
Sebelum buru-buru ngegas, gue nggak bilang bahwa Shibuya dan Bukit Bintang itu sama, atau bahwa Bukit Bintang itu adalah Shibuya-nya KL (though some people do). Maksud dari tulisan ini adalah 5 persamaan yang dimiliki Shibuya di Tokyo dan Bukit Bintang di Kuala Lumpur, Malaysia. Eh ada lho orang-orang yang cinta banget sama negara atau destinasi wisata tertentu terus bakal kesel kalo tempat itu disama-samain dengan tempat lain.
Disclaimer, I’ve never been to Tokyo or any parts of Japan, padahal gue pengen bangeeettt! Tapi gue udah sekitar 7 kali ke Kuala Lumpur, Malaysia. Gue kepikiran bikin tulisan ini setelah nonton video ini:
Begitu selesai nonton, hal pertama yang langsung tebersit di pikiran gue adalah: Bukit Bintang Kuala Lumpur. Terus virtual traveling gue di Youtube berpindah dari Shibuya ke Bukit Bintang KL hahaha. Meskipun tulisan ini nggak seluruhnya pengalaman sendiri, namun dengan pengetahuan dan passion yang ada di gue, semoga sentuhan thetravelearn tetap tergurat di tulisan ini. Jadi, persamaan-persamaan apa aja yang gue temukan?
Sama-Sama Titik Persilangan Jalur Kereta
Sejak 2018, Bukit Bintang resmi menjadi titik pertemuan KL Monorail Line dengan MRT Sungai Buloh – Kajang Line. Sebelumnya cuma ada monorel doang di Bukit Bintang. Sementara itu, Shibuya adalah titik pertemuan Yamanote Line, Saikyo Line, Keio Inokashira Line, Tokyu Den-en-Toshi Line, Tokyu Toyoko Line, Ginza Line, Hanzomon Line, dan Fukutoshin Line. Tiga jalur yang terakhir disebut adalah jalur subway Tokyo Metro, sementara sisanya adalah layanan kereta komuter. Nama stasiunnya juga sama dengan nama daerahnya, Stasiun Bukit Bintang dan Stasiun Shibuya.
Baca Juga: Memahami Transportasi Publik di Kuala Lumpur


Nggak cuma itu, salah satu dari jalur-jalur kereta itu memiliki lintasan layang (elevated track) yang menjadi pemandangan khas Shibuya dan Bukit Bintang. Di bawah lintasan itu orang-orang hilir mudik, lalu gedung-gedung pencakar langit menjadi latarnya.
Sama-Sama Ada McD
No more further explanation on this, haha. Outlet-outlet McD ini selalu menempati kawasan-kawasan pusat keramaian. Terus gue jadi mau masukin McD Simpang Dago Bandung juga di sini.
Sama-Sama Punya Crossing yang Ramai
Shibuya di Tokyo sudah lama tersohor dengan Shibuya Crossing-nya. Saking populernya, wisatawan ikut berbondong-bondong ke Shibuya demi mengabadikan atau mengalami langsung momen menyeberang di persimpangan super sibuk ini. Selain titik utamanya, masih ada titik-titik penyeberangan lain di dalam area Shibuya yang, walaupun nggak seramai titik utama, namun tetep menarik untuk diamati dan diabadikan. Sementara itu, Bukit Bintang di KL juga punya crossing point yang ramai di persimpangan McD. Inilah salah satu faktor yang membuat sebagian orang menyebut Bukit Bintang sebagai Shibuya-nya KL.
Kalo kamu udah bosen sama Kuala Lumpur (atau Singapore) tapi juga belum sanggup ke Jepang, gue sarankan kamu buat ke Hong Kong. Hong Kong punya banyak crossing point yang sibuk, seperti di Tsim Sha Tsui ini. Sama kayak Shibuya dan Bukit Bintang, Tsim Sha Tsui juga merupakan kawasan pusat bisnis, belanja, dan gaya hidup.
Sama-Sama Kawasan Pusat Keramaian
Kenapa Shibuya dan Bukit Bintang bisa rame banget? Karena keduanya sama-sama pusat bisnis, perbelanjaan, dan gaya hidup. Shopping mall, department store, toko-toko, café, restoran, bar, bangunan-bangunan hotel, dan gedung perkantoran mengisi cakrawalanya. Bahkan ada satu gedung pencakar langit yang mirip! Yaitu Cerulean Tower di Shibuya vs Publick Bank Tower di KL. Lokasi Public Bank Berhad persis di depan Petronas Twin Towers, tapi terlihat dari Bukit Bintang karena memang jaraknya nggak jauh.


Di foto nggak terlalu kelihatan, tapi warnanya sama-sama coklat. Shibuya dan Bukit Bintang juga sama-sama nyaman disusuri dengan berjalan kaki berkat trotoarnya yang lebar, nyaman, bersih, dan rapi.
Sama-Sama Berlapis-Lapis
Baik Shibuya maupun Bukit Bintang punya banyak jembatan pejalan kaki yang menghubungkan gedung-gedung di sekitarnya, meskipun yang ada di BB nggak serumit yang ada di Shibuya. Selain itu, keduanya juga sama-sama punya lorong-lorong walk-through yang melalui bangunan tertentu tapi bisa diakses publik.
Gue adalah orang yang bisa menikmati tetirah dalam ketenangan desa atau kota kecil, tapi juga menyukai hiruk-pikuk metropolis yang berlapis-lapis. Pokoknya kalo gue ke Tokyo, Shibuya nggak boleh dilewatkan! Apalagi dia juga deket dengan area wisata lainnya, yaitu Harajuku, Yoyogi Park, Kuil Meiji, dan Omotesando.
Kalo kamu kayak gue, selain 2 tempat ini kamu mungkin juga suka kawasan Siam di Bangkok, Thailand, di mana jembatan pedestrian melayang bersisian dengan lintasan kereta Skytrain yang memiliki 2 level, menghubungkan stasiun dengan mall-mall di sekitarnya.
Oh, tentu ada lebih banyak perbedaan antara Shibuya dan Bukit Bintang. Shibuya jauh lebih besar daripada Bukit Bintang, mengingat Tokyo sendiri adalah kota terbesar di dunia. Untuk kawasan regional, KL masih kalah luas dari DKI Jakarta, Bangkok, atau Manila. Shibuya ada terminal bus, Bukit Bintang enggak. Shibuya punya lorong-lorong atau gang estetik yang edgy, Bukit Bintang enggak (atau gue yang nggak tau?)
Nah, ada persamaan antara Shibuya dan Bukit Bintang yang belum gue angkat? Atau di antara Bukit Bintang, Shibuya, Siam, dan Tsim Sha Tsui, which one is your favorite? Gara-gara tulisan ini, gue jadi kepikiran buat bahas daftar travel Youtuber yang gue subscribe.
Kalo di Indo belum ada ya crossing serupa spt di Jelang & Malay? Orang Indo lebih malas jalan kaki😄😄😜😜
Trus lihat org Jepang di video itu, 99% pake masker. Bandingkan di sini, org2nya pada masa bodoh 🙈🙈
Kemungkinan crossing yang ada di Bundaran HI, koh.
Iyaaaaa walaupun pemerintahnya sama-sama bikin greget, di sana warganya udah disiplin. Saat New Normal bener-bener AKB.
Jadi penasaran di Indonesia ada nggak ya yang mirip-mirip padatnya? 😁
Kalau di antara 4 di atas, saya pilih Tsim Sha Tsui, Hong Kong hahahaha even compare to Shibuya, tetap suka Hong Kong version 🙈 mungkin karena memori saya lebih banyak di Hong Kong daripada Jepang jadi lebih punya attachment dengan setiap sudut Hong Kong dan segala kenangannya 😂 however, Shibuya ada di urutan ke dua, Siam ke tiga, dan BB paling akhir sebab saya ke Bukit Bintang hanya sekali saja mas Nugie 😆 jadi nggak ingat banyak hal ~
Ayo mas tulis soal travel Youtuber 😍
Aku pengen ke HK lagi karena belom eksplor bagian Hong Kong Island yang ternyata lebih rapi, bersih, dan modern dari bagian seberang.
Siaaappp ditunggu ya hehehe
Melihat ini dan melihat di Indoensia memang jauh beda ya. Tapi harusnya pemerintah bisa lah menjiplak seidkit yang ada untuk diterapkan di Indonesia heehhehe
Semoga fasilitas umum di kota-kota Indonesia semakin nyaman ya, mas
McD itu paling dicari buat makan yg hemat dan praktis.
Bener koh
Waaah, kami sudah pernah ke Bukit Bintang, Shibuya, dan Tsim Sha Tsui tapi gak ngeh kalau ternyata mereka ini mirip-mirip yah! Apalagi urusan crossing dan pusat keramaian, iya banget itu ciri khas 3 tempat itu! Kayaknya saya paling suka di Tsim Sha Tsui deh, Nugie, di sana lebih tertata gitu keramaiannya, gak pusing kayak di Shibuya. Kalau Bukit Bintang gak ribet, cuman panas di sana wkwk.
Eh serius lebih tertata TST dari Shibuya? Aku belum pernah sih ke Shibuya 😦 tapi TST buatku rame bangeeeetttt wkwkwkw mau foto aja susah
Mas Nugie, kamu belum pernah ke shibuya tp malah bisa ngeliat persamaan2 itu, bahkan tau jalur2 keretanyaaaa huahahahahaha. Aku saluuuut :D.
Ya ampuuun aku yg beberapa ngelewatin shibuya dan BB, malah ga ngeh :p. Boro2 apal jalur kereta, udh fokus sendiri mau nyebrang tiap kali di shibuya :D.
Kamu kayaknya udh komplit banget yaaa itin kalo ntr jd ke Jepang :D. Aku malah ga sabar baca tulisan2mu ttg Jepang kalo udh ksana
Ahaha iyaaa udah gak sabar pengen ke Jepang nih, akankah bisa tahun ini? Hm…
Aku pun penasaran apakah aku akan sukses menjalani itinerari atau mager di tengah-tengah, ahahaha
persamaannya sama2 strategist dan tempat yg indah tuk di kunjungin