Terminal 3 Ultimate dan Bandara Kualanamu Dalam Bidikan Kamera

Walking towards Arrival Hall

Walking towards Arrival Hall

Sabtu, 20 Agustus 2016. Bus DAMRI yang membawaku dari pelataran Mangga Dua Square, Jakarta Pusat, menghentikan lajunya sejenak ketika tiba di depan sebuah bangunan berdinding kaca yang tampil megah dengan desain futuristik. Aku berjalan turun dengan backpack yang terpanggul padat di punggung, melenggang memasuki Terminal 3 Ultimate, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Memasuki bangunan Terminal 3 Ultimate, aku dihadapkan dengan jajaran konter check-in maskapai Garuda Indonesia yang memenuhi nyaris seisi ruangan besar itu. Masih tersedia beberapa konter kosong di sudut bangunan, namun belum ada maskapai yang menggunakannya. Dengan banyaknya konter yang tersedia, proses check-in pun berjalan singkat. Kalau satu konter penuh, masih ada konter-konter lain di belakangnya.

Departure Hall T3CGK

Departure Hall T3CGK

Saat itu baru pukul 7:45, masih ada waktu beberapa menit sebelum boarding time pukul 8:35 di Gate 17, Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Aku mengeluarkan Si Hitam — kamera kesayangan, hehe — dari dalam tas kecil yang kumasukkan di dalam backpack. Agak ribet memang, mengeluarkan sesuatu dari dalam tas yang berada di dalam tas lainnya. Tapi, ini adalah kali pertama aku menjejakkan kaki di dalam T3CGK, dan selagi masih ada waktu, bolehlah aku foto-foto dulu.

Hm, kalau ada kamera mirrorless, mungkin bisa dimasukkan ke kantong samping backpack deh karena bodinya yang lebih compact. Harga kamera mirrorless nampaknya juga nggak maharani amiruddin yak.

Approaching Boarding Gate T3CGK

Still in Departure Hall

Terminal 3 Extension tampil modern dengan langit-langit yang dirancang rata dengan motif kotak-kotak yang saling bersilangan, menciptakan bentuk-bentuk segitiga dalam warna keperakan. Sekilas tampak seperti permukaan berlian yang mengkilap. Pilar-pilar beton yang menyangganya menambah kesan megah yang diusungnya.

Aku mencoba untuk menjelajah terminal baru ini, namun malah terus-terusan berujung dengan ruang-ruang hampa yang tiada artinya. Menyerah, aku akhirnya berjalan pasrah menuju Boarding Gate.

Boarding Gate berada di bawah Departure Hall. Aku berjalan melalui gate demi gate di sisi kiri, sementara kedai makan minum, gerai souvenir, dan exclusive lounge berjajar di sisi kanan. Gate 1, Gate 2, Gate 3, dan seterusnya, ada travelator yang siap membantu perjalanan sang pelancong menemukan gate tujuannya. Bisa dibantu menemukan pasangan hidupnya juga nggak?

Aku lemas. Gate 17 berada di ujung lorong, kak! Tanpa kedai makanan, hanya jajaran sofa-sofa empuk dengan hiburan televisi. Aku belum sarapan, menguatkan diri menunggu makanan gratis yang disediakan maskapai Garuda Indonesia. Aku rapopo, aku setrong. (sambil menatap pesawat dari balik dinding kaca dengan tatapan penuh harap)

 

Singkat cerita, tibalah aku di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, pukul 11:20. Di Gate 17 CGK, aku sudah bertemu dengan Theo. Lalu di dalam pesawat, aku bertemu dengan mas Sheque yang ternyata duduk sebelahan. Mendarat di KNO ini, mas Enda Nasution berjalan di belakang mas Sheque hingga kami berempat berkumpul sejenak sebagai rekan satu panitia. Sementara mas Sheque dan Enda memilih untuk beristirahat di Boarding Gate, aku dan Theo menjelajah Kualanamu sebentar untuk berburu foto dan berburu gadis Batak makan siang.

Welcome to Kualanamu!

Welcome to Kualanamu!

Travelator

Travelator

Di antara gerbang-gerbang penerbangan, ada Rest Area yang dilengkapi sofa-sofa, colokan listrik dengan jumlah memadai, dan komputer desktop dengan akses internet. Ada juga travelator yang terdapat di depan setiap boarding gate untuk meringankan perjuangan para traveler dengan koper segaban atau backpack sekarung beras.

Kembali, aku mengeluarkan kamera dari dalam tas dan aku kalungkan di leher sampai sesi pemotretan berakhir.

A selfie spot!

A selfie spot!

Gerai-gerai makanan

Gerai-gerai makanan

Dipikir-pikir, nampaknya aku ini mulai membutuhkan kamera mirrorless yang lebih ringan dan ringkas! Apalagi kalau dilihat-lihat di online shop macam MatahariMall, harga kamera mirrorless nggak mahal-mahal amat, yang Rp 5 jutaan juga ada seperti kamera Pentax Q S1. Kalau dicicil 12 bulan, tinggal bayar Rp 500.000,00-an per bulan. Bisya bisya!

Pentax Q S1

Pentax Q S1

Kembali ke Kualanamu, sepertinya bandara ini adalah yang terbaik se-Indonesia. Selain luas, modern, dan bersih, bandara sudah terintegrasi dengan kereta bandara Airport Rail Services (ARS) yang menghubungkan bandara dengan Medan City Railway Station. Dengan ongkos Rp 100.000,00 sekali jalan, perjalanan menuju Medan dan sebaliknya pun ditempuh dalam waktu 30 menit saja. Puji Tuhan, aku berhasil menjajal kereta ini saat kepulanganku tanggal 22 Agustus 2016.

Peron keretanya sendiri dirancang modern dengan partisi kaca dan pintu otomatis yang memisahkan antara peron dengan lintasan rel. Tampilan keretanya juga elegan, baik eksterior maupun interiornya. Gerbong-gerbong diisi dengan bangku penumpang nan empuk yang berbaris 2-2, tidak seperti MRT atau Commuter Line yang saling berhadapan. Namun, rupanya kinerja kereta api ini nggak secanggih yang kukira. Aku pikir kereta akan melesat cepat seperti MRT, ternyata kecepatannya sama dengan kereta api regular antar-kota, hanya saja dengan perjalanan yang lebih mulus.

Interior Airport Rail Services Kualanamu

Interior Airport Rail Services Kualanamu

Peron kereta bandara

Peron kereta bandara

Sayang, kereta ARS ini cenderung sepi penumpang, padahal KNO sendiri adalah bandara yang cukup sibuk. Mungkin karena harganya yang agak mahal ya.

Pada akhirnya, rasa penasaranku sudah terjawab. For the sake of experience and curiosity, aku sudah menjajal kereta bandara Kualanamu. Lalu bagaimana dengan perjalananku selanjutnya di Sumatera Utara? Stay tune! 😀

52 komentar

  1. avatar Fauzi Amiruddin

    Baca artikelnya, Lalu fokus sama maharani amiruddin… 🙂 🙂 owalah

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Eh, ada dek Amiruddin 😀

  2. avatar Nasirullah Sitam

    Duh kayaknya pengen beli mirroless lagi hahahhahahha

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Lagi? (((Lagi)))?
      Ih, mending tukokno aku, mas

  3. avatar aqied

    Hayuk kak mamat, hijrah ke mirrorless.
    Katanya teman yang baik itu gak boleh yang memberatkan lhoo

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Ayoookkk. Temen gue punya mirrorless Canon fotonya jernih banget omg

      1. avatar aqied

        EOSM masuk wishlist ku sih. Masalahnya duitnya ud kepake buat bayar UKT. Nabung lagi dulu

      2. avatar Matius Teguh Nugroho

        Semangat nabung, kaaakkk

  4. avatar Travelling Addict

    Nampaknya saya tergoda untuk memiliki kamera mirrorless juga :))

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Gue kira kamera lo udah mirrorless, bang

  5. avatar Avant Garde

    aku suka kuala namu, banyak banner gede buat foto2, tp tetep modern n nyaman

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Aku juga suka, kak. Kayak Changi versi kecil. Bandaranya modern, ada Rest Area juga yang kayak Entertainment Area di Changi.

      1. avatar Avant Garde

        yups.. bener… n sebenarnya yg paling bikin seneng soale ada kereta apinya, tp sayang gak bisa liat pemandangan :((

      2. avatar Matius Teguh Nugroho

        Eh bukannya sepanjang jalan pemandangan ya, bang?

      3. avatar Avant Garde

        iya, tapi jendelanya kan ditutup filter item, mana keliatan

      4. avatar Matius Teguh Nugroho

        Eh, kemarin nggak ditutup filter item. Jadi aku bisa lihat pemandangan. Makanya aku heran kok mas bilang nggak bisa lihat pemandangan 😀

  6. avatar BaRTZap

    Gie, itu Terminal 3 Ultimate nya kok kesannya gelap gitu ya? Atapnya sepertinya gak terlalu banyak lampu. Aku penasaran nih sama kedua terminal bandara ini, soalnya belum pernah 😀

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Mm, kayaknya ada faktor pengaturan kamera juga di situ. Hehehe, nggak gelap kok aslinya.

  7. avatar mysukmana
    mysukmana · · Balas

    Tp syg kmrn sempet banjir y

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Iya, itu cukup… embarassing 😐

  8. avatar Wadiyo

    Bagus-bagus fotonya Mas.
    Obyek-nya yang benar-benar bagus apa teknik fotografi-nya yang bagus ya 🙂
    terima kasih

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Terima kasih, kak Ina. Senang dapat menginspirasi 🙂

  9. avatar insanwisata.com (@InsanWisata)

    baca artikel panjangnya, intinya kamu pengen ganti kamera mirroles mas? :p
    makanya, ayo buruan ganti . wkwkw. aku yo mirroless lhoo

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Aku mau flawless aja, Nif.
      (malah ngomongin kosmetik)

      1. avatar insanwisata.com (@InsanWisata)

        mau mas? sini aku endorse. posting 10x instagram yakk

  10. avatar Timothy W Pawiro

    Udah lama banget ga ke Kuala Namu dan naik keretanya. Eh ngomong2 dulu Garuda suka ada promo utk tiket ARS nya lho, kl ga salah sempet gratis tinggal nunjukin boarding pass Garuda … tp itu dulu *kabuuuur*

    Jadi intinya kamu mau beliin aku Pentax Q S1 ya?

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Naaaaaahhh setau gue juga gitu, koh. Terus gue menghadap loket dan bertanya dengan lugu, “Kalau naik Garuda, gratis naik kereta ya?”

      Mbaknya cuma menggeleng sambil tersenyum simpul. “Harga normal Rp 100.000,00 sekali jalan, kak.”

      Errr, okay

      1. avatar Timothy W Pawiro

        Hih, larange haha … Tp emang nyaman dan cepat sih ya 😀

      2. avatar Matius Teguh Nugroho

        Iya nyaman. Tapi katanya kalau pas nggak jam macet, perbedaan waktunya nggak terlalu signifikan.

  11. avatar Tidak diketahui

    […] gue. Melalui kak Rea, travel itu bilang bersedia jemput gue sekitar jam 3 pagi untuk diantar ke Bandara Kualanamu. Setelah mendapat perubahan jadwal, gue coba meminta keberangkatan lebih siang. Ya ngapain […]

  12. avatar Tidak diketahui

    […] dengan sarapan nasi goreng ayam pada penerbangan CGK-KNO dan makan siang nasi goreng ayam (lagi) di Bandara Kualanamu, pada akhirnya dua roti itu menemui ajalnya di dalam kunyahan mulut […]

  13. avatar Yessi Greena

    100rb sekali jalan mahal kali itu. Makanya sepi kurasa 😀

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Bener, jadi sepi peminat.

  14. avatar Tidak diketahui

    […] Baca Juga: Bandara Kualanamu Dalam Bidikan Kamera […]

  15. avatar Walter Pinem

    Ngeliat foto-fotonya jadi pengen balik ke medan haha

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Balik, bang. Baliiikkk. Geus tilu taun haha

  16. avatar Iwan Tantomi

    Terminal Sepinggan jg tak kalah keren, coba deh pas ke Kaltim, ambil penerbangan ke Balikpapan. Lebih gahar dr T3 U Soetta sekarang 😀
    Tp, masih kalah sih dgn Kualanamu, soalnya masih nihil kereta bandara.

    1. avatar Matius Teguh Nugroho

      Nah itu pula yang kudengar, bro. Makanya aku pengen kali ke Balikpapan.

      1. avatar Iwan Tantomi

        Cuslah, murah kok. 😀

  17. avatar Tidak diketahui

    […] Baca Juga: This Is It! Terminal 3 Soekarno-Hatta International Airport […]

  18. avatar Tidak diketahui

    […] Baca Juga: Bandara Kualanamu Medan Dalam Bidikan Kamera […]

  19. avatar Tidak diketahui

    […] traveler to connect the airport to the city center and vice versa. Don’t expect a Skytrain or an airport train (where Jakarta, Medan, Padang, and Yogyakarta provide), the city doesn’t even have an airport […]

  20. avatar Tidak diketahui

    […] kereta bandara kedua di Indonesia. Yang pertama adalah Railink / Airport Rail Service (ARS) di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara. Well, secara prakteknya, menurut gue kereta bandara pertama itu adalah Prambanan Ekspres di Jogja. […]

  21. avatar Tidak diketahui

    […] yang gue coba), Tiger Airways, Lion Air, Malindo Air, Citilink, Nam Air, Sriwijaya Air, Batik Air, Garuda Indonesia, dan Garuda Indonesia Explore. (Silakan klik link-link tersebut buat baca tulisan perjalanan gue […]

  22. avatar Tidak diketahui

    […] hanya Bandara Soekarno-Hatta, kereta bandara juga hadir di Bandara Kualanamu Sumatera Utara, Bandara Minangkabau Sumatera Barat, dan kelak akan disusul oleh Solo. Malah, ARS Bandara Kualanamu […]

  23. avatar Tidak diketahui

    […] calon penumpang pesawat, tetap ada banyak area yang bisa kami eksplor seperti di Terminal 2 – 3 Bandara Soekarno-Hatta atau di Bandara Husein Sastranegara Bandung. Mungkin karena belum beroperasi penuh, area komersil […]

  24. avatar Tidak diketahui

    […] calon penumpang pesawat, tetap ada banyak area yang bisa kami eksplor seperti di Terminal 2 – 3 Bandara Soekarno-Hatta atau di Bandara Husein Sastranegara Bandung. Mungkin karena belum beroperasi penuh, area komersil […]

  25. avatar Tidak diketahui

    […] Klik di sini untuk membaca cerita perjalanan gue naik kereta bandara Kualanamu. […]

  26. avatar Tidak diketahui

    […] ada setengah hari ketika kami akhirnya tiba di Terminal 3 Bandara Soetta, wkwkwk. Entah kenapa aku pagi banget pesen travel-nya, mungkin karena parno telat. Kami sarapan, […]

  27. avatar Tidak diketahui

    […] Jakarta, ARS atau Railink sudah lebih dulu memulai layanannya di Sumatera Utara, menghubungkan Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang dengan Stasiun Medan. Harganya memang mahal, Rp100.000,00 (kalau belum naik di hari […]

Tinggalkan Balasan ke insanwisata.com (@InsanWisata) Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Matius Teguh Nugroho

keep learning by traveling

Duo Kembara

Cerita Si Kembar dan Mommy Ara menghadirkan kebaikan

Lonely Traveler

Jalan-jalan, Makan dan Foto Sendirian

Guru Kelana

Perjalanan sang guru di berbagai belahan dunia

dyahpamelablog

Writing Traveling Addict

Daily Bible Devotion

Ps.Cahya adi Candra Blog

bardiq

Travel to see the world through my own eyes.

Teppy & Her Other Sides

Stories, thoughts, places...

Mollyta Mochtar

Travel and Lifestyle Blogger Medan

LIZA FATHIA

a Lifestyle and Travel Blog

liandamarta.com

A Personal Blog of Lianda Marta

D Sukmana Adi

Ordinary people who want to share experiences

papanpelangi.id

sebuah blog perjalanan

Guratan Kaki

Travel Blog

Omnduut

Melangkahkan kaki ke mana angin mengarahkan

BARTZAP.COM

Travel Journals and Soliloquies

Bukanrastaman

Not lost just undiscovered

Males Mandi

wherever you go, take a bath only when necessary

Eviindrawanto.Com

Cerita Perjalanan Wisata dan Budaya

Plus Ultra

Stories and photographs from places “further beyond”.

backpackology.me

An Indonesian family backpacker, been to 25+ countries as a family. Yogyakarta native, now living in Crawley, UK. Author of several traveling books and travelogue. Owner of OmahSelo Family Guest House Jogja. Strongly support family traveling with kids.

Musafir Kehidupan

Live in this world as a wayfarer

Cerita Riyanti

... semua kejadian itu bukanlah suatu kebetulan...

Ceritaeka

Travel Blogger Indonesia

What an Amazing World!

Seeing, feeling, and exploring places and cultures of the world

Winny Marlina

Winny Marlina - Whatever you or dream can do, do it! lets travel

Olive's Journey

What I See, Eat, & Read

tindak tanduk arsitek

Indri Juwono's thinking words. Architecture is not just building, it's about rural, urban, and herself. Universe.

dananwahyu.com

Menyatukan Jarak dan Waktu