[Review] Pengalaman Menginap di Papa Ho Hotel, Bogor

Lobi Papa Ho Hotel yang tampak mewah dan elegan saat malam

Lobi Papa Ho Hotel yang tampak mewah dan elegan saat malam

Untuk akomodasi selama dua hari bertualang kuliner di Bogor ini, gue dan temen-temen menginap di Hotel Papa Ho yang terletak di Jalan Pangkalan Raya no. 8, yang kini namanya sudah berubah menjadi Jalan K.S. Tubun. Jadi, jangan heran kalau nggak ada warga lokal yang nggak tahu di mana Jl. K.S. Tubun. Hotel ini dapat dicapai dengan angkot nomor 9, bilang aja ke Pangkalan Raya atau Warung Jambu, pasti tahu. Nggak usah bilang, “Ke hatimuuu,” nanti sopirnya salah tingkah.

Hotel berada di sisi kiri jalan dengan papan nama besar yang susah untuk diabaikan.


Proses Check-In

Saat itu kami datang sekitar pukul 16.00 sore. Namun, proses check-in sempat sedikit terhambat karena kamar yang belum siap. Agak bikin KZL dan ZBL memang, karena kami tiba dalam kondisi lelah, lemas, dan lemah. Rasanya pengen cepet-cepet ke kamar ber-AC, bobok-bobokan, terus mandi air hangat. Kami pun menunggu di sofa lobi dengan kepala terkantuk-kantuk.


Fasilitas Hotel dan Kamar

Kami bertiga akhirnya dipanggil dan diantar menuju kamar oleh petugas pria, berjalan menuju lorong temaram menuju dua kamar terpisah yang sudah kami pesan.

Lorong temaram Papa Ho Hotel

Lorong temaram Papa Ho Hotel

Kartu elektronik dimasukkan ke dalam slot untuk membuka pintu, lalu dimasukkan lagi dalam slot lain di dalam kamar untuk menyalakan lampu dan AC. Kami memasuki sebuah kamar berukuran cukup luas yang mendapat sumber pencahayaannya dari beberapa lampu berwarna keemasan.

Kamar berisi sebuah ranjang besar untuk dua orang yang dilapisi sprei dan bed-cover berwarna putih, sementara sepasang handuk tergeletak di atasnya. Ranjang diapit oleh sepasang meja gantung di kedua sisinya yang dapat digunakan untuk meletakkan barang-barang penghuni. Ada sebuah kotak artistik di atas headboard ranjang yang, sayangnya, justru mengurangi kenyamanan saat ingin duduk bersandar.

Kamar Papa Ho Hotel

Kamar Papa Ho Hotel

Televisi dan meja kursi

Televisi dan meja kursi

Kamar dilengkapi dengan sebuah televisi tabung, meja kerja, kursi, working lamp, cermin, gelas, lemari penyimpanan, dan standard toiletries (odol, sikat gigi, sabun). Wastafelnya tampil klasik dengan bentuk kotak yang tegas. AC dan air panasnya juga berfungsi dengan baik, meskipun harus menunggu beberapa menit sampai airnya terasa hangat. Namun jaringan wi-fi tidak terdeteksi di kamar kami. Terlalu mojok kali ya.

Sekitar petang saat kami sedang beristirahat, kami dibawakan dua buah orange juice sebagai welcome drink. Yah, lumayan buat temen bersantai.

Shower and WC

Shower and WC

Sementara itu, lobi dilengkapi dengan Dragon Palace Restaurant yang menyajikan masakan Indonesia dan Asia, Jumbo Bakery, dan minimarket.


Proses Check-Out dan Kesimpulan

Kami check-out pada keesokan harinya, tanpa sarapan, sekitar pukul 09:00. Syukurlah check-out berlangsung dengan lancar.

Secara garis besar, pengalaman gue di hotel ini tergolong rata-rata. Kelebihan hotel ini:

  • Mudah ditemukan
  • Lobi dilengkapi restoran, bakery, dan minimarket
  • Kamar luas
  • AC, air panas, dan TV berfungsi baik
  • Tempat tidur nyaman
  • Toiletries dan amenities lengkap
  • Ada welcome drink
  • Cocok untuk digital nomad, freelancer, atau flashpacker yang mau liburan sambil bekerja berkat fasilitas meja dan kursinya

Namun, kekurangannya:

  • Lokasi agak jauh dari pusat kota
  • Wi-fi tidak bekerja baik di kamar kami
  • Kotak di atas headboard bikin nggak bisa duduk senderan di atas kasur.
Jumbo Bakery, Papa Ho Hotel

Jumbo Bakery, Papa Ho Hotel

Area duduk dan minimarket Papa Ho Hotel

Area duduk dan minimarket Papa Ho Hotel

Lalu, coba tebak, berapa kira-kira harga yang harus kami bayar untuk hotel sekelas ini? Cuma Rp 240.000,00 aja lho! Ini bukan harga promo, menurut gue terbilang murah buat ukuran hotel dan kamar kayak gini.

Jadi, buat kamu yang mau rekreasi keluarga atau pasangan di Bogor, Papa Ho Hotel bisa jadi pilihan bagus nih. Kalau kebetulan ada urusan bisnis di kawasan Warung Jambu, wah, hotel ini pas banget.

Iklan

16 komentar

  1. Saya memang kurang piknik baru tahu di Bogor ada hotel Papa Ho. Memang Kenapa nggak sarapan Mas, memang tidak termasuk dalam harga kamar?

    1. Iya nggak termasuk dalam harga kamar hehehe. Mau sarapan lokal aja di luar, kak 😀
      *padahal karena nawar biar dapet murah*

    2. sama kak aku juga kurang piknik

      1. Apa kau, Win. Kurang piknik tapi sampai India dan Cina 😐

  2. Perasaan hotelnya bagus banget ya, itu tv mungkin sengaja tv tabung hehehehhe.

    1. Biar klasik ya, kak.

  3. Hihihi lumayan deh ya mas, meskipun di awal udah dibikin betek dulu karena pelayanannya yang sedikit lambat ;D hihihi

    Sedih juga itu wifi nggak kejangkau ke semua kamar :’

    1. Iya lho, aku sampai marah-marah ke resepsionisnya. Habis hotelnya kayak “nyolong” kamar wkwkwk

      1. Hahaha iya siapa juga yang nggak akan marah ya mas kalau kita udah capek, pengen istirahat, eh pelayanannya lambat wkwkwk 😀

      2. Betul. Apalagi memang sudah waktunya 🙂

  4. sama dengan yang di atas.
    baru tau ada hotel namanya papa ho.
    aku taunya boboho #Lah 😀

    1. Bobo Ho udah gede, kak 🙂

  5. […] Baca Juga: Pengalaman Menginap di Papa Ho Hotel, Bogor […]

  6. […] Gimana, kuliner Bogor ternyata nggak kalah sama kuliner di Bandung, ‘kan? Meski belum sekaya di kota kembang, tapi Bogor bisa menjadi pilihan. Untuk akomodasi, Papa Ho Hotel bisa menjadi rekomendasi bermalam di kota angkot ini. Ulasan lengkapnya, silakan dibaca di: Pengalaman Menginap di Papa Ho Hotel, Bogor […]

  7. Baru tahu ada hotel Papa Ho di Bogor, noted nih klo main ke Bogor

    1. Hotelnya emang agak jauh dari pusat kota sih. Tapi so far nyaman 🙂

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

Jalancerita

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

PAPANPELANGI.ID

Berjalan, Bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu

%d blogger menyukai ini: