Tuhan selalu punya cara untuk menyampaikan berkat-Nya. Satu pintu tertutup, Dia buka pintu lainnya. Tawaran kerjasama hotel sedang sepi, Dia gunakan cara lain untuk memberikan rejeki. Dia tahu anak-Nya ini sedang membutuhkan tempat dan waktu untuk memanjakan diri. Maka, gue diberikan kesempatan untuk menginap di Grand Tebu Hotel Bandung yang ada di bilangan Jalan Riau atau sekarang dinamakan Jalan R. E. Martadinata.

Saat itu, gue bekerja sebagai Project Manager buat kantor gue, sebuah digital agency yang berbasis di kota Bandung. Gue baru saja melalui sebuah tekanan yang cukup berat di mana gue harus menghadapi klien yang marah dengan menyala-nyala. Eh tiba-tiba aja ada yang mau bayarin gue staycation, hehe. Gue nggak bisa sebutkan siapa karena permintaannya, tapi yang jelas bukan tante girang atau sugar daddy. Tenang, Ara udah tahu kok siapa.

Tadinya, dengan budget yang ada, gue mau reservasi kamar di Artotel Braga melalui Traveloka. Karena kemudian kamar yang mau gue pesan sudah habis (dan opsi kamar lainnya jauh lebih mahal), gue beralih ke Grand Tebu Hotel.

---

Lokasi Grand Tebu Hotel Bandung dan Lobi

Gue udah pernah mampir ke Grand Tebu Hotel Bandung dan masuk ke basement-nya buat nginep di… Subwow Hostel. Lokasinya memang oke banget di pusat kota. Jalan Riau sendiri adalah kawasan di mana café, coffee shop, restoran, distro, dan factory outlet menjamur. Gue suka daerah ini karena rindang dan cukup tenang, karena memang bukan jalan besar. Apalagi kalau masuk ke jalan-jalan kecilnya.

Jalan Riau nggak jauh dari Gedung Sate, berada di antara Stasiun Bandung dan Stasiun Kiaracondong.

Lagi-lagi gue nggak sendirian. Mahul yang nemenin gue staycation di U Janevalla Hotel beberapa minggu sebelumnya gue ajak lagi dan dia bisa. Nggak cuma buat sekadar bantuin foto-foto, tapi hasil fotonya memang juarak! Mana kamera gue lagi rusak.

Fasad Grand Tebu Hotel tampil menarik karena mempertahankan desain lawas kolonial. Tapi setelah masuk ke dalam, lobinya sendiri kecil dan nggak istimewa. Tak ada banyak fasilitas, tak banyak yang bisa diulas. Kalau kita perhatikan dari luar, bangunan Grand Tebu Hotel Bandung ini memang menjulang ke atas dengan ramping. Jadi memang luas tanahnya nggak besar.

---

Fasilitas Kamar Grand Tebu Hotel Bandung

Kamar Superior yang gue pesan diisi dengan twin bed yang diapit nakas dan colokan listrik di kedua sisinya. Fasilitas standar seperti TV dan pendingin ruangan jelas ada. Selain itu, kamar juga dilengkapi safety box, minibar, working area, coffee & tea maker facilities. Kopinya menggunakan Nescafe sachet. Area kerja menggunakan meja yang memanjang dari area penyimpanan hingga sudut kamar, syukurlah masih tetap nyaman untuk laptopan.

Yang gue suka dari Superior Room Twin Bed ini adalah elemen kayu yang kaya nan apik! Pada lantai parket, meja, hingga dinding. Jadi walaupun minim dekorasi, tetap ada sentuhan estetik.

Sesuai permintaan, gue diberikan kamar di lantai tinggi. Asyiknya lagi, ada single sofa yang ditempatkan di sisi jendela yang menghadap pemandangan. Jendelanya besar, nyaris floor-to-ceiling, dan pas banget menghadap ke arah Gedung Sate.

Beralih ke shower area, nggak ada yang istimewa sih. Desain pancurannya biasa, bukan tipe rainforest. Toiletries-nya ada sabun, shampoo, dental kit. Ada pengering rambut dan cermin wajah. Yang penting, air panas berfungsi baik dan mudah diatur, semburan airnya juga enak.

Cermin besar di depan pintu kamar mandi adalah spot selfie yang menyenangkan, hahaha.

Overall, kamarnya nggak terlalu terasa sebagai sebuah hotel bintang 4. Gue mengharapkan fasilitas yang lebih lengkap dan desain kamar mandi yang lebih wah. All Sedayu Hotel Kelapa Gading, contohnya, walaupun kamar nggak luas-luas amat dan belum punya kolam renang, tapi kamar dan kamar mandinya bener-bener elegan.

---

Sarapan Grand Tebu Hotel Bandung Selama Pandemi

Berbeda dengan Hotel Aston Bandung dan U Janevalla Hotel Bandung yang sebelumnya sudah gue inapi, Grand Tebu Hotel tetap menjalankan buffet breakfast seperti biasa. Buffet-nya diambilkan oleh petugas seperti di Zest Hotel Bandung. Seharusnya, ada pembagian jadwal agar nggak ada terlalu banyak tamu yang sarapan bersamaan. Tapi kayaknya sistem ini nggak berjalan baik karena banyak tamu yang datang lebih awal, atau terlambat, dan tetap dimasukkan oleh petugas.

Menu makanannya lengkap. Ada main course, side dish, western food, cakes & bakery, dan berbagai pilihan minuman. Contohnya adalah spaghetti, pecel, bubur ayam, lontong ayam, gorengan, omelet, buah-buahan, dan donat.

Monmaap nggak ada foto restoran, dua pagi di sana selalu ramai, nggak mood dan nggak enjoy buat foto-foto.

---

Fasilitas yang Menarik di Grand Tebu Hotel Bandung

Ada elevator transparan dan kolam renang transparan juga! Jadi saat naik turun ke kamar dengan naik elevator, bisa sambil menikmati pemandangan hehe. Kolam renang ada di rooftop. Karena salah satu dindingnya transparan, bisa foto ala ikan sapu-sapu kayak gini.

Andai dibuat infinity pool, pasti lebih cakep ya. Tapi paham sih concern-nya buat anak-anak karena Grand Tebu Hotel cenderung untuk keluarga.

Sayangnya lagi karena pandemi, rooftop nggak berjalan dengan optimal. Seharusnya ada gym dan semacam bar atau café gitu, tapi dua-duanya tutup.

---

Yak, itu saja ulasan gue buat Grand Tebu Hotel Bandung. Dari yang gue ceritakan di atas, apa yang paling kamu suka? Share juga testimoni kamu di kolom komentar kalo udah pernah staycation di hotel ini. Makasih banget buat Mahul yang udah bantuin foto-foto, cakep!