Review Banana Hostel Haikou & Blue Sky Hostel Sanya, Hainan: Recommended!

Dormitory room, Banana Hostel Haikou, Hainan

Setelah menceritakan itinerari, transportasi, dan drama perjalanan gue di Hainan, rasanya bukan thetravelearn namanya kalo nggak bahas hostel yang diinapi. Maka biar afdol, di sini gue akan membahas masing-masing hostel yang jadi tempat gue bermalam di Haikou dan Sanya, Hainan. So, without further do, let the review begins.


Banana International Youth Hostel, Haikou, Hainan

Lokasi Banana International Youth Hostel ini strategis banget, bisa jalan kaki ke Haidian River, kawasan kota tua Qilou Old Street, dan West Lake & People’s Park. Dari Meilan International Airport Haikou, bisa dicapai dengan bus K4 dan turun di halte dekat Renmin Bridge yang melintang di atas Sungai Haidian. Gunakan Google Maps biar nggak kebablasan! Dari situ, tinggal sedikit berjalan kaki menuju Banana Hostel. Sementara kalo mau ke Haikou East Railway Station, bisa naik bus jalur 11 dari halte di Haidian 3rd East Road.

Baca cerita perjalanannya di: Menjelajah Haidian River dan Qilou Old Street di Haikou, Hainan

Banana Hostel is located at an alley in Haikou, Hainan
Reception counter | Banana International Youth Hostel, Haikou, Hainan

Yang gue suka dari Banana International Youth Hostel ini adalah communal area-nya yang juga menjadi satu dengan lobi alias reception area. Ada banyak seating area yang nyaman, ditata dalam beberapa formasi. Sebagian dengan sofa, sebagian dengan kursi, sebagian lagi dengan bangku rotan, bahkan ada kursi-kursi bar. Instalasi lampunya pun nggak membosankan. Dinding batu bata eksposnya serasi dengan lantai yang dibiarkan tanpa finishing parket atau ubin, memberi sentuhan desain industrial. Alih-alih di hostel, rasanya lebih kayak lagi nongkrong di café!

Communal area | Banana International Youth Hostel Haikou, Hainan
A warm and cozy vibe at Banana Hostel in Haikou, Hainan

Tamu juga bisa memesan makanan dan minuman di Banana Hostel. Gue sempet cicipin salah satu breakfast set-nya ditambah secangkir kopi dengan total harga CNY 30 atau sekitar Rp60.000,00. Not bad lah. Breakfast set disajikan dengan telur ceplok setengah matang, sosis, selembar daging, 1 slice roti tawar panggang, dan kacang merah. Reminder, chef-nya libur setiap hari Senin. Padahal Senin pagi gue lagi butuh banget sarapan ideal karena siangnya naik kereta cepat ke Sanya, akhirnya cuma beli kue-kue di kedai pinggir jalan seharga CNY 9.

Baca juga: Panduan Jalan-Jalan Sendiri ke Hainan, China

Breakfast set (CNY 20) | Banana International Youth Hostel, Haikou, Hainan
Another room for communal space at Banana Hostel Haikou, Hainan

Kamarnya sendiri malah nggak istimewa. Tapi untuk keperluan esensial udah cukup, terutama masalah kasur dan bantal. Ada loker, ruang kerja bersama, seating corner, gantungan baju, wastafel dan shared shower/toilet. Tiap bed difasilitasi dengan lampu baca dan colokan listrik, beruntung gue dapet bed yang bawah. Ada 1 bilik shower dan 2 bilik toilet. Bilik shower dan salah satu toilet hanya ditutup dengan tirai, sementara toilet yang lebih luas ada di pojokan. Untungnya hostel (lagi) sepi, jadi tiap kali gue mandi atau boker tuh pas nggak ada orang. Penghuni yang lain cuma di kamar buat tidur kayaknya.

Working area, locker, and electric kettle | Banana Hostel in Haikou, Hainan
Shower, toilet, sink, and seating corner | Banana Hostel in Haikou, Hainan

Disediakan paket sikat gigi dan odol yang bisa diambil di atas loker. Nggak ada sandal, tapi ternyata gue boleh pinjem hehe. Nggak ada lift di Banana Hostel dan kamar gue di lantai 3, lumayan naikturunnya.

Sebagai bahan pertimbangan, staf Banana International Youth Hostel juga ramah-ramah. Pemiliknya sih kayaknya mas-mas bule yang gue lihat di hari pertama, tapi yang paling sering gue ajak berinteraksi (baca: gue repotin) adalah 2 staf ceweknya. Selain itu, hostel ini juga melayani penyewaan sepeda.

Reading corner at the communal area | Banana International Youth Hostel, Haikou, Hainan
The hostel is usually so quiet when I stayed there | Banana Hostel in Haikou, Hainan

Harga per malam adalah CNY 45 atau sekitar Rp90.000,00 ditambah deposit CNY 20 (Rp40.000,00) yang dibayar tunai saat check-in. Kecuali ada perubahan, ini adalah satu-satunya hostel di Haikou yang tersedia di Booking.com


Blue Sky International Youth Hostel, Sanya, Hainan

Lokasi hostel ini memang nggak di pusat kota Sanya, tapi deket banget sama salah satu objek wisatanya, Dadonghai Beach. Di Sanya gue lebih sering naik ojek daripada bus. Tinggal tunjukkan Summer Mall di Google Maps, terus jalan dikit melalui jalan kecil di belakang mall. Posisinya mentok, nggak perlu takut nyasar. Karena area wisata, ada banyak tempat makan (termasuk yang halal) di sepanjang Haiyun Road dekat hostel.

Baca juga: Ini 7 Tempat yang Instagrammable di Hainan

Lobinya yang berbentuk huruf L gemuk kemungkinan disatukan fungsinya dengan café. Sayap depan untuk pengunjung café, sementara bagian yang dekat meja resepsionis biasa digunakan staf-stafnya dan tamu hostel nongkrong. Meskipun sama-sama kayak café, tapi gue nggak terlalu suka suasana communal area di Blue Sky Hostel karena remang-remang. Penataan dekorasi dan furniturnya agak berantakan, hipster banget deh. Ada layar projector di salah satu sisi dinding yang sering dipake buat nobar atau mabar, hehe. Tapi gue tetep sering nongkrong di lobi buat ngadem dan ngobrol sama staf hostel.

Communal area | Blue Sky International Youth Hostel Sanya, Hainan

Nah, soal staf hostel, kayaknya Blue Sky International Youth Hostel di Sanya ini membuka kesempatan buat anak-anak muda lokal (mungkin mahasiswa magang?). Beberapa staf di hari pertama nggak ada di hari kedua. Terus gue nggak bisa bedain mana staf mana tamu karena mereka sama-sama nongkrong di lobi, haha. Tau-tau aja ada yang bantuin gue nunjukin kamar padahal gue kira dia tamu.

Watching or gaming together? Approved | Blue Sky Hostel in Sanya, Hainan

Yang gue hafal cuma mas-mas yang sudah terkikis usia (kemungkinan owner, dia yang melayani proses gue check-in), cowok yang nugas di sepanjang hari kedua (di hari pertama juga ada sih, sebut saja Owen), dan satu cowok ngondek yang bahasa Inggrisnya bagus (sebut saja Nathan). Nathan ini nyapa pas gue check-in. Lalu gue banyak nanya sama Owen soal rute bus. Nah, untuk menjawab pertanyaan gue, Owen dibantuin Nathan. Nathan ini sukanya nongkrong aja di communal area, bukan di belakang meja resepsionis kayak Owen. Si Owen pernah nyeletuk nanya (dengan bahasa Inggris terbata-bata) apakah gue suka badminton, dia tau Indonesia punya atlet badminton yang bagus-bagus.

Dormitory room | Blue Sky International Youth Hostel Sanya, Hainan

Salah satu hal yang bikin gue pengen balik ke Sanya dan nginep di hostel itu lagi adalah mereka. Gue pengen lebih banyak ngobrol sama mereka, berasa kayak di-host sama anak Couchsurfing gitu.

Eh, maap jadi nggak fokus.

Gue nggak sempet cobain makanannya Blue Sky International Youth Hostel di Sanya ini, cuma sempet minum kopi yang kurang enak dan kurang panas, haha. Harganya CNY 15 atau Rp30.000,00. Jadi terasa mahal karena nggak puas!

My bed, maaf fotonya blur | Blue Sky International Youth Hostel Sanya, Hainan

Di dalam kamar ada 4 bed, dan sayangnya gue dapet bed yang atas. Tiap bed dilengkapi dengan colokan listrik, lampu baca, dan floating shelves yang lumayan buat naroh barang-barang kecil. Kasurnya tebel sih, tapi bantal dan selimutnya kurang tebel.

Baca juga: Mengunjungi Nanshan Tourism Zone dan Linchunling Forest Park di Sanya

Yang paling gue suka dari Blue Sky Hostel adalah kamar mandinya! Ada beberapa lokasi, tapi yang selalu gue pake adalah yang ada di depan kamar gue dekat communal area. Tersedia 2 bilik pancuran, gue selalu pake yang sebelah kanan. Air panasnya enak bangeeettt, menyembur deras memberi kenikmatan buat tubuh. Masing-masing bilik ada WC, walaupun WC jongkok tapi bersih dan nggak bau. Wastafel ada di bagian luar kamar mandi. Oh, gue juga suka sama pemilihan material tile-nya. Untuk handuk, gue sewa seharga CNY 5 atau Rp10.000,00.

The stair and the adorable shower of Blue Sky Hostel in Sanya, Hainan

Lalu berapa harga sewa yang harus gue bayar? CNY 90 untuk 2 malam, sama kayak harganya Banana Hostel. Ada deposit juga, tapi lupa berapa, nggak gue catet. Karena gue check-out pagi-pagi buta di hari ketiga untuk naik kereta cepat ke bandara Haikou, jadi deposit gue dikembalikan malam sebelumnya.

Baca cerita perjalanannya di: Panduan dan Cerita Perjalanan Naik Kereta Cepat di Hainan

Kesimpulannya, gue suka dengan kedua hostel yang gue inapi selama gue traveling di Hainan. Harganya sesuai anggaran, lokasi bagus, kamar cukup nyaman, dan fasilitasnya juga oke. Gimana menurut kalian soal Banana Hostel dan Blue Sky Hostel ini? Pernah stay di situ juga?

17 komentar

  1. One of my question: di wc-nya ada semprotan nggk guh? wkwk

    1. Nah, itu.. hostel di Haikou nggak ada. Yang di Sanya, aku lupa wkwkwk

  2. Kalau jalan sendiri memang enak seperti ini ya. Penting tidur bisa nyaman dan tenang. Beda kalau kita jalan di Negara sendiri, kalau bisa yang agak lebih asyik ahhahahha

    1. Hahaha, kalo di negara sendiri rasanya pengen lebih santai 😀

  3. paling suka sama communal area-nya, asik bgt tempatnya buat nongki2 sama owner atau traveler lain..

    -Traveler Paruh Waktu

  4. Endah Kurnia Wirawati · · Balas

    Belum pernah nginep di kedua hostel ini karena belum pernah main ke Hainan juga kk. hehehe..

    Ruangan tidur memang standar lah ya hostel di mana-mana. Daya tarik hostel memang selalu di ruang communalnya sih. Ruang asyik buat bercengkerama dengan para traveler lainnya.

    1. Ehehehe ayo ke Hainan

  5. Sepertinya nyaman dan harganya juga terjangkau.
    Bisa masukin daftar hostel kalo sedang trip ke Hainan nih.

    1. Hehe pasti masuk daftar karena hostel jarang banget 😀

  6. Kamar yang Banana kayaknya lebih nyaman dibanding Blue Sky.. sy sih pilih Banana kalo dua hotel ini ada di kota yang sama dan suruh milih..

    btw, sarapannya rapi sih presentasinya, tapi dikit ya porsinya hihihi…

    1. Iyes rapi kayak di cafe, tapi iya emang dikit hahaha. Buatku cocok.

  7. Communal Areanya Banana bagus ya, pemilihan furniture-nya juga variatif nggak monoton. Dan dari foto yang ada, saya paling suka dengan jejeran artworks di dindingnya mas 😀 looks good.

    By the way, kalau di compare antara Banana dan Blue Sky, menurut saya juga Banana lebih rapi bedroomnya dan communal area-nya (berdasarkan foto yang ada). Hehehe. Tapi Blue Sky lebih artsy dari segi warna mungkin karena itu juga terkesan hipster meski berantakan 😁 ps: saya suka tangganya mas, bagus ada kata-katanya 😆

    1. Iya betul, overall lebih bagus Banana, tapi BlueSky unggul di shower hehe. Buat yang suka ngobrol berisik, Blue Sky lebih cocok.

  8. ainunisnaeni · · Balas

    shower ditutupi sama tirai, pas mandi deg-deg ser juga nih
    ini murah banget lah gie, banget banget, nggak sampe 100 ribu tapi mayan bisa buat bobok kan yang penting
    spot reading corner banana nyaman juga keliatannya

    1. Bener, yang penting bobok nyaman dan fasilitas lengkap. Walau belum banyak pemain tapi udah kasih yang berkualitas.

  9. […] hari bisa mencapai belasan derajat Celcius, seperti yang subuh itu gue rasakan saat naik ojek dari BlueSky International Youth Hostel menuju Sanya Railway […]

Like atau komentar dulu, kak. Baca tanpa komentar itu kayak ngasih harapan semu :D

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

Jalancerita

Tiap Perjalanan Punya Cerita

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

PAPANPELANGI.ID

Berjalan, Bercerita; semoga kita terbiasa belajar dari perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

Efenerr

mari berjalan, kawan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu

%d blogger menyukai ini: