
Tampilan Depan POP Hotel Pasar Baru Jakarta Pusat (sumber: Booking.com)
Mencari hotel nyaman dengan harga aman ternyata nggak susah-susah amat kok di Jakarta Pusat. Setelah sebelumnya gue udah review Red Planet Hotel Pasar Baru Jakarta, kali ini gue mau review hotel budget lainnya yang lokasinya hanya terpisah beberapa bangunan kecil dari Red Planet: POP Hotel Pasar Baru Jakarta.
Lalu mana di antara kedua hotel di area Pasar Baru ini yang lebih baik: Red Planet atau POP Hotel? Buat gue, jawabannya adalah Red Planet. Baca review gue sampai habis buat tau kenapa.

Mural-mural keren di lorong POP Hotel Pasar Baru

POP Hotel Pasar Baru Jakarta ini terkesan anak muda banget!
Gue menginap di POP Hotel Pasar Baru untuk urusan pekerjaan kantor pada bulan November 2018. Setibanya di Stasiun Gambir, gue dan rekan sejawat (((rekan sejawat))) naik taksi online menuju hotel. Nggak butuh waktu lama untuk kami akhirnya tinggal di hotel yang identik dengan warna hijau segar ini.
Baca Juga: Red Planet Hotels Pasar Baru Jakarta, Lokasi Strategis dengan Harga Manis
Lokasi POP Hotel Pasar Baru
POP Hotel Pasar Baru beralamat di Jalan H. Samanhudi no. 17 Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, persis di seberang Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Pniel atau yang biasa dikenal dengan gereja ayam. Bukan, bukan karena bentuknya yang seperti ayam kayak Gereja Ayam Magelang, tapi karena ada ornamen berbentuk ayam di atapnya.
Jadi benefit lokasinya sama kayak Red Planet Hotel Pasar Baru: deket kawasan kuliner, belanja, nongkrong, dan tempat wisata. Nggak ada akses langsung jaringan busway TransJakarta, harus naik angkot M12 ke arah Hayam Wuruk atau Gunung Sahari tergantung tujuan kamu. Stasiun terdekat adalah Stasiun Sawah Besar yang cuma berjarak 850 meter, jadi KRL Commuter Line bisa jadi pilihan untuk mengakses POP Hotel Pasar Baru.
Baca Juga: Ibis Budget Jakarta Tanah Abang, Rendah Biaya Dalam Gaya
Lobi POP Hotel Pasar Baru
Salah satu hal yang gue suka dari POP Hotel Pasar Baru adalah lobinya yang luas, modern, dan segar! Seating area-nya terdiri dari sofa panjang, kursi sofa, dan kursi-kursi standar yang diatur untuk mengakomodasi kelompok besar, kelompok kecil, atau jomblo yang sendirian. Ada akses colokan listrik untuk seating area dengan sofa. Balutan warna-warnanya segar, seperti hijau, biru muda, kuning, dan merah. Sirkulasi cahayanya juga bagus karena ada dinding kaca dari dua sisi. reception area ini juga difungsikan sebagai dining room.

POP Hotel Pasar Baru juga punya fasilitas spa & massage!

Pitstop, POP Hotel Pasar Baru Jakarta Pusat

Indoor dan Outdoor Seating Area POP Hotel Pasar Baru

Internet Corner POP Hotel Pasar Baru Jakarta Pusat
Fasilitas pendukung di reception area ini adalah Pitstop, Internet Corner, dan outdoor seating area untuk yang merokok. Pitstop adalah semacam convenience store-nya POP Hotel Pasar Baru yang menjual makanan, minuman, dan amenities lainnya. Sandal bisa dibeli di Pitstop dengan harga Rp10.000,00 (kalau nggak salah, lupa gue catet). Gue sih paling sering order kopi, hehe, harganya Rp15.000,00. Internet Corner bener-bener ada di pojok ruangan dengan 2 personal computer tanpa bangku. Konter spa juga ada di sini, nggak cobain, nggak akan di-reimburse kantor kalo spa ganteng mah.
Pitstop ini jugalah yang melayani sarapan tamu POP Hotel Pasar Baru. Lalu apakah sarapannya worth eating? Simak di bawah.
Kamar POP Hotel Pasar Baru
Gue udah lama penasaran sama jaringan POP Hotel. Jaringan hotel budget lainnya kayak Ibis Budget, Cordela, Amaris, Red Planet, Tune Hotel udah gue cobain. POP Hotel inilah yang belum. Selain itu, rate POP Hotel itu agak lebih tinggi dari Ibis Budget, padahal Ibis Budget aja udah menyenangkan buat gue. Jadi makin penasaran, seperti apa sih isi POP Hotel?

Wastafel kamar POP Hotel Pasar Baru Jakarta Pusat

Twin Bed POP Hotel Pasar Baru Jakarta Pusat
Luas kamarnya standar hotel budget lah. Dua buah ranjang twin bed ditata nyaris berdempetan menghadap sebuah built-in TV. Di tepi kamar ada bangku sofa yang keras, jendela kecil menghadap Jalan H. Samanhudi, dan floating table mungil di pojok ruangan.
Begitu membuka kamar, kita akan dihadapkan dengan kamar mandi di sisi kanan dan wastafel di sisi kiri. Gue kira kamar mandinya berdinding kapsul kayak beberapa hotel Ibis Budget atau Cordela, tapi ternyata berdinding kaca! Padahal POP Hotel lainnya juga katanya dinding kapsul lho. Tingkat transparansinya masih aman, partner kamu nggak akan bisa liat kemolekan tubuhmu. Area basah (shower room) dan area kering dipisahkan oleh sekat dinding kaca. Toiletries-nya cuma ada sabun batang dan shampo sachet yang keduanya berwarna hijau, tapi ini gue suka bangeeettt. Aromanya refreshing! Busanya banyak, nggak kayak sabun dan shampo hotel pada umumnya. Air panas mudah diatur dengan semburan yang nyaman.

Shower dan toilet POP Hotel Pasar Baru Jakarta Pusat

Sabun dan shampo POP Hotel Pasar Baru Jakarta yang seger!

Fasilitas tambahan di sudut kamar POP Hotel Pasar Baru
Temen kerja gue, Ali, mengeluh karena dia nggak bawa sandal dan peralatan mandi. Dia berpikir kedua fasilitas itu udah pasti ada di setiap hotel. Sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir yang masih jarang traveling, jadi wajar banget dia berasumsi kayak gitu. Gue sendiri, karena udah jomblo tingkat akhir dan udah malang melintang di dunia perhotelan (ciyeee), jadi tau gimana realita tiap hotel. Ke mana pun gue nginep, di hotel bintang 4 atau 5 sekalipun, gue selalu bawa peralatan mandi sendiri.
Dua botol complimentary water diletakkan di atas meja wastafel, sementara area di bawahnya dimanfaatkan untuk safety box dan rak sandal. Compact banget ‘kan kamarnya?
Baca Juga: Hotel Cordela Cirebon, Rekomendasi Bintang 2 di Kota Udang
Sarapan POP Hotel Pasar Baru
Ini adalah hal yang nggak gue suka dari POP Hotel Pasar Baru. Nggak kayak dugaan gue, ternyata sarapan disajikan a la carte, bukan prasmanan atau buffet. Ada nasi goreng, nasi kuning, mie goreng, dan omelet. Dari keempat menu itu, cuma omelet yang nggak gue coba karena kehabisan. Padahal Ibis Budget atau Red Planet di sebelahnya aja sarapan prasmanan lho. Tapi, bukan hal ini yang gue permasalahkan sebetulnya.
Sarapan di POP Hotel Pasar Baru disajikan dalam wadah plastik, bukan piring gelas pecah belah pada umumnya. Bahkan, teh manis panasnya pun disajikan dalam gelas plastik, duh Gusti. Gue bukan aktivis lingkungan, tapi gue sebisa mungkin mengurangi sampah plastik karena dampak sampah itu nggak main-main! Rasa makanannya oke sih, tapi gue nggak suka banget sama cara penyajiannya. Gue nggak masalah mau sarapannya cuma satu menu, bahkan cuma sandwich sama puding kayak di Mogens Guesthouse Bandung pun nggak apa-apa, yang penting disajikan dalam piring dan gelas yang layak.

Nasi goreng POP Hotel Pasar Baru Jakarta Pusat

Mie Goreng POP Hotel Pasar Baru Jakarta

Nasi kuning POP Hotel Pasar Baru Jakarta
Ini aneh, bukankah POP Hotel adalah hotel yang menggaungkan cinta lingkungan? Merokok di dalem aja didenda Rp500.000,00 sesuai peraturan, tapi kenapa piring dan gelasnya dari plastik? Atau mereka berpikir limbah sampah plastik itu lebih baik dari limbah air sabun cuci piring?
Baca Juga: Ibis Budget Menteng, Kamar Mandinya Luas!
Kesimpulan
Dengan harga di kisaran Rp300 ribuan hingga Rp400 ribuan, POP Hotel Pasar Baru kalah dari segi fasilitas dasar dibanding dengan jaringan hotel budget terkemuka lainnya (di luar ruang meeting, spa, dsb, karena gue nggak mengulas itu), seperti Red Planet, Ibis Budget, atau Cordela. Oh gue suka banget sarapannya Cordela Hotel! Tapi, gue suka banget sama lobi dan sabun POP Hotel Pasar Baru, segeeerrr! Lobinya cocok buat pekerja digital yang suka laptopan berlama-lama bagai di café kekinian. Stafnya juga ramah dan helpful.
Jadi apakah layak menginap di POP Hotel Pasar Baru? You decide. Buat kamu yang lebih suka sarapan di luar, POP Hotel Pasar Baru mungkin masih cocok buat kamu.
Emang sih untuk harga segitu, harusnya udah bisa dapet yang ada kolam renang lah ya kalo di Jogja.
Woh, sangar ya hotel di Jogja. Di Bandung sama Jakarta masih beberapa aja hotel Rp400rb yang punya kolam renang.
Kayaknya sih hahaha.
Pas baca dari atas cukup terpukau sama fasilitas dan interior yg ada di POP hotel.. tapi makin ke bawah kok sedikit kecewa dengan penyajian sarapannya ya mas.. Masa iya hotel bintang 4 kayak gitu penyajiannya.. 😁
Ini bukan bintang 4, mas. Kayaknya bintang 2. Aku mention bintang 4 ya di artikel?
Ada mas.. cak di cek lagi mas.. mungkin entah aku yang salah baca.. 😁
Maksudnya bintang 4 di situ bukan POP Hotel-nya, bang. Cuma kebiasaan general saya aja. Saya sama sekali nggak menjelaskan POP ini hotel bintang berapa di tulisan, cuma sebut hotel budget aja 🙂
Kalo hotel bintang 4 nggak akan sarapannya cuma kayak gitu doang. Pasti prasmanan dan pilihannya banyak bangeeettt kayak All Sedayu Hotel yang saya review sebelumnya.
Ohh oke mas.. berarti aku yg salah baca.. maklumlah lagi lapar.. 😂😂
Makan bang 😂😂😂
ga ada staf tukang cuci piringnya kali tuh ahaha.. warna-warni dan ornamennya gue demen sih Pop Hotel ini, millenial banget. aseeeek..
-Traveler Paruh Waktu
Iya kali, nggak mau hire tukang cuci piring 😂
Okokk noted hotel nya,
Pop kyknya sangat populer ya skrang
Mantap kak review pop hotelnya, sangat membantu sekali. Apalagi untuk traveller yang bingung mencari penginapan seperti saya yang nyaman, aman, dan harga cukup terjangkau.
Terima kasih sudah mampir, bro
dari dulu penasaran juga pengen nginep di jaringan pop yang dominan dengan warna warna colorfullnya, mungkin tiap hotel pop di lain provinsi utk soal makan paginya beda2 kali ya
ga percaya juga sih kalo disajikan a la carte gitu, makin penasaran nginep di pop surabaya nih,
Kata temen2 yg lain malah sarapan di POP lainnya cuma 1 macem, jadi yang di POP Pasar Baru ini udah mending hehe
Kesel aku baca soal sarapan pake piring plastik. Langsung bayangin berapa sampah plastik yang mereka hasilkan sebulan. Mungkin emang lebih murah dan praktis dibanding hire tukang cuci-cuci dan beli perabotan pecah belah, tapi kan dampaknyaaaaaa hiks
Nah kan, iya aku juga nggak suka masalah piring plastik itu 😦
Kalau nggak salah, aku pernah menginap di POP yang ada di Bandar Lampung. Yang paling aku suka dari POP itu keceriaannya. Suka dengan warna-warni yang berani. Kesannya modern dan nggak angker hahaha.
Betul, desain interior POP memang unggul, kesannya fresh!
[…] Jadi kami masih harus naik GoCar sekitar 3 km menuju hotel. HARRIS Hotel Solo ini satu komplek sama POP Hotel Solo, gedungnya dempet-dempetan. Pintu masuk dan keluarnya juga sama, jadi nggak perlu […]
[…] Dari jauh, gue kira itu kotak frozen food berbahan plastik sekali pakai seperti yang gue temukan di POP! Hotel Pasar Baru. Hampir aja gue nyinyir, tapi ternyata enggak. Kotak makannya dari kayu kok, dan digunakan […]
[…] Baca juga ulasan RED PLANET PASAR BARU JAKARTA dan POP HOTEL PASAR BARU JAKARTA. […]