Salah satu hal penting yang harus disiapkan seorang traveler dalam perjalanannya adalah akomodasi. Entah itu hotel, hostel, resort, guest house, villa, rumah orang, musholla, atau pom bensin. #malahcurhat

Nah, bicara soal akomodasi, cara mana yang paling sering kamu gunakan: pesan langsung alias go show — bukan acara gossip itu ya— atau book online? Gue sih, dan gue yakin juga hampir semua traveler, akan memilih opsi kedua. Lebih terjamin! Plus, kamu bisa memilih tipe akomodasi yang paling sesuai denganmu dengan mempertimbangkan harga (hell yeah!), tipe kamar, lokasi, dan fasilitas.

Saat kamu sudah menjatuhkan pada satu pilihan, menuju kepada tahap pemesanan, pernah nggak kamu berpikir: “Gue harus bayar segini banget nih?” Atau, “Ini harus sepaket banget nih? Sarapannya nggak bisa di-skip aja?”

“Aku sih nggak pernah, Gie. Wong aku bukan traveler murahan.”

Oke. Fine. BHAY! 

…

…

Kabar gembira untuk kita semua yang mendambakan fasilitas akomodasi murah! Telah hadir TRAVELIO, sebuah web pemesanan hotel (untuk saat ini, yes, mungkin nanti bisa ekspansi ke pemesanan yang lain, seperti pemesanan kopi pangku) di mana kamu bisa melakukan pemesanan hotel dengan menawar! Iya, NAWAR!!! Kayak yang biasa gue lakuin di Pasar Baru gitu deh.

Nggak percaya? Gue buktinya! *kemudian membelah dada*

 

Pembuktian ini berawal pada suatu siang yang cerah pada tanggal 31 Januari 2015 lalu. Setelah 3 jam perjalanan Bandung-Jakarta, ditambah dengan acara nyasar dan muter-muter nggak jelas, gue tiba di Convivium, Jl. Panglima Polim IX No. 1. Gue hadir di café unyu-unyu itu untuk mencoba ngamen dan memenuhi undangan dari Travelio itu sendiri. Ya, hari itu Travelio akan mengadakan acara peluncuran resminya setelah beberapa minggu sebelumnya sudah gencar melakukan berbagai aktivasi di media sosial.

Tapi mungkin karena paras gue yang terlalu bersahaja, gue nyaris dikira pengunjung-café-yang-biasa-biasa-saja, kalau gue nggak tanya kepada mbak-mbak penerima tamu bahwa itu adalah benar acara Travelio.

Setiap undangan yang hadir dipersilakan untuk berfoto terlebih dulu di photo booth yang ada di meja depan. Mau sendirian, mau bareng-bareng, mau sama mbak-mbaknya, boleeehhh. Ada voucher Rp 300.000,00 yang akan dibagikan Travelio kepada satu orang pemenang Insta Photo Contest ini. Sayang foto gue kurang oke, nggak pede deh di-share di IG dan di sini 😦

Gue berjalan memasuki cafe dengan menenteng sebuah goodybag berisi notes, alas mouse, bolpen, penanda koper, dan voucher senilai Rp 200.000,00. Travelio baik bangeeettt!!!

Setiap undangan duduk di kursinya masing-masing. Gue sendiri duduk di sudut Meja 4, berada di antara Mas Adi dan Mas Dani yang saat itu baru gue kenal. Undangan yang lain? Hmmm, kakak-kakak blogger femes seperti mas Ariev Rahman, mas Tekno “Lostpacker”, mas Wira Nurmansyah, bang Roy Saputra, mas Fahmi “Catperku”, dan masih banyak lagi! Jadi, gue merasa terberkati banget bisa duduk di antara mereka-mereka itu. #sungkem

Sajian demi sajian dihidangkan untuk memuaskan setiap hadirin. Dibuka dengan Pizza Ai Funghi sebagai makanan pembuka, dilanjutkan dengan menu utama sesuai pilihan masing-masing. Yep, ada 3 pilihan menu utama yang diberikan. Gue sendiri memilih Spaghetti Aglio Olio con Tonno yang gurih bertabur suwiran daging ikan tuna. Pizza-nya juga enaaakkk!!! Padahal gue biasanya nggak doyan pizza dan spaghetti karena cita rasanya yang tanggung. Tapi sajian Travelio ini sanggup meluluhkan ketidaksukaan gue.

Lalu sebelum memasuki acara inti, hidangan penutup berupa Red Velvet Cake dan Tiramisu mendarat di atas meja. Menggoda perut yang sebenarnya sudah kenyang untuk kembali mengisi amunisi. Rasanya… lembut dan manis, seperti kamu…

Acara dilanjutkan dengan presentasi singkat dari bang Kenny @KartuPos yang membawakan materi tentang How to Fund Your Trip.

Setelah itu, barulah kak Christine dan ko Hendry Rusli selaku Managing Director dari Travelio untuk mengambil alih panggung kebesaran. Menjelaskan dengan ringkas namun detil tentang apa itu Travelio dan diferensiasinya dengan web travel yang lain.

Sebelumnya, gue emang udah tahu Travelio. Gue tahu karena… dia suka ngadain kuis berhadiah! Hahaha. Pernah ikutan juga salah satu kuisnya yang berhadiah carrier, tapi nggak menang.

(Dear, Travelio. Jika kau menemukan sebuah akun Facebook bernama Matius Teguh Nugroho yang pernah ikutan salah satu kuismu, itulah aku)

Tapi, gue belum paham apa yang membedakan antara Travelio dengan travel-travel yang lain. Gue bahkan nggak tahu kalau Travelio adalah sebuah web reservasi hotel, gue kira cuma portal traveling biasa. Baru ketika di salah satu kuisnya yang mengharuskan peserta membuka web Travelio, gue akhirnya tahu apa itu Travelio. *lalu digigit Lio*

Nah, nggak kayak web reservasi hotel yang lain, Travelio ini UNIK!!! Kenapa unik? Karena kita bisa NAWAR untuk setiap pemesanan hotel yang kita lakukan. Wow, mejik!!!

Untuk membuktikannya kepada setiap undangan, ko Hendry mempraktekkan langsung di depan mata kami tentang cara kerja Travelio. Dan memang benar! Villa Kayu Raja di Bali yang dibanderol seharga 1.9 jutaan di web reservasi yang lain, tersedia dengan harga 1.6 jutaan di Travelio. Setelah coba ditawar, malah bisa dapet harga 1.3 jutaan!!! Lumayan banget, ‘kan?!

Berbekal voucher yang diberikan, gue pun memesan Tune Hotel Solo untuk tanggal 7-8 Maret 2015. Hotel ini berhasil gue tawar dengan harga Rp 219.450!!! Sementara di web reservasi lain, misalnya Booking.com yang juga demen kasih harga promo, masih kalah murah! Yah, meski hanya terpaut beberapa puluh ribu, tapi itu duit juga, bukan daun. Bisa buat makan sekali. #travelerperhitungan

Pada akhirnya, berkat voucher yang diberikan, gue tinggal bayar Rp 19.450 saja alias HAMPIR GRATIS! Muahahahaha!!! #travelergumunan

Tapi, ada satu hal yang perlu kamu perhatikan: nawarnya jangan kebangetan kali! Perhatikan parameternya. Kalau sudah menyentuh warna merah, sudah pasti bakal ditolak. Jadi, ada 3 hasil yang akan kamu dapatkan dari penawaran yang kamu berikan: diterima, tunggu dulu, dan ditolak. Hasil penawaran yang tertunda dapat kamu tunggu hingga 24 jam. Setelah itu, silakan berpindah ke lain hotel. Kalau nggak mau nunggu, klik saja opsi harga minimal yang disetujui pihak hotel di bagian bawah.

Setelah penawaran disetujui, kamu akan dihadapkan pada laman Pembayaran. Ada 3 metode yang disediakan: Transfer ATM, Internet Banking, dan Credit Card. Gue pilih metode Transfer ATM. Pihak Travelio akan mengirimkan email notifikasi berisi daftar nomor rekening bank yang dapat kamu gunakan untuk pembayaran.

Setelah pembayaran selesai dilakukan (diberikan tenggang waktu hingga 3 jam), klik tombol Konfirmasi yang ada pada email notifikasi. Tunggu beberapa saat, dan… voila! Email konfirmasi masuk dan rincian itinerari dapat dicetak.

Untuk menghindari tindakan penyalahgunaan, Travelio mengharuskan pengguna untuk Register lebih dulu sebelum melakukan aktivitas lebih jauh. Nggak mau dong, ada pengguna iseng yang tawar sana tawar situ cuma buat membandingkan harga atau bahkan buat iseng. Kamu juga nggak mau digantung, ‘kan?

 

Mengusung tagline “Your Trip, Your Price”, Travelio ingin mewujudkan impian setiap pejalan untuk menentukan sendiri biaya perjalanannya. Salah satunya, ya dengan biaya akomodasi atau penginapan. Anggaplah ini seperti LCC (Low Cost Carrier) versi hotel. Kamu cuma butuh tidur dengan nyaman? Mau skip sarapan hotel karena lebih tertarik untuk mencicipi sajian lokal di pinggir jalan? Silakan tawar harga serendah-rendahnya.

Eh, tapi kalau pun kamu tetap ingin menikmati fasilitas hotel sebagaimana adanya, harga di Travelio tetap bakal lebih murah dari provider yang lain meski nggak kamu tawar sekalipun!

Travelio sendiri memiliki visi untuk menjadi online travel provider terbaik di Indonesia. Dengan strateginya ini, gue pikir itu adalah visi yang sangat mungkin! Bagai singa yang dihormati sebagai penguasa alam rimba, pun Travelio yang ingin menjadi dominasi di negeri ini.

Nah, udah gatel pengen ngerasain sendiri sensasi tawar-menawar hotel? Cusss ke travelio.com !!! Jangan lupa follow twitter dan instagram-nya @travelioid, serta like fanspage di Travelio.