SUPERTRIP #1 – SIKUNANG Part 18
Kami sampai di Serenity Hostel dengan disambut oleh sang pemilik, seorang pria keturunan India paruh baya. Wajahnya khas dengan mata sebulat kelereng dan kumis tebal yang mengisi ruang kosong di antara hidung dan mulutnya, persis seperti yang biasa gue lihat di film-film hehe. Pembawaannya ramah, meskipun agak fanatik dengan Islam (dia meminta Aska untuk membimbing gue mempelajari Islam). Gue sih cuek-cuek aja, karena udah biasa ketemu orang macam begituan.
Kami terlebih dulu mengurus administrasi dan ina-inu lainnya di meja resepsionis. Ada sebuah komputer dan printer yang dia gunakan untuk kepentingan hostel. Nggak ada kunci kamar atau kunci gembok untuk loker yang diberikan kepada kami. Gembok tidak disewakan, tapi harus dibeli dengan harga, umm… duh gue lupa. Pokoknya mahal, dan gue lebih memilih untuk membiarkan ransel gue tergeletak begitu saja di dalam kamar. Berharap semoga nggak ada penghuni atau pengurus hostel yang jahil.
Dua set komputer untuk penghuni hostel terletak di sudut yang lain, masih di ruangan yang sama. Buku-buku traveling berbaris rapi di atas meja, termasuk beberapa buku Lonely Planet. Lumayan buat baca-baca dan menambah wawasan tentang pariwisata Malaysia. Koneksi internetnya oke, tapi sayang beberapa tombol keyboard komputernya sudah copot dan agak merepotkan penggunaan komputer.
Sebuah sofa empuk berbentuk huruf L terletak di antara meja resepsionis dan meja komputer. Bisa digunakan untuk duduk-duduk santai atau menonton televisi, yang melayang di sudut atas ruangan. Keberadaan fasilitas AC membuat ruangan terasa sejuk dan nyaman.
Di balik ruangan bersama itu, ada dapur tempat penghuni hostel dapat menikmati sarapannya. Standar sih, dengan menu roti tawar, selai, dan kopi sachetan. Ada fasilitas water boiler / tap water, microwave, dan kulkas. Nah, di dalam kulkas ada air mineral yang bisa kamu beli dengan harga 1.5 RM, atau pepsi dengan harga 1.8 RM. Kursi makannya cukup tinggi, jadi berasa nongkrong di 7-Eleven, hehe.
Kamar-kamar ada di lantai 2. Eh salah, lantai 3 ding — karena lantai 1 dipakai untuk cafe, lantai 2 baru dipakai untuk resepsionis. Sama seperti di 98SG Singapura, kamar pesanan kami pun di-upgrade dari dorm 10 kamar menjad dorm 6 kamar tanpa biaya tambahan. Duh, pengalaman di kedua hostel ini banyak kesamaannya. Biaya per malamnya 25 RM, atau sekitar Rp 80.000,00-an, sudah dengan sarapan.
And I’ve just realized that I didn’t have any pictures for the dorm. Sorry 😀
Dorm kami berisi 3 buah ranjang bertingkat. Memang tidak berjendela, tapi itu nggak masalah karena dilengkapi dengan AC. Sayang, colokan listrik hanya ada di bawah, sehingga gue yang tidur di atas lebih memilih untuk mengisi daya henfon di ruang bersama. Nah, di samping dorm ada beberapa kamar mandi dan toilet yang bersih dan nyaman. Kamar mandinya besar kok, seperti di hotel bintang 3, dengan bagian shower dan bagian ganti baju yang dipisahkan oleh sebuah sekat. Air panasnya bekerja dengan baik. Kalau kamar mandi penuh, bisa mandi di kamar mandi bawah atau kamar mandi atas, atau mandi di toilet kalau mau.
Lantai paling atas adalah sebuah ruang terbuka yang difungsikan untuk tempat menjemur pakaian dan handuk. Untuk naik ke atas ini, kamu bisa memakai sendal / sleeper hostel yang disediakan di ujung bawah tangga, tapi jangan lupa dilepas lagi kalau udah masuk ke hostel. Iya, salah satu peraturan di hostel ini adalah dilarang mengenakan alas kaki apapun. Kamu bisa menyimpan sandal atau sepatu kamu di loker yang ada di depan pintu masuk.
Serenity Hostel ini adalah hostel terbaik yang pernah gue inapi! Pertama, hostel ini dapat dipesan via Booking(dot)com tanpa kartu kredit. Tinggal Book, isi data diri yang diperlukan, dan habis perkara. Kedua, harganya murah, di bawah Rp 100.000,00. Ketiga, lokasinya ada di kawasan Bukit Bintang. Kamu bisa puas eksplor Bukit Bintang seharian dengan jalan kaki, nggak usah takut kehabisan angkutan umum. Puasin deh makan-makan di Jalan Alor, belanja oleh-oleh, wisata kuliner, sampai mall hopping di Bukit Bintang ini. Dari stesen LRT juga tinggal jalan kaki 10 menit (dengan kecepatan laki-laki), atau lebih deket lagi kalau mau naik GOKL yang tinggal 5 menit jalan kaki. Keempat, hostelnya nyaman banget. Bersih, sejuk, dan nggak berisik. This is not a party hostel like Couzi Couji Venture in Georgetown, Penang.
VERY RECOMMENDED!
Serenity Hostel
Jalan Changkat 85, Bukit Bintang, Kuala Lumpur
murmer gk?
25 RM semalam, udah sarapan. Di bawah IDR 90rb kok.
mungkin geembok sering ilang jadi nggak dikasih ya
Bisa jadi. Bisa jadi.
Eh di KL ada yg cuma 45rb eh tapi itu menang kamar mandinya, asli kerenn, jadi pengen mandi haha
Iya yg di bawah 50rb emang ada, mas. Tapi gue cari yg bisa book tanpa kartu kredit hehe.
Mandi mandi aja, mas. Di bilik 😀
Okeh noted…siapa tahu ntar punya kesempatan ngubek2 KL beneran 😀
Amiiinnn. KL asik kok 🙂
[…] di Stesen Bukit Bintang, gue lantas berjalan menuju Jalan Alor yang berada di antara stesen dan Serenity Hostel. Ada apa sih di Jalan Alor? Apa menariknya jalan itu? Ehem, jadi begini, bapak ibu. Jalan Alor […]
[…] mandi dan sarapan ala kadarnya dengan roti selai yang disediakan Serenity Hostel, gue berjalan menuju Stesen Bukit Bintang dengan keril 60L yang gelendotan manja di balik punggung. […]
[…] dengan harga 50.000 – 80.000-an IDR. Gue aja kemarin dapet hostel seharga 25 RM semalem. Namanya Serenity Hostel. Udah murah, bersih, nyaman, dapet sarapan, deket objek wisata pula. Lokasinya ada di daerah Bukit […]
tempat wisata apa ya yang deket sama hotel ini?
Sepertinya sudah saya sebutkan di dalam tulisan. Atau coba kakak ulik tulisan2 sebelum dan setelahnya. Hostel ini ada di kawasan Bukit Bintang, kawasan wisata belanja, lifestyle, dan kuliner di KL. Dekat juga dengan KL Tower.
trims;)
kalau buat cewek apa ada dormy khusus ceweknya? atau bakalan ttp dicampur ya hhee..thx yo
Ada. Jadi dorm itu ada 2 macam, yg campur dan female dorm. Nah, kamu cari aja yg ada female dorm.
1. Cukup ya brother sehari semalem 200 RM sisanya 400 ribu rupiah tuker di KL buat jaga2 kebutuahn tdk terduga (total 1jutaan ) dapet hotel,makan,jalan2, dan transport?
2. Serenity Hostel itu reservasi langsung di tempat kah?
Halo, bro.
1. Sehari semalem nggak sampai segitu deh. 2x makan berat 20 RM (itu aja udah dapet makan yg “layak”), sarapan di hostel, naik LRT segala macem sehari juga cuma berapa belas ringgit. 50RM juga udah cukup banget untuk pengeluaran normal.
2. Aku book via Booking.com, tapi emang bayar di tempat.
Oya mas itu bayarnya serenity hotel on the spoot bayar pakek ringgit ato rupiah?
Pake ringgit dong, bro 🙂
Money changer banyak kan daerah situ?
Iya ada beberapa.
saya reservasi di booking.com kug ga bisa harus isi field credit card..saya ga punya credit card,,saya mau reservai GRID 9 ATO AMIGO Hotel?
Memang nggak semuanya bisa tanpa kartu kredit, bro. Yg bisa ada keterangan “Possible without credit card”.
Hostel ini ada dipisahin gak cewek ma cowok? trus kira-kira gimana cara bookingnya kalo di rombongan ada cewek yg ikut?
Hm, aku lupa deh apakah ada dorm khusus cewek atau nggak. Langsung cek di Booking.com aja, kak.
Trus tambahan kalo qt tiba malam jam 10 an kendaraan menuju hotel apa masih ada :D?
Masih ada jam 10 malam.
Ok. Catet. Kalo ke KL lagi bs nyobain nginep disana nih
Boleeehhh. Nampaknya aku juga bakal ke KL lagi. Emak minta diajak jalan.
mw nanya nih, selama ni Malaysia nginapnya dsini trus atau pindah2 tiap ke tmpat wisata pindah nginap juga?
Mungkin maksudnya selama di Kuala Lumpur ya. Karena pas di Malaysia aku juga jalan ke Penang.
Iya, selama di KL cuma nginep di sini aja. Cuma semalam juga. Lagipula buat apa pindah2, bro? Masih 1 kota mah stay di situ aja. Capek nanti :))
petunjuk menuju hostel ini gimana yaa? bisa gak kasih penjelasan dikit… sepertinya menarik juga nihh tempatnya, thanks before 🙂
Hai.
Kamu naik monorel sampai Bukit Bintang. Keluar stasiun, ambil kiri. Jalan lurus, nanti ada perempatan belok kanan.
Jalan lurus terus agak jauh menyusuri Jalan Bukit Bintang itu. Nanti hotel ada di kanan jalan, nyempil di tengah2 cafe.
Itu dkt gk sih dr mall pavilion?? *hehehe nanya lgi*
Rencananya dr kl sentral aku mau via pasar seni lrt station, trus dr sana aku lnjut naik bus gokl n turunnya dpn pavilion mall 🙂
Oh, deket juga kok. Kalo nggak, turun Rajachulan aja, lebih deket.
Oke… thanks bgt yaa infonya 🙂
Sip
Mas, saya ada acara conference di royale chulan hotel, deket ga sama hostel ini?
Saya membutuhkan tempat menginap murah meriah untuk 4 malam di sana..
Royale Chulan Hotel alamatnya di mana ya, kak? 🙂
Klo gembok nya itu gembok yg ukuran gimana ? Bisa ga yah gemboknya bawa ajah dari sini….heheheheh…
Iya bisa bawa sendiri haha. Ukurannya sih gak perhatiin.
[…] Baca ulasannya di: Review Serenity Hostels Kuala Lumpur […]
Hai abang,
Wah kebetulan aku cari kata kuncinya di google masuk ke blog abang.
Informatif banget nih karena aku sedang butuh review tentang hostel ini.
Btw, memang bar nya ada di bawah yah?
Hai.
Bar-nya bukan bagian dari hostel sih, tapi silakan aja kalau mau mampir hihi
[…] lurus melalui kawasan Bukit Bintang yang lengang namun berserak sampah pagi itu, kami menemukan Serenity Hostel berada tersembunyi di samping sebuah […]