
Setelah hampir sebulan menjalani bulan Ramadan, gimana nih ibadah puasa travelearners? Lancar?
Puasa memang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Ini bukan cocoklogi asal-asalan biar ibadah keagamaan mendapat dukungan dari ilmu medis, karena dokter dan para ahli sendiri yang bilang begitu. Setelah biasa kerja rodi sepanjang hari dengan mengunyah dan mencerna semua makanan yang kita suapkan segambreng ke dalam mulut lalu meluncur ke lambung dan usus, puasa memberikan waktu bagi sistem pencernaan kita untuk beristirahat sejenak.
Tapi paham banget, bagi sebagian orang yang punya penyakit pencernaan bawaan seperti maag atau GERD, beribadah puasa dapat menjadi tantangan tersendiri. Untuk itu, ibadah puasa kita nggak boleh sembarangan. Gue coba uraikan beberapa poinnya di bawah ini.
Dispepsia dan Macam-Macam Penyakit Pencernaan
Semakin hari, rasanya semakin biasa mendengar circle sekitar kita yang menderita penyakit pencernaan nggak sih? Jaman gue sekolah, kayaknya denger temen sakit maag itu udah wow banget. Begitu masuk kuliah dan dunia kerja, orang kena maag atau asam lambung rasanya jadi biasa banget. Memang beda banget ya pola makan kita saat hidup masih santai di bangku sekolah dan sekarang setelah merasakan asam getir kehidupan.
Kita bahas secara singkat dulu apa aja penyakit-penyakit pencernaan yang umum menyerang masyarakat kita.

Jadi di hari Minggu tanggal 24 April 2022 lalu, gue ikutan IG Live-nya Enzyplex Indonesia bareng Indonesia Food Blogger (IDFB) yang mengangkat topik “How to Manage Dyspepsia During Ramadan with Enzyme Supplementation”. Biar cuma berlangsung 1 jam, tapi topiknya daging banget. Acara dibawakan dr. Michael Reo sebagai moderator, memandu dr. Jeff dan Fiona (member IDFB) selaku narasumber. Dokter Jeff sendiri saat ini bekerja di RS Siloam Jakarta. Dari IG Live itu, gue paham apa itu dispepsia.
Dispepsia, atau yang bahasa awamnya disebut maag, adalah rasa tidak nyaman pada perut, khususnya perut bagian atas, seperti kembung dan nyeri di ulu hati. Yang perlu digarisbawahi, dispepsia atau maag bukanlah penyakitnya sendiri, karena dispepsia adalah sebuah sindrom atau gejala. Beberapa tanda kamu mengalami dispepsia adalah:
- Perut terasa penuh/kembung
- Perih/nyeri di ulu hati
- Sering sendawa
- Mual
- Muntah-muntah
- Rasa asam di mulut.
Penyebab dispepsia adalah beberapa penyakit pencernaan seperti GERD, gastritis, gangguan pada pankreas, dsb. Tapi selain itu, dispepsia juga dapat disebabkan karena pola makan yang nggak baik, konsumsi kafein, minuman beralkohol, kecemasan/depresi, atau efek samping obat tertentu.

Sebenarnya apa itu GERD?
GERD, atau Gastroesophageal Reflux Disease, adalah kelainan katup di kerongkongan bawah yang menyebabkan asam lambung naik (refluks) berkali-kali. Asam lambung yang seharusnya tetap di dasar lambung justru naik ke atas karena terbukanya otot-otot pembatas antara lambung dan kerongkongan yang disebut sfingter kardia.
Sfingter kardia akan melemah ketika ada makanan masuk, memungkinkan makanan masuk dari kerongkongan ke lambung. Ketika kita nggak sedang makan, dia akan tertutup kembali. Namun pada penderita GERD, sfingter kardia terbuka meski tidak ada makanan yang sedang masuk, mengakibatkan asam lambung dan makanan yang berada di dalam lambung untuk naik ke atas. Akibatnya mulut bisa terasa pahit atau asam, nyeri di ulu hati, atau panas di ulu hati. Asam lambung ini bisa menyebabkan iritasi pada dinding kerongkongan karena memang ia bersifat mengikis.
Apakah GERD sama dengan penyakit asam lambung? Ya, sama.
Sementara itu, gastritis adalah radang lambung, kondisi di mana terjadi peradangan atau pembengkakan pada dinding bagian dalam lambung. Selain gaya hidup, gastritis ternyata juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Lain lagi dengan tukak lambung. Tukak lambung adalah luka di lapisan lambung atau usus kecil.
Pengalaman Pribadi Mengalami Sakit Pencernaan
Gue sendiri pernah mengalami maag akut alias gastritis di semester-semester akhir kuliah. Gara-garanya adalah, bukan telat makan, tapi insomnia semalaman hahaha. Entah karena efek ngopi atau kebanyakan overthinking. Saat itu gue nggak biasa stok cemilan atau makanan apa pun, padahal gue kelaperan karena nggak tidur semaleman. Paginya gue hajar dengan sarapan berat di warteg, yang membuat perut terasa penuh dan nggak nyaman sejak di dalam DAMRI Jatinangor-Dipati Ukur.
Malamnya, gue memuntahkan semua isi perut. Baru kali itu gue muntah tiada henti dan sebanyak itu. Sementara, mau disuapi makanan apa pun nggak bisa, bawaannya mual dan muntah terus. Besoknya gue berobat ke dokter dan barulah di situ gue mendapat diagnosis dan obat-obatan. Setelah kondisi membaik setelah minum obat pun, gue nggak bisa langsung makan seperti biasa, baik dari segi porsi dan komposisi.
Seakan nggak kapok, hal yang sama terjadi lagi beberapa tahun kemudian saat gue sudah bekerja di Bandung, meski nggak separah pengalaman pertama. Penyebabnya karena gue bangun dalam kondisi sangat lapar, lalu sarapannya nasi warteg dengan sambel dan kopi hahaha. Kemungkinan malamnya gue nggak cukup kenyang, atau begadang. Selama masa pengobatan, gue sangaaat tersiksa karena nggak boleh dulu makan makanan pedes dan minum kopi. PADAHAL SAMBAL DAN KOPI ADALAH SURGA KEHIDUPAN GUE HUHUHU.

Sejak saat itu, gue sangat menjaga frekuensi dan asupan makanan. Kalo gue habis menahan lapar dalam jangka waktu lama, gue nggak akan langsung menghajarnya dengan makanan berat, sambal, dan kopi.
Ofensif dan Defensif
Dari IG Live tersebut, gue jadi tahu juga bahwa ada 2 macam unsur yang memengaruhi kesehatan lambung kita, yang pertama bersifat ofensif/agresif (menyerang) dan yang kedua bersifat defensif (bertahan). Udah kayak strategi main bola aja ya, hehe. Elemen ofensif contohnya adalah asam lambung, makanan, stress, dan bakteri. Sementara elemen defensif fungsinya adalah menjaga kesehatan lambung agar tidak bolong dan gangguan lainnya, contohnya adalah obat-obatan seperti asam metamafit.
Nah, agar kesehatan lambung terjaga, tugas kita adalah menjaga keseimbangan unsur ofensif dan defensif tersebut. Gak perlu diet atau mengurangi makan, cukuplah mengatur asupan makanan yang masuk. Contohnya saat berbuka puasa seperti sekarang, jangan langsung “menyerang” perutmu dengan gelonggongan karbohidrat, lemak, dan protein segambreng! Lambung kita yang “tidur” seharian butuh pemanasan terlebih dulu. Berbukalah dengan komposisi seimbang.

Begini, ada 3 enzim pencernaan yang diproduksi pankreas kita: amilase, lipase, dan protease. Amilase untuk memecah karbohidrat, lipase untuk mencerna lemak, dan protease untuk mencerna protein. Zat makanan yang tak bisa dicerna karena berlebihan akan menjadi masalah karena akan menjadi gas dan naik ke atas.
Menjaga Kesehatan Pencernaan dengan Mengonsumsi Suplemen Enzim
Kalo hanya sesekali mengalami dispepsia, GERD, atau asam lambung, rasanya memang nggak perlu penanganan serius dengan berobat rutin atau konsumsi suplemen. Tapi kalo terjadi beberapa kali dalam seminggu, mungkin kamu perlu daily treatment berupa suplemen enzim untuk menjaga kesehatan lambung dan sistem pencernaan pada umumnya.
Apakah suplemen enzim ini aman dikonsumsi setiap hari? Jawabannya, iya. “Enzim itu setelah dimasukkan (ke dalam tubuh), akan digunakan, dan sisanya (yang tidak terpakai) akan dibuang,” tutur dr. Michael Reo. Salah satu suplemen kesehatan yang direkomendasikan adalah New Enzyplex.

Sebagai sebuah produk enzim pencernaan, new Enzyplex sebaiknya dikonsumsi saat sedang makan atau sesaat setelah makan karena ia bekerja lebih optimal ketika ada makanan. New Enzyplex akan membantu proses pencernaan untuk kita-kita yang mengalami penyakit atau gangguan pencernaan, bahkan bisa dikonsumsi kita yang masih sehat agar terhindar dari dispepsia setelah makan.
New Enzyplex mengandung enzim pankreatin (amilase, lipase, protease), vitamin B kompleks, Deoxycholic acid, dan Simethicone. Vitamin B kompleks ini membantu menjaga kesehatan pencernaan, mencegah mual, diare, dan gangguan pencernaan lainnya. Emang vitamin serbabisa ini mah. Fungsinya didukung oleh Deoxycholic acid yang mengatasi mual, perih di lambung, dan kembung. Terakhir, Simethicone berfungsi mengurai gas berlebih pada lambung dan usus melalui sendawa atau kentut. Obat ini mengatasi rasa tidak nyaman pada perut karena gas berlebih.

Apakah bisa dikonsumsi ibu hamil? New Enzyplex tergolong dalam obat-obatan Pregnancy C, ini artinya new Enzyplex bisa diberikan kepada ibu hamil namun harus konsultasi terlebih dulu dengan dokter untuk memastikan. Dispepsia sendiri memang kerap dialami oleh ibu hamil. Lagipula new Enzyplex bukanlah obat, namun suplemen.
Mulai sekarang sejak kamu baca tulisan ini, yuk jaga kesehatan pencernaan dengan mengatur pola makan dan asupan gizi. Kalo kamu membaca tulisan ini saat masih sedang berpuasa, nah belum terlambat nih buat mengubah gaya sahur atau berbuka kamu. Nggak perlu makan banyak-banyak saat sahur atau berbuka. Bukannya kenyang lebih lama, yang ada malah lambung kamu terluka.

Konsumsi new Enzyplex untuk membantu menjaga kesehatan pencernaan kamu. Bisa dibeli dengan mudah kok di apotek K24, Kimia Farma, Century, atau secara online di Halodoc dan Tokopedia. Eh, kali aja warung kelontong depan kosanmu ada juga, hehe. Tetap sehat dan banyak berkat, biar kita bisa terus keep learning by traveling~
Referensi:
https://www.alodokter.com/sindrom-dispepsia-seperti-ini-gejala-dan-cara-mengobatinya
https://www.halodoc.com/kesehatan/dispepsia
https://hellosehat.com/pencernaan/gerd/penyakit-gerd/
https://kesehatan.kontan.co.id/news/pentingnya-menjaga-vitamin-b-kompleks-dalam-tubuh
https://www.honestdocs.id/deoxycholic-acid
https://www.farmaku.com/bahan-aktif/simeticone
Aku akhirnya beli juga mas, belum datang barangnya tapi. Suami akhir2 ini suka masalah pencernaannya. Ngerasa ga nyaman tiap abis makan. Makanya aku mau beliin buat dia. Aku sendiri juga ada masalah lambung, tapi sejak pandemi Krn mulai jaga makan dan porsi, udh jarang kumat. Pernah sesekali, tapi itu karena aku ngelanggar pantangan biasanya. Misalnya kayak perut kosong tapi minum kopi. Atau perut kosong langsung dihajar makanan berminyak. Pasti sakit perutku. Makanya di tas selalu sedia obat maag. Apa yg ada aja. Ini Krn udh hampir habis, makanya mau cobain enzymplex deh. Aku sukanya Krn bisa dimakan setelah makan. Kalo sebelum makan suka lupa soalnya 😄
Kopi sama makanan berminyak memang nggak bisa banget sama perut kosong ya, mbak. Kapok banget aku.
Haha iya suka lupa minum obat karena kelupaan saking lapernya. Sehat-sehat terus, mbak Fanny dan suami
[…] Opor ayam, sambal krecek, minuman bersoda, dan kue-kue kering memang paduan nikmat untuk perut kita. Tapi kalo nggak hati-hati, aku takut kena dispepsia, kondisi tidak nyaman di perut seperti mual, kembung, perih, dsb. Aku sendiri pernah merasakan dispepsia yang parah hingga didiagnosis gastritis akut karena pola makan yang sangat salah di era kuliah dan tahun-tahun awal bekerja. Cerita lengkapnya bisa dibaca di sini. […]