Tulisan ini gue buat setelah petualangan singkat hari ini di kawasan Jl. Imam Bonjol, Bandung. Saat itu gue sedang mengikuti sebuah workshop travelwriting dan photoblogging dari @intimatamagz dan @dlajahmagz. Peserta diminta untuk hunting foto di sekitar lokasi Jl. Kyai Gede Utama untuk kemudian dipresentasikan. Baiklah. Dengan hanya bermodalkan smartphone Sony Xperia gue #bukanpostberbayar #iyacumajujur, gue melangkah santai menyusuri jalanan melalui Rumah Sakit St. Borromeus, cafe Treehouse, sampai akhirnya tiba di depan sebuah ruas jalan yang terlihat ramai.
Jalan itu bernama Jalan Imam Bonjol. Memori gue bekerja, menelusuri ruang demi ruang di dalam otak. Yes, gue pernah makan di sebuah pujasera di Jl. Imam Bonjol ini bareng temen gue. Mungkin keramaian ini disebabkan oleh pujasera itu. Gue ngeliput itu aja deh, pikir gue. Sebagai seorang travelblogger, gue tergerak untuk meliput sebuah tempat atau spot dengan mencantumkan informasi-informasi pendukungnya, nggak sekedar foto pohon atau foto daun-daun berguguran. Buat mereka yang photoblogger, iya boleh kayak gitu.
Gue menelusuri Jl. Imam Bonjol yang ramai dan kecil, dengan pepohonan lebat berdiri jangkung di kedua sisinya. Mobil-mobil kinclong berjalan tersendat-sendat dalam sebuah deretan panjang, sabar menunggu mobil demi mobil yang dengan susah payah keluar-masuk tempat parkir. Tempat parkir apa? Tempat parkir sebuah toko mainan. Kepadatan ini bukan disebabkan oleh pujasera. Dugaan gue salah.
Nama toko mainan itu adalah Lavie Mainan. Sebenarnya nggak gede-gede amat, cuma seukuran franchise Alfamart atau Indomaret yang menjamur di seluruh penjuru Bandung. Tempat parkirnya yang mungil disesaki oleh mobil-mobil kinclong, bikin gue agak kerepotan buat masuk ke dalam. Untung gue langsing dan atletis dan eksotis, jadi gue bisa nyelip-nyelip di antara ruang sempit yang tersisa di antara jajaran mobil-mobil.
Masuk ke dalam, segera saja gue berada di tengah-tengah deretan mainan-mainan beraneka macam dan bentuk sampai gue nggak tahu apa namanya. Mainan buat anak cowok atau anak cewek lengkap tersedia. Dari yang harganya cuma ribuan rupiah, sampai yang tiga jutaan. Amazing! #koprol. Agak repot kalau gue harus menyebutkan satu per satu, so, I’d rather explain it through these pictures:

Deretan mainan cewek. Boneka-bonekaan dan semua mainan cewek yang bisa kamu bayangkan ada di sini #lebay

Bagian ini cocok buat yang punya anak cewek macem Nene “Crayon Shinchan” yang hobi main rumah-rumahan sampai maksa temen-temennya buat ikutan main -___-

Robot-robotan dan aneka mainan bongkar pasang, misalnya miniatur rumah, miniatur stasiun, kereta api, dsb.
Puas belanja-belanja heboh dan kelaperan? Nggak usah panik, tepat di sebelah Lavie Mainan ini ada sebuah pujasera dengan pilihan menu beragam. Ada pecel-pecelan, nasi timbel, lomie, batagor, dan lain lain. Gue nggak hafal. Gue bukan tukang jualannya.
Sambil menyusuri Jalan Imam Bonjol untuk kembali ke Jalan Kyai Gede Utama, gue baru ngeh kalau Lavie ini ada dua bangunan. Lavie kedua ini, nggak jauh dari Lavie Mainan, dinamakan Lavie Baby House. Bedanya adalah, Lavie Baby House ini lebih fokus dengan baju-baju dan perlengkapan sehari-hari bayi dan anak-anak. Di sampingnya, ada warung dengan macam-macam gorengan yang menggoda. Beberapa pengunjung makan dengan santai di depannya, menikmati santapan dari warung sate yang sengaja nangkring di situ, atau sekedar duduk-duduk beristirahat.
Nggak nyangka, petualangan yang singkat dan tidak sengaja ini membuat gue menemukan sebuah tempat baru yang belum pernah gue tahu sebelumnya. Padahal lokasinya nggak jauh lho dari kontrakan dan kampus gue. Perasaan sih dulu pas pertama ke sini, Lavie ini belum ada (apa mata gue yang jereng? pffft). Yang jelas, ini nih tempat rekomendasi buat bapak ibu cari mainan dan segala keperluan buat anaknya (atau buat saya juga boleh). Tempatnya komplit dan terletak di pusat kota. Kalau mau pakai angkot, bisa pakai angkot Kalapa-Dago, Gedebage-Sp.Dago, atau Panghegar-Dipati Ukur. Dari arah RS Borromeus, jalan lurus, nanti ada jalan di sebelah kiri namanya Jl. Imam Bonjol. Kalau dari arah UNPAD, ya berarti jalannya ada di sebelah kanan.
Daaannn, ternyata cuma tiga orang yang dipilih buat story-telling ini. Gue kira semua. Padahal gue udah jepret banyak foto dan udah nyiapin kata-kata buat storytelling. Hiks..
Jadi, biar nggak mubazir, gue share hasil petualangan ini buat kalian semua. Hope you find this article useful. Cheers!
oke ulasannya… dengan memberi nomor telepon lavie, akan lebih menyempurnakan. salam kenal..
Sayangnya saya nggak punya, kang. Hehehe. Datang langsung saja 😀
kang ada rc yang murah ini aku mau beli (mobil remot)
Waduh, bukan saya yg punya tokonya mas. Langsung saja ke tokonya atau via telfon.
Terima kasih informasinya sangat bermanfaat sekali.
Ada no lavie yg bs di hubungi ga?
Halo, kak. Bisa ke 022 2504905
Oh iya maaf skalian ada pin bb nya ga?
Pin BBM saya berikan via Email ya. Klik menu Kontak di atas untuk hubungi saya via email 🙂
Ka ada baby alive g
Hah? Maksudnya gimana ya, kak?
Mainan bayi bayian yang bisa di kasih makan sama minum
Jelas artikel berguna. Ngetik toko mainan bandung di google, yg nongol post ini dengan ulasan yg lumayan informatif. Ya sudah lah, gw yg kebetulan lagi nyari otoped buat keponakan gw langsung meluncur ke Lavie Mainan. Dan ternyata begitu gw nyampe Lavie, keponakan gw berubah pikiran gak jadi minta otoped, dia lebih tertarik mobil mainan pemadam kebakaran. Haha.
Wah, makasih ya sudah mampir. Aku senang tulisanku bermanfaat. Semoga berbahagia dengan ponakan 🙂
utk perbandingan harga mainan seperti ini,bisa di cari juga di grosir” mainan di daerah otista . happy hunting guys.. http://alampangandaran.com/
” mohon di tata attitude pegawainya, saya kecewa banget sama pelayannanya, 12 tahun saya langganan dgn lavie rewards yg saya dpt pun bayak dgn mengumpulkan strouk blanja, tp tdk sebanding dgn ATTITUDE KARYAWANNYA !!! tgl 14 desember 2015 kmr saya di perlakukan tdk sopan dgn karyawannya.. saya minta n tanya baik baik utk pembungkus payung, yg saya terima itu karyawan malah melempar payung ke saya.. saksi ada pak satpam pak iik dan mbak kikin karyawan lavie yg senior, saya tdk minta dia minta maaf, dan saya tdk menganggap saya pembeli itu adalah raja, namun saya sangat kecewa dgn attitude nya yg merasa itu biasa saja pengakuan si karyawan lavie.. mohon di beri pengarahan perihal attitude melayani tamu yg lbh sopan “
aku ingin beli boneka bayi bayian yg bisa makan bisa buang air kecil dan bisa buang air besar
Sangat menarik sekali… cuuuuss ahh meluncurr
artikelnya Mas Matius menarik 🙂 aku sendiri blm prnh traveling ke bandung, membaca artikel di atas ini jd pengen jalan2 ke bandung jg.. thanks buat artikelnya. Thumbs up..
http://www.lemarikita.com
Sama-sama, kak. Senang dapat menginspirasi 🙂
lavie memang dah lumayan terkenal, lokasi juga mudah dijangkau bro
thanks review toko mainanya
toko nya d daerah mana bos
Jalan Teuku Umar, Bandung. Dekat kampus UNPAD Dipati Ukur atau RS Borromeus Dago
Makasih bang ulasannya..membantu skali kebetulan aku nyari toko mainan di bandung
Sama-sama. Senang dapat membantu.
Terimakasih banyak untuk informasinya kak
Lagi nyari toko mainan di Bandung tp yang keluar malah gak sesuai harapan, untung ada blog ini
sama-sama, mbak. senang dapat membantu.
Makasih infonya mas. Bisa jadi referensi bagi para orang tua yang mau belikan mainan buat putra putrinya.
Sama-sama, terima kasih sudah mampir ya