Syukurlah, matahari tak malu lagi menunjukkan cahaya hangatnya pagi itu. Kami sudah tiba di kompleks Grand Palace setelah sebelumnya naik bus jalur 82 dari halte Banglamphu. Melihat cuaca yang mendukung, kami yakin rencana pagi ini menjelajah ke Grand Palace akan berjalan lancar. Tak seperti kemarin saat langkah kami tertahan guyuran hujan. Sebagai traveler mainstream dan traveler pemula, adalah sebuah kewajiban untuk memasukkan Grand Palace dalam itinerari jalan-jalan di Bangkok.
Saat itu hari Senin pagi, 5 Oktober 2015. Kompleks Grand Palace masih ramai dikunjungi wisatawan, tapi setidaknya tak sepadat hari Minggu kemarin. Kami sendiri bangun agak terlambat pagi itu, pasrah tertahan di bawah balutan selimut dan semilir kipas angin kamar. Kebetulan, saat kami berkunjung, sedang ada prosesi barisan prajurit Istana dari Sanam Luang hingga memasuki Istana.
Baca Juga: Mengunjungi Wat Traimit, Kuil Buddha Emas di Bangkok
Untuk memasuk kompleks bagian dalam Istana, kami harus mengantri lebih dulu bersama ratusan pengunjung yang lain. Mengular melalui rute antre yang dirancang dengan gaya berliku. Memakai celana selutut, Dicky ditahan oleh seorang petugas keamanan Istana. Dia diminta untuk meminjam kain panjang yang sudah disediakan pihak Istana dengan memberi deposit. Hm, jadi ingat dengan peraturan saat mengunjungi Candi Prambanan dan Candi Borobudur. Gue sendiri juga lupa mengingatkan Dicky bahwa berkunjung ke Grand Palace harus mengenakan pakaian yang sopan. Eh, tapi dia ‘kan udah pernah ke sini sebelumnya, harusnya juga udah tahu dong ya.
Berpegang pada informasi yang ada dalam buku Lonely Planet pemberian bang Hendra ‘Let’s Escape’, yang udah keliling Asia Tenggara itu, yang baru saja meluncurkan buku travel-nya itu, kami melangkah dengan penuh percaya diri menuju loket pembelian tiket Grand Palace. Di buku, tiket masuk Grand Palace tertulis 250 THB. Namun, gue terperangah saat menyadari realita bahwa tiket masuk Grand Palace sudah naik 100 persen, alias 2 kali lipat, alias 500 THB.
500 BAHT NGANA BILANG? Thank you very much. Korb koon krap. But, no. NOOO!!! Mai chai, krap.
“Gimana, jadi nggak? Gue sih males, bakal nunggu di luar aja,” koh Donny terkekeh, hafal betul preferensi gue yang mendambakan traveling dengan dana seminim mungkin, namun tetap mendapat pengalaman yang kaya. Terus piye jal?
Gue sepakat dengan koh Donny. Masa bodoh kalau Grand Palace adalah destinasi wajib di Bangkok. Gue nggak siap dengan harga setinggi itu. Nah, Angkor Wat di Siem Reap yang gue kunjungi kemudian juga harga tiket masuknya 20 USD buat 1 Day Pass, tapi I’ve prepared for that, jadi nggak masalah dan tetep dibeli. Maaf ya, Dick, lo udah ngantri panas-panas buat minjem kain, tapi kita nggak jadi masuk Grand Palace.
Klik di sini buat beli tiket kereta/bus/van/ferry dari Bangkok ke kota-kota di sekitarnya.
Sebagai gantinya, gue hanya mengeksplor bagian luar Grand Palace. Memotret objek apapun yang bisa didokumentasikan. Mengamati keriuhan pelancong. Mengintip keagungan Istana dari balik pintu jeruji.
Nah, biar nggak mengalami nasib yang sama seperti kami di Grand Palace, maka dengan ini gue rumuskan 5 tips penting mengunjungi Grand Palace, Bangkok.
Baca Juga: Akhirnya ke Lumphini Park Bangkok, Meski Diburu Waktu
SUPERTRIP 2 Eps. 4: 5 Tips Penting Mengunjungi Grand Palace, Bangkok
Siapkan Dana 500 THB
Ya, kamu harus menebus keagungan dan keindahan kompleks Grand Palace dengan harga 500 THB, atau setara dengan 200.000 IDR (kurs saat itu). Di dalamnya ada Wat Phra Kaew (Temple of The Emerald Buddha) yang megah dan mewah itu. Worth visit kah? Sebenarnya iya, apalagi buat kamu para fotografer, atau para pemuja sejarah, atau kalangan turis dengan dana melimpah. Buat kasta budget traveler kayak gue dan nggak terlalu fanatik dengan sejarah, yah, bisa dipertimbangkan lagi.
Pengecualian hanya untuk warga lokal Bangkok yang dapat memasuki Istana dengan gratis. Tertarik belajar bahasa Thai? Chai, krap.
Ngomong-ngomong, tiket masuk Shwedagon Pagoda (kuil teragung di Yangon, Myanmar) yang gue kunjungi di Agustus 2017 cuma 8000 Kip alias 8 USD aja, lho.
Datang di Awal Hari
Ini penting banget buat yang nggak suka keramaian, come early morning! The palace could be too crowded on day, specifically on Saturday and Sunday. Bangunlah pukul 06.00 atau 07.00 pagi dan segera bersiap-siap. Tinggalin aja tuh temen kamu yang susah diajak move on dari kasur. Serius, there’ll be some times you’d be better being a solo traveler, daripada rencanamu kacau dan kamu nyesel seumur hidup. Pengalaman.
Pakai Baju yang Bebas Sopan
Yes, dress properly. It’s a great palace and temple, honey. Kamu nggak akan diizinkan memasuki gerbang masuk dengan kaos jaring-jaring dan rok sepaha. Pakai baju berlengan dengan ukuran lubang kerah yang wajar, padukan dengan rok atau celana hingga mata kaki. Kamu ‘kan mau berkunjung ke Istana Agung, Haruka. Bukan mau perform JKT48 di Senayan City.
Sediakan Waktu yang Cukup
Jangan hanya menclak-menclok ke satu objek lalu buru-buru ke objek yang lain. Kompleks Grand Palace yang luas bisa kamu puas jelajahi hingga 3 atau 4 jam, apalagi buat yang suka foto-foto dan pengamat yang detil. Wat Pho yang segitu aja bisa gue eksplor hingga empat jam. Dari Grand Palace, kamu juga bisa jalan kaki ke Wat Pho dan Wat Arun, dua obyek wisata terkenal lainnya di Bangkok.
Sedia Payung, Topi, Jaket
Dan benda apapun yang dapat membantu mengurangi siksaan karena sinar matahari yang terik. Pilih baju yang nyaman dan menyerap keringat dengan warna-warna cerah. Kalau perlu, pakai tabir surya. Gue agak nyesel masuk Grand Palace cuma pakai kaos oblong dan celana skinny strestch jeans warna hitam. Panaaasss!!!
Puas berfoto-foto di kompleks luar Grand Palace, kami bertiga lalu segera keluar dan berjalan kaki menuju Wat Pho yang terletak tak jauh dari Istana. Nah, kira-kira bakal gagal lagi nggak ya?
Ditunggu lanjutan tips nya mas 🙂
Siap, bro.
Bentuknya kayak tumpeng..jadi inget vihara yg dideket rumah..
Iya, mas. Bentuk kuil-kuil di Thailand dan Indocina memang seperti itu.
PE MAHAL JO! UNTUNG NGANA TIDA MASO!
Hahaha.. Lumayan juga untuk lihat-lihat doang, kalo ditemenin sama mbakco (mbak2 yg sebenarnya cowok) bisalah. *loh 😂
Bah. Suka ladyboy juga kau? 😀
Becanda.. 😭
Kalau menurutku, sebenarnya harga 500 THB itu pantas banget. Mengingat bagian dalam Grand Palace itu luar biasa detail dan indahnya, terutama bagian kompleks Wat Phra Kaew nya.
Dan tiket itu sebenarnya bukan cuma untuk dipakai di Grand Palace saja. Melainkan juga untuk digunakan di Coin and Regalia Museum, lalu juga tiketnya menjadi satu dengan Kompleks Istana Dusit.
Di kompleks istana Dusit ada bangunan Vimanmek Mansion yang merupakan rumah/istana dari kayu jati yang ukurannya terbesar di dunia, dibangun tanpa kayu, dan berisikan kekayaan Raja Thailand, terutama pada era Rama V. Di Vimanmek Mansion, kita bisa bayangkan sekaya apa raja-raja Thailand, pada saat kita melihat koleksi-koleksi di dalamnya. Dan secara pribadi aku rekomendasikan banget untuk berkunjung ke istana ini.
Lalu tiketnya juga menjadi satu dengan tiket Anantha Samakhom Throne Hall, dimana kita bisa melihat hadiah-hadiah raja dan ratu, yang luar biasa. Salah satunya nih, bayangkan aja sebuah mangkok seukuran bathtub yang bisa menampung tiga orang dewasa di dalamnya, terbuat dari emas dan bertabur permata. Atau bermacam-macam singgasana raja dan ratu yang terbuat dari emas.
Tapi sekali lagi itu semua tergantung preferensi sih. Cuma ya itu, infoku, bahwa tiket Grand Palace yang mahal itu sebenarnya adalah integrated-ticket. Beli sekali, untuk digunakan di banyak tempat-tempat paling blink-blink di Bangkok 🙂
Btw tipsnya bermanfaat banget nih, terutama untuk first timer yang mengunjungi Bangkok dan ingin melihat kemegahan Grand Palace.
Nice article Gi 🙂
Yes, memang worth dan berfungsi sebagai multi-ticket. Makasih atas detil informasinya, bang. Cuma akunya aja sih yg agak sungkan spend uang langsung dengan jumlah sebanyak itu, sementara masih banyak objek lain yg ingin didatangi.
Pas ke Angkor Wat, aku dengan rela bayar 20 USD buat Angkor One Day Tour, meski cuma sempet 3 candi. Tapi dari awal memang sudah prepare uang sebesar itu buat Angkor. Dan Angkor memang objek utama di Siem Reap.
Makasih udah mampir, bang 🙂
huwoooo brarti harus nabung yaaa, mayan mahal ternyata. Tapi kayaknya aku milih belanja aja dehh kalo segitu 😀
Hahaha. Iya mahal, tapi memang worth.
Yah, kembali ke preferensi masing2. Mau dipake buat kuil, belanja, atau puas kulineran 😀
Bunganya nggak boleh dipetik ya mas? ._.
Mending petik bunga di rumah sebelah aja, bro 😀
Kasihan banget hahahahaha… Kalau aku tetep beli mesti tekor hahaha… ditrik ngorbanin nggak makan enak seharian atau apa kek… istilahnya kepalang tanggung, udah basah kenapa nggak nyebur sekalian.
Apapun preferensinya tetep harus masuk lah ahaha… Masak ke Bangkok nggak ke Grand Palace, berasa makan Nasi Goreng gak pake Nasi :p
Nah, sekarang aku tanya balik. Di Bangkok yg surga kuliner gitu masak mau mengorbankan makan? 😀
See? Kembali ke prioritas masing-masing. Aku juga gak merasa rugi kok, no regret 🙂
Agagagaga
500 THB?
berhubung belom sempet menginjakkan kaki ke Bangkok, kayaknya ya dibeli aja kalo aku, kalo pas ntar ntar kesana. Ya itung2 for the first time lahh xixixixi.
Kan tanggung juga, kepo nya tingkat tinggi sih
Aku bakal beli juga. Next time. Bahahaha.
Kalo gw milih kuliner, dah bosen liat candi2 begitu. Yuk kita makan2 hahahaha eh tapi gw dah 4x masuk grand palace dan semua nya gratissss alias di bayarin
Ayok kulineran, maaasss.
Ya ampun enak banget. Yowis sini, km bayarin aku sekali aja buat Grand Palace.
Agunggg.. gw mau ke bangkok februari ntar. Thanks yaa review2 dan tips di blog lu.
Btw, ini bikin gw jadi menghapus grand palace dari list. Hahaha. gw mau ke wat arun dan wat pho aja.. ^^
oiya, chatucak beneran tutup malem? Kok gw baca ada yang bilang jumat malam pun dia udah buka ya.. Tiket pulang gw dari KL tuh sabtu malem. Kalau chatucak menarik, gw cancel aja dan pengen pulang dari Bangkok.
Astaga, kak Tina masih aja ketuker. Ini Teguh, kak. Bukan Agung, bahahaha.
Sip, sama-sama. Sebenarnya Grand Palace emang worth sih, tapi ya kembali ke masing2 lagi 🙂
Yg aku dapet dari sana sih katanya malem tutup. Menarik banget, kak. Besar dan lengkap, surga oleh-oleh.
Eh maksud gw Teguh, kok gw ngetiknya Agung yak..
Asyikkk.. Chatucak deh nih gw
Eh gw minta nmr lo dong Guh, siapa tau butuh whatsappan nanya transport di sono 😀
Oke, kak. Gue pm di FB ya 🙂
[…] 5 Tips Mengunjungi Grand Palace […]
Bang Teguh, salam kenal. Suka baca blog anda.
Boleh donk bagi infonya.
Aku sedang di Bangkok nih. Apa bener Grand Palace tutup hari Senin?
Dan di Geand Palace itu ada money changernya nda?
Senin tetap buka kok, temen saya beberapa waktu lalu ke Grand Palace saat hari Senin. Aku juga ke sana ini saat hari Senin 🙂
Kalau money changer setahuku nggak ada
aku mau pergi ke sana sm anak2.. kira2 anak2 bayar berapa ya sekarang mas?
[…] kayak gitu. Jalan-jalan di Bangkok tapi nggak terlalu suka kuil, cukuplah ke 3 kuil paling populer (Grand Palace, Wat Pho, Wat Arun) biar waktu sisanya bisa puas dipake belanja dan kulineran! (dan rencana […]
[…] mengelompok di Distrik Banglamphu, yaitu: Grand Palace (tiket masuk 500 THB), Wat Pho, Wat Arun, National Museum, Khaosan Road, Yaowarat Road (Chinatown), […]
[…] Baca Cerita Sebelumnya: 5 Tips Mengunjungi Grand Palace, Bangkok […]
[…] setelah dicari tahu, National Museum ini memang menempati lahan Istana Wang Na, garda depan Grand Palace, yang dibangun untuk sang putra mahkota pada […]
[…] pejalan: kuil (wat), kuliner, dan belanja. Kalau ditanya kuil apa yang wajib dikunjungi di Bangkok, Grand Palace dan Wat Pho jawabannya, keduanya juga terletak bersebelahan. Soal bertualang kuliner, kawasan […]
Thanks infonya mas matius….bermanfaat banget buat saya dan istri yang pemula mau backpeckeran ke bangkok
sama-sama, mas. senang dapat membantu 😀
[…] Kalau kamu mau ke Wat Arun, lengkapi agendamu dengan Grand Palace dan Wat Pho (Kuil Buddha Tidur) yang bisa dicapai dengan jalan kaki. Dalam tur ini, kami hanya mampir ke Wat Arun, padahal ada banyak peserta yang baru pertama kali ke Bangkok. Menurut gue, Grand Palace dan Wat Pho juga merupakan 2 tempat wajib kunjung di Bangkok. Untung gue udah pernah ke sana (meski cuma sampai di bagian luarnya aja pas di Grand Palace). Baca cerita perjalanannya di: 5 Tips Mengunjungi Grand Palace, Bangkok […]
[…] Baca Juga: Tips Mengunjungi Grand Palace Bangkok […]
[…] Grand Palace (Wat Phra Kaew), Wat Pho, Wat Arun, Khaosan Road, dan seabrek […]
[…] wisatanya tersebar, menyusun itinerary 2 hari 1 malam di Bangkok memang tricky. Namun yang jelas, Grand Palace cocok kamu kunjungi pada pagi hari, lalu lanjutkan dengan Wat Pho dan Wat Arun di dekatnya. Setelah […]
Blog yang menarik mengingatkan saya akan Grand Palace Bangkok, yang terletak dengan strategis di tepi sungai Chao Phraya untuk meniru istana di Ayutthaya.
Saya mencoba menulis blog tentang istana ini, semoga anda juga suka http://stenote-berkata.blogspot.com/2020/07/bangkok-di-grand-palace.html
[…] tetap terbuka dengan setiap perubahan atau kejutan. Contohnya di tahun 2015, gue nggak jadi masuk Grand Palace Bangkok karena harga tiket masuknya kemahalan, naik 2 kali lipat dari info di Lonely Planet. Padahal, Grand […]