5 Alasan Kenapa Gue Jatuh Cinta dengan Bangkok

Arrival Hall – Don Mueang Airport

Saat pertama kali menjejakkan kaki di Bangkok pada bulan Oktober 2015, gue sama sekali nggak menyangka kalau gue akan jatuh cinta dengan ibu kota Thailand ini.

City of Smile, begitu julukannya. Bangkok memang terkenal sebagai surga kuliner, surga belanja, dan surga wisata malam surga kuil dengan biaya hidup yang murah. Tapi yowis, meski udah tau fakta-fakta itu, gue tetap pergi ke Bangkok dengan Zero (or Low, at least) Expectation. Tujuan gue saat itu semata-mata cuma pengen jalan-jalan ke kota yang baru, di negara yang baru, dengan biaya tiket pulang pergi Rp 1.5 juta yang gue beli dari Traveloka seperti biasanya.

Terus apa yang bikin gue jatuh cinta sama Bangkok? Kenapa gue tetap pengen ke sana lagi meski udah 2 kali ke sana? Bukannya Bangkok itu kumuh dan macet kayak Jakarta? Ih, kamu sotoy deh shay! Baca dulu tulisan gue ‘nih!

 

Bangkok, Saat Budaya dan Modernisme Berpadu

Monks on the boat | Para biksu di atas perahu – Bangkok

Bangkok adalah kota di mana kuil-kuil berkubah emas berdiri megah, bersanding dengan gedung-gedung tinggi. Di mana kereta langit melayang cepat di atas tuk-tuk yang berlari kepayahan dengan mesin yang meraung. Di mana biksu-biksu soleh dalam balutan jubah berjalan dalam satu pijakan bersama pemuda-pemuda modis dengan aroma parfum semerbak. Skema-skema kontras itu membuat Bangkok menjadi sebuah lanskap yang unik, hidup, dan penuh warna.

 

Bangkok, Maju dengan Angkutan Massal Cepat yang Terintegrasi Baik

Travelearners yang udah lama ngikutin blog ini pasti tau betapa obsessed gue sama transportasi umum berbasis rel. Sampai-sampai, salah satu temen kantor gue dengan gamblangnya ngomong ke gue, “Gie, try making love on a train.”

Beklah.

Sementara Jakarta baru-baru aja punya Skytrain dan kereta bandara, Bangkok udah punya 2 jalur BTS, 2 jalur MRT, dan 1 jalur kereta bandara — and they’re still expanding! Ketiga sistem itu udah terintegrasi dengan baik. Ada jalur pejalan kaki yang aman dengan petunjuk yang jelas kalau mau berpindah dari BTS ke MRT, BTS ke Airport Rail Link (ARL), atau MRT ke ARL.

BTS (Skytrain) Silom Line Bangkok, Thailand

A typical Thai train at Hua Lamphong station, Bangkok

Nggak cuma itu, jalur BTS Silom Line juga terintegrasi sama angkutan sungai Chao Praya Express (di Stasiun Saphan Thaksin) dan Bus Rapid Transit (BRT alias busway) di Stasiun Chong Nonsi. Jalur MRT Purple Line yang baru emang belum nyambung sama jalur MRT Blue Line, tapi ada shuttle bus yang menghubungkan kedua stasiun. Ke depannya, dua stasiun terujungnya juga akan terintegrasi. Oh ya, Stasiun Hua Lamphong juga udah mengintegrasikan sistem MRT dan kereta komuter atau antar kota.

Baca selengkapnya di: Memahami Transportasi Publik di Bangkok

Sampai di sini, masih berani bilang Bangkok itu sama kayak Jakarta? Mudah-mudahan integrasi TransJakarta dan Commuter Line di semua stasiun dipercepat ya.

Nah, 2 kali ke Bangkok, gue itu belum kesampaian cobain kereta bandaranya karena dua-duanya mendarat dan lepas landas lagi dari Don Mueang. Nggak pernah ke Suvarnabhumi. Ini juga jadi satu alasan kenapa gue pengen ke Bangkok lagi.

 

Bangkok, Kota Kuliner yang Hemat Namun Nikmat

Buat kamu yang sedih nggak bisa nemuin kuliner yang menggugah selera di Singapura atau bahkan Kuala Lumpur, tenang… Bangkok akan memuaskanmu! Makanan Thailand itu enak-enaaakkk, berbumbu kuat kayak makanan Indonesia. Udah enak, murah pula. Setusuk sate babi pinggir jalan yang potongan dagingnya gede-gede bisa gue nikmati dengan selembar uang 10 THB aja!

Street foods at Khaosan Road

Mau makan di pasar, pinggir jalan, mal, kafe, atau restoran, rasanya enak-enak. Kamu nggak akan rugi juga deh meskipun cuma kulineran di Bangkok, hahaha. Beberapa makanan yang wajib kamu coba adalah tom yum, pad thai, mango sticky rice, dan milk tea (kalau di Indonesia disebut dengan nama thai tea).

 

Bangkok, Kota Untuk Setiap Wisatawan

Prajurit berbaris memasuki kompleks Istana

Hanya segelintir kota di dunia ini yang dapat mengakomodasi keinginan setiap pelancong, dan Bangkok adalah salah satunya. Bangkok menawarkan wisata budaya, sejarah, arsitektur, kuliner, belanja, gaya hidup, seni, wisata malam, sampai wisata alam. Dari solo backpacker, luxury traveler, trip keroyokan, liburan keluarga, sampai bulan madu juga bisa dilakukan di Bangkok.

 

Bangkok, The City of Angels

Maksudnya bukan malaikat sungguhan, yang setelah kamu semprot parfum terus tiba-tiba jatuh dari langit. Orang-orang di Bangkok (dan Thailand pada umumnya) baik-baiiikkk, ramaaahhh! Iya, emang ada kasus-kasus spam dari sopir-sopir tuk-tuk, tapi puji Tuhan selama di sana gue nggak pernah kena tipu kayak gitu. Gue pernah nanya jalan sama warga lokal di Ayutthaya, ibu itu menjelaskan dengan semangat menggunakan bahasa Thai berpadu bahasa tubuhnya meski gue nggak paham sekalipun.

Di Bangkok, gue pake Couchsurfing biar bisa nginep gratis di rumah warga lokal. Host gue, Paul, tinggal di sebuah apartemen kecil (yang kalau di sini jadi semacam kost menengah ke atas) di daerah Mochit. Kamarnya nyaman, bersih, rapi, ada AC dan shower air panas. Orangnya baik banget, meskipun nggak bisa nemenin jalan-jalan, kita selalu ngobrol tiap malem. Ceritanya dapat dibaca di: 3 Host, 3 Negara, 3 Cerita

 

Mungkin karena alasan-alasan itulah, ditambah aksesibilitas yang mudah dari banyak negara, Bangkok didapuk jadi “Kota yang Paling Banyak Dikunjungi Wisatawan Mancanegara di tahun 2017” versi Mastercard’s Annual Report. Gue pun pengen ke Bangkok lagi. Mau cobain Airport Rail Link, naik MRT Purple Line, sama nongkrong-nongkrong gaul di Siam atau Sukhumvit, hehehe.

Tapiii, gue itu nggak suka mengandalkan tiket promo atau kursi gratis yang dibeli jauh-jauh hari karena nanti jatohnya maksain. Ada banyak kemungkinan yang bisa membuat perjalanan itu batal. Dari nggak dapet izin cuti, jadwal bentrok dengan acara lain, sampai kehabisan tabungan menjelang tanggal keberangkatan (I admit that I’m not that good at saving). Dua rencana perjalanan di tahun 2017 yang dibeli dengan tiket promo jauh-jauh hari — ke Brunei dan ke Malaka via Kuala Lumpur — batal karena alasan-alasan di atas.

Daripada nunggu tiket promo, mending pake fitur Price Alerts Traveloka.

Gue menemukan solusinya dengan fitur Price Alerts dari Traveloka. Sukak banget sama fitur ini karena banyak hal yang bisa gue sesuaikan. Pertama, gue bisa atur berapa budget yang gue mau. Misalnya untuk notifikasi penerbangan Jakarta – Bangkok, gue membatasi anggaran tiket pulang pergi sebesar Rp 1.000.000,00 aja. Nah, kedua, gue bisa ngatur lagi tuh kapan Traveloka kirim notifikasi. Apakah setiap hari, setiap minggu, atau hanya saat harganya sesuai sama yang kita inginkan. Nggak cuma itu sih, Price Alerts juga punya opsi buat preferensi waktu penerbangan dan jumlah transit. Opsi ini berguna banget buat penerbangan-penerbangan jauh gue nanti, misalnya ke Jepang (ada amin, sodara-sodara?) hahaha.

Langkah-langkah menggunakan fitur Price Alerts Traveloka.
(klik untuk memperbesar atau mengunduh)

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Gampang banget kok kalau mau cobain Price Alerts ini. Buka deh aplikasi Traveloka di smartphone, pilih tab My Account, lalu pilih menu Price Alerts. Download dulu aplikasinya di Google Playstore atau App Store kalau belum punya. Kita harus menjadi traveler cerdas yang mengatur sendiri waktu perjalananmu, bukan kita yang diatur 😀

Keunggulan fitur Price Alerts Traveloka

Kebetulan, dalam waktu dekat ini ada long weekend di 16 – 18 Februari dan 30 Maret – 1 April 2018. Gue udah setting Price Alerts juga. Kali aja gue bisa dapet harga sesuai kantong, jadi bisa ke Bangkok lagi di salah satu dari long weekend itu. Lumayan daripada ngendon di kamar doang, kan? 😀

Eh, kamu udah pernah ke Bangkok juga? Jatuh cinta juga nggak sama kota itu?

62 komentar

  1. Jadi, kapan nih mau mengenalkan Bangkok ke orangtua untuk langkah yang lebih serius #eh

    1. oh, nanti deh aku boyong orangtua ke Bangkok biar sama-sama saling mengenal xD

      1. Falling in Love with Bangkok 😍😍

        Makanannya murah meriah tapi enak, banyak spot menarik buat foto, bahkan sempet ngerasain pulang jam 1 pagi dari night market Talad Neon dan aman – aman aja disepanjang jalan ( lucky me ?? )

        Semoga ada kesempatan, bisa balik travelling lagi ke sana 🤗

      2. Samaaa pengen ke Bangkok lagiii

  2. yuhuuuuu, emang bikin jatoooh cintaaak kok Bangkok…, apalagi buat saya yang doyan belanja mursid tapi baguuus…, chatuchak atau platinum..gak pernah kelewat kalo ke Bangkok…thank you for sharing Nugie….asoyyy nih cerita dan manfaat fitur dari traveloka…, syedih juga gak menang lombanya..ahaha

    1. Tosss!

      Wahaha, jangan sedih kak. Pasti ada jalan 😉

  3. san tahun lalu aku gagal ke Bangkok 😦

    1. Ayo tahun ini diwujudkan 😀

      1. amiiin, insyaallah bro

  4. kayaknya tahun ini aku harus ke Bangkok, eh tapi pengen ke Laos dulu sih *halah 😀

      1. aku rencana akhir Maret yang long weekend itu, kuy!

      2. Wah, kalo Laos aku mau minimal 5 hari. Biar bisa keretaan dulu dari Bangkok.

        Yang akhir weekend Maret insyaallah ke HK

      3. huhuhu iya sihh pengennya juga lamaan, tapi sekali lagi fakir cuti 😦

  5. *langsung pasang price alert di Traveloka*

    Nampak menarik nih ambil cuti panjang (yang terdengar lebih halu dari Unicorn) dan trip ke negara-negara ASEAN. Habis baca tulisan Mba Dita malesmandi soal Kamboja pula.

    1. Ambil mas. Sebulan cukuplah eksplor semua ASEAN hahaha.

      1. Sebulan dipecat 😂

  6. Bangkok memang menarik sekali untuk dikunjungi. Gue suka kulinernya, sambil belanja murah di Chatuchak, Siam Paragon dll. Jadi Nugi berangkat nih kayaknya Februari. hehehe

  7. Belom pernaaah. Tapi jelas ini bucket list banget!
    Aku pengen nyobain transportasi sungainya. #receh

    1. haha, seru lho ketemu khun-khun di kapal

  8. *buka traveloka* *aktifin fitur price alert* untuk next trip hahaha

  9. Bangkok emang keren…kota modern tapi budaya masih terjaga, orangnya pun ramah-ramah deh…aku pernah pas nanya jalan diajak duduk dulu, dikasi minum air botol dingin gratis, bahkan ditawarin ikut makan di rumahnya 😁

    1. iya baik-baiiikkk. suka banget sama bangkok!

      1. bukan jatuh cinta lagi mas, tapi CINTA MATI ama thailand ;p. Aku punya pengalaman yg berkesan banget ama biksu2 bangkok. jd waktu itu aku lg traveling baren temen bertiga.. kita wisata naik naik perahu di sungai chao praya. turun naik kapalnya lah… berhenti di beberapa pier… naaaah, waktu itu dompetku yg bawa temenku. aku ga sadar, pas di pier A, temen2 udah turun, sementara aku blm hahahaha… panik dong, baru sadarnya setelah bbrp pier pula. jadi aku ga tau mereka di pier berapa ;p.. dan di situ ada biksu yg nolongin.. dia tau aku td bareng temen2ku.. dia jelasin pake bhs isyarat kalo temenku turun di 2 pier sebelumnya.. dan dia ngeliat aku ga bawa tas ato dompet, dia kasih aku 20 bath doooong supaya aku bisa naik kapal ke pier sebelumnya..

        ya allah, mau nangis tau.. baik bangettttt. di manapun biksu yg udh nolongin aku itu berada, semoga aja selalu dlm lindungan yang maha kuasa .

      2. Wah, baik banget itu kaaakkk. Aku kalo jadi kamu bakal merasa hutang budi banget sama biksunya.

  10. Aaah, aku belum pernah ke bangkok, boleh dong ndusel di dalam kopermu biar bisa ikut ke Bangkok kak? Hahaha
    Btw, percampuran budaya yg luar biasanya.. Aku mrinding liat biksu2, kerenn

    1. iya betul, paduan budaya dan modernitasnya keren!

  11. Bangkok, ya, kupikir dulu lain dengan Jakarta, ternyata sesampainya di sana, ehm, betterlah urban landscapenya. Hanya aku tak leluasa icip streetfoodnya. 😦

    1. Ehehe. Karena banyak yang haram ya 😀

  12. Bangkok, yang paling aku suka itu infrastrukturnya, transport lengkap, jalanan bagus. Kalo makanannya engga deh, aku ga suka haha

    1. Serius gak suka makanan Bangkok? Kenapaaahhh? (zoom in zoom out)

      1. Gak suka aja gitu. Aku suka makanan ya kalo ga manis ya asin (kampungan gw). Kalau ada rasa2 asemnya ga suka haha
        oh iya apalagi kan gw ga makan daging jd susah juga buat milihnya.

      2. oh i see. nggak makan pork juga dong di sana, disayangkan haha.

  13. Jadi pengen ke Bangkok.
    Kayaknya harus price alerts juga nih.

    1. ayo aktifin Price Alerts-nya, mas 😀

  14. 1,5 juta ke Bangkok pp. Aku kok nggak dapat-dapat ya. Btw aku masih salut lho banyak biksu-biksu yang stay dengan style mereka di tengah orang berpakaian serba modern. Memang perpaduan kultur mereka cakep ya.

    1. itu nggak pp dari bangkok sih, kak. berangkatnya ke bangkok, pulang dari ho chi minh city hehe.

      iya perpaduan kultur mereka keren banget!

  15. Bangkok memang penuh peson, udah beberapa kali ke sana tidak pernah bosan.

    1. culik aku ke sana lagi, kaaakkk

  16. Keren kak! Detail bangett tentang Bangkok. Saya belum pernah kesana. Semoga tahun ini kesampaian ya

    1. Amin amin. Berkabar kalo ke Bangkok, kali waktunya cocok haha.

  17. angkutan sungainya Chao Praya asik ya. lebih asik lagi yang sungai kecil, dengan harum semerbak bau amoniak

    1. (((amoniak)))

      aku malah belom pernah coba perahu di kanal kak

  18. Belum pernah coba siih pake fotur pire alert, hihi. Terakhir traveling naik pesawat ke Semarang, beli tiket di traveloka jg. Duh, kapan ya ke Bangkok lg

    1. kalo ke Bangkok lagi ajak-ajak yak.

  19. Baru sekali ke Bangkok…yg paling berkesan ya makanannya.. pdhl aslinya gw gak doyan2 amat makan.. Pas kesini, rasanya gak ada makanan yg gak enak.. Skrg aja aku demen follow akun-akun IG masak masak Thai..

    1. makanan Thailand emang memorable banget!

  20. Mentari Putri · · Balas

    Aku emang belum pernah ke Bangkok, tapi jujur udah jatuh cinta banget sama Bangkok sejak 2016. Bahkan aku juga ikut jatuh cinta sama kota2 lain di Thailand, misalnya Chiang Mai atau Pattaya.

    1. jatuh cinta dari film ya, kak?

  21. Seru banget ya kayaknya kak
    Semoga saya bisa nyusul kesana kapan2 haha

    1. Amin amin, kuy ke Mranggen.

  22. Mau tanya nih, apa bener kalo sekarang turis asing diwajibkan bawa uang 10.000 Bath kalo mau masuk Thailand ?

    1. Itu random check, bro. Gak semuanya dicek.

  23. Falling in Love With Bangkok 😍😍😍

    Dan kepengen balik lagi, seminggu disana rasanya kurang 🤣🤣🤣

    Dan setuju, banyak spot menarik buat foto, makanan yang murah meriah tapi enak, plus jam 1 pagi masih jalan balik dari Talad Neon dan aman – aman saja merupakan pengalaman seru ga terlupakan

    Semoga bisa travelling lagi ke sana 😍

    1. Samaaa pengen balik lagi ke Bangkok, tinggal dalam waktu beberapa minggu kalau perlu 😀

  24. Saya pernah ke Thailand. Tapi belum pernah ke Bangkok. Baca postingan ini jadi pengen!!!

    1. Ke mana waktu itu, mas?

  25. Seru juga kisah cintanya… mengingatkan saya akan tradisi Buddhis Theravada, para biksu bangun pagi jam 4, lalu berdoa ke Buddha dan bermeditasi, lalu sarapan pagi yang ringan. Lalu turun ke jalanan untuk mendapatkan sumbangan makanan.
    Saya mencoba menulis blog tentang Bangkok, semoga anda juga suka di http://stenote-berkata.blogspot.com/2020/05/bangkok-di-pagi-hari.html

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

aryantowijaya.wordpress.com/

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

Berjalan, bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu