Gue itu anaknya internet-optimized banget. Segala kebutuhan sehari-hari yang bisa gue lakukan dengan internet, akan gue lakukan dengan internet. Kegiatan ini termasuk mencari informasi, beli pulsa, bayar tagihan PLN, belanja online, sampai nyari jodoh pun pakai online #eh. Makanya, gue suka agak gregetan kalau ada orang yang bisa dengan mudahnya mencari informasi di internet, tapi lebih memilih melempar pertanyaan di grup WhatsApp yang notabene punya jumlah member terbatas, kapasitas informasi terbatas, dan belum tentu bisa menjawab pertanyaannya. 😅😅😅
Dari sejak pertama kali traveling tahun 2013, gue itu anaknya udah mandiri banget. Cukup dibantu internet, gue udah bisa melakukan semua persiapan. Dari booking tiket pesawat, booking hostel, sampai menyusun agenda perjalanan. Ketiga hal itu menjadi kesenangan tersendiri buat gue.
Nah, seiring dengan makin banyaknya online internet marketplace seperti sekarang, internet nggak cuma bisa kita berdayakan buat booking hotel dan tiket pesawat doang lho buat bikin liburan jadi mudah. Emang bisa buat ngapain lagi, Gie?
Beli Macam-Macam Rail Pass di Jepang
Poin pertama ini emang spesifik banget, khusus buat kamu yang mau jalan-jalan ke Jepang kayak gue. Iya, pembelian Japan Rail Pass emang udah dari dulu dilakukan dengan online. Nah, baru-baru ini gue menemukan satu online tour and activities marketplace bernama Vizitrip yang melayani pembelian JR Pass ini dalam satu halaman! Produknya macam-macam banget, dari JR Pass Ordinary 7 Days dan 14 Days, JR Pass Green 7 Days dan 14 Days, JR Pass Hokkaido (3, 5, dan 7 Days), JR Hokuriku Arch Pass 7 Days, JR Pass West Kansai Wide 5 Days, dan masih banyak lagi! Bahkan Tokyo Metro & Subway Pass dan Suica Card-nya juga ada lho.
Kamu biasanya beli macam-macam JR Pass di mana?
Beli Modem (Router WiFi)
Dua tahun pertama traveling (2013 dan 2014), gue nggak pernah beli SIM Card lokal atau sewa modem kalau jalan-jalan ke luar negeri. Gue hanya mengandalkan wifi hostel buat chatting dan mengakses media sosial (biasanya gue cuma di hostel di pagi dan malam hari). Google Maps? Oh, gue hanya mengandalkan warga lokal dan peta yang gue cetak, hehe. Oktober 2015 saat gue melakukan Indocina Trip, akhirnya gue beli SIM Card lokal juga supaya bisa kontak-kontakkan sama host gue di 3 negara itu (Thailand, Kamboja, Vietnam). Ya, dalam rangkaian perjalanan itu, gue hanya semalem nginep di hostel, selebihnya gue nginep di rumah warga lokal melalui bantuan jejaring Couchsurfing.
Setelah itu, membeli kartu seluler lokal menjadi kebiasaan di setiap trip gue ke luar negeri. Ternyata manfaatnya banyak banget. Nggak cuma buat Google Maps dan media sosial (kadang-kadang gue merasa bosen saat perjalanan panjang), tapi juga buat referensi tempat makan (melalui aplikasi Foursquare) dan browsing informasi tambahan soal tempat wisata di daerah itu. Hanya saja, beli kartu SIM lokal ini punya kelemahan, karena kita harus gonta-ganti kartu. Kalau terlalu sering, kartu SIM Indonesia kita dan slot kartu SIM di handphone bisa rusak. Paket roaming? Kadang mahal, kadang nggak berhasil meski udah melakukan proses yang diinstruksikan.
Daripada ambil resiko kayak gitu, mending sewa modem alias router saku aja. Ada 3 produk modem yang bisa kamu sewa di Vizitrip, yaitu Skyroam untuk Global Router, Skyroam untuk Asia Router, dan World Pocket Wifi Rental. Harganya menarik banget, mulai Rp66.000,00 aja lho. Modem ini nggak cuma bisa kamu pakai di Jepang, tapi juga di 6 benua dari Asia (termasuk Timur Tengah), Australia, Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika. Selain itu, modem bisa dipakai oleh beberapa orang sekaligus, kamu jadi bisa share cost buat menekan biaya perjalanan kamu.
Ngomong-ngomong, buat kamu yang tetap lebih memilih kartu SIM, Vizitrip juga menyediakan produk SIM Card Europe 15 Days (Vodafone), 7 Days Japan SIM Card, dan 7 Days South Korea SIM Card.
Cari Referensi Tempat Makan
Jangan hanya terpaku sama pengalaman traveler lain yang makan di tempat A, lalu kamu ikutin. Temukan sebuah tempat baru dan jadilah seorang trendsetter! Makanya, gue lebih suka cari referensi sendiri dengan bantuan aplikasi Foursquare. Nggak tahu kenapa, gue masih suka pakai Foursquare meski udah banyak penggunanya yang meninggalkannya sejak fitur Check-In dan Badge dihilangkan — lebih tepatnya dipindahkan ke aplikasi rekanan bernama Swarm. Aplikasi ini berguna banget saat gue jalan-jalan santai ke Kuala Lumpur bulan Februari 2017 lalu. Gue bisa menemukan tempat makan lokal yang enak dan ramai dipadati warga lokal di daerah Medan Tuanku.
Selain Foursquare, kamu juga bisa pakai TripAdvisor, Google, atau Zomato. Gue sih jarang banget pakai TripAdvisor, lebih suka user interface-nya Foursquare. Kamu biasa pakai yang mana?
Beli Tiket Masuk Wisata
Ada tren baru yang mulai berkembang di kalangan wisatawan Indonesia, yaitu membeli tiket masuk tempat wisata secara online sebelum keberangkatan. Metode ini lebih praktis karena kita nggak harus antri lama-lama buat beli tiketnya, nggak usah panas-panasan, dan harganya lebih murah daripada beli langsung! Selain itu, beli tiket wisata online itu menghilangkan ketakutan akan tiket yang bakal ludes terjual saat kita membeli langsung di sana.
Di Vizitrip, kamu bisa membeli macam-macam tiket atraksi wisata di Bali, Singapura, Tokyo, Bangkok, Johor Bahru (Malaysia), Jogja, Bogor, Jakarta, sampai Bintan. Buat atraksi wisata Singapura misalnya, kamu bisa membeli tiket masuk Universal Studios Singapore, Madame Tussauds, Singapore River Cruise, Kidzania, Jurong Bird Park, Singapore Flyer, Gardens by The Bay, Marina Bay Sands, dan banyak lagi deh! Coba cek aja, bisa-bisa kamu kalap karena banyak menemukan atraksi menarik yang nggak pernah kamu tahu selama ini.
Menginap di Rumah Warga Lokal
Bosen nginep di hotel atau hostel? Tertantang buat menjajal pengalaman baru dengan nginep di rumah warga lokal? Cobalah Couchsurfing, sebuah media jejaring yang memungkinkan sesama membernya menginap dan diinapi. Kamu bisa jadi Host (yang diinapi) atau Guest (yang menginap). Pengalaman ini gue coba dalam rangkaian perjalanan Indocina tahun 2015 lalu. Rasanya? Seru! Gue jadi bisa punya temen di luar negeri dan bisa ngobrol lebih dalam tentang sebuah kota atau negara. Pengalaman Couchsurfing gue ini bisa dibaca di: 3 Host, 3 Negara, 3 Cerita
Apakah harus membayar kepada Host? Jawabannya adalah enggak, tapi bukan berarti terus serta merta gratis. Yah, sesekali traktirlah Host kamu makan malam, lalu akhiri kunjunganmu dengan memberi oleh-oleh. Nggak ada peraturan tertulis soal traktiran atau oleh-oleh, kembali pada norma bertamu masing-masing orang aja, hehe.
Banyak traveler Indonesia yang merasa nggak cocok dengan konsep ini. Pencurian, pemerkosaan, penganiayaan, dan tindakan kriminal lainnya menjadi faktor yang ditakuti. Boro-boro Couchsurfing, nginep di kamar dormitory hostel aja masih banyak yang nggak suka. Puji Tuhan, selama ini gue nggak pernah punya pengalaman buruk saat tidur di hostel atau dengan Couchsurfing. Tips aman ber-Couchsurfing ria bisa kamu baca selengkapnya di sini.
Beli Paket Wisata
Meskipun gue backpacker, tapi bukan berarti gue anti sama paket tur atau open trip. Buktinya, buat perjalanan ke Lasem tahun lalu, gue pakai paket tur lokal. Traveling mandiri atau dengan paket tur gue tentukan dari ke mana tempat yang kamu tuju dan dengan siapa kamu menujunya. Biasanya, gue akan memesan paket tur atau open trip saat gue jalan-jalan di negara sendiri. Kenapa? Karena transportasi umum negara kita masih belum bagus, apalagi buat solo traveler.
Gue lagi suka ngubek-ubek Vizitrip, ternyata paket wisata di Vizitrip ini macem-macem! Dari tempat-tempat mainstream kayak Bali, Lombok, Labuan Bajo, Kelimutu, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Lampung, Bintan, Makassar, Pianemo, Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, Hong Kong, Beijing, Korea Selatan, dan Jepang, sampai destinasi-destinasi anti-mainstream kayak Sumatera Barat, Aceh, Bengkulu, Kamboja, Vietnam, India, Dubai, dan Afrika Selatan. Wah, nanti gue mau trip bareng Vizitrip ah buat eksplor Sumatera Barat.
Kesimpulan: Jadilah Traveler Cerdas dan Mandiri
Internet is a big help untuk mempersiapkan perjalananmu, pokoknya #LiburanJadiMudah. Ayo susun perjalananmu sendiri, jangan terus-terusan nyontek itinerary orang lain, nginep di hotel yang sama, mampir ke tempat yang sama, makan pun di tempat yang sama. “Mandiri” di sini maksudnya nggak harus melulu backpacking, menggunakan jasa open trip atau paket tur pun nggak apa-apa. Tapi, ya pilih sendiri paket tur yang kamu mau, dengan budget yang sesuai, durasi yang cocok, dan program yang pas sama minatmu. Gue nggak bilang kalau kamu nggak boleh meminta rekomendasi traveler lain, itu malah harus banget. Tapi jangan semuamuanya diisi dengan agenda dari rekomendasi orang lain, karena apa yang menurut orang lain bagus, belum tentu bagus juga menurutmu. Well, ini masukan aja sih, diterima enggaknya kembali kepada kamu.
Buat gue, menyusun itinerary sendiri adalah sebuah kebahagiaan tak tergantikan dalam proses sebuah perjalanan. Gue mau mengunjungi tempat-tempat yang memang gue mau, dengan cara yang gue mau, selama yang gue mau. Karena buat gue, perjalanan adalah sebuah cara untuk memperoleh pelajaran. Keep learning by traveling
👍🏻👍🏻👍🏻
oh hello..
sebentar saya mau liat2 paket wisata yang di Lombok.. seperti apa aja..
*maklum penduduk lokal*
Widihhh yang asli Lombok langsung muncul nih
cocok buat rekomendasi nanti jika mau berlibur, tipsnya bisa di ikuti nih
Senang dapat berbagi mas
jadi kapan kita ke mana ?
Kancani neng Aceh we mas
Wah, aku belum pernah lho nginep di rumah warga lokal. Jadi penasaran, kayaknya seru 🙂
Seru, kak. Bisa share banyak pengalaman 🙂
sekarang mah apa2 tinggal klik..klik, tinggal pinter2 memanfaatkan internet untuk kebutuhan sehari-hari
Yak betul, butuh apa tinggal tap ini tap itu
Terus terang, bakal ngebantu sih gie.. bakal gw baca lagi kalau mau jalan2, meski gak tau kapan.. Thanks anyway…
Sama-sama, kak. Lagi jarang jalan-jalan ya?
Ternyata Anda travel blogger ya. Keren..mksh atas sharenya. Bhs Inggrisnya jg keren.
Iya saya fokus di traveling mas. Sama-sama, senang dapat berbagi.
Nah iya penting banget tuh beli wifi buat di negeri orang ya.. Kalo aku biar gak nyasar mesti ada wifi or paket internetnya.. Asik deh sekarang jadi makin gampang buat traveling jadi nyaman.. 😀
Apalagi di negara yang warga lokalnya pada susah bahasa Inggris 😀
wah keren banget ulasannya.. bisa belajar banyak nih dari sini. Salut, benar-benar disuguhi untuk jadi traveller cerdas.
Semoga bermanfaat mas 🙂
The world in your hand…Telkom
Keren ulasannya, thanks mas bro jadi banyak tau
Bahahaha, the world is at your fingertips 🙂
Setuju…setuju…
Thank you Nugi udah nulis tentang ini. Menarik banget yang wifi rental saat kita di luar negeri, emang riskan banget sih, buat saya yabg teledor ini suka gonta-ganti kartu. Seringnya kartu lokalnya yang hilang..hufft. nanti aku ubek-ubek juga ah vizitrip. Yuhuu keep learning and traveling
Trimakasih sudah mampir, om Abim. Semoga bermanfaat.
Memang ya sekarang jaman internet optimezed banget .. apa-apa dengan mudah tinggal klik pesan dan bayar
Itu fasilitas sewa modem wi-fi router di Vizitrip keren dan praktis … tanpa perlu repot2 gonta ganti simcard di tiap negara yang dikunjungi.
Iya betul, praktis dan bisa lebih hemat 🙂
wiii… baru tau nih ada yang namanya vizitrip. intip ah 🙂
Silakan kak, senang bisa berbagi 🙂
hmmm… lumayan nih buat referensi… nice info,,,
sama-sama mas
Wuah. Susah ya kalau bukan anak travelling sama sekali. Susah ngarti. 😅
hahaha, pelan-pelan dimengerti 😀
Siap!
Waww sepertinya ane tertarik nieh ke dunia traveling ahhh, gak dipungkiri internet itu menjadi kebutuhan sekarang, apa apa online, salam kenal dr blogger amatir
Makin lama traveling makin murah dan mudah bro
Saya kalau wisata didalam negeri saja juga suka menginap di rumah warga lokal. Demi menghemat biaya. Kalau terpaksa ya tidur di tempat ibadah.
Orang Indonesia pada baik-baik ya mas
Emang bener, internet memudahkan proses traveling. Cuma agak ngeri juga resiko nginep di rumah warga lokal yah, belom pernah juga sih..
Btw salam kenal yah mas nugie, gue baru aja belajar nge blog. Blog juga masih baru lahir, ari-ari juga baru dikubur hehe.. 😀
Nginep di rumah warga lokal memang ada resikonya, mas. Jadi harus kita pelajari baik2 profil membernya 🙂
Selamat datang di dunia blogging. Semoga betah 😀
Wih, enak yaaa bisa sewa router. Duh jaman dulu bepergian tekor kena roaming atau remfong ganti simcard. Yes banget iki…. Iya, sekarang semua serba mudah ya Nugie, semua di ujung jari, tinggal pinter2nya kita aja yg atur itinerary mau kemana dan punya budget berapa.
Betul sekali, mbak. Tinggal kitanya rajin utak-atik internet 😀
Sama, aku jg sebel kalo nemu orang yg sbnrnya bisa cari info ttg apapun di internet, tp lbh suka nanya di grub. Lgs mikir, antara dia pemalas, ato gaptek bgt :p
Vizitrip yaaa.. Okela btr aku cek. Pas ke jepang thn lalu aku beli jr pass dari tripvisto. Aku udh cek semua provider, dia yg termurah. BANGET. Yg lain ksh hrg Jr pass 7 hr 3.6 jt, tripvisto berani 3.3-3.4 jt. Tapiiiiii mungkin krn dia berani perang harga, skr udh tutup mas, bangkrut kayaknya wkwkwkwkwkw… Tapi aku beruntunglah pernah ngerasain murahnya.
Ini utk ke jepang thn depan, aku niat beli jr pass dr KLOOK. Tapi ntr aku mau bandingin ama vizitrip ini. Mana yg lbh murah, itu yg aku ambil 🙂
Kalo nanyanya hal-hal spesifik sih mending ya, cuma kadang nanyanya hal-hal general dan basic, like: Kalo ke sana bagusnya ke mana aja? Ada rekomendasi hotel? Booking pesawat sama hotel di mana?
Yes, Vizitrip bisa menambah opsi penyewaan modem 🙂
wih, menarik ya Gie. gue baru denger nama start up pendatang baru ini.
Vizitrip dia keren, jual JR Pass juga secara kan di Indo belom banyak OTA yg jual JR Pass dan router.
btw, thanks infonya 🙂
Sama-sama, semoga berfaedah buat liburan kamu berikutnya 😀
haha iya, berfaedah ya 😀
Aku selama make “jasa” couchsurfing selama ini untungnya ga pernah ada masalah, untungnya host2nya dapet yg baik juga
Kalo semua muanya ada di vizitrip, hidup mah jadi gampang hehehe
Aku juga, lancar2 aja pake Couchsurfing. Cuma mengalami beberapa kejadian nggak terduga aja kayak rumah host yang jauh dari pusat kota
bermanfaat sekali artikel ini buat traveling
Trimakasih mas
Ah menarik menyewa modem kalau jalan ke luar negeri. Kalau cuma 66.000 sehari, tapi kita jalan sendirian, jatuhnya agak mahal. Tapi kalau berjalan berdua atau lebih baru terasa murahnya. Mudah-mudahan semakin banyak jangkauannya jadi mau jalan kemanapun tak pakai susah beli sim local yang berakibat tidak baik bagi hp kita karena sering bongkar-pasang
Kalo modem bisa ke semua negara mbak, jadi ngak perlu cemas soal jangkauan 🙂
Setuju mas, tapi terkecuali Indonesia. Yang unik dan langka di Indonesia itu jarang ketemu di internet kalau ga pernah di review sama para agan blogger. Di Luar negeri mah emang semuanya udah connect ke dunia maya…
Oh kalo destinasi yang unik, di luar negeri pun juga harus nanya sama warga lokal atau traveler yang udah ke sana bang. Tapi kalo destinasi mainstream, baik di Indonesia maupun luar negeri, semua tersedia di internet.
Menyusun itinerary jalan2 bisa jadi makin seru pakai Vizitrip ini. Bisa lebih terencana mau ngapain mau Kemana nih
Kuy trip bareng Vizitrip!
Makasih kak Matius, Artikelnya sudah saya bookmartk buat bahan referensi pas mau liburan ehehehe.
Revisit : Fajarwalker.com
Sama-sama, bro Fajar. Glad to share 🙂
Zaman now mah apa-apa kudu bisa mandiri ya. Semua sudah ada di internet, bisa cuztomized trip sesuai yang kita mau.
Bener, kak. Udah nggak jaman jadi traveler copycat 😀
Sekarang semua serba mudah, cepet sampe kadang2 org traveling krn keburu ego liat iklan tiket murah hehehe
hehe jadi impulsif gitu ya travelingnya
Jaman now serba dipermudah dengan adanya internet yaa, berasa dalam genggaman. Suka banget sama traveling ala Nugie, Jadi kapan, kita traveling bareng, kmana yaa…
Jaman now apapun dipermudah ya dengan adanya internet, berasa dalam genggaman. Suka banget sama Traveling ala Nugie, jadi kapan kitaaah traveling barengan atulah hahhaA
Wah kita cocok nih ya jalan bareng. Semoga cawu terakhir tahun ini bisa traveling jauh lagi 😀
Kita sama soal suka juga menginap di rumah warga lokal ya kak, Bedanya saya menginap di rumah teman yang saya sudah kenal lama.
Haha. Lebih aman ya.
Kadang ikut tour juga bisa menghemat biaya dan tentunya mendapat teman baru. Aku juga ikut open trip dan kadang-kadang share cost dari grup2 backpaker.
Nah bener, bisa lebih hemat dan dapet temen baru 🙂
Lengkap banget tipsnya. Eh aku pernah kepikiran mau coba coachsurfing kok maju mundur ya. Hahaha. Masih prefer sewa hotel daripada nginep di tempat orang, karena ada rasa agak sungkan 😀
Cheers,
Dee – heydeerahma.com
Nah iya, banyak orang Indonesia yang juga suka merasa sungkan gitu pas mau coba CS 🙂
Sangat membantu sekali ini postingannya kak Nugie. Emang sekarang mah jamannya internet banget ya. Aku baru tau Vizitrip punya banyak fasilitas menarik nggak cuma buat traveling aja. Btw aku masih beloman berani kalo pergi traveling swadaya pertama kali gitu. Lagi merencanakan ke Thailand akhir tahun tapi masih dilema mau pake tour travel apa swadaya aja :))
Swadaya aja, kak. Paling kalo sama tur ambil 1 day trip-nya aja, pokoknya sediakan waktu buat eksplor sendiri 🙂
Duh aku belum pernah menginap di warga lokal gitu, bisa dicoba 😀
Cobain deh, seru lho
share sedikit, waktu aku jalan-jalan ke Jepang, wifinya sudah disediakan oleh tempat yang aku inapi. Saat itu aku pakai Airbnb dan nginap di semacam apartement warga lokal. Nah kalau sudah disediakan wifi, ga perlu sewa wifi lagi..lumayan hemat biaya. Tapi kekurangannya, kita musti uda prepare dulu peta offline (dari googlemap uda fasilitasi) buat menuju lokasi tempat menginap. Awalnya aku deg-degan sih karena ga ada internet sama sekali. Tapi ternyata bisa juga…hihihi
Wifi-nya di penginapan aja atau bisa dibawa ke mana-mana?
Bisa dibawa ke mana-mana asalkan pas check out ya dibalikin (ditaro di tempat semula) lagi. Hehehe Bahkan hostnya juga bisa dihub buat ganti wifi yang uda jelek gitu (batre lowbat) jadi selama aku liburan di Jepang (10 hari wktu itu) ga putus koneksi internet deh hehehe ya kecuali pas belom check in itu sih…
Oh bagus ya dipinjemin mifi kayak gitu. Cuma nggak semua penginapan kayak gitu kan ya.
Bagus nih, kasih semangat sekaligus ide dan informasi terutama vizitrip itu.
Terima kasih ya Matius Teguh Nugroho 🙏👍😊
Salam
Minarti W
Sama-sama, kak Minarti. Senang bisa berbagi 🙂
Nah, internet super kenceng perlu banget nuh untuk liburan. Untuk mindahin foto dari mirroless, untuk browsing tempat wisata, sama cekin google maps biar ga nyasar.
bener banget, makin nggak bisa lepas dari internet wkwkwk
Fitur Vizitrip lengkap banget ya.. Bisa jadi rekomendasi buat liburan nanti nih.
Dari paket tur sampai modem, ada semua
Dari dulu pengen nyoba Coachsurfing, entah kenapa sampe sekarang belum kesampean. :)))
Padahal sebenernya akan lebih murah kan yak, wkwkwk.
Murah dan menyenangkan! Cobain, mas. Cuma butuh niat kok 😀
[…] Bangkok dan Pattaya. Singkat cerita, perjalanan ini merupakan buah kemenangan gue sebagai Juara 1 Vizitrip Blog Competition yang diumumkan pada 9 Juli 2018. Tuhan memang baik, kalau bukan karena kasih-Nya, mana pantas gue […]
Gw udah lihat websitenya Vizitrip. Gw merasa konten produknya kudu banyak dibenahi, karena banyak informasi yang kurang lengkap.
Gw iseng lihat paket-paket tour di Jawa Timur dan Jakarta aja, sekilas gw menilai bahwa harga yang ditawarkan terlalu mahal bagi orang Indonesia. Barangkali nilai lebih dari paket tournya adalah premi asuransi yang disertakan. Atau mungkin guidenya yang akan mendongeng banyak informasi. Atau mungkin jatah makan siangnya diperbanyak. Pasti ada nilai lebih dari jasanya Vizitrip ini, tapi tidak dieksplisitkan pada konten product knowledge-nya, akibatnya harga tournya jadi nampak mahal.
Thank you masukannya, kak. Aku kusampaikan ke mereka ya 🙂