Tutorial Perjalanan Darat Kuala Lumpur – Hatyai – Bangkok dengan Kereta Api

KL Sentral, stasiun kereta api terbesar di Malaysia

Kalau ada satu hal yang saya pelajari setelah lebih dari 10 tahun menjadi travel blogger, saya jadi paham sebuah kebiasaan wisatawan Indonesia. Traveler kita itu ingin mengunjungi sebanyak mungkin tempat dalam tempo sesingkat-singkatnya dengan biaya serendah-rendahnya. Betul atau betul? Saya banyak menerima pertanyaan dan konsultasi itinerary seperti itu, misalnya Singapura – Malaysia – Thailand dalam 7 hari. Saya sendiri juga melakukannya kok, maklum masih fakir cuti dan fakir gaji.  

Maka dari itu, saya persembahkan tulisan ini—Tutorial Perjalanan Darat Kuala Lumpur – Hatyai – Bangkok dengan Kereta Api. Dalam tulisan ini, saya akan merinci langkah demi langkah dan biaya yang dibutuhkan. 

Memang jauh, namun Bangkok bisa dicapai dari Kuala Lumpur via darat, meski biasanya wisatawan Indonesia yang mengambil jalur darat ke Thailand dari Malaysia sudah cukup puas dengan Hat Yai. Yang penting sudah dapat cap paspor Thailand. Tapi biar perjalanannya lebih afdol, lebih baik dilanjutkan saja sampai Bangkok. Tak perlu berlama-lama di Hat Yai, cukuplah untuk beristirahat dan menyiapkan energi. Alright, let the guide begin! 


Step 1: Mendarat di Kuala Lumpur 

Untuk mewujudkan perjalanan ini, langkah pertamanya tentu saja adalah mendarat di Kuala Lumpur International Airport. Kamu bisa membeli tiket penerbangan Jakarta – Kuala Lumpur seharga mulai Rp700 ribuan naik di Kiwi.com 

Pilih jadwal penerbangan yang tiba saat pagi atau siang hari, misalnya TransNusa atau AirAsia.

KLIA awal perjalananmu mengarungi Malaysia dan Thailand

Setelah mendarat di KLIA, naiklah kereta bandara KLIA Ekspres atau bus ke KL Sentral. Dari sana, kamu punya 2 opsi: naik KTM ETS (Electric Train Service) langsung ke Padang Besar, atau ke Butterworth (Penang) dulu. Buat first timer, maka saya sarankan naik kereta api langsung ke Padang Besar, biar kamu bisa jalan-jalan dulu selama 3 hari di ibukota Malaysia ini. Tapi kalau kamu sudah pernah ke KL dan belum pernah (belum puas) ke Penang seperti saya, ya udah yuk naik KTM ETS ke Penang aja.  

Baca tulisan Memahami Transportasi Publik di Kuala Lumpur untuk lebih jelasnya.

Opt. 1 
Day 1 Kuala Lumpur 
Day 2 Full Day Kuala Lumpur 
Day 3 Kuala Lumpur, lalu berangkat ke Padang Besar 
Opt. 2 
Day 1 Kuala Lumpur, sorenya berangkat ke Penang 
Day 2 Full Day Penang 
Day 3 Penang, lalu berangkat ke Padang Besar 
Itinerary hari 1-3 dalam rangkaian perjalanan Kuala Lumpur – Bangkok
A ferry heading to Georgetown, Penang (2014) – dokumen pribadi

Untuk yang mau via Penang seperti saya, ambillah KTM ETS dengan jadwal keberangkatan pukul 15:55, tiba di Stasiun Butterworth pukul 20:07. Ongkosnya adalah 80 MYR atau sekitar Rp320 ribu. Sambil menunggu waktu keberangkatan, kamu bisa santai-santai dulu di KL Sentral. Masih ada energi buat jalan-jalan? Dari KL Sentral bisa naik LRT Kelana Jaya ke Stasiun KLCC (Petronas Twin Towers), Pasar Seni, atau Masjid Jamek yang sekarang sudah dipercantik dengan taman dan kawasan pedestrian.  


Step 2: Naik KTM ke Padang Besar 

KTM adalah singkatan dari Keretapi Tanah Melayu, operator transportasi kereta api negara di Malaysia. KTM dengan rute KL Sentral – Padang Besar tersedia dalam kelas Intercity (KA biasa) dan ETS, harga termahalnya adalah 111 MYR. Jadwalnya bisa pilih dari pukul dari pukul 7:08 hingga 22:50. Yang termurah adalah KTM Intercity Express seharga 71 MYR (sekitar Rp280 ribuan), berangkat pukul 22:40 dan tiba di Padang Besar pukul 6:56 keesokan paginya. 

KTM ETS, kereta api tercepat di Malaysia

Dari Penang ke Padang Besar udah nggak ada KTM Intercity atau KTM ETS, karena sekarang sudah dilayani KTM Komuter Northern Sector (Sektor Utara). Ada 4 keberangkatan tiap harinya, pilihlah yang berangkat pukul 6:55, 12:35, atau 14:35, dengan tarif 11.4 MYR. Lama perjalanan Butterworth – Padang Besar adalah sekitar 1 jam 50 menit.  

Catatan: Dari Stasiun Butterworth ke Georgetown, Penang, dan sebaliknya harus naik kapal ferry. Ongkos dari Butterwoth ke Penang hanya 1.2 MYR, lalu gratis untuk rute sebaliknya. Dari Penang, kapal paling pagi adalah pukul 5:40. 


Step 3: Naik SRT ke Hat Yai, Thailand 

SRT adalah State Railway of Thailand, operator dan pengelola layanan transportasi kereta api di Thailand.  

Dari Stasiun Padang Besar ke Hatyai ada 3 jadwal keberangkatan: pukul 9:55, 16:40, dan 18:00 Waktu Malaysia. Lama tempuh kurang lebih 55 menit sahaja dengan ongkos 50 THB atau 7 MYR. Armada SRT masih menggunakan kereta api klasik yang sederhana, kurang lebih seperti kereta api di Indonesia. Tapi nggak masalah sih, karena toh perjalanannya hanya sebentar. 

Tipikal kereta api Thailand kelas ekonomi
Patung naga menyemburkan air di Pantai Samila, Songkhla

Setelah melalui satu hari penuh perjalanan dan untuk mempersiapkan perjalanan selama 17 jam ke Bangkok, kita rehat dulu lah di Hat Yai. Tiba di Hat Yai di sore atau malam hari, lalu isi sisa hari ke-3 ini dengan beristirahat di penginapan. Esoknya, hari 4, adalah full day explore Hatyai & Songkhla. Kamu bisa mampir ke Wat Hat Yai Nai, Masjid Raya Provinsi Songkhla, Pantai Samila, dan naik Hat Yai Cable Car. 

Barulah di hari ke-5 kita melanjutkan perjalanan ke Bangkok. 


Step 4: Naik Sleeper Train ke Bangkok 

Saya merekomendasikan naik kereta api Special Express no. 32 dengan jadwal keberangkatan pukul 17:45 dari Hat Yai, tiba pukul 10:50 di Bangkok, tepatnya di Krung Thep Aphiwat Central Terminal alias Bang Sue Grand Station. Kereta api inilah armada barunya sleeper train Thailand, jadi tampilannya lebih apik dan kinclong dengan fasilitas yang lebih nyaman.  

Sleeper train Thailand yang nyaman tapi terjangkau

Dalam waktu 17-18 jam, kita akan diajak menyusuri kota-kota Thailand dari bagian selatan negeri di semenanjung, hingga ibukota yang duduk di daratan utama Asia. Meskipun ada cafetaria alias gerbong restorasi seperti di Indonesia, tapi lebih baik tetap membawa perbekalan sendiri. 

Jelang waktu beristirahat malam hari, petugas datang menyulap bangku-bangku penumpang menjadi ranjang-ranjang kecil yang nyaman.


Step 5: Berpetualang di Bangkok 

Tiba di Bangkok pada hari ke-6 saatnya berkelana di kota penuh warna ini. 

Saya sendiri, karena misi utamanya adalah naik transportasi umum barunya Bangkok, akan memulai hari ke-6 dengan naik SRT Red Line menuju Bandara Don Mueang, lalu kembali lagi me Bang Sue dan lanjut naik MRT Blue Line Extension menuju penginapan. Makanya, saya harus memastikan hostel/hotel ada di dekat MRT Blue Line Extension. 

Krung Thep Aphiwat Central Terminal a.k.a Bang Sue Grand Station
Wat Arun seen from the boat (2018) – dokumen pribadi

Buat kamu yang baru pertama kali ke Bangkok, dari Bang Sue bisa naik MRT Blue Line menuju Stasiun Sanam Chai untuk mengunjungi Grand Palace, Wat Pho, Wat Arun, dan Khaosan Road. Yep, sekarang 4 wisata utama Bangkok itu sudah terhubung dengan MRT. Makanya, sebaiknya hotelmu juga berada di kawasan sana agar bisa menyimpan koper atau ransel yang menjadi beban hidup. 

Hari ke-7 adalah full day di Bangkok. Saya mau menghabiskan hari dengan mencoba MRT Purple Line, Monorail Yellow Line, dan naik BTS Gold Line ke Iconsiam. Kamu yang first timer bisa naik BTS/Skytrain ke Stasiun Siam dan puas-puasin nongkrong + belanna di sana. Ada Pratunam Market, Platinum Fashion Mall, MBK, dan masih banyak lagi. 


Hari ke-8 pagi, saatnya kita kembali ke Indonesia. Saya mau berangkat dari Bandara Suvarnabhumi, biar bisa naik Airport Rail Link. Kayaknya sekarang belum ada lagi penerbangan langsung yang harganya terjangkau dari Suvarnabumi International Airport ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta, jadi harus transit antara di Changi International Airport atau Kuala Lumpur International Airport. Saya cek di Kiwi.com, harga tiket penerbangan termurah Bangkok ke Singapura ada di kisaran Rp660 ribuan dengan maskapai Jetstar, misalnya penerbangan tanggal 29 September 2023 pukul 9:25. Dari Singapura ke Jakarta, bisa naik AirAsia/Jetstar/Scoot/Citilink. Pengen sih cobain rute internasionalnya Citilink, penasaran kayak gimana fasilitas dan servisnya. 

Suvarnabhumi International Airport, Bangkok

Dengan begini, tuntas sudah perjalanan 7 hari dari Kuala Lumpur ke Bangkok dengan kereta api via Hat Yai. Mau mulai dari Singapura/Johor Bahru? Bisa, tapi sebaiknya tambahkan 2-3 hari biar nggak kejar setoran banget. Ada banyak rute penerbangan Jakarta-Singapura dengan rate di bawah Rp600 ribu, seperti AirAsia, Scoot, dan Jetstar. Yang udah kenyang ke Singapura dan mau langsung ke Johor Bahru, Malaysia, sekarang ada penerbangan langsung Jakarta – Johor Bahru dengan TransNusa dan AirAsia di harga Rp500 ribuan!

Dengan penambahan ini, rutenya akan begini: 

  1. Naik MRT di Singapura sampai Stasiun Kranji, lalu naik bus ke Woodlands Train Check Point 
  1. Naik kereta api Tebrau Shuttle sampai Stasiun Johor Bahru Sentral 
  1. Naik KTM Intercity sampai Gemas (udah nggak ada yang langsung ke KL Sentral) 
  1. Naik KTM ETS sampai KL Sentral. 

Di Singapura atau Johor Bahru bisa stay dulu selama 1-3 hari atau langsung cabut ke destinasi berikutnya dengan lama transit secukupnya. Saya pernah naik kereta api dari KL Sentral ke Johor dengan KTM Senandung Sutera semalaman di tahun 2014. Ceritanya bisa dibaca di sini

Opt. 1 
Day 1 Kuala Lumpur 
Day 2 Full Day Kuala Lumpur 
Day 3 Kuala Lumpur, lalu berangkat ke Padang Besar 
Opt. 2 
Day 1 Kuala Lumpur, sorenya berangkat ke Penang 
Day 2 Full Day Penang 
Day 3 Penang, lalu berangkat ke Padang Besar 
Opt. All  
Day 3 Berangkat ke Hat Yai, tiba, lalu menginap 
Day 4 Full Day Hat Yai 
Day 5 Half day Hat Yai, berangkat ke Bangkok 
Day 6 Tiba di Bangkok 
Day 7 Full Day Bangkok 
Day 8 Penerbangan kembali ke Indonesia 
Additional  
Day 0-3 Berangkat ke Johor Bahru atau Singapura 
Day 0-2 Full Day Johor/Singapore 
Day 0-1 Berangkat ke Kuala Lumpur 
Full itinerary Singapore/Johor – Kuala Lumpur – Penang – Hat Yai – Bangkok dalam 10 hari
St. George’s Church, Georgetown, at dusk – dokumen pribadi

Semoga tulisan ini bermanfaat buat travelearners yang sedang merencanakan perjalanan darat dari Singapura/Malaysia ke Thailand. Doakan saya juga bisa segera mewujudkan itinerary ini, biar bisa kasih ulasan jujur dan riil buat kalian semua. Makasih udah baca, keep learning by traveling~ 

6 komentar

  1. avatar ceritariyanti

    Tbh, blom pernah ngetrip dengan itinerary kayak gini lhoo, mau sekali-sekali tetapi balik lagi soal fakir cuti dan sekarang badan udah gak bisa diajak ‘gila’ kayak dulu. Padahal enak banget naik kereta ke bkk yah… uh kangeeennnyaaa kegilaan jaman dulu… hahaha

  2. avatar Fanny_dcatqueen

    Dulu aku termasuk yg pengen bisa sebanyak mungkin di datangin 🤣. Tapi makin kesini, udh ga dulu mas, lebih menikmati perjalanan, eksplore lebih dalam, sampe2 hotel aja males pindah2. Kalo bisa di satu hotel , malah bagus.

    Ntahlaah, Krn usia kali yaa 😂😂.

    Tapi ga ada yg salah Ama ngejar setoran chop pasport 😄. Itu memang seru nya perjalanan juga. Kalo masih kuat mah, hrsnya memang begitu 🤣.

    Ini utk para beginners, pasti seneng banget udh dibikinin full itinnya ,👍

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Aku sebenarnya sama, mbak. Jadi ketika itinerary city hopping begini, yang akan aku nikmati adalah momen perjalanannya. Sementara di kota tujuan, aku mungkin akan banyak leyeh-leyeh wkwk.

  3. avatar ainunisnaeni
    ainunisnaeni · · Balas

    dulu pastinya menggebu-gebu kalau bisa menclok kesana kesini dalam waktu singkat, karena cuti terbatas.
    Kemarin mau mampir ke Hatyai terpaksa aku ubah rutenya, karena sadar diri kalau fakir cuti, jadi mending balik Indo daripada mbolos lagi hahaha

  4. avatar Tidak diketahui

    […] dan Malaysia di blog ini. Alhasil, tulisan-tulisan seputar dua negara itu biasanya laris, seperti panduan naik kereta api dari Malaysia ke Thailand ini yang sesungguhnya adalah tulisan perjalanan halu […]

  5. avatar ifan

    satu pertanyaan…

    pasport indo bebas ya bolak balik malay – thai – Sg?

Tinggalkan Balasan ke Bukan Perjalanan Blogger Sekadarnya, dari Minat Menjadi Berkat (2012-2024) | the travelearn Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Matius Teguh Nugroho

keep learning by traveling

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Teppy & Her Other Sides

Stories, thoughts, places...

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

sebuah blog perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling, and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu