Udah lama gue pengen punya laptop 2-in-1 yang bisa difungsikan sebagai tablet. Ada 2 alasan utamanya: fleksibel dan ringan. Sebagai pekerja digital agency yang saat ini work from anywhere, bahkan mungkin nanti work while traveling, gue membutuhkan laptop yang memenuhi 2 kriteria di atas. Setelah cek-cek website-nya ASUS Indonesia, mata gue terpaku pada laptop ExpertBook B3 Detachable (B3000)
Mungkinkah ia jodohku?
Dulu, sekitar tahun 2017-2018, gue pernah menggunakan laptop seperti itu. Kalau nggak salah, ASUS Transformer Book, tapi entah varian yang mana. Wah, seneng banget pakenya, bangga dibawa ke mana-mana karena desainnya yang tak biasa. Layarnya touchscreen, bisa dilipat, bisa dilepas (tapi belum pernah sih, takut), ringan, dan ukurannya pas!
Sayang sekali, itu laptop kantor, yang kemudian karena pertimbangan tertentu harus gue rotasikan ke karyawan lainnya. My heart was broken 😭 Sedih sekali ketika harus melepasnya padahal chemistry kami udah dapet banget! ASUS Transformer Book cocok banget buat gue. Performanya pun bagus, nggak lemot atau masalah apa pun.
Fleksibilitas ASUS ExpertBook B3 Detachable
Posisi favorit gue untuk bekerja adalah duduk di kursi dengan sandaran dan meja kerja proper yang tingginya pas. Gue tipe orang yang betah duduk ngantor dan melototin laptop berjam-jam. Berbeda dengan istri gue, Ara, yang paling suka posisi rebahan, gue nggak betah berlama-lama kerja sambil rebahan hahaha. Rebahan bentar aja udah pegel. Cuma sesekali kerja sambil rebahan aja saat badan udah bener-bener capek atau jenuh duduk, itu pun harus phone-based, bukan kerja yang harus laptopan.
Tapi, namanya traveler, ketika dibutuhkan harus bisa kerja di mana pun dan kapan pun, apalagi sekarang gue work from anywhere. Dulu sebelum pandemi menyerang, gue beberapa kali harus bekerja di tengah perjalanan dengan kereta api, di dalam bandara, bahkan di tempat wisata. Ada yang memang perjalanan dinas dan nggak cuti, ada yang izin bekerja sambil melakukan perjalanan, ada yang udah izin cuti tapi ada panggilan negara, dan juga ada pekerjaan di luar kantor yang harus diselesaikan.
Nah, makanya gue butuh laptop kayak ASUS Expertbook B3 Detachable. Bisa jadi laptop dan tablet. ExpertBoard-nya, nama untuk papan ketik ASUS ExpertBook ini, bisa dilipat bahkan dilepas. Layarnya bisa digunakan horizontal atau vertikal. Fleksibel banget! Mau ditaroh di atas meja yang layak, ditaroh di atas tray pesawat atau kereta api, dipangku di paha karena nggak ada tempat meletakkan laptop, bahkan sambil rebahan dan berdiri pun bisa semua. Di rumah, di kantor, di tempat makan, sampai di tengah perjalanan, ia pandai menyesuaikan diri.
Pemasangan ExpertBoard juga praktis dan mudah karena menggunakan desain magnet yang kuat. Jadi nggak usah takut patah, hehe. Cukup dekatkan ExpertBoard ke layar, maka akan terpasang otomatis. Sementara itu, engsel Ergolift yang dimilikinya memungkinkan laptop untuk secara otomatis menyesuaikan sudut kemiringan papan ketik ke posisi yang paling nyaman.
Nggak cuma ExpertBoard, laptop ASUS ExpertBook B3 Detachable juga hadir dengan ExpertStand, penyangga yang ringkas namun tetap kokoh. Makanya saat difungsikan sebagai tablet tanpa ExpertBoard, laptop ini bisa tetap nyaman digunakan dengan ExpertStand tanpa harus melulu dipegang dengan kedua tangan. Cover-nya pun kuat, magnetis, antinoda, dapat dilepas, dan mudah disambungkan.
Performa ASUS ExpertBook B3 Detachable
Dengan didukung Snapdragon® 7C Gen 2 Compute Platform, sistem operasi Windows 11 Home S/Windows 11 Pro, Qualcomm® Adreno™ GPU, 8 GB RAM, dan 128 GB eMMC, ASUS ExpertBook B3 Detachable mampu mengakomodasi seluruh kegiatan. Pekerjaan jadi efisien karena jeroan yang mumpuni. Perpindahan dari PC ke tablet dan sebaliknya pun akan mulus tak tersendat.
Mengutip pernyataannya ASUS, “Laptop ASUS hadir dengan dilengkapi Windows 11 Home. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11 yang lebih nyaman di mata, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan cara kerja terbaik Anda. Dan tidak hanya Windows 11 asli, tersedia juga genuine Microsoft Office 2021 untuk menunjang aktivitas Anda sepanjang hari.”
Gue sih nggak pake software yang terlalu berat juga, karena gue memang bukan gamer atau designer. Software atau aplikasi berat yang mungkin gue gunakan adalah video editor. Selebihnya, standar. Internetan, nulis, nonton, dengerin musik. Tapi memang iya, gue akan membuka banyak tab saat internetan, apalagi ketika gue lagi excited sama sesuatu. Tab-tab kerjaan kantor, ditambah tab-tab Youtube, tab-tab random browsing, dan urusan lainnya yang sedang gue garap.
Yang juga membuat gue kepincut dengan ASUS ExpertBook B3 Detachable ini adalah teknologi 3D Noise Reduction pada kameranya. Sebanyak hingga 94% noise acak berkurang, terutama dalam situasi cahaya redup. Wah, bakal tetep cetar nih ketika harus on cam di meeting-meeting kantor atau acara-acara webinar blogger.
Melihat spesifikasi dan kebutuhan gue, harusnya ASUS ExpertBook B3 Detachable ini sudah lebih dari cukup untuk mengakomodasi seluruh kebutuhan dan kegiatan gue sehari-hari.
Ketangguhan ASUS ExpertBook B3 Detachable
Mungkin terilhami dari pandemi COVID-19 di tahun 2020-2022 lalu, ASUS melengkapi ExpertBook B3 Detachable dengan ASUS Antibacterial Guard. Keyboard, touchpad, dan palm rest dilindungi dengan fitur antibakteri. Pertumbuhan bakteri terhambat selama 24 jam hingga 99% dong! Karena formulanya juga dibuat untuk tahan terhadap produk pembersih alkohol dan air asam hipoklorit, permukaan laptop pun tetap bersih dan sehat, terlindung dari penyebaran bakteri berbahaya.
ExpertBook B3 Detachable juga cocok untuk gue yang kadang ceroboh ini, misalnya nggak sengaja menciprati papan ketik atau layar laptop dengan kuah mie rebus instan yang ditiup. Papan ketik ExpertBoard dirancang untuk tahan tumpahan hingga 60 cc. Selama masih pada ambang batas aman itu, keyboard tidak terganggu, mudah dibersihkan dan dikeringkan. Gue sendiri pernah membasahi bagian bawah laptop karena nggak sadar es batu di dalam minuman gue rembes, dan rembesannya mengalir ke arah laptop.
Seolah mengerti kebutuhan gue sebagai traveler akan laptop yang tangguh, ASUS ExpertBook B3 Detachable ini sudah memenuhi standar militer AS MIL-STD 810H. Dari dinginnya musim dingin Skandinavia hingga panasnya Gurun Sahara, ASUS ExpertBook B3 Detachable tahan semua. Ia tangguh melawan goncangan pada kecepatan 40G/11 ms dalam mode menyala, jadi gundukan polisi tidur sampai jalanan berbatu terjal pun nggak masalah. Badan laptop kuat menahan beban hingga 28 kg tanpa ada kerusakan LCD, keyboard-nya sanggup melayani pemakaian hingga 10 juta penekanan tombol. Terjatuh dari ketinggian 120 cm dalam keadaan menyala? Nggak masalah. Dibawa mengangkasa pada ketinggian 15.000 kaki pun, tetap beroperasi seperti biasa. Tuh ‘kan, cocok banget buat gue yang tukang nulis dan bekerja di mana saja.
Masih kurang tangguh? Tengok beberapa poin lainnya berikut ini:
- Tahan getaran fisik 10-500 Hz selama 60 menit
- Menoleransi 95% kelembaban relatif pada suhu 30 dan 60 C
- Kuat menangani pemakaian 30.000 siklus buka-tutup
- Lolos siklus pasang-lepas port USB-C hingga 15.000 kali.
Bahkan, layar sentuh ASUS ExpertBook B3 Detachable ini memiliki emisi cahaya biru (blue light) rendah sehingga meminimalisir kerusakan mata. Tau aja nih, gue betah duduk berjam-jam di depan laptop buat nulis, browsing, kerja, virtual traveling, nonton, ngonten, dan sebagainya.
Sekarang, gue masih menggunakan ASUS X415 yang tergolong sebagai laptop entry-level. Bagus juga. Dengan jeroan Intel® Core™ i7 dan NVIDIA® MX330, gue nggak pernah ada masalah dengan performa laptop ini. Layar 14”-nya juga ideal untuk semua aktivitas, dari kerja, nonton, atau internetan. Koneksinya pun lengkap: USB-C® 3.2, USB 3.2 Type A, USB 2.0, HDMI, dan bahkan Bluetooth. Fitur seperti ini cocok banget buat travel blogger/vlogger yang gadget-nya macem-macem dan butuh port yang beragam.
Selain ExpertBook B3 Detachable, alternatif lain untuk laptop ASUS terbaik versi gue adalah ASUS Vivobook 14 (M1405). Walaupun keyboard-nya nggak bisa bener-bener dilepas atau dilipat kayak ExpertBook, tapi bisa diratakan dengan sudut 180° berkat desain spesial pada engselnya. Kapasitas memorinya up to 16 GB DDR4 3200 MHz dengan kapasitas penyimpanan 512 GB PCIe® 3.0 SSD. ASUS Vivobook 14 juga dilengkapi teknologi 3D Noise Reduction untuk kualitas kamera yang jernih, online meeting atau webinar jadi nggak minder lagi deh karena kualitas kamera. Terus, sebagai orang yang nggak bisa hidup tanpa musik, ASUS Vivobook 14 memanjakan telinga kita banget dengan kehadiran ASUS SonicMaster.
Laptop ASUS sudah gue gunakan selama lebih dari 5 tahun, dan semoga akan seterusnya begitu. Pengen banget punya ASUS ExpertBook B3 Detachable punya sendiri, bukan fasilitas kantor, biar gue juga leluasa berkarya, mengekspresikan diri tanpa limitasi! Kalau laptop ASUS terbaik versi kamu, apa? Share di kolom komentar dong. Akhir kata, keep learning by traveling~
Di bawa mengangkasa 15,000 kaki, tapi kalo pesawat biasanya sampai 35k kaki mas. Berarti kalo udh setinggi itu, dia cuma bisa dioperasi offline yaa? Kalo pake wifi pesawat misalnya, ttp bisa atau ga?
Aku LBH suka yg model ga bisa dilepas sih, kalo detachable gini agak kurang 🤭. Sejujurnya karena takut rusak atau apalah hahahahha. Iya sih paham ini tinggal ditempel aja, Krn magnetnya kuat. Tp tetep aja aku LBH suka yg model laptop biasa. Aku juga pake tablet, tapi prefernya tablet ya tablet, laptop ya laptop 😄.
Kalo Asus mah ga usah diraguin lah yaa. Aku juga laptop incerannya Asus kok. Ini msh ngumpulin duitnya aja. Semoga THN depan bisa kebeli
Oh jadi 15.000 itu masih rendah ya, mbak. Kukira udah tinggi.
Kalau buatku, saat salah satu elemen rusak, misalny keyboard, tinggal beli keyboard-nya aja tanpa mengganti atau menyervis selaptop-laptopnya.