
Pintu tinggi itu masih tertutup rapat ketika aku tiba di hadapannya sekitar pukul 7 pagi. Kucari-cari akses lain di sekitarnya, barangkali ada pintu samping, namun tak kudapati. Padahal, aku sudah membayangkan bisa early check-in di Gas Inn at Gas Block Braga. Membayar tambahan biaya tak mengapa.
Syukurlah, Gas Inn at Gas Block Braga memberikan pengalaman menginap semalam di Bandung yang menyenangkan.
Aku pun menghabiskan waktu dengan sarapan di warung nasi kuning pinggir jalan dan menikmati kopi pagiku di kedai kopi kecil bernama Little Contrast yang sekilas kuceritakan di tulisan sebelumnya. Sekitar pukul 10 pagi, saat menurutku cafe Gasinc at Gas Block Braga sudah buka, aku menyudahi kunjunganku di Little Contrast yang membuatku menghabiskan 2 gelas kopi.
Lokasi dan Check-in di Gas Inn at Gas Block Braga

Gas Inn Braga by Baio Hotels & Resorts rupanya adalah penginapan anyar, baru beroperasi sejak tahun lalu. Operasionalnya menempati komplek bangunan yang sama dengan Gasinc di dalam Gas Block. Dari namanya, kamu mungkin bertanya-tanya, dan benar, Gas Block adalah bangunan Perusahaan Gas Negara (PGN) di Jalan Braga.
Sejujurnya, aku baru tahu keberadaan gedung PGN ini meski sudah puluhan kali wara-wiri di Jalan Braga. Tapi dari cerita beberapa kawan yang menyimak ulasanku di Instagram, gedung PGN dulunya terkadang digunakan untuk tempat pameran.
Dari papan petunjuk, konter check-in hotel jadi satu dengan konter kasir cafe. Sejenak langkahku agak ragu, karena tak ada siapa pun di situ. Namun setelah kuhampiri, seorang pemuda dengan kaos hitam berkerah muncul dan melayani keperluanku. Ketika aku menyatakan ingin early check-in, dia merespon akan mendiskusikannya ke hotel manager.


Beberapa lama kemudian, aku dihampiri seorang staf lain yang nampaknya in-charge untuk urusan akomodasi. Dia menjelaskan, permintaanku untuk early check-in tak bisa dilayani karena sistem sudah otomatis mendeteksi jam kedatangan sesuai peraturan. Tak apa, aku lalu minta izin untuk menunggu di cafe sampai waktunya check-in.
Nggak lama kemudian, eh lha kok aku dipanggil mas-mas tadi dan mempersilakanku untuk check-in meski waktu saat itu baru menunjukkan sekitar pukul 11 atau 12an. Puji Tuhan.. mungkin dia tak tega melihatku menunggu dalam kondisi lelah dan kucel karena belum mandi seharian.
Fasilitas Kamar Gas Inn at Gas Block Braga
Aku diarahkan menuju kamar yang ada di bagian belakang cafe. Setelah melalui ruang-ruang rapat yang bisa direservasi, ternyata harus keluar bangunan dulu, melalui halaman parkir, lalu naik tangga besi di sayap bangunan lain di sebelahnya.
Smart card digunakan untuk mengakses bangunan. Aku lalu berjalan melalui lorong berbentuk L sebelum akhirnya tiba di depan kamarku.
Begitu pintu terbuka, waa.. apik sekali kamarnya!



Ranjangnya diapit dua lampu yang menjuntai rendah dari langit-langit, cahaya keemasannya menciptakan nuansa hangat yang menenangkan. Jelas, sentuhan industrial disematkan untuk desain interior kamar ini.
Working station nyaman dan lega dengan meja berukuran proporsional dan kursi dari anyaman rotan. Air mineral dan coffee & tea maker facilities siap tersedia di atas meja. Bahkan ada cermin juga untuk memfasilitasi tamu yang ingin merias diri atau, seperti aku, bekerja sambil mengagumi ketampanan diri sendiri #ditabokpembaca.
Area kamar mandi masih lumayan cakep meski tanpa rainforest shower, hanya shower biasa. Toiletries lengkap dengan sabun bar, dental kit, sabun & sampo cair, pengering rambut, dsb. Shower-nya berfungsi baik, mandi selalu menyenangkan di sini.



Sebagai tambahan, ada cermin besar dan storage area yang tepat berseberangan dengan pintu kamar mandi.
Baca Juga: Menikmati Kamar dan Rooftop Infinity Pool di U Janevalla Bandung
Sarapan dan Makan Siang di Gas Inn at Gas Block Braga
Gas Inn memang tidak banyak memberikan fasilitas untuk tamunya selain kamar beristirahat, cafe, dan ruang-ruang rapat. Ada dispenser air minum di lorong kamar untuk mengisi ulang air.
Karena malas dan lelah, beberapa saat setelah mendapat akses kamar aku memesan makan siang melalui room service. Aku sampai udah lupa apa nama menunya, tapi pokoknya ayam goreng serundeng disajikan bersama tahu tempe, dan es teh manis. Harganya terjangkau, I wouldn’t order them otherwise, hehe.

Pemesananku melalui Traveloka sudah termasuk dengan sarapan, jadi esok paginya aku masuk ke restoran/cafe dengan antusias. Ternyata sarapannya, walaupun nggak jelek, tapi below my expectation. Aku harus mencukupkan diri dengan sepiring nasi goreng dan secangkir kopi yang sudah tak panas lagi saat diminum (karena disajikan bersamaan dengan makan, dan makanku lama hehe). Well, memang ada pilihannya, tapi pokoknya yang tamu dapatkan adalah satu main course dan satu minuman.
Mungkin karena belum banyak tamu, jadi mau breakfast buffet atau tambah menu a la carte juga belum sepadan dengan effort dan biaya operasional yang dikeluarkan. Yang menyenangkan, gue bisa sarapan sambil menikmati suasana Jalan Braga di Sabtu pagi dari balik jendela.


Sekilas tentang Gasinc, cafe-nya menyenangkan dengan area yang lega dan langit-langit tinggi. Ada sofa dan kursi kayu, sirkulasi cahaya alaminya pun baik karena jendela-jendela lebarnya menghadap ke Jalan Braga. Ada beberapa ruangan yang bisa digunakan untuk meeting atau keperluan privat lainnya.
Baca Juga: Review Grand Tebu Hotel Bandung
Gas Inn at Gas Block Braga, atau Gas Inn Braga by Baio Hotels & Resorts, bisa diakses dari 2 sisi: Jalan Braga dan Jalan Morce. Saat Gasinc belum buka atau sudah tutup, akses melalui Jalan Braga ditutup, sehingga kita harus menggunakan akses dari Jalan Morce. Malah, sisi yang menghadap Jalan Morce ini adalah sisi depan hotel yang sesungguhnya. Nggak perlu khawatir, karena Jalan Morce pun terhubung ke Jalan Braga.



Dengan rate mulai di kisaran Rp300 ribuan (naik-naik dikit biasa ya, cyin), aku sangat merekomendasikan Gass Inn Braga. Apalagi, lokasinya persis di jantung kota, mudah diakses dari Stasiun Bandung, dikelilingi objek-objek wisata tersohor Parijs van Java. Keluhanku hanya satu, pintu kamarnya berderit keras saat dibuka/ditutup. Berharap aku nggak sering mengganggu tamu-tamu di lorong itu 😂
Kalau baru-baru ini kamu menginap di Gas Inn Braga Bandung dan ada perubahan, let me know. Keep learning by traveling.
Kamarnya estetik ya, lokasinya pas banget klo di braga banyak tempat-tempat cantik buat foto-foto. Weekend ini kebetulan mau ke bandung, langsung buat referensi sekalian. Mantap
Berarti masuk parkirannya dari jalan Morce ya. Makasih yaaaaaaaa………
Aku tuh dari Mei pengen nginep di sini tapi ragu sama parkirannya. Nanya bolak balik ke akun sosmednya ga ada yg jawab. Akhirnya milih nginep di sebelahnya deh.
Kamarnya emang kece banget ya. Senang banget sama suasananya. Next harus ke Braga lagi kalau gitu
Walo bangunan lama, tapi aku suka suasananya , karena terang, bersih kliatan dan nyaman. Apalagi lantai parkit . Lebih suka lantai begitu drpd marmer yg dingin kalo pagi 😁.
Tapi memang bangunan2 yg merupakan milik BUMN, kayak gassinn atau penginapan yg dipunyai Pertamina, aku pernah nginep zaman papa masih kerja di oil company, itu semua memang vintage yaaa. Tapi sepertinya lebih BGS yg gasinn ini, ga spooky keliatan 🤣.
Iya mbak, sama sekali gak spooky kok. Kesannya chic minimalist. Bisa dicoba barangkali mbak, tapi memang fasilitas dia gak banyak.