGI.ID

Berjalan, Bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu

%d blogger menyukai ini: