
Makan adalah salah satu cara gue menyegarkan pikiran. Mau makan masakan rumah, jajan di abang gorengan, manggil kang bakso yang lewat, atau nongkrong di cafe, pokoknya makan deh (dan ngopi, hehe). Tapi, rupanya baru-baru ini gue baru sadar bahwa ada hal yang lupa gue perhatikan.
Di era pandemi seperti sekarang, kita pasti sudah nggak asing lagi dengan protokol kesehatan dan vaksinasi. Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak fisik adalah beberapa di antaranya. Tapi ternyata nggak cuma vaksin COVID-19 yang gue butuhkan biar bisa santap aman (puji Tuhan udah lengkap 2 kali dosis Sinovac), tapi ternyata juga butuh Vaksin Typhoid.
Udah pernah denger? Atau mungkin kamu lebih akrab dengan nama penyakit yang dia tangkis?
Tipes 😁
Mengenal Apa Itu Demam Tifoid
Puji Tuhan, sampai sekarang gue belum pernah kena tipes atau Demam Typhoid, tapi bukan berarti terus gue kebal abadi yekan. Entahlah, dari jaman ngekos sebagai mahasiswa sampai sekarang jadi budak agency, belum pernah, padahal makan gue juga nggak yang super higienis 😂
Kamu udah pernah kena?

Tempat makan dan pengemasan/penyajian yang terlihat meyakinkan ternyata nggak jadi jaminan. Karena bakteri Salmonella typhi, yang menyebabkan tipes, masih memiliki banyak celah dari sejak proses belanja bahan makanan, penyimpanan, pengolahan, penyajian/pengemasan, sampai pengemasan. Jadi kita nggak boleh lengah, apalagi pasrah, harus tetap waspada.
Tipes ditularkan melalui kotoran inangnya yang mencemari makanan/minuman. Hampir sama seperti dalam kasus COVID-19, carrier tipes juga mungkin terlihat sehat-sehat aja dan nggak sadar bahwa dirinya adalah seorang carrier. Makanya, kita akrab dengan anggapan umum, bahwa yang sekali kena tipes nanti bisa kena lagi karena bakteri Salmonella typhi masih ada di dalam tubuhnya. Selengkapnya tentang tipes atau Demam Tifoid, bisa dicek di infografis ini.

Wahgelakseh, kok bisa sampai tau hal-hal gituan? Lo anak kedokteran, Nugs? Enggak kok, gue cuma share yang gue dapet dari webinar bareng Sanofi Pasteur dan Indonesia Food Blogger (IDFB) beberapa hari lalu, hehe. Ternyata tipes ini nggak kaleng-kaleng, gaes. Bisa menjadi penyakit kronis bahkan kematian!
Baru tadi pagi gue dan Ara makan di kedai bakso/mie ayam di depan kantor kecamatan setelah mengurus KK dan KTP baru. Nggak banyak pilihan, dan kedai ini adalah salah satu yang tampak meyakinkan. Setelah mie ayam dan soto disajikan, selain rasanya yang kurang sedap, Ara juga mencium aroma yang sudah tak segar dari irisan-irisan dagingnya. Kami susah payah menghabiskan makanan yang dipesan, berdoa semoga kami baik-baik saja.
Baca Juga: Berburu Kuliner di Pasar Hardjonagoro Solo
Vaksin Tifoid Biar Nggak Tipes
Beberapa hari lalu, gue ajak Ara main ke salah satu mal baru di Jogja sambil work from cafe di salah satu kedai kopi peranakan di dalamnya. Selalu suka dengan outlet-nya karena mengingatkan gue dengan bandara dan negara-negara tetangga. Seperti biasa, sebelum memasuki mal kami check-in dulu di aplikasi PeduliLindungi dan dicek suhu tubuhnya.

Sambil bersantap dan menikmati suasana mal, gue share ke Ara tentang webinar dari @idfoodblogger dan Sanofi Pasteur yang gue ikuti beberapa hari lalu. Gue cerita, yang doyan jalan dan kulineran kayak kita nggak cuma butuh vaksin COVID-19, tapi juga Vaksin Typhoid. Tempat yang terlihat fancy dan instagrammable atau penyajian makanan yang apik nggak jadi jaminan, lanjut gue menuturkan. Soalnya carrier tipes juga biasanya kalangan kita-kita juga kan ya, hehe. Kalangan yang sama yang suka nongkrong di cafe. Tapi puji Tuhan sepulangnya dari kedai kopi itu, gue nggak mengalami gangguan kesehatan.
Btw, gue baru kali ini ikutan webinar kayak gini, yang tata letak dan background-nya diatur sedemikian rupa sehingga, saat kita terfokus dan tidak terdistraksi gangguan eksternal, kesannya seperti ikutan webinar beneran.


Santap siang itu lalu kami tutup dengan doa agar makanan yang kami nikmati membawa kebaikan, dan bukannya virus apalagi sakit penyakit. Amen.
Karena jenuh di rumah sementara belum bisa melakukan perjalanan jauh ke negara-negara tetangga, work from cafe atau membeli makan melalui aplikasi ojek online menjadi pelarian cepat kami saat ini. Apalagi, saat ini pandemi sedang tertangani dengan baik di negeri ini, dan banyak orang di perkotaan yang sudah vaksin. Secara, banyak tempat/fasilitas publik yang mensyaratkan vaksinasi untuk akses penggunaannya. Kami biasa membeli makan di luar di hari Minggu, karena paginya kami beribadah di gereja lalu dilanjutkan dengan berkunjung ke rumah orangtua gue. Tapi, beberapa waktu lalu kami “menggantungkan hidup” dari aplikasi ojek online dan promo-promo makanannya karena Ara sedang sakit, dan gue terlalu sibuk buat masak hahaha. Apakah kamu seperti kami juga?
Kalau iya, berarti kita sama-sama butuh Vaksin Typhoid. Inget, food borne disease seperti tipes nggak hanya biasa terjadi di negara sendiri, tapi juga di negara-negara lain yang sering kita masukkan dalam travel bucket list. Jadi, hitung-hitung sebagai persiapan ketika perjalanan internasional sudah kembali leluasa nanti.
Baca Juga: Berkelana Rasa di Bangka dalam 2 Malam 1 Hari
Vaksin Typhoid bisa diberikan mulai umur 2 tahun. Jadi adik-adik atau buah hatinya udah bisa divaksin ya, bun. Kalau sebelum usia 2 tahun? Nggak dianjurkan, kak. Lagian anak umur segitu belum bisa jajan cireng juga 😅 Efektivitasnya adalah 3 tahun. Jadi setiap 3 tahun, harus vaksin ulang ya. Tapi cukup sekali dosis aja. Bisa vaksin di mana aja kok, nggak harus di tempat tertentu. Di klinik atau RS mana pun nggak masalah, yang penting vaksinnya ada (dan duitmu ada, wkwkwk). Screening-nya nggak ribet kok, yang penting dalam kondisi sehat aja.
Selain vaksin, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah tertular Demam Tifoid. Di antaranya adalah:
- Menjaga kebersihan tangan dengan sabun dan air bersih
- Menjaga makanan dan bahan makanan yang kita beli
- Memisahkan makanan masak dengan bahan makanan mentah
- Memastikan suhu ideal untuk masing-masing makanan
- Menggunakan air bersih yang terjamin higienitasnya
- Memasak makanan hingga suhu 70 derajat Celcius.

Jadi, yuk lakukan tindakan preventif di atas dan vaksinasi Tifoid agar bisa terus #SantapAman. Untuk info lebih lengkapnya, follow akun Instagram @kenapaharusvaksin dan tontonin seminar-seminar atau acara live-nya. Karena #VaksinLindungikuLindungimu, nggak perlu lagi takut dengan vaksin karena untuk kebaikan bersama.
Aku pernah sekali kena gejala tipes, itu rasanya udah gak bisa ngapa-ngapain. Buat ke RS aja harus digendong. Baru gejala padahal, belum tipes beneran. Dan aku baru tahu kalo tipes bisa divaksin juga. Wah, mau cek ah harganya berapa. Penting ini bagi tukang jalan. Jangan sampe pas traveling eh malah kema tipes.
Wah, baru gejala aja udah parah banget kayak gitu mas. Jadi makin aware nih sama Demam Tifoid. Makasih sharing-nya.
Aku Alhamdulillah belum pernah kena. Tapi suami yg perutnya sangaaaaaaat sensitif, udah 3x kali yaaaa 😅. Makanya, kalo sedang traveling ke mana2, apalagi destinasi yg kurang bersih, aku udh wanti2, jangan makan sembarangan drpd kenapa2.
Tapi pengen sih mas aku vaksin ini juga. Ntr deh kalo dapet bonus , mending sisihin buat vaksin. TD udh cek harganya, agak lumayan yaaa 😄. Cuma ini mending sih Krn bertahan 3 tahun. Kalo mahal, trus bertahan sebentar itu yg nyebelin 😅
Paling aman emang vaksin, tp dr dulu temen2 yg resik yang biasanya kena Food Borne Dissease
Wah tipes ini beneran bikin masalah. Aku sekali gejala tipes dan tepar beneran tepar. Dan kukira tipes itu penyakit ‘biasa’ ternyata bikin bahaya. Dan aku baru tahu ternyata tipes bisa divaksin loh. Beneran infonya bermanfaat banget!
Ayok vaksin biar kita gak tipes, Bim 😁
menjaga kebersihan saja ternyata belum cukup ya, karena kita juga ga tau kebersihan orang yang jualan seperti apa. Memang perlu banget nih vaksin tifoid biar kita yang hobi kulineran aman jaya
Emang jaga kebersihan aja belum cukup ya, karena kita ga tau kebersihan di penjual atau lingkungannya. Vaksinasi tifoid ini bisa jadi benteng buat kita yang hobi kulineran ya.. biar makan-makan aman jaya
Betul, mbak. Sempurnakan dengan vaksin yuk.
Saya bersyukur banget ada vaksin typhoid… udah vaksin ini tahun 2017 lalu dan jadi rajin vaksin… salah satu ikhtiar untuk kesehatan…
Wah keren udah dari 2017, kucontoh ah. Lanjutkan mbak!
Insya Allah lanjuuut….
Alhamdulilah sudah vaksin Sinovac ya?
berikutnya vaksin tifoid, agar tetap bisa kulineran
karena hidup terasa hampa tanpa kulineran 😀 😀
Yak. Habis vaksin sinovac, terbitlah vaksin tifoid.
Acaranya bergizi banget ya Nug jadi banyak dapat wawasan baru tentang tifoid ini memang lebih aman vaksin tifoid saja apalagi yang gemar jajan kuliner, kebersihan belum terjamin ey
Betul sekali, mbak. Semoga banyak-banyak ya acara kayak gini. Yok segera vaksin tifoid.
Meski udah ikhtiar jaga kesehatan pas makan diluar gak ada pilihan salah satu jalan yaa berdoa biar gak kenapa2 yaa kak.
Tapi, karena event ini aku baru tau namanya vaksin tifoid, cocok buat penggiat kuliner diluar
Betul sekali, ikhtiar baik pun masih bisa lolos. Perlu vaksin tifoid dan… doa, hehe
Waduuhh… selain gemar jajan di luar, aku juga hobi pesan makanan lewat ojol nih. Berarti harus segera vaksin tifoid juga yaaa… Demi keselamatan dan kesehatan nih yang kayak gini harus benar-benar diperhatikan.
Nugie & Ara, salam hangat kemronyos hot hot pop dari Semarang yaaa… kapan kalian ke sini?
Tos dulu, mbak. Hehe. Yok yok vaksin tifoid biar aman.
Waaa Semarang panas kemronyos ya mbak. Mungkin tahun depan ke sana hehe
Wah moga sehat2 selalu ya, Mas Nugie dan Mba Ara. Kalau masih berdua aja, memang yg simple ya beli matang aja ya, hehe… Cuma ya gitu, kalau beli matang kadang kita gak tau kebersihannya. Jadi ya baiknya vaksin tifoid dulu biar aman…
Amin amin, makasih mbak. Sehat-sehat juga ya, yuk vaksin tifoid
Tipes tu katanya penyakit org jorok wkwkw
Dan akupernah kena duluu T.T
Kan kadang bukan salah kita ya soalnya gak tahu pas makan di luar pengolahan dan masak makanannya dah bener atau belum huhu
Jd emang kudu melindungi diri ya salah satunya dengan imunisasi tifoid gini
Wajib banget nih buat yang sering makan di luar rumah kulineran gtuu
Padahal gak juga ya, karena yang kena tipes juga kalangan kita-kita lagi. Apalagi kita pun udah berusaha melakukan bagian kita dengan memilih tempat makan yang bersih. Sudah sepatutnya ya vaksin tifoid biar terjamin.
Adikku pernah tifoid sampai 2 tahun dan akhirnya meninggal, tifoid ini nggak bisa dianggap enteng karena daya tahan tubuh orang masing-masing berbeda. Aku mau banget nih vaksin buat jaga-jaga.
Iya mbak. Denger cerita temen, ada yang gejalanya mirip Ispa. Memang sebaiknya vaksin tifoid!
Tetep baiknya emang vaksin y mas karena gimanapun jg namanya makanan jaman sekarang kita beli dr luar, dr resto or pesen ojol g bs ngecek bener mana yg higienis mana yg mungkin bawa penyakit. Mending lindungi dr kita sendiri dg vaksin
Bener kak, biar leluasa hehe
Wah sebagai penggemar kulineran kita harus aware ama hal yang satu ini yaa.. Baiknya sih emang melindungi diri ya. Biar aman dan tenang.
Betul sekali, mbak Dian
Kita pengen tetap bisa jajan di luar, tapi juga pengen tetep sehat. Mau ga mau ya harus melakukan pencegahan ya. 6 cara pencegahan yang Nugi sebutkan udah jitu banget buat nangkal tertular penyakit, tinggal ditambahain vaksin. So mari kita vaksin biar tetap santap aman.
Iya mbak, itu vaksin sudah termasuk dengan ikon jarum suntik ehehe. Yuk vaksin tifoid!
Bener juga yang, gegara makan makan terus dan sembarangan malah types. perlu pencegahan yang tepat biar aman buat jajan. cuzzz vaksin typoid
Cuss
Alhamdulillah kalau belum pernah sakit tipes, kebetulan suamiku pernah kak. Demam dan keluhan sakit perut, kasian juga ternyata, apalagi bahaya jg tnyt kalau sakit tipes ga ketahuan ya. Semoga sehat2 dgn vaksin tifoid yaaa
Pasti sedih dan cemas banget pas mas suami kena ya. Memang perlu tindakan preventif dengan vaksin tifoid.
Nah, emang mending mencegah daripada mengobati ya. Pengen makan-makan enak ga pake khawatir, better vaksin tifoid dulu ya
Setuju kak, gaskeun!
Trus aku bacanya sambil makan seblak dong 😭
Semoga gapapa. Tapi kayaknya pengen juga nih vaksin typhoid. Biar makin tenang kalau nanti keluar jalan dan jajan yaaa. Soalnya gimana2 ya makanan pinggir jalan itu enaaaak
Ahaha seblak memang gak ada lawaann. Cuss vaksin tifoid!
Semoga sehat² terus ya.. Jangan lupa vaksin tifoid, biar bisa lanjut kulinerannya..
Amin amin, stay safe juga dengan vaksin mbak
Ternyata kalau sering denger orang kena tipes tuh penyakit tifoid ya? Wah, terselubung banget nih, bisa ditularkan melalui makanan dan sebagainya. Mesti waspada dong ya, dengan proteksi diri divaksin dulu. Kan kepengen kulineran aman dan nyaman ya. Jajan di luar emang paling enak hahaha ga repot buat emak2 wkwkwkw 😂
Iya mbak, yuk vaksin tifoid biar aman!