Bangka (dan Belitung) adalah salah satu destinasi impian untuk bertualang di Indonesia. Di Bangka inilah, keindahan bahari Indonesia dapat dinikmati tanpa perlu merogoh uang jutaan rupiah. Tak sekadar pasir putih dengan laut yang berwarna hijau toska, pantai-pantai di Bangka dikaruniai batu-batu alam besar yang membuat lanskap pemandangannya begitu khas. Sebagian pelancong akan langsung mengenali Bangka dengan melihat foto-foto pantainya tanpa harus repot-repot membaca caption atau menilik informasi tempat.
Namun Bangka ternyata lebih dari sekadar pantai-pantai berparas permai. Bangka menyimpan pengalaman budaya, sosial, hingga petualangan rasa yang membuat diri semakin berhasrat untuk menjejakkan kaki ke sana.
Terlena dengan kesibukan yang didukung dengan ketiadaan kalender kertas, gue baru aja menyadari bahwa hari Jumat, 1 Desember 2017 esok adalah hari libur untuk memperingati sebuah hari raya agama Islam, Maulid Nabi Muhammad SAW. Artinya, 1-3 Desember 2017 besok adalah akhir pekan panjang. Artinya lagi, bakal mubadzir banget kalau cuma diem di kamar kost gue yang lembab.
Gue harus memanfaatkan ini buat melanglang buana ke luar pulau. Luar negeri sekalian. Ke mana aja asal bukan tempat di Pulau Jawa! (ngomong sama kaca).
Memilih Online Travel Agency (OTA) yang Nggak PHP
Hari Jumat malam, 24 November 2017, jemari ini segera berseluncur lihai di dunia maya untuk mencari destinasi mana — dalam atau luar negeri — yang menawarkan penerbangan murah pada periode 1-3 Desember 2017. Eh, berangkat 30 November 2017 malem juga boleh deh. Gue menganggarkan dana Rp 1 juta buat penerbangan pulang pergi dari Bandung atau Jakarta, ditambah Rp 500rb untuk biaya menginap 2 malam.
Traveloka langsung menjadi jujukan utama. Nganu, gue suka males kalau harga murah di hasil pencarian awal tiba-tiba membengkak saat sampai di tahap pembayaran. Gue ‘kan jadi ngerasa baper dan di-PHP-in, bang. Di Traveloka, harga yang ditampilkan dari hasil pencarian awal udah termasuk pajak dan biaya tetek bengek lainnya.
Bangka menjadi gagasan pertama yang muncul di dalam kepala. Tadinya, gue akan melakukan pencarian harga tiket pesawat seperti biasanya, lalu tiba-tiba mata gue menangkap ada fitur baru yang dimiliki Traveloka: Flight + Hotel. Maka gue pun mengetikkan kata PGK (kode aviasi untuk Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka) pada kolom Tujuan di halaman muka Traveloka untuk keberangkatan 1 Desember 2017 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng (CGK). Di kolom Destination / Hotel Name, masih di laman yang sama, gue kembali mengetikkan Pangkal Pinang sebagai tujuan hotel.
Nggak berapa lama kemudian, Traveloka segera menghadapkan hasil pencarian pesawat dan hotel sesuai informasi yang gue masukkan. Gue urutkan hasil pencarian dari yang termurah, dan ternyata… Mak, harga total tiket pesawat pulang-pergi dan hotel 2 malem di Bangka cuma Rp 1.2 jutaan aja dong!
Memilih Jadwal Penerbangan dan Hotel yang Sesuai di Bangka
Gue pun mencermati jadwal penerbangan, maskapai, dan hotel yang dipilih oleh algoritma Traveloka. Jam keberangkatannya ternyata terlalu malam, dengan jam kepulangan yang terlalu pagi. Karena ingin mencari jadwal penerbangan yang diinginkan tanpa banyak melebihi anggaran, gue klik menu Change Flight yang ada di setiap hasil pencarian.
Nah! Ternyata ada jadwal keberangkatan yang lebih baik, yaitu menggunakan maskapai Lion Air pada pukul 13:40. Sementara untuk jadwal kepulangan, gue memilih untuk penerbangan pukul 11:20 dengan maskapai Sriwijaya Air. Traveloka menampilkan tambahan harga (bahkan pengurangan harga) untuk masing-masing jadwal baru yang gue pilih lho. Total harga paket pesawat & hotel yang gue pilih menjadi Rp 1.422.784,00.
Terus gimana perjalanan gue dari bandara ke pusat kota Pangkalpinang? Baca aja: Sebuah Kisah Perjalanan Menuju Bandara Depati Amir, Pangkalpinang
Jadwal penerbangan udah oke, saatnya gue mencari tempat menginap yang “sepertinya” nyaman (namanya juga baru browsing, jadi cuma bisa mengira-ngira dari foto atau skor penilaian) tapi juga nggak perlu pembengkakan anggaran. Penginapan Kacang Pedang Permai nampaknya nggak terlalu meyakinkan, hehe. Maka gue pun menjatuhkan pilihan pada Griya Tirta Hotel. Walaupun juga hotel lama, tapi (dari foto-fotonya) nampak luas, rapi, bersih, dan fasilitas memadai. Sama seperti saat memilih Change Flight, fitur Change Hotel dan Change Room pun dilengkapi dengan tambahan harga yang dibutuhkan untuk hotel baru yang dipilih.
Harga akhir paket perjalanan Traveloka gue pun menjadi Rp 1.553.961,00 aja. Masih sesuai anggaranlah. Total biaya ini juga ternyata lebih hemat daripada kalau gue beli tiket penerbangan dan hotel secara terpisah, dapet potongan harga sampai Rp 150.000-an gitu. Prosesnya juga jadi lebih praktis karena dapat mencukupi 2 kebutuhan dalam 1 transaksi. Buat transaksi ini gue juga mendapat reward berupa 291 poin dari Traveloka, lumayan banget!
Menyusun Rencana Perjalanan (Itinerary) Jalan-Jalan di Bangka
Karena akan mendarat di Pangkal Pinang pada sore hari, praktis nggak banyak yang bisa gue lakukan pada hari pertama liburan di Bangka. Dari Bandar Udara Depati Amir, gue akan langsung menuju Hotel Griya Tirta untuk check-in dan beristirahat sejenak. Pantai Pasir Padi yang terletak berdampingan dengan Kelenteng Dewi Laut sepertinya menarik untuk menjadi obyek wisata pertama. Usai makan malam di kawasan Jalan Balai dan Alun-Alun Pangkal Pinang, gue akan kembali ke hotel buat mandi dan beristirahat.
Baca cerita perjalanan gue di: Berkelana di Bangka Dalam 2 Malam 1 Hari: Wisata Pantai dan Otak-Otak Ase
Hari kedua akan menjadi hari paling padat dalam perjalanan gue di Pulau Bangka. Rencananya, gue akan mengunjungi Museum Timah di kota Pangkal Pinang, baru dilanjutkan ke Tanahliat untuk mengunjungi pantai-pantai yang ada di sana, seperti Pantai Tikus dan pagodanya, Pantai Matras, Pantai Tanjung Kelayang, dan Pantai Parai Tenggiri. Pantai yang disebutkan pertama harus gue kunjungi, sementara buat 3 pantai berikutnya, minimal ada salah satu yang bisa gue samperin.
Untuk transportasi di hari kedua ini, opsi pertama gue adalah mencari host dari jejaring Couchsurfing, hehehe. Selain menjadi penyelamat dana, seorang host dari Couchsurfing juga bisa sekaligus menjadi rekan perjalanan. Opsi kedua adalah menyewa sepeda motor. Dari hasil browsing, harga rata-rata persewaan sepeda motor di Pangkal Pinang adalah Rp 60.000,00 / 12 jam. Masih sedikit lebih murah daripada harga di Bandung. Sewa mobil nggak gue jadikan opsi karena harganya yang mahal, Rp 250.000,00 – Rp 350.000,00 / 24 jam belum termasuk sopir dan BBM. Jadi, opsi ketiganya adalah menggunakan angkutan umum, yaitu minibus ke Tanahliat yang dilanjutkan dengan becak motor atau ojek.
Nggak ada agenda apa-apa pada hari ke-3 selain bangun agak siang, mandi dengan santai, sarapan, check out, lalu segera menuju Bandara Depati Amir untuk mengejar penerbangan kembali ke Jakarta. Gue masih memiliki waktu setengah hari buat beristirahat di Bandung sebelum esok paginya bertolak ke Cirebon dengan kereta api Ciremai pukul 6:15. Traveler’s laif!
Untuk wisata kuliner, gue berencana buat mencoba otak-otak khas Bangka, mie khas Bangka, dan Tai Fu Sui atau Tepusui — kedai khas Bangka yang menyajikan menu susu kedelai. Seperti dalam perjalanan-perjalanan gue yang lain, gue nggak menargetkan harus makan di rumah makan tertentu, jadi seketemunya aja, atau mana yang deket.
Karena hanya memiliki waktu 2 malam di Bangka, praktis gue harus benar-benar selektif menentukan obyek wisata mana yang mau didatangi. Ternyata tempat-tempat wisatanya tersebar di 4 penjuru dan saling berjauhan, Pulau Bangka lebih besar dari yang gue kira! Danau Kaolin di Bangka Selatan, island hoping di pulau-pulau kecil sekitarnya, peninggalan Soekarno di Muntok pun harus gue coret dari daftar. Nanti deh kalau ada rejeki lagi ke Bangka, gue akan mengunjungi tempat-tempat itu.
Penutup: Jalani dengan Ikhlas
Merasa rugi? Nggak dong. Bisa menjejakkan kaki di kota yang baru, pulau yang baru, pun udah jadi kebahagiaan buat gue. Tempat-tempat wisata yang dikunjungi, keindahan yang dinikmati, hanyalah bonus dari sebuah perjalanan yang dijalani. Gue yakin, dalam trip singkat ini pun, gue akan mendapatkan pengalaman dan pelajaran baru yang bisa gue bagikan kepada orang lain dan gue amalkan pada diri sendiri.
Ah, jadi nggak sabar buat segera terbang ke Pangkalpinang, Pulau Bangka. Makasih ya, Traveloka! Berkat kamu, aku jadi bisa mewujudkan impian! 😀
ajak-ajak liburannya :(( eh kapan kita liburan bareng yaa..
kapan? kapaaannn?
Perjalanan yang benar-benar singkat memanfaatkan waktu yang ada untuk eksplorasi walaupun gak ke semua tempat. Yang penting kan udah menginjakkan kaki di bangka, menikmati makanan, ke beberapa objek wisata dan dapet kenangan 🙂
yang penting dapet konten blog, bahahaha
Itu utamanya. Yang penting ada bahan buat update blog 😀
nah, hahaha.
Mantap. Update terus Matius, aje kendor 😀
nggak boleh kendor! 😀
Aku harusnya tanggal 5 desember ke sana. Tapi kutunda sampai awal tahun depan, tiba-tiba ada tugas kantor yang mendesak 😦
Tetep semangat, mas! Aku percaya, destinasi itu punya waktunya sendiri 🙂
masnya halan halan terus..aku minggu depak je jekardah haha..halan halan juga
haha, selamat halan-halan mas 😀
Saya rencananya malah mau menjelajah Bandung di tanggal segitu. 😀
Lumayan sih, libur panjang~
3 hari udah cukup buat saya untuk ke luar pulau atau negeri, hahaha.
“Bisa menjejakkan kaki di kota yang baru, pulau yang baru, pun udah jadi kebahagiaan buat gue”
Aku juga gitu mas.. setidaknya bisa nambahin bandara yang udah dikunjungi di jetitup sama place I’ve visited di tripadvisor… hehehe…
THAT’S IT! hahaha
kayaknya lagi jalan – jalan mulu ya Nug 😉
Puji Tuhan, kak. Mungkin ini saatnya menuai rejeki hehe 😀
Yooook cusss berangkat ke Bangka atau ke Belitung abreng mas!!
pengen nyobain mpek mpek khas sana hahaha
Kamu ke Bangka juga tanggal segitu?
Bangka memang keren Gi. Banyak tempat photoable
(((photoable))) hahaha
Nah iya udah paling enak pake Traveloka deh untuk tiket pesawat dan hotel krn harganya udah sesuai dari awal
bener banget koh
Nyicil dulu lah yaa ngunjungin tempat wisata di bangka nya 😀
-Traveler Paruh Waktu
Gue kalo mau liburan jarak jauh juga nyicil dulu. Beli tiket dulu lah, lalu pesen hotel, lalu nabung buat uang jajan, wkwkwk.
Selamat jalan jalan, gi! Have fun..
thank you, kak
Eh kok ke sana murah banget udah sama penginapan? *tergoda
ke bangka emang murah kak. tiket sekali jalan di kisaran Rp 300 – Rp 400ribuan.
Wah wah, kok jadi mupeng liburan pake traveloka ya..
Ayo liburan juga mbak, hehe
Wahhh gie nginap di Griya Tirta ! Hehehe itu kebetulan punya mama teman aku yg sempat ngontrak bareng pas kuliah di Jkt. 🙂
Serius? Kamu udah pernah ke sini?
Serius… soalnya suka ngirim barang ke dia pake alamat hotel griya tirta. Hehehe, belum pernah sih tapi saudara kembar aku yg pernah ke bangkaa gie..
KAMU PUNYA SAUDARA KEMBAR?
Dulu, kalau mau liburan, kami sekeluarga ya ke Mentok, Sungai Liat dan Pangkal Pinang. Soalnya relatif lebih dekat sama Palembang (bahkan dulu satu provinsi). Tapi, banyak tempat baru yang belom aku jelajahin. Kangen juga balik ke Babel lagi.
Ini aku cuma ke Pangkalpinang sama Sungailiat mas. Gak ke Muntok sama danau kaolin, jauh 😦
Kalau Muntok emang kejauhan, dan gak banyak juga yang dapat dilihat (Paling Manumbing dan rumah Soekarno ya). Kalau Kaolin, bisa aja, masih di tengah-tengah, siapa tahu di sana nemu temen jalan yang mau ke sana, jadi bisa jalan bareng.
Kok kayaknya lebih jauh kaolin ya. Dia di Bangka Selatan kan?
Aku belum pernah ke Bangka. Waktu ke Belitung pengen sih ke Bangka sekalian tapi sudah tidak ada waktu. Ngomong-ngomong pencarian fight dan tempat menginap dengan OTA Traveloka sekarang semakin praktis saja ya… Aku lihat ada fitur baru juga di sana
Aku kebalikannya, mbak. Nggak sempet ke Belitung, hahaha.
Traveloka makin memanjakan konsumen nih 🙂
Entah kenapa tiap baca tulisan Mas Nug tu kek lagi duduk berduaan sama guide. Dari hilir ke hulu itu ada. Detail.
Dan aku cuma bisa bengong. 😂😂😂
Kamu orang kesekian yg bilang gitu. Makasih, mamas.
Ke Bangka beli Martabak Bangka. *lah
Hahaha. Di sana namanya martabak aja.
Cowok gue orang Bangka, belum pernah sama sekali ke sana T.T
Bangka tengah ke timur yang banyak tempat seru sih katanya. Ditunggu postingan selama di sana, yes..
Wow kirain jomblo, hahaha. Siap kak!
Bangka makanannya enak-enak bangeeeet, suka deh kalo ke sana bahkan sampe bingung mana yg mau dimakan saking banyak pilihan tapi kapasitas perut terbatas
ah nasib kita sama, doyan makan tapi kapasitas perut terbatas!
Perjalanan ke luar Pulau Jawa selalu mengguratkan kisah dan kesan ya, Kak
bener mas. meskipun banyak juga tempat di jawa yang belum dikunjungi.
[…] Baca ceritanya di: Perjalanan Hemat ke Pangkal Pinang, Bangka […]
Kalo ke Bangka aku mau mampir liat Danau Kaolin sama Pulau Lengkuas yg keren itu, pantai-pantainya bagus-bagus, pantai tanjung pesona juga bagus tuh, aku suka!
kemarin temen ada yang ngajakin ke belitung pertengahan tahun. let see gimana jadinya, hahaha.
[…] Baca Juga: Perjalanan Hemat ke Pangkalpinang, Bangka […]