Nikmat Nasi Goreng Mawut ala Jogja di Sekar Alas, Bandung

Edit IMG_9748

Hujan yang mengguyur kota Bandung dari sejak sore itu tak menghalangi lajuku menerabas angin malam menuju Sekar Alas, Jalan Sejahtera no. 5. Rasanya nggak pengen dikenal sebagai orang yang suka ingkar janji atau sekadar omong doang. Maka hujan tidak akan menjadi hambatan.

Aku tiba di kedai Sekar Alas dalam keadaan jaket dan celana jins yang basah. Pak Arya, sang pemilik kedai, sedang sibuk mempersiapkan masakan yang sudah dipesan.

“Wah.. Basah, Nug?” dia menyapa dari balik dapur yang ditempatkan di bagian depan kedai. Aku hanya membalasnya dengan cengiran sembari memposisikan sepeda motorku di halaman parkir yang seukuran carport mobil. “Ada Pak Ronald tuh di dalam.”

Oh, iya benar. Pria berkumis itu tersenyum melongokkan kepalanya dari balik jendela.

 

Tempat dan Fasilitas

Kedai Sekar Alas menempati sebuah bangunan bekas rumah di kawasan Jalan Sejahtera yang tenang. Dua buah ruang persegi ditata secara sederhana, berisi masing-masing 4 set meja kayu, masing-masing meja sendiri berisi 2 dan 4 buah kursi. Aku sendiri duduk di meja sebelah Pak Ronald yang datang bersama dua putrinya. Sembari menunggu pesanan datang, Nasi Goreng Mawut dan Teh Poci, aku berbincang ringan dengannya.

Desain interior kedai Sekar Alas, Bandung

Desain interior kedai Sekar Alas, Bandung

Sebuah meja kayu ditempatkan di tepi ruangan sendirian, tempat meletakkan kotak besek (anyaman bamboo) berisi kerupuk rambak khas Jawa. Di atasnya ada papan tulis hitam berukuran kecil dan gambar pewayangan. Sebuah gantungan kayu berbentuk menyerupai talenan ditempatkan di pintu yang menghubungkan kedua ruangan.

Beberapa foto ditempatkan pada dinding. Semuanya adalah foto anak-anak yang sempat Pak Arya kunjungi dalam pekerjaan (pelayanan) di sebuah kantor yayasan non-profit Kristen tempat dia sebelumnya bekerja. Di yayasan itulah kami bertemu dan berkenalan. Saat itu, aku adalah anak didik yayasan, tepatnya peserta sebuah program beasiswa berbasis pengembangan kepemimpinan. Cieeeeee, Nugi. #ehgimana

 

Makanan dan Minuman

Akhirnya pesananku datang juga. Nasi Goreng Mawut disajikan di atas sebuah piring besar. Porsinya banyak! Isinya komplit, ada sayur-sayuran, suwiran daging ayam, potongan cabe untuk memberi rasa pedas sesuai permintaanku. Oh ya, satu lagi info penting soal makanan di sini. Makanan diracik tanpa mecin! Nah, untuk ukuran makanan tanpa mecin, rasanya enak.

Nasi Goreng Mawut dan Teh Poci, Sekar Alas, Bandung

Nasi Goreng Mawut dan Teh Poci, Sekar Alas, Bandung

Pak Arya menggunakan bumbu-bumbu yang memang biasa dipakai di tanah asalnya, bumi Jogjakarta, dalam membuat makanan-makanan di sini. Warna nasi gorengnya tidak terlalu coklat, pas!

Teh Poci-nya mengeluarkan aroma wangi yang khas saat dituang ke dalam cangkir tanah liat. Gulanya pun menggunakan gula batu yang berbentuk kotak, ditempatkan dalam wadah terpisah agar pemesan dapat menambahkannya sendiri sesuai selera. Wah, otentik banget ya. Udah lama nggak menyesa teh poci wasgitel khas Jawa ini.

Kerupuk rambak khas Jawa di Sekar Alas, Bandung

Kerupuk rambak khas Jawa di Sekar Alas, Bandung

Hujan yang masih turun dan hawa dingin yang menyergap masuk menggodaku untuk memesan secangkir kopi tubruk. Ya, kedai Sekar Alas ini juga menyediakan kopi. Pak Arya memilih kopi Kapal Silam (Kapal Selam), salah satu produsen kopi terkemuka di Bandung selain Fabriek Aroma. Rasanya bersahabat, tak terlalu asam dan keras, masih cocok buatku yang penikmat kopi ala-ala.

Segelas kopi panas Kapal Silam, Bandung

Segelas kopi panas Kapal Silam, Bandung

Berbekal segelas kopi panas, obrolanku dan Pak Arya mengalir. Membicarakan orang-orang yang kami kenal, mengomentari masakannya, dan tentu obrolan seputar produsen kopi dan kedai kopi legendaris di Bandung.

 

Harga

Harga Rp 20.000,00 untuk Nasi Goreng Mawut dan menu makanan berat lainnya terasa layak jika melihat porsi dan komposisi yang disajikan. Sementara berbagai menu minuman dihargai Rp 10.000,00 saja.

 

In The Future

Rencananya, nanti akan ditambah fasilitas wi-fi untuk mengikuti tren saat ini. Jadi orang nggak sekadar makan di situ, tapi juga bisa nongkrong atau bekerja dengan laptop-nya. Aku pun menyarankan agar variasi menu makanan kecil ditambah, seperti kue-kuean atau gorengan ucul-ucul.

 

How to Get There

Kedai Sekar Alas beralamat di Jalan Sejahtera no. 5, tak jauh dari pertigaan dengan Jalan Sederhana. Dekat dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan Jalan Cipaganti. Dapat dicapai dengan angkot Cicaheum – Ciroyom.

20 komentar

  1. avatar Nasirullah Sitam

    Jarang ada nasi goreng tanpa mecin, tapi memang kalau yang membuat bisa menyatukan rasa tanpa pake mecin pasti tetap menyatu rasanya.

    Kalo menurutku malah nggak perlu pakai wifi; biar fokus makan, nongkrong, dan ngobrol dengan temannya 😀 😀

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Nah, di Bandung ada coffee shop yang kayak gitu. Dia nggak mau pakai wifi biar pengunjung bisa fokus ngobrol dan bersosialisasi.

      Makasih masukannya ya 🙂

  2. avatar hafidhfrian
    Hafidh Frian · · Balas

    Pas banget sajian yg anget2 gitu buat nemenin sore2 yg masih sering hujan dan hawa dingin. Boleh dicoba kalo pas lagi dibandung nih.

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Silakan, bro. Ditunggu ya 🙂

  3. avatar aqied

    Mas Nugi, aku baca deskripsi nasi mawut dan teh poci nya di malam malam begini bikin lapeeeeeer. Huft.
    Etapi setauku istilah nasi mawut lebih sering dipake di Solo ya. Kalo jogja lebih familiar nya magelangan

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Nah, anehnya aku yang orang Jogja ini malah taunya istilah Nasi Mawut hahaha. Ketahuan deh di Jogja jarang kulineran 😀

  4. avatar aryabonda
    aryabonda · · Balas

    Terima kasih mas Nugie untuk kedatangannya….
    Untuk yang lain monggo mampir…… 😀

  5. avatar Arie Okta

    Sedap bener, habis hujan hujanan makan nasi goreng 🙂

  6. avatar Winny Marlina

    kelihatan enak pengen coba tp jauh bener ke bandung

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Bandung cuma 3 jam, Win 🙂

  7. avatar aryabonda
    aryabonda · · Balas

    tes

  8. avatar aggy87

    Waduh nasi goreng ama teh poci *glek* enak banget, jadi rindu rumah!

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Iya, kak. Lumayan mengobati rindu akan Jogja 🙂

  9. avatar Tidak diketahui

    […] Baca Juga: Nikmat Nasi Goreng Mawut ala Jogja di Sekar Alas, Bandung […]

  10. avatar Tidak diketahui

    […] Nikmat Nasi Goreng Mawut ala Jogja di Sekar Alas, Bandung […]

  11. avatar berolahragasepak
    berolahragasepak · · Balas

    jadi laper masss

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Kalo laper makan, mas. Wkwkwk

Tinggalkan Balasan ke [Review] Manjakan Diri, Puaskan Hati, di Hotel Grand Tjokro Bandung – The TraveLearn Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Matius Teguh Nugroho

keep learning by traveling

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Teppy & Her Other Sides

Stories, thoughts, places...

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

sebuah blog perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling, and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu