
Mempersiapkan perjalanan bersama istri tentu berbeda saat mempersiapkan trip di masa bujang dulu. Kalau dulu bebas mau tidur di mana, berapa lama di suatu tempat, ambil flight jam berapa, sekarang harus didiskusikan berdua. Bahkan di perjalanan perdana berdua ini pun, gue masih melakukan banyak kesalahan. Tapi ya sudah, jadi bahan pembelajaran biar nggak diulangi lagi di perjalanan berikutnya. Nah, salah satu persiapan perjalanan kami di Singapura – Vietnam – Malaysia ini adalah koneksi internet.
Di tahun-tahun pertama backpacking, gue bodo amat dengan koneksi internet selama perjalanan. Gue terlalu antusias mengamati sekeliling, mengabadikan momen, dan berpindah dari satu tempat ke tempat lain, sehingga baru terhubung dengan internet saat di dalam hostel. Bukti pemesanan tiket pesawat, reservasi hotel, dan itinerary gue print out. Tempat-tempat yang mau gue tuju dan bagaimana mencapainya sudah tercatat secara offline. Kalau kesasar? Tinggal tanya warga lokal.
Pelan-pelan, gue mulai membeli SIM card lokal di negara tujuan. Nggak usah yang mahal-mahal, cukuplah untuk mengakses media sosial, aplikasi perpesanan, dan Google Maps. Lama-lama, ribet juga ya harus gonta-ganti kartu seluler, terkadang kartu lama gue malah nggak langsung terdeteksi sekembalinya di Indonesia. Pun tak bisa langsung menggunakan kartu seluler lokal segera setelah mendarat, minimal harus beli dulu di konter setempat di pusat kota. Di bandara memang ada juga, tapi mahal.
Kemudian, gue tau yang namanya persewaan modem wifi (mifi).
2019, Pertama Kali Traveling dengan Modem Wifi
Ada beberapa keunggulan dengan menyewa mifi daripada menggunakan SIM card lokal.
- Praktis, nggak perlu bongkar hape buat gonta-ganti SIM card, apalagi kalau trip lebih dari 1 negara
- Menjaga slot SIM card di handphone biar nggak cepet rusak
- Bisa langsung dipakai sejak mendarat di bandara tujuan
- Bisa diantar dan dijemput lagi
- Makin cocok kalau kamu traveling bareng-bareng.

Pengalaman gue pertama kali menyewa modem wifi (mifi) untuk traveling adalah di tahun 2019 untuk 2 trip: Hong Kong – Macau dan Hainan (Republik Rakyat Tiongkok). Kalau nggak salah waktu itu ada 3 penyedia layanan serupa yang gue coba, tapi yang paling memuaskan adalah dengan JavaMifi yang gue sewa untuk perjalanan di Hainan (termasuk transit di Singapura).
Ada beberapa alasan kenapa gue puas dengan JavaMifi:
- Bisa diantar ke alamat dan diambil lagi di alamat serupa
- Tersedia paket sekaligus untuk beberapa negara
- Koneksi mantap!
- Harga terjangkau
- Paket termasuk travel charger adapter, lumayan tuh buat kamu yang belum punya adapter hehe.
Tahun 2019, gue minta diantar ke alamat kantor gue di Bandung. Tahun ini, minta diantar ke alamat kontrakan di Jogja. Pengambilnya pun sama, akan dijemput oleh tim JavaMifi.

Ketika mendiskusikan opsi antara membeli SIM card lokal atau menyewa modem wifi, syukurlah Ara sependapat. Alasannya pun sama, dia nggak mau gonta-ganti kartu seluler. Selain slot kartu yang rawan rusak, dia menjelaskan bahwa hapenya akan lama loading setelah di-restart atau dimatikan. Maka, kami bulat menyewa modem wifi dari JavaMifi.
Trip Singapura – Malaysia – Vietnam dengan JavaMifi
Modem wifi datang beberapa hari sebelum jadwal keberangkatan kami. Pas unboxing, gue terkejut dengan device yang digunakan karena berbeda dengan yang sebelumnya. Device yang gue pake di Hainan bentuknya seperti powerbank, dengan hanya sebuah layar kecil berisi informasi esensial di dalam teks pada sudut kanan atas, seperti kekuatan sinyal dan sisa daya baterai. Tapi kali ini, device-nya seperti smartphone dengan layar sentuh yang memenuhi salah satu sisinya. Hanya saja memang nggak ada menu-menu hiburan, cuma bisa digeser-geser.

Kami tiba di Terminal 3 Soekarno-Hatta International Airport pada hari Minggu pagi-pagi. Saat itu di aula keberangkatan (departure hall), gue melihat booth JavaMifi di antara barisan konter check-in. Rupanya selain melayani pick-up dan drop-off, booth itu juga melayani transaksi persewaan. Jadi kamu yang mau sewa go show, bisa datang ke departure hall T3 Bandara Soetta.
Puji Tuhan, modem JavaMifi lancar digunakan dari mendarat di Bandara Changi Singapura, berpindah ke Vietnam, hingga lepas landas di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) Malaysia. Gue dan Ara menikmati layanan koneksi internet unlimited di 3 negara dari JavaMifi, nggak lagi cemas ketika streaming Youtube berkali-kali atau nonton Netflix di sela-sela agenda perjalanan kami. Cuma sekali dua kali aja jaringannya agak lambat, tapi nggak sampai yang bikin kami ngedumel karena di nyaris seluruh waktu koneksinya nggak ada masalah. Wajar banget lah ya, bun.


Baterainya tahan seharian, jadi nggak perlu di-charge berkali-kali, cukup diisi daya saat malam hari bersamaan dengan waktu istirahat kami.
Dari kondisi mati lalu dihidupkan (karena gue patuh mematikan device saat terbang), proses connecting-nya memang agak lama, tapi syukurlah dalam kondisi kami masih di bandara dia udah terhubung dengan jaringan setempat. Sempet agak cemas apakah dia error atau nggak berfungsi, syukurlah enggak.




Emang berapa sih biayanya? Buat sewa mifi selama 8 hari dari 17-24 Juli 2022, biayanya cuma Rp680 ribu! Bebas deposit Rp500 ribu kalau menggunakan kartu kredit dan kartu debit sebagai metode pembayaran. Reservasinya gampang banget, bisa dari website (langsung terlihat di beranda/home tanpa harus sign up) terus tinggal pilih metode pengantaran, mau diantar atau kamu ambil sendiri. Tenang, free delivery service di seluruh Indonesia!
Gimana, masih tim SIM card lokal atau tim sewa mifi nih? Gue nggak menyangkal bahwa sewa mifi ini memang ada beberapa kekurangan daripada beli SIM card lokal. Contohnya, sewa mifi mungkin kurang cocok buat kamu yang berencana split group, kecuali ada yang rela ngeluyur sendirian tanpa koneksi internet. Selain itu, pastikan baterainya selalu terisi. Kalo modemnya die, kamu bhay! Hahaha~
Gue sih udah fix tim sewa modem wifi, bahkan meskipun kondisinya gue traveling sendirian. Gue rela membayar ketenangan untuk slot kartu seluler yang bebas dari risiko kerusakan dan kepraktisan terhubung dengan internet segera tanpa bingung milih provider yang mana dan mengurus registrasi. Gue pernah beberapa kali mengalami kejadian di mana SIM card lokal yang sudah diaktifkan di hape gue nggak connect ke internet karena ada masalah di pengaturan yang nggak gue pahami. Alhasil harus bolak-balik ke konter tempat gue beli kartunya.

Nah, buat yang udah mantep sama sewa modem wifi, gue recommend banget JavaMifi. Kualitasnya bagus, antar-jemput gratis, bisa multicountry, harga affordable, bahkan tanpa deposit! Ke mana nih rencana jalan-jalan kalian, travelearners?
Aku tim sewa modem juga mas. Udh ngerasain enaknya pake modem pas ke Jepang Ama Kina 2019 kemarin. Tapi wktu itu yg kami pake bukan javamifi sih. Brand lain.
Kekurangan dia batrenya agak cepet abis. Tapi bisa jadi itu Krn Jepang sedang winter. Ada yg bilang batre gadgt LBH cepet terkuras kalo saat winter. Untungnya dikasih sekalian powerbank.
Tapi ntr pas aku trip LN lagi aku mau pake javamifi ini deh. Kayaknya lebih bagus 😁. Yg enaknya Krn bisa dipake ramean kan. JD kalo bawa krucils , bisa di connect ke hp mereka juga
Wah rupanya udah sering jalan sama Kina ya, mbak.
Tos! Tim sewa modem. Kalo udah ngerasain enaknya, jadi males balik lagi ke bongkar pasang hape ya. Aku mau sewa modem juga buat ke Jepang 😝
belum pernah sewa modem wifi, waktu itu sempet browsing juga dan agak diburu waktu, soalnya tinggal di Jember, setauku mereka bisa kirimin paketannya hanya di kota-kota besar aja.
next aku cobain cari tau lagi,karena lebih praktis pakai wifi kayak gini
Coba cek JavaMifi, mana tau free delivery ke Jember juga
[…] Btw, dalam rangkaian perjalanan 3 negara ini, gue menyewa modem wifi dari JavaMifi yang review-nya bisa dibaca di sini. […]