Review WATERFLY 3-in-1 Multi-Functional Backpack + WATERFLY Waist Bag G2

Ada sukacita yang membuncah di dalam hati saat diri berkemas malam itu. Senin malam, 15 April 2019, gue berkemas di dalam kamar kost untuk berangkat ke Yogyakarta esok paginya dengan kereta api Pasundan. Gue mau pulang ke rumah! Untuk pertama kalinya, gue akan memanggul WATERFLY 3 in 1 Multi-functional Backpack AW1784 yang sudah tiba di Bandung pada 27 Maret 2019. Sebelumnya, ia berkelana selama 9 hari mengarungi udara dan samudera dari Shenzhen, kota di bagian selatan Tiongkok.

Ada 2 item yang diantarkan pak kurir buat gue saat itu. Backpack Waterfly ini tak datang sendirian. Ia membawa serta WATERFLY Sport Waist Bag G2 bersamanya. Jadi, mari kita ulas keduanya di sini. Ini adalah upaya pertama gue mengulas sebuah produk tas. Jika ada kekurangan, mohon masukannya di kolom komentar. Jika ada kelebihan, mohon dikembalikan #eh.


WATERFLY 3-IN-1 MULTIFUNCTIONAL BACKPACK

Feature 1: A Foldable Backpack!

Begitu membuka bingkisan (((bingkisan))), gue langsung dikejutkan dengan fitur pertamanya: Waterfly AW1784 ini adalah sebuah foldable bag, alias tas yang bisa dilipat!

Backpack Waterfly dalam keadaan masih terlipat dalam kantung

Backpack Waterfly datang dalam wujud 1 gumpalan kecil berwarna hitam dengan bentuk nyaris persegi. Setelah gue buka resleting-nya (resleting tas ya, bukan resleting celana gue, apalagi celana orang lain), barulah tersingkap bentuk sesungguhnya backpack Waterfly ini. Terbuat dari bahan nylon yang ringan, tipis, namun kuat, Waterfly AW1784 memungkinkan untuk dilipat begitu ringkasnya hingga muat terangkum dalam kantung mungilnya. Tentu saat backpack dalam kondisi kosong ya, Bambang. Konon, material nylon ini juga membuatnya tahan air. Nanti gue tambahkan di tulisan ini kalau sudah ada pengalaman berbasah-basahan bersamanya.


Feature 2: Truly A Multifunctional Backpack

Kemultifungsian (God, is that a word?) Waterfly 3-in-1 Multifunctional Backpack ini tercipta berkat rancangan khusus pada shoulder strap-nya.

Strap sebelah kanan memiliki dua buah buckle pada kedua ujungnya yang menghubungkannya dengan badan tas. Sementara strap sebelah kiri memiliki satu buah buckle pada ujung bawah saja. Buckle-buckle ini bisa dibongkarpasang untuk mengubah Waterfly AW1784 menjadi sling bag dan waist bag (tas pinggang).

My Waterfly backpack on board Pasundan train

Untuk jadi sling bag (tas selempang), pertama-tama lepaskan kaitan buckle bagian bawah pada kedua strap. Lalu, kaitkan buckle bawah pada strap kanan dengan buckle bawah pada sisi kiri. Sebetulnya bisa saja kombinasinya dibalik sesuai selera. Nah, alasannya akan gue jelaskan pada poin berikutnya.

Nah, shoulder strap bagian kanan ternyata tidak hanya berfungsi sebagai penghubung kedua kutub tas. Ada kantong berukuran kecil di sini! Tidak lebar, tapi memanjang, seperti… stik drum. Kantong ini bisa digunakan untuk menyimpan benda-benda kecil yang butuh ditemukan dengan cepat di tengah perjalanan, seperti kunci-kuncian dan kartu. Tak cukup lebar untuk telepon pintar, tapi masih bisa untuk pemutar musik atau ponsel kecil.

 

Waiting the MRT with my Waterfly backpack

Saat seluruh backpack tidak dibutuhkan, misalnya saat sudah tiba di penginapan dan ingin berjalan-jalan santai di sekitar, maka kedua buckle pada shoulder strap bagian kanan ini bisa dilepas lalu… tadaaa, strap berubah menjadi sebuah tas pinggang independen! Pemakaiannya bisa dikreasikan sesuai selera. Entah mau dilingkarkan di pinggang (as the name suggests), atau mau dilingkarkan menyilang pada dada agar tidak terkesan seperti tukang parkir.

Dengan begini, maka Waterfly AW1784 ini betul-betul sebuah 3-in-1 multifunctional backpack. Bukan tipu-tipu!


Feature 3: Durable and Breathable Strap

Shoulder strap Waterfly ini tidak hanya multifungsi, namun juga dilapisi dengan lapisan spons yang lembut dan berpori-pori lebar sehingga udara tidak terperangkap di dalamnya. A breathable strap, sangat nyaman digunakan. Serius!

Waterfly backpack supports my style, doesn’t it?

Tas gue sebelumnya, yang entah beli di mana dan kapan, memiliki shoulder strap yang sangat tidak nyaman. Hanya diisi laptop dan beberapa benda kecil lainnya, tapi bahu terasa pegal layaknya memanggul backpack 60L berjam-jam. Ehem, gue jadi ingat kalau gue belum membocorkan kapasitas backpack Waterfly ini.


Feature 4: Smart Space Saving

Setelah mengupas desain luarnya, sekarang saatnya kita masuk ke bagian yang lebih intim. Dalam, maksudnya.

Sekilas, ukuran Waterfly 3-in-1 Multifunctional Backpack ini terlihat tidak berbeda jauh dengan tas gue sebelumnya. Namun setelah gue memasukkan laptop (berat 1,75 kg dan layar 14 inch), 1 celana jins panjang, 4 buah baju, 1 celana pendek, 2 celana dalam, payung lipat, tongsis, buku catatan, external hard disk, dan kamera Canon EOS 1000D, ternyata masih ada cukup banyak ruang tersisa! Barang-barang itu tak akan muat di dalam tas gue sebelumnya.

Opening the Waterfly backpack

Inside my Waterfly backpack

Backpack Waterfly AW1784 ini berkapasitas 32L dengan dimensi 27x16x45 cm. Ada satu kompartemen utama dengan sekat tanpa resleting yang, seperti pelancong lainnya lakukan, gue gunakan untuk laptop. Satu buah kantong besar ada di bagian depan tas, sementara di bawahnya ada kantong kecil memanjang. Ketiga ruang penyimpanan ini memudahkan gue dalam berkemas dan memilah-milah lokasi setiap barang bawaan sesuai tingkat kebutuhan. Dua kantong di bagian depan itu dapat digunakan untuk menyimpan dompet, paspor, alat tulis, obat-obatan, kunci, kartu, telepon pintar, kamera aksi, charger, bahkan tablet.

Dua buah kantong berjaring diletakkan di kedua sisi tas, seperti yang lazim ditemukan. Ukurannya besar. Jika tas dalam kondisi masih memiliki banyak ruang kosong, harus diisi 2 buah air mineral kemasan 600 ml agar tersimpan kuat di tempatnya. Jika tidak, kantong akan terasa longgar dan air mineral akan mudah terjatuh. Tapi kalau tas dalam keadaan padat terisi, maka aman.


Conclusion

Tadinya, ada 1 hal yang agak mengganggu untuk pemakaian backpack Waterfly ini. Sisa tali strap-nya ternyata terlalu panjang (gue suka mengatur strap sampai pendek agar backpack terasa ringan dipanggul). Namun lalu gue perhatikan, ada semacam ikat karet di masing-masing ujung bawah strap. Sisa tali strap lalu gue sisipkan ke dalam ikat yang stretchable itu. Jadi isu ini sudah teratasi.

Isu berikutnya adalah, ini sebenarnya kelebihan dan kekuranganya sekaligus, terkait material tas yang ringan dan “lemas”. Memasukkan laptop ke dalam tas ternyata jadi terasa kurang praktis karena tangan harus “membantu” postur tubuh tas. Kadang gue sampai jengkel sendiri hehe.

Di luar itu, gue sangat nyaman menggunakan WATERFLY 3-in-1 Multi-Functional Backpack AW1784 ini. Bisa dibeli di WaterflyShop dengan harga USD 36.99 saja. Sangat terjangkau! Harga backpack sejenis dari merek-merek ternama lainnya pun berada di kisaran ini, malah lebih mahal. Bahannya berkualitas, diproduksi dengan rapih, multifungsi, nyaman digunakan, dan kapasitas besar. Backpack ini cocok digunakan untuk perjalanan singkat berdurasi sekitar 3-5 hari dan outdoor trip ke gunung, pantai, dsb. Untuk perjalanan jangka panjang di atas 5 hari, backpack bisa dilipat ke dalam carrier utama atau koper, lalu baru nanti digunakan saat tiba di tempat tujuan. Bisa juga difungsikan sebagai hand-carry di luar carrier atau koper utama.

Can you see my laptop there?

Kalau ada banyak peminat dari travelearners, gue bisa membuka pre-order supaya kamu dan kamu dapat memesan produk ini bersamaan untuk menghemat biaya pengiriman. Silakan konfirmasikan di kolom komentar.

Sebentar, gue peregangan dulu sebelum lanjut dengan ulasan WATERFLY Sport Waist Bag G2. Sultan lelah.


WATERFLY SPORT WAIST BAG G2

Waist bag atau fanny pack, disebut juga hip pack, adalah produk tas yang banyak digunakan oleh mereka yang aktif bergerak di luar ruangan. Contohnya adalah pelari, pesepeda, pendaki gunung, atau pecinta alam lainnya, termasuk kita sebagai pelancong. Terbuat dari material nylon (lapisan luar) dan polyester (lapisan dalam) membuat Waterfly Sports Waist Bag G2 ini tahan air dan tahan lama. Seperti backpack-nya, waist bag ini juga dibuat dengan rapi dan bahan berkualitas sehingga terlihat elegan.

Left: Waterfly multi-functional backpack
Center and right: Waterfly sport waist bag

Waterfly sport waist bag G2

Total ada 5 ruang penyimpanan yang diberikan WATERFLY Sport Waist Bag G2, yaitu 1 kompartemen utama, 2 kompartemen pendukung, dan 2 kantong kecil di bagian depan. Yang unik, ada special hole untuk earphone, jadi kita bisa mendengarkan musik dari gadget yang disimpan di dalam waist bag. Dua kepala earphone dijejalkan keluar melalui earphone hole ini. Saat tidak dipakai, tarik earphone ke dalam sehingga hanya menyisakan kepala earphone yang menyembul.

Bagian belakang WATERFLY Sport Waist Bag G2 ini dirancang dengan lapisan spons seperti shoulder strap pada backkpack, sehingga tas dapat “bernafas” dan tidak terasa panas saat melekat pada perut atau punggung. Pemakaian waist bag ini juga dapat disesuaikan. Bisa dilingkarkan pada pinggang atau dilingkarkan menyilang pada dada.

Main storage of Waterfly sport aist bag

Storage on the bag

Two front pockets of Waterfly sport waist bag

Complimentary storage on Waterfly sport waist bag

The adjustable strap of Waterfly sport waist bag

Wearing my Waterfly sport waist bag G2

WATERFLY Sport Waist Bag G2 dapat dibeli di WaterflyShop dengan harga USD 19.99.


Cuaca mendung mengiringi perjalanan gue pagi hari itu. Di sisi kiri, gue melihat perbukitan dan pegunungan priangan yang bermahkotakan gumpalan kabut putih. Epik… Gumpalan awan, langit biru cerulean, dan baskara bergantian berebut tahta di angkasa. Ketika Pasundan akhirnya berderak menghampiri Lempuyangan, awan gelap sudah membubung menghalangi cahaya matahari. Gue raih backpack yang seharian tergeletak di dalam kompartemen, memasukkan waist bag ke dalamnya, mengenakan lagi pakaian hangat yang sempat dilepaskan, lalu berjalan keluar memanggul WATERFLY 3-in-1 Multi-Functional Backpack. Semoga hujan jangan dulu turun sebelum gue tiba di rumah…

Beautiful rice fields on my way from Bandung to Yogyakarta on board Pasundan train

Breathtaking view on board Pasundan train from Bandung to Yogyakarta

11 komentar

  1. Efisien jg yah backpack nya

  2. itu kaosnya main diselipin aja yak wkwkw

    1. Wkwkwk. Sebetulnya enggak sih, tapi memang isinya pada berjejalan.

  3. Pas lagi butuh Waist Bag kayak gitu. Punyaku yang lama patah pengaitnya kebentur pintu haha. Tapi ya ada harga ada rupa, punyaku harganya gak sampe 20% harga yang Waterfly ini juga hehe.

    Kalau tas begini, paling penting kuat dan restletingnya mantab. Liat videonya kayaknya keren ya. Pengen punya juga 😀

    1. Aku baru kali ini juga sih punya waist bag, biasanya pake sling bag Eiger.

      Iya betul, material tas sama resleting harus kuat.

  4. […] mempersiapkan backpack TRACKER 60 L yang meskipun murah ternyata awet dipake dari 2014, backpack WATERFLY AW1784 32 L, dan sling bag EIGER. Barang bawaan gue adalah 1 celana panjang, 4 kaos, 4 celana dalam, 1 celana […]

  5. Bener bener fungsional tas ini dan sangat multifungsi.

  6. […] Di hari terakhir di Hong Kong itu, gue sarapan lagi di Toast Box JD Mall. Daripada untung-untungan nyari tempat lain, yekan. Jadi setelah selesai mandi, packing, dan menitipkan backpack di ruang kecil belakang resepsionis, gue segera meluncur ke Toast Box JD Mall. Outfit gue hari itu sedikit berbeda. Karena capek tiap hari pake celana panjang, hari itu gue mencoba merilekskan otot-otot pinggang dengan celana pendek badminton, haha. Tapi untuk jaga-jaga, celana jins panjang gue bawa di dalam tas daypack WATERFLY. […]

  7. […] daypack/bodypack, sling bag, fanny pack atau waist bag, dan bike bag. Gue sendiri punya satu 3 in 1 waterproof backpack Waterfly berkapasitas 32 L dan satu sport waist bag. Model tas ranselnya cukup beragam. Ada yang carrier […]

  8. […] Baca Juga: Review Waterfly 3-in-1 Multifunctional Backpack […]

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

aryantowijaya.wordpress.com/

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

Berjalan, bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu