Menginap di Zest Hotel Bandung Saat Pandemi, Protokol Kesehatannya Mantap!

Staycation di tengah pandemi, aman nggak sih? Gue yakin sebagian dari kamu banyak yang bertanya-tanya soal ini. Di satu sisi, kita memang dianjurkan buat sebisa mungkin mengurangi kontak fisik dan interaksi dengan orang lain. Di sisi lain, kita udah jenuh sama kerjaan dan kehidupan monoton di dalam kotak. Makanya, pilih hotel sasaran kamu dengan cermat, pastikan hotelnya menerapkan protokol kesehatan yang ketat seperti Zest Hotel Bandung Sukajadi.

Hotel Zest Bandung ini memang udah nggak asing buat gue. Selain karena lokasinya yang masih satu kelurahan sama kost gue, gue sendiri juga pernah menginap di hotel ini tahun lalu. Nah, awal bulan September 2020, gue berkesempatan lagi buat staycation di hotel ini. Kalo sebelumnya gue bermalam di Zest Room, kali ini gue mendapat pengalaman di Executive Room, yay staycation mevvah!

Jadi, benefit apa aja yang gue dapatkan dari kamar Executive Zest Hotel Bandung Sukajadi? Terus bagaimana aplikasi protokol kesehatannya? Itu yang mau gue bagikan di tulisan kali ini.


Protokol Check-In New Normal di Zest Hotel Bandung Sukajadi

Karena udah gue bahas sebelumnya, jadi di ulasan kali ini gue nggak ungkit lagi soal keunggulan lokasinya. Yang jelas, Zest Bandung beralamat di Jalan Sukajadi no. 16 Bandung. Dari kost di bilangan Babakan Jeruk, gue naik ojek online menuju hotel.

Baca ulasannya di: Review Zest Hotel Bandung

Lapis pertama penerapan protokol kesehatan di hotel Zest Bandung adalah pada petugas keamanan di depan pintu masuk. Tamu akan dicek suhu tubuhnya dengan thermo-gun, alas kaki disemprot dengan disinfektan, lalu dipersilakan menggunakan hand-sanitizer yang disediakan. Baru kali ini gue lihat ada prosedur penyemprotan disinfektan, di hotel bintang 4 yang gue inapi sebelumnya aja nggak ada lho.

Masuk ke reception area, officer yang bertugas memakai masker, face shield, dan juga sarung tangan. Setelah menunjukkan kartu identitas dan mengisi data diri tamu, gue diminta mengisi lembar kuesioner singkat yang isinya menanyakan apakah kita bepergian dan ada gejala COVID-19 dalam jangka waktu tertentu. Wahgelakseh, gue nggak nyangka Zest yang notabene hotel bintang 3 ternyata protokol kesehatannya sekeren ini!

Protokol kesehatan saat check-in di Zest Hotel Bandung Sukajadi

Setelah semua tuntas, gue diberikan smart card menuju kamar gue di Executive Room lantai satu. Mari kita hayuk!


Executive Room Zest Hotel Bandung Sukajadi

Executive Room Zest Hotel Bandung Sukajadi berada di lantai 1, tepat di seberang Citruz Cafe/Restaurant. Bisa diakses dengan elevator atau tangga, gue suka pake tangga aja kalo lift-nya kelamaan. Buat masuk, tamu harus tap smart card karena ada smart lock pada pintu kaca sebelum masuk area guest room. Jadi kayak area elit ya, karena kamar yang biasa nggak ada proteksi kayak gini, hehe. Mantep! 

Akses menuju Executive Room Zest Hotel Bandung Sukajadi
Foto panorama kamar eksekutif Zest Hotel Bandung Sukajadi
Nyaman banget nih kalo kamarnya luas gini ehehe

Satu kata yang keluar dari mulut gue begitu membuka pintu kamar, “Luas bangeeettt!” Gimana enggak, Executive Room Zest Hotel Bandung Sukajadi ini punya luas 36 meter persegi! Selain fasilitas standar seperti coffee & tea maker facilities, TV layar datar, working area, storage area, safety box, dan slippers, tapi ada minibar dan sofa juga. Enak banget buat leyeh-leyeh sambil nonton TV atau cuddling #eh. 

Stop kontak ditempatkan secara strategis di masing-masing sisi tempat tidur, area kerja, dan di kamar mandi. Bedding area juga diapit oleh nakas untuk meletakkan benda-benda kecil. Yang bikin makin hepi, wi-fi Zest Bandung ini berfungsi baik dan kwenceng! Gue lancar banget staycation sambil WFH, Work From Hotel hehe. 

Fasilitas kamar Executive Room Zest Hotel Bandung Sukajadi
Suka yang mana fotonya? ehem

Tempat tidur yang tersedia bertipe Twin Room. Dari total 3 kamar Executive yang tersedia di Zest Hotel Bandung Sukajadi, semuanya bertipe Twin Room. Kalo mau banget yang Queen Bed, kamu bisa pilih Zest Room Queen atau Family Room.

Executive Room ini punya lantai yang dilapisi karpet. Nah, kesukaan gue nih, jadi lebih anget dan nyaman kalo wara-wiri di dalam kamar. Salah satu sisi kamar memiliki jendela besar yang menambah kesan elegan ruangan. Selain itu, headbar dengan ilustrasi tanaman jeruk sitrun dan material batu bata ekspos memberikan sentuhan dinamis di dalam kamar. Proporsinya pas, nggak terkesan alay atau lebay.

Masuk ke kamar mandi, yok.

Kamar mandi Zest Hotel Bandung Sukajadi ini legaaa. Area kering dan area basah dipisahkan oleh dinding kaca dengan pintu. Di area kering sudah tersedia sabun bar, dentist kit, gelas berkumur, dan handuk. Berbeda dengan area keringnya, lantai pada area basah menggunakan material parket. Kesannya jadi minimalis natural gitu, gue sih suka ya, dan tetep aman nggak bikin kepeleset.

Foto panorama bathroom area (kamar mandi) Zest Hotel Bandung Sukajadi
Suka banget sama model shower Executive Room Zest Hotel Bandung Sukajadi

Tapi tetep, yang paling gue suka adalah shower-nyaaa! Ah, tipa kesukaan gue banget, rainfall shower dengan kepala berbentuk persegi yang lurus menghadap bawah. Selain shower utama, ada secondary shower juga yang lebih rendah dan lebih kecil, tapi arah semburannya tetep pas ke badan tanpa perlu repot diarahin. Semburan airnya kenceeenggg dan mudah diatur, bahagia banget mandinya.

Tanda bahwa kamar gue di Zest Hotel Bandung Sukajadi sudah dibersihkan dan didisinfektan

Gue perhatikan di gagang pintu ada sebuah kertas berwarna hijau yang tergantung. Kirain cuma kertas “do not disturb” gitu, ternyata itu adalah bukti bahwa kamar gue udah dibersihkan dan disemprot disinfektan, sanitised and disinfected. Nah, ini ternyata jadi komitmen hotel-hotel Swissbel-Hotel International untuk menjaga kebersihan tiap unitnya selama masa pandemi. Jadi merasa lebih aman saat staycation!


Protokol Sarapan di Zest Hotel Bandung Sukajadi

Walaupun belum melayani breakfast-in-bed, namun kursi-kursi makan di Citruz Restaurant sebagai tempat sarapan diberi jarak yang renggang dan dikurangi jumlahnya. Selain itu, tamu nggak ambil sendiri sarapannya, tapi dilayani oleh petugas yang memakai atribut kesehatan seperti front officer. Ini termasuk minuman, roti, dan buah. Cuma condiment bubur ayam aja yang bisa diambil sendiri.

Semangat pagi! Apa yang bisa kami bantu?
Kursi diberi jarak dan jumlahnya dikurangi di Zest Hotel Bandung Sukajadi
Protokol kesehatan diterapkan saat sarapan di Zest Hotel Bandung Sukajadi

Meja buffet ditata sedemikian rupa supaya tamu nggak bisa, atau minimal kesusahan, buat ambil makan sendiri. Ditata dengan bentuk huruf L, lalu makanan mengarah ke dalam, ke arah petugas. Gue pribadi nggak ada masalah dengan konsep seperti ini, anggep aja kayak di warteg atau warung padang hehe.

Kecuali saat makan, tamu diminta untuk tetap memakai masker. Selain indoor area, tamu juga bisa makan di outdoor area, terutama buat yang merokok. Hand sanitizer disediakan di meja penerimaan tamu di samping pintu masuk restoran.

Sarapan diambilkan petugas di Zest Hotel Bandung Sukajadi
My breakfast, Zest Hotel Bandung Sukajadi

Gue perhatikan varian menunya memang sedikit berkurang dari saat terakhir kali gue ke Zest Hotel Bandung Sukajadi. “Gerobak” dan meja-meja di sisi ruangan yang biasa digunakan untuk dessert dan menu pendamping, saat ini diisi dengan tanaman-tanaman karena semua menu dialihkan ke meja prasmanan utama. Untuk jam sarapannya masih sama, jam 7:00 – 10:00 pagi.


Makan Siang dan Makan Malam di Zest Hotel Bandung Sukajadi

Nah, selain 2 kali sarapan, gue juga menikmati 2 kali makan siang dan makan malam di Zest Hotel Bandung Sukajadi. Bener-bener staycation pokoknya, Work From Hotel terus nggak ke mana-mana, wkwk.

Secara berurutan, menu yang gue pesan adalah:

  1. Nasi goreng mercon dan jus semangka
  2. Nasi gepuk dan iced black coffee
  3. Nasi ayam geprek dan jus pepaya
  4. Nasi soto betawi dan kopi panas.
Nasi goreng mercon dan jus semangka
Nasi Gepuk dan Iced Black Coffee

Harganya terjangkau banget, mulai dari Rp25 ribu lho! Jadi nggak bikin pengeluaran bengkak meski lagi staycation di hotel. Terus jujur nih, rasanya enak-enaaakkk. Nggak pernah kecewa soal rasa tiap kali nginep di Zest Bandung. Nasi goreng merconnya meskipun sederhana tapi enak. Ayam gepreknya, meski tampilannya lebih mirip ayam fillet, ini juga enak.

Gue juga sangat menyarankan kamu pilih fresh juice buat minumannya. Jusnya bener-bener dari buah asli dengan gula cair terpisah, bukan dari sirup atau minuman buah kotak/botolan. Seger dan sehat banget!

Protokol kesehatan memesan makanan di Zest Hotel Bandung
Nasi soto betawi dan secangkir kopi panas

Dari 4 kali makan itu, 2 kali gue minta diantar ke kamar, 2 kali gue nikmati di dalam Citruz Cafe/Restaurant. Selain petugas yang melayani dengan atribut New Normal yang lengkap (baik saat makan di restoran maupun saat di kamar), tersedia juga menu paperless kalo makan di restoran, tinggal scan QR Code. Lebih aman, contactless sesuai anjuran Adaptasi Kebiasaan Baru. Buat yang hapenya nggak support scanner, tetep ada buku menu manual atau tanya petugas, hehe.

Tamu bisa memesan makanan dengan datang ke restoran langsung atau dengan menghubungi front office, nanti petugas FO akan sambungkan dengan staf di restoran. Menu-menu Citruz Cafe/Restaurant juga bisa kalian nikmati untuk takeaway ya. 


Clementine Room, Rooftop Baru Zest Hotel Bandung Sukajadi

Ada yang baru nih, sekarang #ZestPunyaRooftop! Rooftop ini memang udah ada dari dulu, tapi belum dipercantik seperti sekarang. Sekarang sih udah ada spot-spot instagram-worthy kayak hammock dan sangkar-sangkaran.

Zest Hotel Bandung Sukajadi sekarang punya rooftop!
Sangkar-sangkaran di rooftop Zest Hotel Bandung Sukajadi
Panorama kota Bandung dari rooftop Zest Bandung Sukajadi

Dari rooftop-nya Zest Hotel Bandung Sukajadi, kita bisa menikmati pemandangan kota Bandung dan pegunungan yang mengelilinginya secara hampir 360 derajat! Kece banget, kan? Mau buat sunrise atau sunset, bisa semua, karena nggak ada penghalang di arah barat atau timur. Apalagi awal September kemarin cuaca Bandung lagi cerah-cerahnya, setiap senja jadi mempesona!

Nah, info soal rooftop baru yang dinamakan Clementine Room ini udah gue dapet dari tanggal 27 Agustus 2020. Dua hari setelahnya, gue lalu ikut hadir dalam acara open house-nya yang dihadiri banyak influencer/blogger/instagrammer dan awak media. Acara open house yang digelar selama 3 hari itu tiap harinya diisi oleh sekitar 40-50an undangan. Oh, tentu ada makan-makan hehe. Prasmanan makanan berat disajikan di area luar, sementara coffee and snack ada di dalam gedung. Acara inti juga dilaksanakan di dalam gedung. Sayang gue nggak menang doorprize apa pun.

Open House Rooftop Zest Hotel Bandung Sukajadi
Gedung serbaguna di rooftop Zest Hotel Bandung Sukajadi

Gedung kecil di rooftop-nya Zest Bandung itu bisa digunakan untuk berbagai acara, seperti resepsi pernikahan uwuwu. Bakal makin asyik ya kalo ada cafe atau bar di rooftop ini. Gue tanya ke pihak hotel rencananya begitu, jadi kita tunggu aja kabarnya.

Dari tadi nulis panjang lebar, gue belum kasih tau rooftop ini ada di sebelah mana. Yak, rooftop Zest Hotel Bandung Sukajadi ada di lantai 9, bisa diakses tanpa kartu dengan elevator. Toilet tersedia di rooftop untuk menunjang kenyamanan pengunjung.


Ah, gue seneng banget dari staycation di Zest Hotel Bandung Sukajadi kali ini. Sedih ketika rasanya harus check-out dan kembali ke kamar kost yang sempit, wkwkwk. Makasih buat kesempatan dan pelayanannya ya, Zest.

Melongok pemandangan di rooftop Zest Hotel Bandung Sukajadi

Oh iya, gue juga mau mengucapkan selamat ulang tahun buat Swiss-Belhotel International yang ke-33. Whoa, udah senior! Untung nggak lebih muda dari usia gue. Semakin sukses, semakin laris, semakin prima fasilitas dan servisnya. Gue doakan hotel-hotel Swiss-Belhotel tetap bertahan selama pandemi hingga pada kesudahannya, gue belom pernah nginep di Swiss Belhotel atau Swiss-Belinn soalnya.Udah pernah nginep di Swiss-Belhotel, Zest Hotel, atau Hotel Ciputra? Share cerita kamu di komentar dong.

44 komentar

  1. Hotel-hotel sekarang memang harus menerapkan protokol kesehatan, seperti yang Zest Hotel lakukan, mengatur bagaimana nanti waktu sarapan dan yang lainnya. Menyenangkan jika pihak hotel bisa seperti ini,

    Akhir pekan kemarin saya juga menginap di hotel. Cuma buat numpang tidur aja sih, nggak sampai menjelajah banyak sudut hahahahah. Fokus dolan ke beberapa destinasi yang dekat. Tiap menjelang akhir tahun sengaja mencari-cari kamar hotel, biasanya ada harga promo

    1. Buat weekend getaway aja gitu ya mas, melengkapi kebutuhan perjalanan.

      1. Iya mas, kalau saya lebih untuk seperti itu. Jarang banget benar-benar menikmati satu penginapan dan menyusuri tiap sudutnya hahahahha

      2. Pernah mau nginep di kamar executive tapi penuh 😂, mungkin karna masih dikit kamarnya, akhirnya ke Swiss bellhotel ya Arion kalo gak salah, gak terlalu jauh dari situ, semoga bisa nginep di executive room dah pake aplikasi online, macam tra*eloka 😁

      3. Memang terbatas banget mas. Aku lebih suka Executive-nya Zest daripada Swiss Belhotel Arion, lebih cocok sama karakterku yang fresh.

  2. Keren banget dah hotelnya, interiornya menarik, menunya bikin ngiler dan paling kerennya punya rooftop yang mudah diakses. Jadi bisa ngeliat pemandangan Kota Bandung dari ketinggian.

    1. Pastikan nginep di Executive Room ya 🙂

  3. Dirmanto.web.id · · Balas

    Menyamankan jika mendengar cerita seperti ini. Paling tidak ada jejak digital saat pandemi yang memang salah satu sarana wisata kita menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Tidak hanya sekedar jargon belaka.

    1. Yes betul, mas. Terima kasih sudah mampir ya.

  4. ariefpokto · · Balas

    Jadi tenang staycation kalau protocol kesehatannya lengkap dan ga asal2an. Breakfast nya tetap ada pilihan di Kamar yah? Kayaknya nyaman bgt nginep di Kamar yg gede dan nyaman , ga Mau kemana2

    1. Untuk breakfast belum ada pilihan di kamar mas. Mudah-mudahan masukan ini dipertimbangkan 🙂

  5. Waah protokol kesehatannya keren ya di Swis Bell Bandung ini. Sampai ada tanda kalau kamarnya udah disemprot desinfektan. Menginap jadi gak worry ya mas.

    By the way kamar eksekutifnya luas banget ya. Apalagi sendirian. Bisa glundang-glundung nih. Hahaha. Aku baru sekali nginap di Swiss Bell. Swiss Bell Rainforest Kuta pas ke Bali 2 tahun lalu. Oke kok pelayanannya. Puas…

    1. Iyaaaa kamarnya luas banget, bisa koprol wkwkwk

  6. Aduh typo mas komen di atas. Mau nulis Zest Hotel kenapa malah jadi Swiss Bell Hotel Bandung. Maafin yaah..disambi ngobrol bocil jadi salah komen.

    1. Hahaha nggak apa-apa. Untung masih satu grup 😂

  7. ainunisnaeni · · Balas

    wow wow wowwww kamarnya luas bingit ini, lega banget. aku mau nih kalau pelayanan, fasilitas mantap begini. masukin list dulu aja ah
    kalau kamu aja bilang makanannya enak enak, udah nggak aku komen lagi deh hahaha

    1. Siaaappp masukkan ke hotel pilihan kamu di Bandung ya! 🙂

  8. Wah mantap nih bang hotelnya, suka sama ornamen hotelnya banyak spot instagramable hehe *tetep gue carinya itu buat OOTD ala-ala haha. Btw bang untuk protokol kesehatannya, kalau misal ada tamu yang datang saat itu bersuhu 37.3 bisa tetap diterima atau di rescedule?

  9. Lihat ruang sarapannya, hati saya ikutan bahagia. Lega banget. Asik nian untuk memulai hari di Bandung. Nah saya setuju banget kalau sarapan diambilkan. Bayangkan kalau ambil sendiri, gak tahu siapa saja yang sudah berdekatan dengan makanan yang kita makan. Serem hehehe..Bagus nih protokol kesehatan di Zest Hotel Bandung

    1. Yes salut sama protokol kesehatan mereka.

  10. Amaaan kok staycation di saat pandemi sbnrnya. Yg penting ikutin semua aturan, dan hotelnya sendiri juga komit ma protocol kesehatan mereka.

    Jujurnya selama pandemi ini aku LBH percaya Ama internasional chained hotel mas. Kayak zest under Swiss bell, hotel2 under naungan Accor, atau Marriot bonvoy, Aston dan chained nya, shantika group dll. LBH percaya Krn biasanya hotel2 begini LBH ketat Krn udh aturan dari groupnya. Jadi mau yg bintang 3, pasti ngikut juga.

    Aku juga seneng kalo stay di hotel yg pake karpet. Jdnya aku bisa workout hahahahha. Ga perlu bawa yoga mat dari rumah :p

    1. Betul, mbak. Sebelum reservasi, pastikan dulu pihak hotel menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

      Dan yes, sama, lebih percaya sama hotel-hotel jaringan karena mereka udah ada SOP.

  11. Nurul Sufitri · · Balas

    Wah, iya beneran hotel ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat ya. Tamu hotel jadi tenang hatinya. Keren amat rooftop Hotel Zest, mewah 🙂 Melimpah juga sajian makanannya dan tetep wajib bermasker ria ya para petugas saat melayani tamu. Mantap deh kamar eksekutifnya komplit semua2nya. Kolam renangnya ada ga? Hihihihi….

    1. Kalo kolam renang nggak ada mbak, karena memang sasarannya budget traveler. Salut memang sama protokolnya Zest Hotel.

  12. dgoreinnamah · · Balas

    Emang enak sih cuddling di sofa itu. #eh

    Waktu staycation di Hotel Peninsula pun protokol sarapannya begini nih. Kursi dan meja dibuat lebih sedikit dan berjarak, 1 meja hanya bisa diisi 2 orang, dan petugas yang mengambilkan semua menu makanan yang kita mau.

    Breakfast in bed itu bukan buat saya yang makannya banyak banget.

    Wah, Swissbell International udah 33 tahun? Tahun depan 34 dong ya *iyalah*

    1. Hahaha iya bener. Kalo breakfast in bed, siang udah laper kayak biasanya. Buffet breakfast bisa buat rapel makan pagi makan siang 😂

  13. Mantap ya protokol kesehatannya. Hotelnya juga menggiurkan banget ih, haha.
    Ya kamarnya, ya rooftopnya, ya makanannya. Ya ampun, aku jadi pengen ke sana, tapi masih belum pengen jauh-jauh, huhu.

  14. Cakep banget sih hotelnya yaa…jadi betah dan tenang nginap di masa pandemi kalau protokol kesehatannya bagus…rooftopnya juga asyik buat menikmati bandung di malam hari

  15. Wah alas kaki disemprot juga sblm masuk hotel ya? Mantaab.. Beberapa kali ku ke hotel blm dapat yg semantab ini nih prokesnya..

    1. Aku juga baru kali ini nemu yang alas kakinya disemprot mbak, keren

  16. Protokol kesehatan di Zest hotel ini ketat sekali ya, jadi gak takut lagi kalo mau staycation di Zest Hotel. Aku suka banget sama rooftopnya, bisa buat foto-foto sambil melihat pemandangan Bandung yang begitu cantik.

    1. Gak usah repot cari spot lagi wkwk

  17. Gila kamarnya luas banget,, baca ukurannya, aku malah inget tayangan tiny house yang sering kutonton,, bahkan kamar di Zest ini lebih luas dari ukuran tiny house. Wkwkwkwkwk.
    Rooftop-nya juga asik banget. Sunrise dan sunset dapet semua. Kalo staycation di Zest nggak perlu ke mana-mana lah.

    1. Pastikan pilih Executive Room biar dapet kamar luas ini ya hehe

  18. Ini pertanyaanku juga nih, aman ga ya staycation masa pandemi.Alhamdulillah jd dapat gambaran mesti pilih hotel yg gmn, TFS mas

    1. Betul mbak, pastikan betul protokolnya

  19. Luar biasa ini Kak, liburan di masa pandemi udah nggak lagi mengkhawatirkan ya. Kamarnya, hotelnya wuaa semuanya itu lho berasa private banget. Pilihan menu juga banyak.

    1. Betul mbak, nggak perlu terlalu khawatir ya.

  20. Executive roomnya luas 36 persegi? WOW!!!! luar biasa banget.. Fasilitasnya kece badai juga yak..
    Bener, selama pandemi ini, protokol kesehatan di hotel wajib menjadi perhatian kita sebelum check-in sik. Bukan kenapa, kita harus soliter ama diri sendiri di musim virus begini. Beruntung banget Zest hotel Sukajadi ini sudah menjalankannya dengan baik, jadi kita sebagai tamu pun nggak parno2 banget lagi.

    1. Betul sekali kak, minimal kita melakukan bagian kita dengan memilih hotel yang menjalankan protokol kesehatannya dengan baik.

  21. […] / Bukit Bintang, Dago Atas, dan Ciumbuleuit. Untuk bangunan tingginya, contohnya adalah rooftop Zest Hotel Bandung Sukajadi, Best Western Premier La Grande Bandung, U Janevalla Hotel Bandung, Morning Glory Rooftop Cafe di […]

  22. Dika Darmawan · · Balas

    wah kalo gue sih main game cuy di rumah, masih parno kmn2 ahhahahahhah btw gue lg ke hook banget cuy sama ni game https://3kr.wavegame.net/ cobain dah cuy seru bet dah jaminnn wakowakowako

  23. […] tetap menjalankan buffet breakfast seperti biasa. Buffet-nya diambilkan oleh petugas seperti di Zest Hotel Bandung. Seharusnya, ada pembagian jadwal agar nggak ada terlalu banyak tamu yang sarapan bersamaan. Tapi […]

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

Jalancerita

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

PAPANPELANGI.ID

Berjalan, Bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu

%d blogger menyukai ini: