Bertualang Kuliner di Cirebon, Dari Warung Sampai Cafe Kekinian

Selain punya beragam obyek wisata sejarah dan budaya seperti Keraton Kasepuhan (dan 3 keraton lainnya), Gua Sunyaragi, pecinan, atau Situs Pedati, Cirebon juga menyimpan warisan kuliner yang unik! Terletak di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah membuat Cirebon seperti memadukan dua kekayaan rasa dari bumi Sunda dan bumi Jawa.

Selain kuliner khas, Kota Udang ini juga kini memiliki deretan café dan coffee shop kekinian untuk menarik minat kalangan muda dan wisatawan. Jalan Kartini, Jalan Siliwangi, dan Jalan Dr. Cipto adalah beberapa konsentrasi tempat-tempat nongkrong ini.

Jadi, tempat-tempat makan mana aja yang gue kunjungi dalam lawatan (((lawatan))) ke Cirebon pada bulan Oktober 2017 dan Januari 2018 lalu. Here we go!


Nasi Jamblang Ibad Otoy

Sebetulnya nasi jamblang yang paling terkenal di Cirebon itu adalah Nasi Jamblang Bu Nur sama Nasi Jamblang Mang Dul sih, tapi gue memilih Nasi Jamblang Ibad Otoy ini karena lokasinya deket banget sama Hotel Cordela Cirebon yang gue inapi saat itu, hihihi. Apalagi, review-review di internet juga bilang kalau Nasi Jamblang Ibad Otoy ini enak-enak aja.

Lokasinya ada di kawasan Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo. Wujudnya hanya berupa warung sederhana, tapi luas karena ternyata dia berbagi lapak dengan warung pedesan enthog dan empal gentong. Jadi kalau kamu nggak terlalu berminat sama nasi jamblang, bisa pesen menu lainnya.

memilih lauk di nasi jamblang ibad otoy cirebon

pilihan menu nasi jamblang gue

Oh iya, kalau ada yang belum paham apa itu nasi jamblang, kuliner yang satu ini bisa dikatakan “nasi rames” atau “sega kucing” ala Cirebon. Nasi dengan porsi kecil dibungkus dalam daun jati (cowok tulen biasanya butuh 2 atau 3 bungkus), lalu kita bebas memilih lauk untuk mendampingi nasi itu. Sekilas kayak biasa-biasa aja, tapi nasi jamblang ini nikmat banget! Jadi harganya tergantung dengan lauk yang kamu pilih, biasanya berkisar antara belasan ribu sampai Rp20.000-an.


Empal Gentong

Nah, ini dia kuliner Cirebon yang wuenak banget! Sekilas mirip gulai sapi, tapi kuahnya berwarna sedikit lebih cerah dan rasanya lebih segar, nggak dominan manis. Disebut empal gentong karena karya boga yang satu ini dimasak di dalam gentong.

Tiga rumah makan empal gentong paling terkenal di Cirebon adalah Empal Gentong H. Apud, Empal Gentong Amarta, dan Empal Gentong Mang Darma. Tempat yang pertama gue sebut udah pernah gue cicipi bareng temen-temen kantor saat masih kerja di Cirebon tahun 2014 lalu. Sementara di bulan Oktober 2017 kemarin, gue sama temen-temen makan di warung makan empal gentong Mang Darma. Lokasinya di persimpangan Jalan Dr. Cipto dengan Jalan Kartini, di seberang Grage Mall.

budaya bersantap generasi milenial indonesia

docang khas cirebon, cocok buat sarapan

empal gentong, kuliner khas cirebon

empal asem, buat yang nggak suka makanan bersantan

Harga seporsi empal gentong dengan nasi biasanya Rp25.000,00 atau Rp30.000,00. Selain empal gentong-nya sendiri, tempat makan juga biasanya menyajikan empal asem (seperti empal gentong namun disajikan dengan kuah bening) dan docang. Docang adalah kuliner yang berisi lontong, toge, daun singkong, dan oncom yang lalu diguyur dengan kuah santan berwarna kemerahan.


Nasi Lengko

Jujur, gue udah cukup bosen sama makanan Cirebon yang satu ini. Selain karena udah banyak nasi lengko di Bandung, menurut gue lengko ini nggak terlalu gimana-gimana. Jadi saat temen-temen gue makan lengko, gue lebih memilih buat pesen — sate kambing, nyahahaha.

View this post on Instagram

#kulinercirebon #nasilengko

A post shared by VENNICIA 👩🏻 (@vennicia_) on

lengko cocok disantap dengan sate kambing

Buat yang penasaran, lengko ini makanan khas pantura Cirebon, Indramayu, Brebes, dan Tegal yang berisi potongan-potongan sayur (seperti kecambah), tahu, tempe yang lalu dipermanis dengan kecap dan bumbu kacang. Biar nikmat, coba makan lengko sama telor ceplok atau sate kambing (rumah makan lengko biasanya juga menyediakan menu sate). Lengko ini juga banyak dikonsumsi warga lokal karena harganya yang murah meriah, hehe.


Seafood H. Moel

Sesungguhnya gue sendiri nggak tau gimana reputasi seafood Cirebon. Tapi sebagai kota pesisir dan dijuluki Kota Udang, harusnya sih seafood-nya oke. Makanya, malam terakhir kami di Cirebon, gue mengajak temen-temen makan di sebuah restoran kuliner laut bernama H. Moel. Lokasinya juga deket dengan hotel kami di Jalan Dr. Cipto.

baru inget foto saat makanan udah abis

Tempatnya luas, bersih, dan nyaman dengan pelayanan yang baik. Menunya beragam kok, kayak macam-macam ikan, udang, dan kepiting. Rentang harganya standar, mulai dari Rp30.000 untuk menu porsian.


Olive Bistro

Karena udah nggak tau mau cobain kuliner apa lagi, terus males jalan jauh-jauh dari Ibis Budget Cirebon, terus pengen makan di tempat yang adem dan nyaman (banyak maunya ya, brooohhh), gue ngesot ke Olive Bistro pada bulan Januari 2018 kemarin. Dari luar, halaman parkir dari café di kawasan Jalan Siliwangi (dekat Stasiun Cirebon) ini tampak cukup dipadati kendaraan roda empat. Tapi pintunya tertutup, gue nggak bisa mengira-ngira keriuhan seperti apa di dalam. Dengan celana kolor dan sandal hotel, gue percaya diri melangkah masuk ke dalam.

Ajegileee, ternyata café-nya luas! Nggak cuma luas dalam ukuran bangunan, namun jarak antar kursi pun dibuat begitu lega sehingga kita nggak usah takut bakal bersinggungan badan dengan orang lain. Lorong antar kursi pun juga dapat dilalu oleh 2 orang tanpa bersenggolan. Suasananya gue banget: warm and homey.

Desain interior dirancang dengan konsep rustic, klasik, dan sedikit cipratan industrialis sehingga kaya unsur kayu, dekorasi benda-benda antik, dan langit-langit tinggi. Ada beberapa quotes yang mempermanis tampilan dinding interior. Tersedia kursi-kursi yang ditata untuk kelompok kecil atau jomblo (kayak gue) dan kelompok besar. Tenang, wifi dan colokan listrik juga ada.

dory sambal matah (?) olive bistro cirebon

benda-benda antik di olive bistro cirebon

keliatan yekan leganya olive bistro cirebon ini

milo dinosaurus olive bistro cirebon

Olive Bistro ini bisa jadi salah satu café paling fancy di Cirebon. Makanya, saat membaca jumlah tagihan yang harganya nggak sampai Rp100.000, gue pikir ini masih tergolong murah dibandingkan nongkrong di café-café fancy Bandung. Saat itu gue memesan Dory Sambal Matah dan Milo Dinosaurus, nggak kere-kere amat yekan.


Selain ke Olive Bistro, gue juga sempet nongkrong di MooCow yang ada di kawasan Jalan Dr. Cipto, ketemu sama salah satu kawan lama yang dulu merupakan karyawan gue di Cirebon. Nah, MooCow ini tempat nongkrong ekonomis ala mahasiswa. Gue nggak sempet foto-foto, tapi wujudnya khas café-café anak kampus dengan banyak outdoor seating area. Selain susu dan cemilan, juga ada beberapa menu makanan berat. Kita juga bisa main UNO di sini karena disediakan oleh pihak MooCow.

Cirebon mengalami perkembangan pesat dalam 3 tahun terakhir. Jaringan nasional dan internasional hotel bintang 2 dan 3 berdiri mengapit jalan-jalan protokol kota, berdiri bersanding dengan café dan coffee shop yang kuat memancarkan geliat kaum muda urban. Semoga geliat bisnis tersebut bermanfaat untuk kedua belah pihak, baik warga lokal Cirebon dan wisatawan, untuk menjadikan Cirebon sebagai kota yang lebih baik.

Iklan

31 komentar

  1. fotonya sama anak muda muda syantik n syakep..pada kekinian semua wajahnya..hehe..
    sip mas infonya..nek lewat cirebon tak mampir, tapi sing tradisional wae..klo bistro harga kurang merakyat hehe

    1. aku bangga punya temen-temen ganteng dan cantik, wakakaka.

      monggo mas, sing murah yo akeh.

      1. yoi mas broh…len murah2 wae..ben iso tanduk mangane hehe

      2. hahaha tanduk nganti wareg mas

  2. makanan yang kamu pesan enak-enak 😀 aku penasaran icip nasi jamblang kayak angkringan gitu.

    1. ehehe ayo icipin kalo nanti ke cirebon, koh

  3. Mas bantu ralat… yang gambar atase empal gentong itu bukan docang… itu mi koclok… nek docang kuahe bening dan ada remahan dage…

    1. Oh itu mi koclok ya? Yang pesen temenku sih. Seingetku Docang hahaha (itu aku foto sendiri). Makasih koreksinya mbak, nanti aku telisik lagi.

  4. Aku baru pernah makan Empal Gentong Mang Darma. Nasi Jamblang dan Nasi Lengko ini jadi salah satu target berikutnya.
    Olive bistro nggak ada hubungannya sama Olive jogja ya?

    1. sepertinya nggak ada bro, tapi entahlah hha

  5. kalau kuliner cirebon bagiku juaranya tetep
    empal gentong
    aku jadi pingin ke sana lagi

    1. aku juga, cirebon cocok buat weekend getaway dari bandung

  6. nasi lengkonya bikin ngiler

  7. kulineran di cirebon emang ngangenin, kalau dilihat sekilas pada bingung apa enaknya yach tapi pas dicobain nyandu pengen balik hehehehe.. jadi kangen ke cirebon ini.

    1. sekilas penampakannya biasa aja dan nothing special memang, begitu dicicip baru deh hahaha

  8. Nasi lengko … Enaaak 🙂
    Ada satu warung di depan alun-alun Brebes,cuman aku lupa namanya … itu juga recommended dicoba.

    1. Brebes ya? semoga ada kesempatan ke sana mas 🙂

  9. Waoww..baca postingan ini njut malah jadi kangen sama nasi jamblang! Dulu jaman masih ABG sering makan nasi jamblang enak yang dijual di daerah Gejayan…meskipun awal ngerasain agak aneh karna pake alas daun jati..

    1. (((njut)))

      Gejayan Jogja? Ada nasi jamblang juga toh di sana?

      1. (((njut)))….enak ngomong campur bahasa jawa wkwkk..

        Iyaa Gejayan Jogja mas. Di emperan toko hp…buka pas malem. Cuma gak tau sekarang masih ada enggak..

  10. ternyata nasi jamblang itu pake daun jati yak, baru tau 😀

    1. Eh kalo nggak salah sih wkwkwk

  11. yudhaekanugraha · · Balas

    Pernah kesana karena area sales aja dulu, yang belum pernah kesentuh nasi lengko. Sampai skrg belom kesampean hehehe ☺️

    1. Nasi Lengko nggak terlalu spesial menurutku, terus udah banyak di Jakarta atau Bandung hahaha.

  12. […] sama Alun-Alun Cirebon, Masjid Raya At-Taqwa, dan Jalan Dr. Cipto. Ada café instagrammable bernama Olive Bistro di deketnya yang juga sempet gue jajal. Bangunan hotelnya juga nggak susah ditemukan karena logo […]

  13. […] Baca Juga: Bertualang Kuliner di Cirebon, Dari Warung Sampai Cafe Kekinian […]

  14. […] Cirebon cocok buat kamu yang suka wisata sejarah dan kuliner. Keratonnya aja ada 4 lho! Keraton Kasepuhan, Keraton Kanoman, Kacirebonan, dan Kaprabonan. Belum lagi Tamansari Gua Sunyaragi yang unik! Buat kuliner, puas-puasin deh dengan empal gentong, nasi jamblang, empal asem, nasi lengko, dan banyak lagi. Petualangan kuliner gue bisa dibaca di: Bertualang Kuliner di Cirebon […]

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

Jalancerita

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

PAPANPELANGI.ID

Berjalan, Bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu

%d blogger menyukai ini: